19 Apr Hal yang terutama
1 Korintus 15:1-10
Dan sekarang, saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri. Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu–kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya. Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal. Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul. Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya. Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah. Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.
Apakah pesan Kekristenan yang terutama? Apa kepercayaan yang membuat Kristen, Kristen? Yang tanpa hal tersebut, Kekristenan tidak lagi menjadi Kekristenan. Jangan terlalu cepat menjawab. Saya tahu saudara pintar dan sebagian besar dari saudara sudah tahu jawabannya. Jika anda tidak tahu jawabannya, jawabannya dimulai dengan huruf I dan diakhiri dengan L. Tapi saya ingin anda menyimpan jawabannya untuk diri anda sendiri untuk saat ini. Saya ingin anda merenungkannya selama 50 menit ke depan. Karena menurut saya yang sering terjadi adalah pikiran kita mengetahui jawaban yang benar, tetapi hidup kita gagal menunjukkan jawaban yang benar. Ada disintegrasi antara keyakinan kita dan kehidupan kita dan kita tahu bahwa seharusnya tidak demikian. Kita tahu apa yang perlu kita lakukan tetapi kita tidak melakukannya. Mengapa? Karena ada hal lain yang lebih mendasar tentang diri kita daripada keyakinan kita; itu adalah hati kita.
Saya beri sebuah contoh. Berapa banyak saudara yang hobi nge-gym? Angkat tangan dengan tinggi dan bangga. Ini waktunya untuk memamerkan triceps anda. Izinkan saya bertanya, mengapa anda ngegym secara konsisten? Ngegym adalah proses yang menyakitkan. Saudara setuju ya? Jika saudara ngegym dan tidak merasakan sakit, anda tidak ngegym; anda cuci mata di gym. Jadi, bagi saudara yang menghabiskan waktu berjam-jam untuk ngegym, izinkan saya mengajukan pertanyaan kepada anda. Kenapa anda melakukan hal itu? Mengapa anda menyakiti diri anda sendiri secara teratur? Apakah saudara melakukan itu hanya karena saudara percaya bahwa gym itu baik untuk anda? Saya tahu persis bahwa ngegym tidak mudah. Terutama ketika anda sudah tidak ngegym selama bertahun-tahun dan kemudian anda mulai ngegym lagi. Ini menyakitkan. Tetapi, meskipun mengalami semua rasa sakit yang saya rasakan, mengapa saya terus kembali ke gym? Apakah hanya karena saya percaya bahwa ngegym itu baik untuk kesehatan saya? Tidak. Saya selalu percaya bahwa ngegym itu baik dan sehat tetapi ada tahun-tahun yang saya malas untuk melakukannya. Jadi mengapa saya pergi ke gym secara konsisten sekarang? Biarkan saya memberi tahu anda alasannya. Itu karena saya suka memakai jas. Beberapa setelan jas saya sudah tidak muat lagi di tubuh saya dan karenanya saya perlu menurunkan berat badan. Tapi saya akan mengambil satu langkah lebih jauh. Mengapa saya suka memakai jas? Dan saya akan sangat jujur. Saya suka memakai jas karena saya ingin terlihat ganteng sewaktu saya mengenakan jas di depan anda sebagai public speaker. Sebagai public speaker, penampilan juga mempunyai peran yang penting. Orang-orang cenderung untuk lebih memperhatikan jika sang pembicara yang berbicara itu enak dilihat mata. Bayangkan jika anda melihat saya mengenakan setelan jas yang kancingnya terlihat seperti bisa mental dan menghajar anda kapan saja. Itu bukan pemandangan yang indah. Intinya adalah, bukan keyakinan saya yang mendorong perilaku saya. Motivasi atau kurangnya motivasi saya pergi ke gym ditentukan bukan hanya oleh keyakinan saya tetapi juga oleh hati saya, oleh apa yang saya sukai. Perhatikan ini. Kita bukan hanya apa yang kita yakini tetapi kita adalah apa yang kita cintai. Hati kitalah yang mendorong segala sesuatu yang kita lakukan.
Jadi, mari saya bertanya lagi kepada anda, pesan apakah yang terutama dari Kekristenan? Kami di RSI, punya perkataan yang menjadi detak jantung kami. Detak jantung RSI diringkas dalam satu kalimat ini: “Growing deep in the gospel, reaching wide with the gospel.” Ada dua aspek dari kalimat ini. Dalam dan luas. Saya jelaskan tentang bagian dalam dulu. Apa yang saya maksudkan dengan bertumbuh dalam di dalam Injil adalah bahwa saya berharap agar setiap jemaat di gereja ini untuk bertumbuh dewasa sebagai murid Kristus. Dengan kata lain, saya tidak ingin ada di antara kita yang menjadi orang Kristen yang tidak bertumbuh. Saya ingin satu tahun dari sekarang kita dapat melihat kembali ke kehidupan kita dan melihat bahwa kita bukan orang yang sama. Saya ingin kita dapat mengatakan bahwa kita lebih mencintai Yesus daripada hari ini. Bahwa kita lebih selaras dengan Roh Kudus. Bahwa kita lebih taat kepada Bapa. Bahwa kita lebih berpikir, bertindak dan berbicara seperti Yesus. Itulah artinya untuk bertumbuh di dalam Injil. Tetapi saya tidak hanya ingin kita bertumbuh semakin dalam, tetapi saya juga ingin kita bisa menjangkau secara luas dengan Injil. Itu berarti bahwa kita tidak hanya bertumbuh sebagai murid Kristus, tetapi kita juga pergi dan menjadikan orang-orang di sekitar kita murid Kristus. Saya ingin melihat mereka yang jauh dari Kristus dibawa mendekat kepada Kristus. Saya ingin melihat tetangga anda datang ke gereja. Saya ingin melihat rekan kerja anda mencintai Yesus. Saya ingin melihat keluarga anda percaya kepada Kristus. Jadi kita tidak hanya ingin tumbuh sebagai murid Kristus, tetapi kita juga ingin melihat orang lain bertumbuh sebagai murid Kristus melalui kehidupan kita. Dan ada dua cara utama kita bisa melakukan itu. Satu, kita mengundang orang untuk datang ke gereja, dan dua, kita pergi dan menjadi gereja bagi orang-orang yang tidak percaya. Kemenangan kita bukan hanya ketika orang-orang yang tidak percaya datang ke gereja tetapi ketika gereja pergi ke orang-orang yang tidak percaya. Kita ingin menjadi murid Kristus yang menghasilkan murid Kristus. Kita ingin tumbuh dalam dan menjangkau luas. Berapa banyak dari anda yang menginginkan itu? Luar biasa. Izinkan saya mengajukan pertanyaan lain. Berapa banyak dari anda yang setuju dengan semua yang saya katakan tetapi gagal melakukannya secara konsisten? Saya mengangkat tangan saya tinggi-tinggi. Mengapa? Karena tidak cukup bagi kita hanya untuk percaya pada hal yang benar. Selama bertahun-tahun saya berpikir bahwa jika kita mempercayai kebenaran maka secara otomatis kita akan melakukan kebenaran. Tapi saya sangat salah. Mencoba untuk bertumbuh dewasa sebagai murid dan menjadikan murid dengan usaha sendiri adalah seperti mencoba mengendarai mobil tanpa bensin. Apa yang terjadi? Mobil tidak bisa berjalan, kecuali di dorong. Anda tidak akan bisa sampai ke tujuan. Anda baru berjalan 100-meter dan anda sudah lelah. Anda gagal total. Yang anda butuhkan adalah bensin. Dan bensin inilah yang sering hilang dari gereja. Paulus menyebut bensin ini sebagai hal yang terutama.
Apa yang Paulus maksudkan dengan hal yang terutama adalah bahwa hal ini adalah bagian terpenting dari Kekristenan. Dan yang saudara harus ketahui, Paulus adalah sosok yang menulis 2/3 dari Perjanjian Baru. Allah menggunakan dia untuk menjadi suara utama untuk menyampaikan kehendaknya. Tetapi di atas semua yang ditulisnya, ada satu hal yang Paulus katakan sebagai hal yang kita harus dapatkan dengan benar. Dari semua yang dia tulis dan bicarakan, dari setiap pengajaran luar biasa yang dia bukakan untuk kita, dia ingin kita tahu tentang satu hal yang terutama. Jika kita dapatkan hal ini dengan benar, maka ada kemungkinan besar bahwa kita dapat melakukan yang lainnya dengan benar. Tetapi jika kita salah dalam hal ini, maka semua yang lain tidak akan berhasil. Dan pesan itu adalah pesan Injil.
1 Kor 15:1-2 – Dan sekarang, saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri. Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu–kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya. Singkatnya, inilah yang dikatakan Paulus. Injil bukanlah hanya kata pengantar Kekristenan. Injil bukan hanya ABC tetapi A sampai Z dari Kekristenan. Banyak orang Kristen yang sering berpikir bahwa Injil adalah pesan yang menyelamatkan orang yang tidak percaya, dan kemudian setelah mereka menjadi Kristen, mereka menjadi dewasa dengan meninggalkan Injil dan beralih pada pengajaran lain yang lebih dalam. Tetapi Paulus menunjukkan kepada kita bahwa cara berpikir seperti itu sangat salah. Injil mempengaruhi masa lalu, masa kini, dan masa depan kita. Paulus mengatakan bahwa Injil bukanlah hanya sesuatu yang kita terima, berbicara masa lalu; tapi Injil juga adalah sesuatu yang dimana kita teguh berdiri, masa kini; dan Injil juga adalah bagaimana kita sedang dan akan diselamatkan, itu masa depan. Injil adalah sarana dimana kita menjadi murid, kita tumbuh sebagai murid dan kita menjadikan murid. Mengapa Injil? Karena Injil adalah satu-satunya pesan yang berbicara kepada hati kita. Injil adalah sarana yang dipakai Tuhan untuk mengubah hati kita. Karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui apa itu Injil agar kita dapat tumbuh sebagai murid yang menjadikan murid. Bagi umat Kristus, penting bagi anda untuk mengetahui Injil karena hati andalah yang mendorong segala sesuatu yang anda lakukan. Penting juga bagi anda untuk mengetahui apa itu Injil sehingga anda dapat membagikannya kepada orang-orang di sekitar anda. Dan untuk saudara yang bukan Kristen, anda perlu tahu apa itu Injil karena sering kali yang ada di pikiran anda tentang kekristenan bukanlah kekristenan sama sekali.
Tujuan saya hari ini adalah untuk memikat hati anda dengan Injil. Jadi apakah injil itu? Ada lima bagian dari Injil menurut teks ini.
Injil adalah tentang Kristus
1 Kor 15:3 – Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci.
Berapa banyak dari anda yang besar di gereja? Angkat tangan. Oke, pertanyaan selanjutnya. Berapa banyak dari anda yang tidak pernah benar-benar mendengar dan memahami Injil walaupun besar di gereja? Banyak dari anda. Ini adalah sebuah masalah yang besar. Perhatikan ini. Saya sudah cukup lama bergereja untuk mengetahui bahwa seringkali sangat mudah bagi gereja untuk terjerat dalam masalah-masalah sekunder dan melupakan hal yang terutama. Jika kita tidak berhati-hati, sangat mudah bagi gereja untuk berfokus kepada hal yang minor dan mengabaikan hal yang seharusnya menjadi yang terutama. Saya berdoa agar kita tidak akan pernah menjadi gereja yang berfokus kepada hal yang minor. Saya sudah sering mendengar banyak perdebatan konyol di dalam gereja. Banyak yang suka berdebat tentang gaya musik yang boleh dimainkan di gereja. Beberapa lebih suka himne, beberapa lebih suka Hillsong, beberapa lebih suka om Nico. Banyak yang berdebat tentang pakaian seperti apa yang harus kita kenakan ke gereja. Ada yang mempertanyakan apakah kita boleh minum alcohol atau tidak? Lucunya, saya hampir tidak pernah mendengar perdebatan alcohol di Sydney. Saya kira anda semua terlalu suka alkohol untuk mempertanyakan apakah kita boleh minum atau tidak. Topik lain yang sering memicu perdebatan adalah tentang karunia Roh. Apakah karunia Roh masih berlanjut? Bagaimana dengan berbicara dalam bahasa lidah? Bagaimana dengan kedaulatan Tuhan dan kehendak bebas manusia? Atau topic yang sangat panas akhir-akhir ini, bagaimana dengan gereja online? Atau perdebatan antara dua engkong di Indonesia mengenai COVID-19. Semua topik ini memiliki tempat mereka masing-masing. Penting untuk kita membahasnya di waktu dan kondisi yang tepat. Tetapi itu bukanlah pesan utama Kekristenan! Apakah anda mendengarkan saya? Topic tersebut penting tetapi mereka bukanlah yang terpenting! Saat kita mengangkat masalah sekunder menjadi masalah utama, kita telah kehilangan fokus tentang apa yang membuat Kristen, Kristen. Paulus tidak bisa lebih jelas dalam hal ini. Kekristenan tidak dibangun di atas hal-hal sekunder. Dan saya percaya jika kita mendapatkan pesan yang terutama dengan benar, maka entah bagaimana hal-hal lainnya akan menjadi kurang penting. Sewaktu kita mengerti hal yang terutama, masalah sekunder menjadi sepele.
Apa pesan yang terutama? Injil adalah tentang Kristus. Kata Injil berarti kabar baik. Jadi Kekristenan adalah pertama dan terutama adalah kabar baik tentang Kristus. Sangat penting bagi kita untuk memahami ini karena inilah yang membedakan agama Kristen dari agama lain. Semua agama lain mengajarkan pengajaran para pendiri mereka. Para pendiri tersebut adalah guru yang mengajarkan jalan keselamatan. Tetapi Kekristenan berbeda. Detak jantung Kekristenan bukanlah instruksi melainkan kabar baik. Kekristenan bukanlah yang pertama dan terutama tentang daftar hal-hal yang harus anda lakukan tetapi Kekristenan adalah deklarasi dari apa yang telah dilakukan. Kekristenan adalah kabar baik tentang apa yang telah dilakukan Kristus. Pakukan ini ke dalam pikiran anda. Yesus bukanlah yang pertama dan terutama seorang guru; dia adalah seorang penyelamat! Yesus tidak datang terutama untuk memberi tahu kita apa yang harus kita lakukan tetapi untuk melakukan apa yang tidak bisa kita lakukan. Lihat saja deskripsi Injil dari ayat 3 hingga ayat 10. Tidak ada apa pun di sini tentang apa yang harus kita lakukan. Jangan salah mengerti. Bukan berarti kita tidak ada yang harus kita lakukan. Paulus mengatakan dalam ayat 1 bahwa kita harus menerima Injil dan berdiri teguh di atas Injil. Tetapi kita harus membedakan antara Injil dan respons terhadap Injil. Injil itu sendiri tidak mengandung apa pun yang harus kita lakukan. Injil mengatakan bahwa tidak ada yang sudah kita lakukan, tidak ada yang kita lakukan sekarang dan tidak ada yang akan kita lakukan yang dapat menjadi dasar penerimaan kita di hadapan Allah. Injil bukanlah tentang kita tetapi tentang Kristus dan apa yang telah dia lakukan.
Inilah mengapa kita harus mengerti ini dengan benar. Saya sering berbicara dengan banyak orang yang menolak versi Kekristenan yang sama sekali bukan Kekristenan. Mereka mengatakan hal-hal seperti, “Aku tidak cukup baik untuk menjadi orang Kristen. Orang Kristen memiliki terlalu banyak aturan yang tidak dapat aku ikuti.” Saya juga berbicara dengan beberapa orang Kristen yang mengatakan, “Aku tahu aku tidak cukup baik, tetapi aku berusaha yang terbaik untuk menjadi seorang Kristen.” Ini salah. Saya tahu kedengarannya sangat rendah hati, tetapi ini adalah kebohongan iblis. Ini adalah penolakan terhadap Injil. Injil bukanlah tentang kita tetapi tentang Kristus. Kita tidak akan pernah menjadi cukup baik tetapi Injil berkata bahwa Kristus cukup baik dan kita ditemukan di dalam Dia. Jangan salah mengira respons Injil dengan Injil itu sendiri. Injil adalah tentang Kristus.
Injil adalah tentang substitusi
1 Kor 15:3 – Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci.
Kata “karena” berasal dari kata Yunani huper yang berarti atas nama (on behalf of). Paulus mengatakan bahwa Kristus mati atas nama dosa-dosa kita, atau sebagai pengganti. Ini sangat penting untuk kita pahami. John Stott mengatakan bahwa Injil dapat dijelaskan dengan satu kata: substitusi. Setiap orang dilahirkan dalam dosa. Saya tahu dosa bukanlah subjek yang popular tetapi jika anda tidak mengerti apa itu dosa, anda tidak akan pernah bisa memahami keindahan dari apa yang telah dilakukan Kristus. Inti dari dosa adalah menginginkan pemberian Allah dengan mengorbankan Allah. Dosa adalah ketika anda mengangkat pemberian Allah yang baik dan menjadikannya ilah sebagai ganti satu-satunya Allah yang hidup.
Sekarang mari kita bicara tentang salah satu dosa yang paling umum dalam kehidupan – dosa seksual. Saudara, mengapa anda terikat dosa seksual? Biarkan saya memberi tahu anda alasannya. Karena anda telah meninggikan pemberian Allah yang baik dan menjadikannya hal yang terutama dalam hidup anda. Sekarang dengarkan, seks itu baik. Allahlah yang menciptakan seks. Seks adalah pemberian yang baik dari Allah untuk dinikmati pria dan wanita. Allah menciptakan anda dengan hasrat seksual. Pubertas tidak menciptakan hasrat seksual dalam diri anda. Allah telah menaruhnya dalam kita semua sejak awal. Dia ingin anda menikmati seks. Tapi dengarkan baik-baik. Pemberian Allah diberikan Allah untuk memuliakan Allah. Dia ingin anda menggunakan seks dan hasrat seksual anda untuk membawa kemuliaan baginya. Dan Allah tahu persis bagaimana cara menggunakan seks dan hasrat seksual anda dengan paling baik. Seks hanya digunakan dalam konteks pernikahan antara satu pria dan satu wanita. Perintah Allah untuk tidak mengejar hasrat seksual sebelum waktunya didasarkan pada keinginan Allah untuk kepenuhan sukacita kita. Allah tidak punya keinginan untuk membatasi kesenangan anda; Adalah keinginan Allah untuk memaksimalkan sukacita anda. Karena ketika anda mengalami kepenuhan sukacita dalam hubungan seks, anda membawa kemuliaan bagi namanya. Tetapi apa yang kita lakukan dengan pemberian itu? Kita berkata kepada Allah bahwa dia tidak tahu apa yang dia lakukan dan bahwa dia menahan apa yang baik dari kita. Jadi kita berkata kepada Allah, “Sudah cukup kamu mencoba mengendalikan kehidupanku. Aku akan hidup dengan caraku sendiri. Aku akan mengejar apa yang membuat aku bahagia sekarang.” Dengan kata lain, kita berusaha menjadi Allah atas diri kita sendiri. Bukannya mensyukuri dan menikmati pemberian Allah bagi kita, kita malah menyalahgunakannya. Kita menjadikan seks sebagai hal yang terutama dan itulah mengapa kita melakukan dosa seksual. Inilah yang dilakukan oleh dosa. Dosa mengangkat pemberian Allah ke dalam posisi Allah. Kita menolak Allah dan kita puas dengan pemberiannya.
Apa tanggapan Allah terhadap ini? Hukuman kekal. Saudara, neraka bukanlah mitos kosong. Neraka adalah tempat yang nyata. Neraka adalah tempat bagi setiap orang yang mengolok-olok Allah akan menderita untuk selama-lamanya. Mereka akan dibakar dalam api yang kekal dan tidak akan ada setetes kebaikanpun di neraka. Neraka adalah kekosongan dari segala sesuatu yang baik. Dan neraka itu nyata. Itu disediakan bagi mereka yang meremehkan Allah; mereka yang memilih untuk bersukacita dalam pemberian Allah daripada Allah. Tapi itu bukan akhir cerita. Neraka itu nyata tetapi Yesus itu nyata. Bagi mereka yang percaya kepada Yesus, Yesus mati sebagai pengganti kita. Terjemahan: Yesus mengambil neraka yang pantas kita terima atas dosa kita di kayu salib dan dia mati untuk itu! Yesus menyerap setiap tetes hukuman yang menjadi milik kita sampai tidak ada sedikit pun tanda murka Allah terhadap kita. Yesus mengambil apa yang pantas kita terima sehingga kita menerima apa yang layak diterimanya. Di dalam Yesus, kita berdiri di hadapan Allah sepenuhnya bersih dan murni. Jika kita ingin memahami Injil, kita harus memahami substitusi. Dosa adalah kita menggantikan Allah dengan diri kita. Kita menempatkan diri kita di posisi Allah. Injil adalah Allah menggantikan dirinya dengan kita. Kristus menempatkan dirinya di posisi kita. Kristus mati sebagai pengganti dosa kita. Betapa menakjubkannya itu?
Injil adalah tentang kebangkitan
1 Kor 15:4 – bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;
Kristus tidak hanya mati untuk dosa-dosa kita, tetapi Ia juga dibangkitkan. Anda tidak dapat memisahkan kematian dan kebangkitan Kristus. Karena jika Kristus mati untuk dosa-dosa kita tetapi tidak pernah dibangkitkan, maka kita tidak memiliki kepastian bahwa dosa-dosa kita telah diampuni! Bagaimana kita tahu bahwa Allah menerima pengorbanan Kristus atas dosa-dosa kita? Bagaimana kita tahu bahwa misi Kristus tercapai? Bagaimana kita tahu bahwa Injil itu benar? Kita tahu karena Allah membangkitkan Yesus dari kematian! Anda tidak dapat memisahkan kedua hal tersebut. Jika Kristus tidak dibangkitkan dari kematian, maka sia-sialah iman kita dan kita masih dalam dosa. Kematian Yesus Kristus tidak mempunyai nilai tanpa kebangkitan Kristus!
Biarkan saya memberi anda sebuah contoh. Salah satu jemaat RSI yang sudah lama bersama kami baru saja kembali pulang ke Indonesia di bulan Maret. Dan karena dia mengasihi saya, dia ingin memberi saya salah satu game favorit saya, Final Fantasy VII remake. Masalahnya, tanggal rilis untuk game ditunda dari Maret dan menjadi April dan dia tidak akan ada di Sydney untuk membeli game tersebut. Jadi apa yang dia lakukan? Dia memesan terlebih dahulu dan membayar lunas harga game dan mengirimikan saya tanda terima untuk saya bawa ke JB Hi-Fi Chatswood ketika game itu keluar. Jadi saya bisa membawa tanda terima tersebut untuk menunjukkan bahwa harga untuk game telah dibayar lunas. Namun, itu saja tidak cukup. Karena tanda terima itu atas nama dia. Orang-orang di JB Hi-Fi tidak akan membiarkan saya mengambil game tersebut karena saya bukan dia. Tapi ini yang dia lakukan. Pada tanda terima, dia menuliskan nama saya sebagai orang yang berhak mengambil game. Itu berarti ketika saya pergi ke JB Hi-Fi, saya tidak perlu khawatir apakah mereka akan mengijinkan saya membawa game tersebut pulang atau tidak. Game sudah dibayar lunas dan nama saya dituliskan dalam tanda terima.
Bagaimana kita tahu bahwa kita telah diampuni dari dosa-dosa kita? Karena kebangkitan Kristus adalah tanda terima kita! Fakta bahwa Yesus dibangkitkan memberi tahu kita bahwa misinya telah selesai. Hutang telah dibayar lunas. Itulah sebabnya Yesus berteriak “Sudah selesai” dengan napas terakhirnya sehingga hari ini jika kita percaya kepada Kristus, kita tidak perlu khawatir apakah Allah marah kepada kita atau tidak. Nama kita tertulis dalam tanda terima. Di dalam Kristus, sekarang tidak ada lagi penghukuman! Anda dapat berdiri benar di hadapan Allah bukan karena anda berbuat baik tetapi hanya karena anda percaya pada satu-satunya yang baik. Posisi anda di hadapan Allah tidak ditemukan dalam apakah anda menyanyikan lagu yang benar atau mengenakan pakaian yang benar atau meminum minuman yang benar. Posisi anda di hadapan Allah ditemukan dalam diri seseorang yang mengasihi anda dan memberikan dirinya untuk anda. Jika anda percaya pada Yesus, nama anda ada pada tanda terima. Allah melihat anda sebagai sempurna dan tidak bercacat. Anda berdiri suci di hadapan Allah bukan karena perbuatan anda tetapi karena anugerah saja. Ini adalah Injil.
Injil adalah tentang peristiwa sejarah
1 Kor 15:5-7 – bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal. Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul.
Dapatkan ini dengan benar. Kekristenan bukanlah langkah iman yang buta. Mengambil langkah iman yang buta menunjukkan bahwa akar kepercayaan Keristenan tidak berjalan sesuai dengan akal budi dan iman kepada Kristus mengharuskan anda untuk percaya dan menerima kebenaran tanpa alasan. Maaf tapi itu adalah iman yang malas. Iman yang benar bukanlah iman tanpa alasan. Iman yang benar menuntut anda untuk menggunakan pikiran anda untuk beriman. Detak jantung Kekristenan bukanlah iman yang buta; Kekristenan adalah sebuah peristiwa – kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Inilah yang ingin disampaikan oleh Paulus. Dia mencoba untuk memberi tahu kita bahwa pesan yang terutama dari Kekristenan tidak didasarkan pada mitos kuno; Kekristenan didasarkan pada fakta sejarah. Apa fakta sejarahnya? Bahwa Yesus hidup, mati dan dibangkitkan! Saat ini, para sarjana sejarah sudah menerima bahwa Yesus adalah seorang lelaki Yahudi yang tinggal di Israel 2000 tahun yang lalu. Tidak ada sarjana yang berpendidikan yang dapat menyangkal keberadaan Yesus. Bukti demi bukti ditemukan yang mendukung narasi Alkitab tentang Yesus. Namun, meskipun mereka tidak dapat menyangkal keberadaan Yesus, kebanyakan dari mereka menyangkal kebangkitan Yesus. Mengapa? Karena jika Yesus benar-benar dibangkitkan dari kematian, maka ia pastilah siapa yang ia katakan tentang dirinya – ALLAH dalam tubuh manusia. Ini sangat penting. Pertanyaannya bukanlah apakah anda setuju atau tidak setuju dengan apa yang Yesus katakan, tetapi apakah ia bangkit atau tidak dari kematian. Karena jika Yesus tidak dibangkitkan maka kita dapat mengabaikan semua yang dikatakannya. Tetapi jika Yesus benar-benar dibangkitkan, maka kita harus menerima semua yang dia katakan.
Paulus memberi tahu kita bahwa bukan hanya Yesus dibangkitkan dari kematian, tetapi ia juga menampakkan diri kepada banyak orang. Kebangkitan-Nya tidak didasarkan di atas keinginan rahasia. Dia muncul! Dan penampakkannya mengubah segalanya. Pertama, dia menampakkan diri kepada Cephas. Cephas adalah nama lain untuk Petrus. Jika anda tidak akrab dengan Petrus, dia adalah murid Yesus yang paling menonjol. Ini adalah pria yang secara terbuka menyatakan kasihnya kepada Yesus. Pada malam sebelum penyaliban, Yesus memberi tahu para muridnya bahwa mereka semua akan mengkhianatinya. Tetapi Petrus mengatakan bahwa dia tidak akan pernah melakukan itu. Bahkan jika semua orang pergi meninggalkan Yesus, dia tidak akan pergi kemana-mana. Yesus menjawab, “Oh, Petrus kamu itu imut sekali. Tapi kamu masih akan menyangkal aku tiga kali.” Dan beberapa jam kemudian, itu terjadi. Petrus menyangkal Yesus tiga kali kepada seorang gadis budak! Petrus adalah pengecut! Namun, dia akhirnya menjadi pemimpin gereja mula-mula. Dan tidak hanya itu, sejarah mencatat bahwa Petrus disalibkan terbalik karena dia menolak untuk menyangkal Kristus. Bicara tentang perubahan 180 derajat. Dari pengecut ke martir. Apa yang terjadi? Petrus melihat Kristus yang telah bangkit. Dia melihat Yesus!
Kedua, dia menampakkan diri kepada dua belas murid. Sekali lagi, anda akan menemukan cerita Petrus di setiap mereka. Ketika Yesus ditangkap, mereka kabur dan bersembunyi dalam ketakutan. Mereka bersembunyi di rumah-rumah dan takut memperlihatkan diri di depan umum. Namun sejarah mencatat bahwa mereka semua dianiaya dan dibunuh demi nama Kristus. Apa yang terjadi? Mereka melihat Yesus! Ini luar biasa. Coba pikirkan. Jika Yesus tidak dibangkitkan, jika semua kebangkitan ini hanyalah kebohongan yang diciptakan para murid, akankah mereka mati demi kebohongan? Apakah ada di antara saudara yang bersedia mati untuk kebohongan yang anda ciptakan? Coba saya jelaskan begini. Jika saya ternyata adalah seorang penipu dan saya adalah seorang teroris yang menyamar sebagai pendeta dan anda tahu itu, dan saya bersembunyi di rumah anda dan FBI mengarahkan pistol ke depan muka anda untuk memberi tahu mereka di mana saya berada, apakah ada anda yang rela mati untuk saya? Angkat tangan anda jika anda bersedia. Tidak ada. Wow. Saya merasa sangat dikasihi. Tapi ini poin saya. Tetapi jika kebangkitan benar-benar terjadi, maka transformasi para murid dari pengecut menjadi martir masuk akal. Mereka melihat tuan mereka yang mereka tinggalkan untuk mati di kayu salib, hidup dan sehat. Dan itu mengubah hidup mereka selamanya.
Ketiga, ia menampakkan diri kepada lebih dari 500 orang. Perhatikan ini. Penampakan Yesus tidak eksklusif untuk sekelompok kecil orang. Jika ya, mungkin ada kemungkinan bahwa ini semua adalah cerita palsu. Itulah yang anda lakukan ketika anda merangkai cerita kebohongan. Anda menjaga grup tetap kecil. Semakin besar grup, semakin sulit mempertahankan konsistensi cerita yang anda rangkai. Paulus berkata bahwa ada 500 orang lain yang melihat Yesus yang telah bangkit! Dan dia mengatakan bahwa pada saat dia menulis 1 Korintus, banyak dari mereka masih hidup. Saya suka cara Richard Bauckham menggambarkannya. Dia mengatakan bahwa orang-orang ini adalah “footnotes of the gospel.” Anda tahu apa itu footnote? Ketika anda menulis makalah akademis, anda harus menggunakan banyak footnote. Footnote adalah cara bagi kita untuk berkomunikasi bahwa “Apa yang saya tulis itu benar dan footnote adalah sumber dari mana anda dapat mengetahui bahwa apa yang saya katakan itu benar.” 500 orang ini adalah footnote dari Injil. Dengan kata lain, Paulus berkata bahwa jika ada yang mempertanyakan apa yang dia tulis tentang kebangkitan Yesus, yang harus orang tersebut lakukan adalah berbicara dengan salah satu dari 500 orang itu. Dan mereka akan memberi tahu anda bahwa mereka melihat Yesus!
Keempat, dan mungkin favorit saya, dia menampakkan diri kepada Yakobus, saudara tiri Yesus. Jika anda tidak tahu, Yusuf dan Maria memiliki beberapa anak-anak lain yang menjadikan mereka saudara tiri Yesus. Dan mereka tidak percaya kepada Yesus sewaktu Yesus masih hidup. Lukas memberi tahu kita bahwa mereka tidak percaya kepada Yesus dan mereka pikir Yesus gila. Yakobus adalah salah satunya. Namun Yakobus yang sama akhirnya menjadi salah satu pilar gereja mula-mula. Apa yang terjadi? Coba saudara berpikir, berapa banyak dari anda memiliki saudara laki-laki? Apa yang perlu dia lakukan untuk meyakinkan anda bahwa dia adalah Tuhan? Bagaimana dengan kebangkitan dari kematian? Inilah yang terjadi pada Yakobus. Yakobus melihat Yesus yang telah bangkit!
Kebangkitan Yesus tidak dibangun di atas mitos kosong. Ada begitu banyak saksi akan kebangkitannya. Jika itu tidak cukup meyakinkan, yang harus anda lakukan adalah melihat bagaimana mereka mati. Kebanyakan jika tidak semuanya, dianiaya hingga mati. Dan tidak ada orang yang akan memberikan hidup mereka untuk sebuah kebohongan. Namun mereka mati dalam kematian yang begitu menyedihkan dan mereka disiksa sampai akhir hidup mereka. Mengapa? Karena mereka melihat Yesus! Injil adalah tentang peristiwa sejarah.
Injil adalah tentang kasih karunia yang mengubahkan
1 Kor 15:8-10 – Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya. Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah. Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.
Ketiga ayat ini adalah ringkasan biografi kehidupan Paulus. Jika anda tidak tahu banyak tentang Paulus, ada masa dalam hidupnya dimana dia bukanlah salah satu rasul dan dia tidak mengenal Allah. Paulus berkata bahwa ia adalah yang paling hina dan tidak layak disebut rasul karena Paulus bukan hanya orang yang tidak percaya; tapi dia juga adalah seorang yang menganiaya jemaat gereja mula-mula. Dan apa yang terjadi padanya tidak normal. Ada yang membenci Vegemite di sini? Saya benci Vegemite. Saya benci rasa dan aroma Vegemite. Untuk para pembenci vegemite, apa yang diperlukan bagi kita untuk menyukai vegemite? Menurut saya, hanya kedatangan Yesus yang kedua kali yang membuat saya bisa menyukai Vegemite. Di mana Yesus akan membuat semua hal baru dan dia akan memperbarui vegemite dan membuat vegemite terasa seperti nutella. Satu-satunya waktu saya berhasil mentoleransi bau vegemite adalah ketika itu menyangkut hidup saya. Sewaktu saya SMP, sekolah saya mengadakan kamping 2 hari dan kami menginap semalam di sebuah tenda di taman nasional. Guru kami memberi tahu kami bahwa mungkin ada binatang yang sangat berbahaya yang akan datang pada malam hari dan menyerang tenda kami. Binatang ini sangat lihai dan pintar, jadi kami harus berhati-hati saat tidur. Satu-satunya hal yang dibenci binatang ini adalah bau vegemite. Jadi, jika kami ingin tidur dengan aman, kami dianjurkan untuk memoleskan vegemite pada wajah dan tubuh kami. Jadi, apa yang saya lakukan? Saya melakukannya. Saya memoleskan vegemite di seluruh wajah, leher, dan bagian tubuh saya. Itu sangat menjijikan. Saya tidak bisa tidur sepanjang malam bukan karena takut tapi karena bau vegemite. Dan di pagi hari, saya mengetahui bahwa semua itu ternayata bohong. Itu satu-satunya waktu dimana saya mentolerir vegemite. Dan karena kejadian itu, saya tambah semakin membenci Vegemite. Apa yang diperlukan bagi anda untuk mencintai sesuatu yang anda sangat benci?
Paulus bukan saja tidak mempercayai Kekristenan, ia juga sangat membenci Kekristenan. Dia menganiaya gereja bukan karena dia harus tetapi karena dia mau. Dalam pengabdiannya terhadap agama Yahudi, ia menangkap dan menyiksa pengikut Kristus. Dan suatu hari dalam perjalanannya untuk menganiaya pengikut Kristus, Kristus menunjukkan dirinya kepada Paulus. Di jalan menuju Damaskus, Paulus dibutakan oleh cahaya terang dan di sana hidupnya berubah selamanya. Paulus mengalami kasih karunia Allah dan ia menjadi salah satu dari para rasul dan orang yang menulis sebagian besar dari doktrin Kekristenan yang kita miliki hari ini. Dan inilah yang dikatakan Paulus tentang rahmat Allah yang diberikan kepadanya. Kasih karunia Allah tidak sia-sia. Karena kasih karunia Allah, Paulus bekerja lebih keras daripada rasul lainnya. Ini luar biasa. Gairah Paulus berubah 180 derajat. Paulus adalah seorang penganiaya Kristus yang penuh gairah yang menjadi pengejar Kristus yang penuh gairah. Kasih karunia Allah tidak hanya mengampuni Paulus, tetapi juga mengubah kehidupan Paulus secara radikal.
Sekarang dengarkan saya dengan jelas. Sangatlah mustahil untuk mengalami kasih karunia Allah dan tetap sama! Kasih karunia bukan hanya kasih yang mengampuni; Kasih karunia adalah kasih yang mengubahkan. Jika kasih karunia Allah tidak mengubah anda maka anda belum mengalami kasih karunia Allah. Biarkan saya menggambarkannya untuk anda. Salah satu kesenangan menjadi seorang pendeta adalah kadang-kadang saya pergi ke restoran, memesan makanan yang saya inginkan, menikmatinya, dan ketika saya meminta tagihan kepada pelayan, dia akan memberitahu saya bahwa ada seseorang yang telah membayar tagihan saya. Dan saya langsung berpikir, “Wah, tau gitu tadi seharusnya pesen lebih banyak.” Dan sering kali, saya tidak tahu siapa yang membayar tagihan saya. Tapi katakanlah bahwa suatu hari saya menerima telepon dari nomor yang saya tidak dikenal. Saya angkat telepon itu dan dia berkata, “Anda mungkin tidak mengenal saya, tetapi saya adalah orang yang membayar tagihan makanan anda minggu lalu di restoran.” Dan saya menjawab, “Terima kasih sudah melakukannya. Saya sangat bersyukur.” Lalu dia berkata, “Ini bukan masalah besar tapi saya perlu bantuan dari anda. Saya dan istri saya berencana untuk pergi ke luar negeri selama dua minggu dan kami membutuhkan seseorang untuk mengawasi anak-anak kami. Kami tinggal di Perth. Jadi bisakah anda terbang ke Perth untuk mengawasi anak-anak saya untuk saya? Kan saya sudah membayar tagihan makanan anda.” Menurut saudara, apa respon saya? Ya, saya bersyukur dia sudah membayar makan siang saya, tetapi saya tidak akan terbang ke Perth untuk mengawasi anak-anaknya. Saya mungkin akan mengirimimkan dia voucher Lestari sebagai tanda terima kasih, tetapi saya tidak akan naik pesawat hanya untuk makan siang gratis. Tetapi jika dia melunasi mortgage saya, bahkan jika dia tinggal di Alaska, saya akan naik pesawat untuk mengawasi anak-anaknya. Saudara mengerti apa yang saya maksudkan?
Inilah poin saya. Bagaimana jika orang tersebut membayar hutang yang tidak pernah bisa kita bayar? Bagaimana jika dia membawa kita dari kematian ke kehidupan? Bagaimana jika dia membebaskan kita dari perbudakan dosa? Bagaimana jika dia menanggung semua murka Allah sehingga kita dapat mengalami kebaikan Allah selamanya? Kristus tidak hanya membayar hutang kita. Dia menjadi hutang bagi kita sehingga kita bisa menerima kebaikannya. Dan kita tidak melakukan apa pun untuk layak mendapatkan ini. Kita menerimanya dengan bebas karena Kristus telah membayar harganya dengan mahal. Ini adalah kasih karunia yang mahal. Jika kita hanya mengucapkan terima kasih atas kasih karunia, kita belum benar-benar mengalami kasih karunia. Kasih karunia Allah mengubah kehidupan kita secara radikal. Inilah Injil.
Satu hal lagi dan saya selesai. Jika Injil itu benar, bagaimana mungkin kita tidak membagikan kabar baik ini kepada orang lain? Bagaimana mungkin kita tidak memberi tahu orang-orang bahwa mereka dapat dibenarkan dengan Allah bukan dengan perbuatan mereka sendiri tetapi dengan apa yang telah dilakukan Kristus untuk mereka? Bagaimana mungkin kita tidak memberi tahu orang-orang bahwa mereka adalah orang berdosa yang pantas masuk neraka tetapi ada Allah yang sangat mencintai mereka sehingga ia mengambil neraka sebagai pengganti mereka? Bagaimana mungkin kita tidak bisa memberi tahu orang lain tentang kabar baik yang memenuhi hati kita dengan kekaguman dan sukacita? Dan bagaimana mungkin kita bisa mengabaikan dan meninggalkan pesan yang mengubah hidup kehidupan kita? Gereja Tuhan, mari jadikan obsesi kita untuk bertumbuh dalam di dalam Injil dan menjangkau luas dengan Injil.
Sorry, the comment form is closed at this time.