Hanya satu Injil

Galatia 1:1-10

Dari Paulus, seorang rasul, bukan karena manusia, juga bukan oleh seorang manusia, melainkan oleh Yesus Kristus dan Allah, Bapa, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, dan dari semua saudara yang ada bersama-sama dengan aku, kepada jemaat-jemaat di Galatia: kasih karunia menyertai kamu dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus, yang telah menyerahkan diri-Nya karena dosa-dosa kita, untuk melepaskan kita dari dunia jahat yang sekarang ini, menurut kehendak Allah dan Bapa kita. Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin. Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain, yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus. Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia. Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia. Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.

Saudara menyadari atau tidak, setiap dari kita memiliki kecenderungan untuk menjadi orang Farisi. Kita memiliki kecenderungan untuk mengandalkan kebenaran diri kita sendiri. Saya jelaskan. Anda dan saya mengerti Injil. Kita tahu bahwa penerimaan Allah terhadap kita tidak ada hubungannya dengan kita melainkan karya Kristus yang sempurna untuk kita. Tapi mari kita jujur. Meskipun kita tahu bahwa Allah menerima kita karena Kristus, tetapi kita sering berpikir dalam hati kecil kita bahwa Allah mengasihi kita berdasarkan perbuatan kita. Jadi, di hari dimana saya melakukan saat teduh dan menaati perintah-perintah Allah, saya merasa bahwa Allah lebih mengasihi saya. Tetapi pada hari dimana saya tidak melakukan saat teduh dan tidak menaati perintah Allah, saya merasa bahwa Allah kurang mengasihi saya. Ada saudara yang seperti saya? Apa yang terjadi adalah jika kita tidak berhati-hati, kita menjadi orang Kristen yang berpusat kepada performa kita. Kita tahu kebenaran Injil, namun kita menjalani hari demi hari berdasarkan seberapa baik performa kita. Kitab Galatia ditulis untuk orang-orang seperti kita.

Kitab Galatia adalah seperti dinamit kuasa Allah. Allah menggunakan buku ini untuk mengubah kehidupan banyak tokoh besar Kekristenan di sepanjang sejarah. Lebih dari buku-buku lainnya di dalam Alkitab, Galatia menekankan kenyataan bahwa kita masih belum memahami Injil. Injil adalah ini: kita jauh lebih berdosa daripada yang kita ketahui, dan di dalam Kristus kita jauh lebih dikasihi daripada yang kita harapkan. Itu berarti bahwa kita tidak akan pernah memahami Injil sepenuhnya. Tugas kita adalah untuk bertumbuh dalam Injil. Jika kita berpikir kita sudah mengetahui Injil, itu hanya menunjukkan bahwa kita tidak mengetahui Injil. Ketika kita berpikir bahwa kita sudah mengetahui Injil, kita beralih ke hal-hal lain. Tetapi itu hanya membuktikan bahwa kita tidak mengetahui Injil. Karena mereka yang mengetahui Injil tahu bahwa anda tidak beralih dari Injil. Akan selalu ada hal-hal tentang Injil yang belum kita ketahui. Jadi, inilah ironi Injil. Jika anda berkata, “Aku sudah mengerti Injil” itu berarti anda belum mengerti. Tetapi jika anda berkata, “Aku hanya baru mulai memahami Injil. Ada jauh lebih banyak tentang Injil yang belum aku ketahui” maka anda mengerti Injil. Masalah dengan gereja-gereja di Galatia adalah mereka berpikir mereka sudah mengetahui Injil dan mereka pindah beralih ke hal-hal lain selain Injil. Dan Paulus menulis surat ini untuk menegur mereka.

Sebagai gereja, sangat penting bagi kita untuk mengerti tentang Injil dengan benar. Jika kita salah mengartikan Injil, kita akan salah dalam menghidupi Kekristenan karena keyakinan kita menentukan tindakan kita. Katakanlah Bob dan Brandon jatuh cinta dengan Sally. Mereka berdua menyatakan cinta mereka kepada Sally, dan keduanya ditolak. Bob pulang dengan sangat marah dan Brandon pulang dengan depresi. Apa yang terjadi? Mereka mengalami penolakan yang sama. Tetapi mengapa respons mereka sangat berbeda terhadap kejadian yang sama? Perbedaannya ada pada keyakinan mereka. Bob marah dan ia berkata kepada dirinya sendiri, “Aku tidak bisa mengerti mengapa Sally menolak aku. Aku ini salah satu pria terbaik yang pernah ada. Aku ganteng, kaya dan cakap. Sally tidak dapat melihat aku untuk siapa aku. Memangnya dia pikir dia siapa? Suatu hari, aku akan membuatnya menyesali keputusannya. Aku akan membuat dia berharap bahwa dia bisa bersama dengan aku dan aku akan menertawakan dia.” Tapi Brandon berbeda. Brandon mengatakan kepada dirinya sendiri, “Aku mengerti mengapa Sally menolak aku. Aku tidak cukup baik untuknya. Aku pastilah jelek dan tidak berharga. Hidupku tidak ada artinya. Tidak ada wanita yang mau denganku. Lebih baik aku mati.” Yang menyebabkan Bob dan Brandon memiliki respons yang berbeda bukanlah keadaan mereka tetapi keyakinan mereka. Penting bagi kita untuk memiliki keyakinan yang benar karena keyakinan kita menentukan tindakan kita. Jika kita salah mengartikan Injil, maka kita akan salah menghidupi kekristenan. Injil adalah satu hal yang gereja harus mengerti dengan benar. Permasalahannya adalah Injil adalah satu hal yang banyak gereja tidak mengerti dengan benar.

Hari ini, saya ingin berbicara tentang apa itu Injil dan apa yang bukan Injil. Terkadang cara terbaik bagi kita untuk memahami sesuatu adalah dengan mengetahui apa yang bukan hal tersebut. Saya hanya memiliki dua poin utama untuk khotbah: Injil yang benar dan tidak ada Injil lain. Tetapi sebelum kita masuk ke sana, saya ingin kita berbicara tentang rasul Paulus terlebih dahulu. Rasul Paulus adalah penulis kitab Galatia. Dan Galatia mungkin adalah surat pertama yang ditulis oleh Paulus. Dan Paulus menghabiskan sebagian besar pasal 1 dan 2 untuk membela kerasulannya. Dan dia memiliki alasan yang penting mengapa dia melakukan itu.

Paulus seorang rasul Kristus

Galatia 1:1-2 – Dari Paulus, seorang rasul, bukan karena manusia, juga bukan oleh seorang manusia, melainkan oleh Yesus Kristus dan Allah, Bapa, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, dan dari semua saudara yang ada bersama-sama dengan aku, kepada jemaat-jemaat di Galatia.

Dari awal, Paulus ingin kita tahu bahwa dia adalah seorang rasul. Dan dia bukan hanya rasul biasa. Paulus dengan jelas mengatakan bahwa dia adalah seorang rasul bukan karena manusia maupun bukan oleh manusia, melainkan oleh Yesus Kristus. Dengan kata lain, Paulus mengatakan bahwa otoritasnya sebagai rasul tidak datang dari manusia tetapi langsung dari Kristus. Apa yang terjadi? Mengapa dia memamerkan kerasulannya? Kata rasul adalah kata yang digunakan untuk menggambarkan seorang utusan yang membawa otoritas orang yang mengirimnya. Gambaran di jaman kita adalah seperti seseorang yang membawa surat kuasa. Jika anda memiliki surat kuasa, itu berarti anda dapat bertindak atas nama orang lain yang memberikan anda otoritas. Dan di dalam Alkitab, ada dua jenis rasul. Rasul yang diutus oleh gereja dengan otoritas gereja untuk bertindak atas nama gereja, dan rasul seperti dua belas murid Kristus yang diutus langsung oleh Kristus dengan otoritas Kristus untuk membangun gereja Kristus. Untuk mempermudah, anda dapat menganggapnya sebagai rasul dengan R huruf besar dan rasul dengan r huruf kecil.

Inilah yang terjadi. Paulus adalah orang yang mendirikan gereja-gereja di Galatia. Paulus mengajarkan kepada mereka tentang Injil kasih karunia. Tapi tidak lama setelah Paulus meninggalkan Galatia untuk melanjutkan perjalanan misinya, guru-guru lain dari Yerusalem datang ke Galatia dan mempertanyakan otoritas Paulus. Mereka berkata seperti ini, “Yah, Paulus adalah guru yang baik. Dia mengajarkan kalian tentang Injil dan itu baik. Tapi Injil Paulus tidak lengkap. Lagi pula, Paulus bukan salah satu dari dua belas rasul. Dia tidak menerima pengajarannya dari Kristus secara langsung. Tapi dua belas rasul Yesus berbeda. Dan kami datang kesini untuk mengajarkan kepada kalian apa yang kurang dalam pemahaman kalian tentang Injil. Injil itu luar biasa, tetapi kalian membutuhkan lebih dari Injil untuk keselamatan.” Dan ketika orang-orang di gereja-gereja Galatia mendengar ini, mereka menyambut para guru palsu ini dan mengabaikan Injil yang diajarkan oleh Paulus. Kemudian Paulus mendengar tentang apa yang terjadi dan dia menulis surat kepada mereka. Dia membuka suratnya dengan mengatakan, “Kerasulanku bukan karena manusia maupun oleh manusia. Aku menerima otoritasku langsung dari Kristus Yesus dan Allah Bapa.” Dengan kata lain, Paulus berkata, “Apa yang aku ajarkan dan apa yang akan aku katakan dalam surat ini bukanlah sesuatu yang berasal dari manusia. Ini bukan pendapatku. Ini adalah pesan langsung dari Kristus. Injilku bukanlah milikku. Injilku adalah Injil Kristus. Kristuslah yang memberikannya kepadaku, dan dia mengutus aku sebagai rasulnya untuk mengajarkan Injilnya kepadamu.”

Ini sangat penting. Saya dapat mengatakan bahwa khotbah yang saya khotbahkan bukanlah pesan karena manusia. Saya bisa mengatakan itu. Sampai level dimana saya setia pada perkataan Alkitab, sampai tingkat itu saya bisa mengatakan dengan keyakinan, “Aku tidak mengkhotbahkan khotbahku sendiri. Aku tidak mengkhotbahkan pendapatku. Aku diutus Kristus untuk memberitakan firman Kristus.” Tapi saya tidak bisa mengatakan bagian kedua. Saya tidak bisa mengatakan bahwa khotbah saya tidak oleh manusia. Mengapa? Karena semua yang saya tahu tentang Alkitab datang melalui manusia. Itu datang melalui guru-guru saya, papi saya, John Piper, Timothy Keller, dan buku-buku yang ditulis oleh manusia. Dan bahkan kredensial saya sebagai seorang pendeta diberikan oleh manusia. Saya diutus oleh manusia. Tetapi Paulus berbeda. Dari 1:11 hingga pertengahan pasal 2, Paulus menunjukan bahwa Injil yang diterimanya bukan diajarkan oleh manusia tetapi oleh Kristus. Paulus mendapatkan Injilnya langsung dari Kristus. Karena itu, ia bukan rasul tingkat dua. Itu artinya ketika kita membaca surat Paulus, kita sedang mendengarkan Kristus berbicara kepada kita. Perkataan Paulus adalah perkataan Kristus. Mengapa Paulus harus mengatakan semua ini untuk menunjukan otoritasnya? Karena yang dipertaruhkan adalah Injil Kristus. Jemaat di Galatia mempertanyakan Injil Paulus dan Paulus membela kerasulannya untuk mempertahankan kebenaran Injil. Jadi, apakah injil itu?

Injil yang benar

Galatia 1:3-5 – Kasih karunia menyertai kamu dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus, yang telah menyerahkan diri-Nya karena dosa-dosa kita, untuk melepaskan kita dari dunia jahat yang sekarang ini, menurut kehendak Allah dan Bapa kita. Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin.

Tiga hal yang dapat kita lihat tentang Injil dari ayat-ayat ini. Pertama, Kristus menyerahkan diri-Nya karena dosa-dosa kita. Kata “karena” dapat dimengerti dalam beberapa cara yang berbeda. Ini dapat berarti bahwa Kristus memberikan dirinya untuk membayar dosa-dosa kita atau ini dapat berarti bahwa Kristus menyerahkan dirinya sebagai ganti dosa-dosa kita. Dan kita tidak perlu menebak mana yang Paulus maksudkan. Kata Yunani yang digunakan dalam ayat ini adalah kata yang berarti sebagai ganti dosa-dosa kita. Perhatikan ini. Kristus tidak hanya mati untuk membayar dosa-dosa kita tetapi Kristus mati sebagai ganti dosa-dosa kita. Ada substitusi yang terjadi. Yesus tidak hanya menerima hukuman dosa, tetapi Yesus juga menjadi dosa dan kita menjadi benar.

JD Greear menjelaskannya seperti ini. Ini seperti mengikuti ujian akhir yang bernilai 100% dari keseluruhan nilai anda dan anda tidak belajar sama sekali karena anda terlalu sibuk menonton drama Korea di Netflix. Ketika anda membaca soal ujian, anda tidak tahu sama sekali apa jawabannya. Anda bahkan tidak mengerti pertanyaannya. Tetapi kemudian tepat duduk di sebelah anda adalah murit sempurna yang selalu mendapatkan nilai 100 dalam ujian. Dan sebelum anda harus mengumpulkan ujian anda, ia mengambil lembar jawaban anda yang kosong dan menuliskan nama dia di kertas tersebut. Dan kemudian dia memberikan anda kertas jawaban dia yang sempurna dengan nama anda di atasnya. Jadi, anda lulus dengan nilai sempurna sementara dia gagal ujian untuk anda. Inilah Injil. Injil bukan hanya Allah mengampuni anda dari dosa anda, Injil adalah Allah menjadi dosa anda sehingga anda menjadi benar. Dan anda tidak berkontribusi apa pun pada nilai sempurna anda. Yang anda bawa ke meja ujian hanyalah ujian anda yang gagal, dosa-dosa anda. Ini adalah satu-satunya pertukaran yang Yesus akan lakukan dengan anda. Dosa anda ditukar dengan kebenarannya. Itu saja. Tidak ada lagi. Dan pada saat anda melakukan pertukaran itu, anda menjadi benar sepenuhnya. Anda bukan seperempat benar atau setengah benar. Anda 100% benar karena Kristus 100% benar. Karena itu, kasih sayang Allah kepada anda tidak pernah goyah. Allah mengasihi anda hari ini sama seperti dia akan mengasihi anda satu triliun tahun dari sekarang ketika anda sempurna.

Kedua, Kristus melepaskan kita dari dunia jahat yang sekarang ini. Ini sangat penting. Kristus tidak membantu kita. Dia melepaskan kita. Dia menyelamatkan kita. Kita tidak membutuhkan Yesus untuk membantu kita. Kita bukan orang yang membutuhkan bantuan. Kita adalah orang-orang yang perlu diselamatkan. Injil bukanlah kita lemah secara rohani dan membutuhkan Kristus untuk memberikan kita bantuan rohani. Injil adalah kita mati secara rohani dan membutuhkan Kristus untuk membangkitkan kita. Dan dia melakukannya. Dia memberikan dirinya sebagai ganti dosa-dosa kita untuk melepaskan kita dari dunia jahat yang sekarang ini. Ini tidak berarti bahwa kita tidak lagi hidup di dunia yang penuh dosa. Tetapi ini berarti bahwa Kristus telah membebaskan kita dari perbudakan dosa dan kejahatan. Kita masih hidup di dunia ini, tetapi Kristus sudah menyelamatkan kita dari dunia yang jahat yang ini. Kesetiaan kita bukanlah lagi pada dunia ini, tetapi kita adalah milik Raja dan kerajaan lain. Kita hidup di dunia sekarang ini dengan kekuatan dunia yang akan datang. Jadi, jika anda masih bergumul dengan dosa hari ini, dengar kabar baik Injil: Dosa tidak lagi berkuasa atas anda. Kristus telah membebaskan anda dari perbudakan dosa. Karena itu sekarang tidak ada lagi penghukuman bagi anda yang ada di dalam Kristus Yesus. Anda sepenuhnya diampuni dari segala dosa anda. Dan di situlah anda menemukan kekuatan untuk bebas dari dosa. Yang anda butuhkan bukanlah disiplin dan resolusi yang lebih besar. Yang anda butuhkan adalah kembali ke salib Kristus dan menemukan kebebasan dari dosa dan penghukuman.

Ketiga, Injil adalah menurut kehendak Allah. Injil bukanlah ciptaan manusia. Maksud saya begini. Siapa yang bisa membuat konten Injil? Bahwa Allah pencipta langit dan bumi akan datang dan mencari orang berdosa dan menggantikan orang berdosa dengan dirinya sehingga orang berdosa bisa menjadi benar dan mendapatkan hidup yang kekal dan memerintah bersama Allah sepanjang masa. Hanya Allah yang bisa menuliskan isi pesan Injil. Dan Paulus sangat jelas di sini. Allah adalah asal mula Injil. Segala sesuatu terjadi sesuai dengan kehendak Allah. Keselamatan kita telah direncanakan oleh Allah sejak awal sebelum kita melakukan sesuatu yang baik atau buruk. Itulah sebabnya Allah layak menerima segala kemuliaan selama-lamanya. Dialah yang merencanakan dan melaksanakan Injil dengan sempurna. Dan apa peran kita dalam semua ini? Tidak ada. Allah adalah sosok yang melakukan semua pekerjaan. Kita hanyalah penerima kasih karunia. Dan kasih karunia diberikan secara bebas sesuai dengan kehendak Allah. Anda tidak bisa berusaha untuk mendapatkan kasih karunia. Kasih karunia turun kepada anda dan kemuliaan naik kepada Allah. Kita menerima kasih karunia, Allah menerima kemuliaan. Injil bukanlah tentang apa yang kita lakukan untuk Allah tetapi apa yang Allah telah lakukan melalui Kristus untuk kita.

Tidak ada Injil lain

Galatia 1:6-7 – Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain, yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus.

Setiap komentari yang saya baca menyoroti bobot dari apa yang terjadi dalam bagian ini. Biasanya, setelah Paulus menulis salam pembuka dalam suratnya, ia akan berdoa dan berterima kasih kepada Allah untuk gereja tersebut. Anda menemukan ritme ini di semua surat Paulus kecuali surat Galatia. Mengapa? Karena Paulus marah. Paulus kesal. Tapi Paulus bukan sedang curhat. Dia tidak menulis surat yang dia sesali kemudian hari. Itu anda dan saya. Berapa banyak dari anda yang pernah mengirim pesan teks atau email yang anda sesali kemudian? Itulah yang kita lakukan saat kita marah. Puji Tuhan WhatsApp memahami masalah kita dan memungkinkan kita untuk menghapus teks yang sudah kita kirim. “This message was deleted.”  Ada satu kali seseorang marah pada saya dan mengirimkan saya teks yang panjang. Saya mengintip teks itu dan melihat banyak kata-kata makian di dalamnya. Tapi saya tidak membukanya langsung saat itu. Tidak lama kemudian pas saya mau membuka teksnya, ternyata teksnya sudah dihapus. Jadi, saya bertanya dengan polos, “Apa isi teks yang sudah dihapus?” Dan orang itu menjawab, “Oh aku tadi cuman mau meminta rekomendasi buku dari kamu, tetapi engga jadi.” Smooth. Tidak demikian halnya dengan Paulus. Paulus marah dan dia tidak menyesali apa yang ditulisnya. Karena dia tidak sedang membela dirinya sendiri tetapi Injil.

Paulus heran karena gereja-gereja di Galatia dengan begitu cepat berbalik meningalkan Paulus dan Injilnya. Kata berbalik sebenarnya adalah kata yang kuat yang berarti memindahkan kesetiaan. Contohnya seperti ini. Saya ini penggemar berat Manchester United. Saya menonton hampir setiap pertandingan mereka. Jika anda tahu sesuatu tentang Liga Inggris, maka anda tahu bahwa keadaan Manchester United sedang kurang baik sekarang. Tetapi tidak peduli apakah mereka bermain baik atau buruk, saya selalu bersama mereka. Mereka adalah tim saya. Jika mereka menang, saya menang. Jika mereka kalah, saya kalah. Mereka memiliki kesetiaan saya. Tapi katakanlah suatu hari saya datang di gereja mengenakan seragam Liverpool. Dan tidak hanya mengenakan seragam Liverpool tapi saya berkhotbah dengan seragam Liverpool. Hanya ada dua kemungkinan. Entah saya telah kehilangan akal sehat dan beralih kesetiaan, atau saya kalah taruhan. Dan inilah mengapa Paulus terheran-heran terhadap gereja-gereja di Galatia. “Apa yang kamu lakukan? Terakhir kali aku meninggalkanmu, kamu adalah penggemar berat Injil Kristus. Kamu menaruh kesetiaanmu kepada Kristus. Kamu memberikan segalanya untuk Injil. Kamu mengenakan seragam Injil Kristus. Tapi apa yang kamu pakai saat ini? Kamu memakai seragam “L”? L untuk Law dan Liverpool. Apa yang ada di pikiranmu?”

Biarkan saya memberi tahu anda apa yang terjadi. Tidak lama setelah Paulus meninggalkan Galatia, sekelompok guru datang dari Yerusalem yang mengajarkan bahwa Injil saja tidak cukup. Inilah yang mereka ajarkan. Kisah Para Rasul 15:1 – Beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara di situ: “Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan.” Paulus berkata bahwa apa yang mereka ajarkan bukanlah Injil. Hanya ada satu Injil dan itu adalah apa yang diajarkan oleh Paulus. Dan variasi dari Injil tersebut bukanlah Injil. Injil mengatakan bahwa setiap hal yang kita butuhkan untuk keselamatan telah dilakukan oleh Kristus. Sudah selesai. Kristus telah melakukan semua pekerjaan dan yang perlu kita lakukan adalah menerimanya dengan iman. Tetapi Injil palsu mengatakan bahwa Injil saja tidak cukup. Dan saudara harus mengerti dengan jelas. Apa yang diajarkan Injil palsu bukanlah untuk mengurangi sesuatu dari Injil tetapi untuk menambahkan sesuatu kepada Injil. Mereka tidak berusaha untuk mengurangi kebenaran. Mereka berusaha untuk menambahkan kepada kebenaran Injil. Apa yang diajarkan Injil palsu adalah, “Ya, Injil itu luar biasa. Injil itu baik. Kamu perlu Injil. Tetapi kamu juga membutuhkan hal-hal lain selain Injil untuk diselamatkan. Kamu harus disunat.” Sunat merupakan simbol ketaatan kepada hukum Musa. Jika saya dapat memasukkannya ke dalam istilah modern, Injil palsu mengatakan bahwa untuk diselamatkan, anda membutuhkan Injil, tetapi anda juga harus mematuhi perintah-perintah Allah. Jika saya bisa memasukkannya dalam sebuah formula, Injil palsu terlihat seperti ini: “Keselamatan = Iman + Ketaatan.”

Beberapa dari anda mungkin berpikir, “Tunggu Yos. Apa yang salah dengan formula itu? Itu terlihat sah buat aku.” Ada satu masalah besar pada formula ini. Saat anda menambahkan sesuatu ke dalam karya Kristus yang sempurna, karya itu tidak lagi sempurna. Bahkan, penambahan tersebut menghancurkan karya Kristus yang sempurna. Galatia 2:21 – Aku tidak menolak kasih karunia Allah. Sebab sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus. Jika ada yang bisa saya lakukan untuk mendapatkan keselamatan saya, maka sia-sialah kematian Kristus. Ini perkataan sangat keras. Saya akan jelaskan. Lihat gambar lukisan ini. Bagi anda yang menyukai seni, anda langsung tahu lukisan apa ini. Bagi anda yang tidak mengerti seni seperti saya, ini seperti lukisan yang dibuat keponakan saya yang berusia 7 tahun ketika dia sedang bosan. Lukisan ini adalah salah satu karya Picasso yang disebut “Les femmes d’Alger.” Ini adalah karya seni yang paling mahal. Lukisan ini dijual seharga USD $179,4 juta pada tahun 2015. Itu adalah harga yang sangat mahal untuk sebuah lukisan. Katakanlah lukisan ini jatuh ke tangan saya. Saya menatap lukisan ini untuk sementara waktu dan saya menyadari bahwa ada yang saya dapat perbuat untuk membuat lukisan ini terlihat lebih baik dan kemudian saya bisa menjualnya dengan lebih mahal. Saya dapat menambahkan beberapa goresan warna untuk membuat warna di lukisan terlihat lebih hidup dari sebelumnya. Jadi, saya menambahkan beberapa goresan brilian saya ke karya Picasso dan kemudian saya mencoba melelangnya. Pelukisnya sekarang bukan lagi Picasso tetapi Picayos, Picasso + Yosi. Menurut anda, berapa harga lukisan ini? Saya beruntung jika saya bisa mendapatkan $100 untuk lukisan ini. Mengapa? Karena dengan menambahkan beberapa goresan saya sendiri, saya menghancurkan karya Picasso. Atau coba lihat gelas air minum. Gelas itu terdiri dari 100% air. Tapi katakanlah saya menambahkan setetes racun. Hanya satu tetes. Jadi, gelas itu sekarang 99% air dan 1% racun. Ada saudara yang haus? Inilah yang dikatakan Paulus. Jika anda menambahkan sedikit saja dari karya anda kepada karya Yesus yang sempurna, jika anda menerima bahkan hanya satu tambahan kecil pada Injil, maka sia-sialah kematian Kristus. Sekarang kembali ke Galatia 1:6. Itulah sebabnya Paulus mengatakan bahwa ketika kita berbalik dari Injil, kita tidak hanya berbalik dari pada seperangkat pengajaran, kita berbalik dari pada dia, seseorang. Ketika kita beralih ke Injil yang berbeda, kita meninggalkan Allah. Berpaling dari Injil kasih karunia berarti menolak Allah kasih karunia. Ini bukan masalah kecil.

Paulus kemudian melanjutkan di ayat 7 dengan mengatakan bahwa para guru palsu memutarbalikkan Injil Kristus. Dan inilah yang terjadi. Izinkan saya menunjukkan kepada anda perbedaan antara Injil yang benar dan Injil yang palsu. Injil yang benar adalah: “Iman = Keselamatan + Ketaatan.” Itu berarti bahwa ketika anda percaya Injil, hasilnya adalah anda menerima keselamatan dan anda menghasilkan ketaatan dalam hidup anda. Karena itu, ketaatan penting! Tetapi kita perlu menempatkan ketaatan di tempat yang tepat. Ketaatan adalah buah dari iman kepada Injil dan bukan suatu syarat keselamatan. Jika saya dapat menggunakan kata-kata Timothy Keller, anda diterima terlebih dahulu dan baru kemudian anda taat. Tetapi guru-guru palsu membalik urutan ini. Injil yang palsu adalah: “Keselamatan = Iman + Ketaatan.” Dengan kata lain, anda harus menaati Allah terlebih dahulu sebelum anda diterima oleh Allah. Ini adalah distorsi Injil dan saya percaya ini adalah masalah utama gereja. Masalah utama gereja bukanlah mereka yang berada di luar gereja yang menentang Injil tetapi mereka yang ada di dalam gereja yang memutarbalikkan Injil. Lihatlah apa yang dikatakan Paulus selanjutnya.

Galatians 1:8-9 – Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia. Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia.

Ini perkataan yang sangat keras. Paulus mengatakan bahwa jika ada orang yang memberitakan Injil yang berbeda dari yang diberitakan Paulus, terkutuklah dia. Bahasa aslinya dalam kata Yunani adalah “anathema” yang berarti dikutuk oleh Allah dan dikhususkan untuk binasa. Jadi, inilah yang dikatakan Paulus. “Jika guru lain datang dan memberitakan Injil yang berbeda, guru itu dikutuk oleh Allah. Jika salah satu dari dua belas rasul Yesus, Petrus, Yohanes ataupun Yakobus datang dan memberitakan Injil yang berbeda, ia dikutuk oleh Allah. Jika seorang malaikat muncul dan memberitakan Injil yang berbeda…” Coba bayangkan. Bukan manusia yang datang. Ini adalah malaikat dari surga. Apa yang akan anda lakukan jika seorang malaikat muncul di gereja dan mengatakan bahwa Injil yang kita yakini itu salah? Paulus berkata, “Jika seorang malaikat dari sorga datang dan memberitakan Injil yang berbeda, malaikat itu dikutuk oleh Allah.” Tetapi Paulus tidak berhenti di situ. Paulus juga memasukkan dirinya dalam daftar. Dia berkata, “Jika aku datang kepadamu dan mengatakan bahwa Injil yang dulu aku ajarkan tidak lengkap dan sekarang setelah bertahun-tahun belajar aku memiliki versi Injil yang lebih lengkap, Injil 2.0…” Bisakah kita sepakat bahwa sangatlah normal untuk seseorang melakukan kesalahan dan mengubah pengajaran mereka? Tetapi Paulus berkata, “Jika aku melakukan itu, jika suatu hari aku datang kepadamu dengan Injil yang berbeda, jangan dengarkan aku. Aku dikutuk oleh Allah.” Wow. Jemaat Galatia pasti berpikir, “Paulus, yang baru saja kamu tulis itu adalah perkataan yang sangat keras. Apakah kamu sungguh-sungguh yakin kamu benar?” Dan Paulus tidak ingin membiarkan mereka ragu kalau dia sangat yakin akan semua yang dia tulis. Jadi, dia mengulangi sekali lagi. Siapa pun yang memberitakan Injil yang berbeda dari yang diterima oleh Paulus dari Kristus, terkutuklah dia.

Saya akan menaruhnya dalam konteks kita hari ini. Jika ada seseorang yang dapat membangkitkan seseorang dari kematian tetapi ia memberitakan Injil yang berbeda, jika ada seseorang yang dapat melakukan tanda dan mujizat dan menghentikan virus corona tetapi ia memberitakan Injil yang berbeda, jika ada profesor teologi yang menulis buku terkenal tetapi ia memberitakan Injil yang berbeda, jika ada pendeta gereja besar yang memiliki puluhan ribu jemaat di gerejanya tetapi ia memberitakan Injil yang berbeda, jika ada pengkhotbah TV yang muncul setiap hari di TV tetapi ia memberitakan Injil yang berbeda, dan bahkan jika saya sebagai Pendeta anda memberitakan Injil yang berbeda, terkutuklah kami. Jangan dengarkan kami. Saudara harus mengerti ini. Bukan pembawa pesan yang membenarkan pesan Injil. Adalah pesan Injil yang membenarkan pembawa pesan. Injil yang dikhotbahkan oleh Paulus adalah satu-satunya Injil bukan karena Paulus adalah orang yang memberitakannya tetapi karena itu adalah satu-satunya Injil yang diberikan oleh Kristus. Injil adalah Injil karena Injil adalah Injil Kristus.

Mengapa Paulus menaruh bobot yang begitu besar untuk kita memiliki Injil yang benar? Dua alasan. Pertama, kemuliaan Kristus dipertaruhkan. Kita sudah membahas tentang ini sebelumnya. Saat anda mencoba merubah pesan Injil, kematian Kristus menjadi sia-sia. Jika ada sesuatu yang dapat kita tambahkan, hapus atau ubah pada karya Kristus yang telah selesai dalam Injil, maka sia-sialah kematian Kristus. Kedua, keselamatan kita dipertaruhkan. Jika Injil adalah kekuatan Allah untuk keselamatan kita, maka untuk memutarbalikkan Injil berarti untuk menghilangkan kekuatan Allah yang menyelamatkan kita. Saya beri contoh. Katakanlah saya memberi anda kartu debit saya. Anda dapat menggunakan semua uang di rekening bank saya secara bebas. Apakah ada yang mau kartu debit saya? Jadi, anda mengambil kartu debit saya dan saya memberi tahu anda bahwa nomor PIN kartu debit saya adalah 1235. Tetapi anda berkata, “Itu terlalu sulit untuk diingat. Aku lebih suka nomor PIN yang berurutan. 1234.” Kemudian, anda pergi belanja dan memasukan pin 1234. Apa yang terjadi? Pembayaran ditolak. Anda dapat memasukkan 1234 tetapi anda tidak akan pernah mengakses uang saya dengan cara itu. Jika anda menginginkan uang saya, anda harus memasukkan 1235. Jika kita ingin mengalami kekuatan Allah yang menyelamatkan, kita tidak bisa merubah Injil. Satu-satunya akses ke kuasa Injil hanyalah dengan iman di dalam Kristus saja.

Paulus menyimpulkan dengan mengatakan, Galatia 1:10 – Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus. Adalah pilihan yang jauh lebih mudah bagi Paulus untuk merubah Injil demi bisa bersatu dengan guru-guru lain. Tetapi Paulus tidak mau melakukan itu. Dia lebih memilih menyinggung orang lain demi Injil. Mengapa? Karena Paulus adalah hamba Kristus. Dia tidak berusaha untuk menyenangkan manusia, tetapi yang dia senangkan adalah Kristus. Dan itu adalah cara bagaimana kita harus berpikir tentang Injil. Sangatlah jauh lebih mudah bagi kita untuk mentolerir mereka yang memberitakan Injil yang berbeda demi kebersamaan. Tetapi jika kita melakukan itu, kita hanya berusaha untuk menyenangkan manusia dan bukan Kristus. Tetapi kita adalah hamba-hamba Kristus dan kita percaya bahwa Injillah satu-satunya kuasa Allah untuk keselamatan. Karena itu, kita lebih memilih kehilangan perkenanan orang-orang di sekitar kita daripada kehilangan kuasa Allah yang menyelamatkan kita.

Aplikasi

Biarkan saya memberi anda tiga aplikasi dengan cepat. Pertama, hanya ada satu Injil. Tidak ada Injil lain yang menyelamatkan. Keselamatan hanya karena kasih karunia saja, melalui iman saja, di dalam Kristus saja, untuk kemuliaan Allah saja. Tidak ada variasi Injil yang lain. Hanya ada satu Injil: Injil Kristus. Ini adalah satu-satunya Injil yang dapat menyelamatkan manusia dari dosa mereka. Tiga keberatan. Satu, “Bagaimana dengan orang-orang baik yang bermoral? Apakah mereka tidak selamat?” Tidak, mereka tidak selamat. Moralitas dapat menyelamatkan anda dari penjara, tetapi moralitas tidak dapat menyelamatkan anda dari neraka. Jika moralitas dapat menyelamatkan anda, Yesus tidak perlu mati. Anda membutuhkan sesuatu yang jauh lebih besar daripada moralitas. Anda membutuhkan kebenaran sempurna dan hanya Injil yang memberikan anda kebenaran tersebut.

Dua, “Bagaimana dengan agama lain? Banyak dari mereka yang sangat bergairah dan tulus dalam keyakinan mereka. Apakah mereka tidak selamat?” Tidak, mereka tidak selamat. Ketulusan tidak dapat menyelamatkan siapa pun. Anda bisa sangat tulus dan sangat salah pada saat yang bersamaan. Seorang pelari dapat berlari secepat mungkin dalam sebuah perlombaan namun berlari ke arah yang salah.

Tiga, “Bukankah Kekristenan menjadi sangat eksklusif dalam bersikeras bahwa Injil adalah satu-satunya jalan keselamatan?” Ya, benar. Kekristenan adalah agama yang paling eksklusif namun paling inklusif pada saat bersamaan. Kekristenan sangatlah eksklusif dalam menegaskan bahwa hanya ada satu jalan keselamatan, namun sangat inklusif karena yang anda perlukan untuk diselamatkan hanyalah dengan menaruh iman anda kepada Kristus. Siapa pun dapat melakukannya. Dari yang paling kaya sampai yang paling miskin, paling pintar sampai paling bodoh, paling tua sampai paling muda. Kita seharusnya tidak mengeluh bahwa hanya ada satu jalan keselamatan. Kita seharusnya kagum bahwa ada jalan bagi kita untuk diselamatkan. Anda dan saya adalah penerima kabar terindah di alam semesta. Allah pencipta surga dan bumi telah membuat jalan bagi kita untuk diselamatkan melalui iman kepada kematian, kehidupan, dan kebangkitan Yesus Kristus. Kita dipanggil untuk menjadi pembawa kabar baik Injil bagi semua orang di sekitar kita. Dan Injil yang sama yang menyelamatkan kita dapat menyelamatkan orang-orang di sekitar kita. Jadi, marilah kita membagikan Injil dengan berani karena kita tahu bahwa Injil adalah kuasa Allah untuk keselamatan.

Kedua, waspadalah terhadap Injil palsu di dalam gereja. Ada banyak variasi Injil palsu di gereja. Tapi saya coba simpulkan dalam tiga pemikiran ini. Satu, kita diselamatkan oleh Injil kemudian kita menjadi dewasa dengan kekuatan kita sendiri. Mereka mengajarkan bahwa ya anda membutuhkan Injil untuk menjadi seorang Kristen, tetapi kemudian untuk menjadi dewasa sebagai seorang Kristen anda perlu menggunakan kekuatan anda sendiri. Allah telah melakukan bagiannya dan sekarang bagian anda untuk melakukan sisanya. Anda harus mendisiplinkan diri dengan kekuatan anda sendiri. Ini bukan Injil. Injil bukan hanya Allah menyelamatkan anda, tetapi Allah bekerja di dalam anda untuk memungkinkan anda menjadi dewasa di dalam dia. Kekristenan adalah pekerjaan Allah dari awal sampai akhir.

Dua, kita perlu menambahkan sesuatu kepada Injil. Sekali lagi, ajaran ini mengatakan bahwa anda membutuhkan Injil, tetapi anda juga membutuhkan hal-hal lain selain Injil. Jadi, mereka mulai membuat hukum mereka sendiri. Agar anda diselamatkan, anda membutuhkan Injil dan anda tidak boleh merokok. Atau tidak boleh clubbing. Tidak boleh pesta. Taati 10 perintah Allah dll. Dengarkan saya dengan jelas. Meskipun ada niat baik di balik semua tambahan tersebut, itu bukan Injil. Hanya iman kepada Kristus yang menyelamatkan. Titik. Injil bukanlah apa yang harus anda lakukan tetapi apa yang telah dilakukan Allah dalam Kristus Yesus bagi anda dan itulah kekuatan Allah yang mengubah anda. Kekuatan kita untuk melakukan berasal dari kenyataan bahwa Kristus sudah menyelesaikan. Pekerjaan Kristus telah selesai. Sempurna. Jangan menambahkan apa pun pada Injil atau anda menghancurkan Injil. Apakah ketaatan itu penting? Tentu! Tetapi ketaatan adalah implikasi dari Injil dan bukan Injil itu sendiri.

Tiga, kita harus berusaha mendapatkan perkenanan Allah. Mereka mengatakan bahwa agar Allah berkenan kepada anda, anda perlu membaca Alkitab. Anda perlu berdoa. Anda harus melayani di gereja. Mereka pada dasarnya mengatakan bahwa kasih Allah kepada anda tergantung pada performa anda. Jika anda berbuat baik, Allah akan memberkati anda, dan jika anda berbuat jahat, Allah tidak akan memberkati anda. Karena itu, kekristenan menjadi berpusat kepada performa anda. Gereja Tuhan, ini bukan Injil. Injil adalah Kristus telah melakukan segalanya bagi kita sehingga kita tidak lagi hidup berdasarkan performa kita. Kita hidup berdasarkan performa Kristus untuk kita. Tapi perhatikan. Kekristenan bukanlah agama tanpa usaha. Injil tidak menentang usaha, tetapi Injil menentang mentalitas jasa. Anda tidak bisa berhak mendapatkan perkenanan Allah karena apa yang anda lakukan. Perkenanan diberikan kepada anda semata-mata berdasarkan performa Kristus yang sempurna untuk anda. Tetapi begitu anda mengalami kuasa Injil yang mengubah hidup, anda menggunakan semua upaya anda untuk menyenangkan Allah, bukan untuk mendapatkan perkenanannya, tetapi karena anda sudah berkenan di hadapannya. Adalah perkenanan Allah dalam diri anda yang memungkinkan anda menjalani hidup anda untuk Allah.

Ketiga, kita bebas untuk hidup bagi Kristus. Setiap hari anda membuka mata di pagi hari, anda diberi pilihan. Untuk siapa anda hidup? Anda harus hidup untuk menyenangkan seseorang. Siapakah dia? Apakah itu dirimu sendiri? Apakah itu orang lain? Atau apakah itu Kristus? Saya berikan cara mengetahuinya. Jika semua orang menyukai anda, anda tidak hidup untuk Kristus. Karena jika anda mencoba untuk menyenangkan Kristus, anda akan memiliki pembenci. Terkadang menyenangkan Kristus akan menyenangkan orang lain. Tapi terkadang tidak, dan itu akan menyakiti kita. Tapi kesenangan siapa yang kita cari? Apakah kita berani untuk memberi tahu orang-orang yang tidak mengenal Kristus dan yang hidup dalam dosa bahwa kecuali mereka bertobat dan percaya kepada Injil, mereka tidak akan diselamatkan? Atau apakah kita masih berusaha untuk menyenangkan orang dengan menyimpan Injil untuk diri kita sendiri? Inilah kabar baik Injil. Anda tidak perlu menyenangkan orang lain karena anda sudah memiliki perkenanan, perhatian dan kasih sayang Allah semesta alam. Apa lagi yang anda butuhkan? Injil membebaskan anda untuk hidup bagi Kristus. Sudahkah anda mengalami Injil? Dan apakah anda memberitakan Injil di mana pun anda berada?

Saya tutup dengan ini. Katakanlah ada seseorang yang memberikan anda cek sebesar $100 juta. Saudara pasti sangat senang dan gembira. Dan kemudian saudara pulang ke rumah, saudara laminasi cek tersebut, taruh dalam bingkai, dan di pajang di ruang tamu untuk bisa dilihat banyak orang. Dan setiap hari anda terus menceritakan kepada orang-orang di sekitar anda tentang cek tersebut dan saudara terus berkayal tentang apa yang saudara akan lakukan dengan uang di cek tersebut. Ini permasalahannya. Tidak peduli seberapa sering anda berbicara dan berpikir tentang cek itu, cek tersebut tidak berguna. Cek itu tidak berguna sampai anda pergi ke bank dan mencairkan uang di dalam cek. Dan ini yang sering kita lakukan dengan Injil. Kita sering membicarakan Injil tetapi kita tidak mempercayai Injil. Sia-sia. Yang kita harus lakukan adalah menaruh semua kepercayaan kita kepada Injil dan menghidupi Injil dan kita akan melihat kuasa Injil bekerja dalam kehidupan kita. Maka dari itu, ada undangan dari Allah hari ini. Taruh semua iman dan kepercayaan anda dalam Injil Kristus dan saudara akan mengalamai kuasa Injil mengubah kehidupan anda.

Discussions:

  1. Why does Paul takes time to defend his apostleship? Is it okay for us to use this principal to defend our personal right? Why and why not?
  2. The gospel is according to the will of God. Why is this a good news?
  3. What is the teaching of false teachers in Galatia and why does Paul thinks it is a very serious issue?
  4. Explain the difference between the true gospel and the false gospel. Can you give examples of false gospel that is being preached in churches today and explain why they are false.
  5. “It is not the messenger of the gospel that validates the message. It is the message of the gospel that validates the messenger.” How can we apply this in our church’s life?
  6. What is the role of “effort” in our Christian life?
  7. Gospel people are free to live for Christ. In the light of this passage, give specific daily life examples on how we can live for Christ.
No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.