Harta yang terpendam

Bacaan: Matius 13:44-52

 

Apa yang saudara kejar di dalam hidup saudara? Kebahagiaan, kesuksesan, reputasi, kehormatan, atau kekayaan?

 

Matius 13:44-46

13:44 “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama hartayang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu. 13:45 Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. 13:46 Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu.”

 

Ada beberapa point penting yang saya mau kita semua perhatikan di ayat-ayat yang baru saja kita baca ini, yaitu,

1) harta di dalam perumpamaan ini terpendam, artinya, tidak diketahui oleh mayoritas orang-orang di dunia ini;

2) namun bagi orang yang menemukan harta terpendam ini, ia mengerti sekali bahwa harta ini jauh lebih berharga dari segalanya yang ia miliki.

 

The kingdom will cost everything

Harta terpendam yang sangat berharga ini adalah Kerajaan Sorga. Dan bagi mereka yang percaya bahwa harta ini sangat amat berharga, maka mereka akan mengorbankan segalanya untuk mendapatkan harta tersebut.

 

Pada suatu hari ada seorang kaya yang datang kepada Yesus untuk meminta nasihat.

 

Matius 19:16-22

19:16 Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: “Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” 19:17 Jawab Yesus:”Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah.” 19:18 Kata orang itu kepada-Nya: “Perintah yang mana?” Kata Yesus: “Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta,19:19 hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” 19:20 Kata orang muda itu kepada-Nya: “Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?” 19:21 Kata Yesus kepadanya: “Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin,maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.” 19:22 Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.

 

Cerita di atas tidak berarti bahwa kita dapat membeli Kerajaan Sorga dengan harta kita. Namun Tuhan Yesus menunjukkan bahwa untuk memperoleh-nya kita harus bersedia untuk kehilangan segalanya untuk mendapatkan itu.

 

Apakah anda bersedia untuk kehilangan segalanya untuk mendapatkan Kerajaan Sorga? Sebab orang yang tidak rela mengorbankan segalanya untuk Kerajaan Sorga tidaklah layak.

 

The kingdom is worth everything

Yes, the kingdom of heaven will cost you everything, but it is worth everything.

 

Memang benar untuk mendapatkan Kerajaan Sorga kita mau harus mengorbankan segalanya, namun semuanya itu sangatlah menguntungkan.

 

Coba perhatikan orang ini yang kita temui di dalam perumpamaan Tuhan Yesus di dalam Matius 13 tadi. Ditulis di dalam ayat ke-44b, “Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya.”

 

Orang ini tidak menjual segala yang ia miliki untuk memperoleh Kerjaan Sorga dengan bersungut-sungut ataupun bersedih hati. Justru sebaliknya, ia lakukan itu dengan penuh sukacita. Pengorbanan yang kita lakukan bagi Kristus tidaklah membawa kesedihan, melainkan sukacita yang penuh.

 

Saudara mungkin saat ini bertanya, “Bagaimana saya bisa bersukacita dengan kehilangan segalanya yang sudah saya peroleh dengan jerih payah?”

 

Kita dapat bersukacita sebab Kerajaan Sorga adalah harta terpendam yang sangat berharga seperti mutiara yang sangat berharga yang Tuhan Yesus katakan.

 

Kerajaan Sorga begitu berharga sehingga kita rela kehilangan segalanya dalam hidup untuk memperoleh itu, bahkan kehilangan hidup itu sendiri.

 

Jadi, ketika kita menukarkan segala yang kita miliki (termasuk hidup kita) untuk mendapatkan Kerajaan Sorga, maka kita telah memperoleh keuntungan.

 

Rasul Paulus menulis (Filipi 3:8):

“Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus.”

 

Di mata rasul Paulus, ia menukarkan sampah dengan Tuhan Yesus. Bukankah memang demikian, seberapa banyak pun yang kita miliki, jikalau dibanding dengan Kristus, yang kita miliki seperti sampah. Apakah Kristus begitu berharga di hidup kita?

 

Janganlah kita lupa bahwa orang di dalam perumpamaan Yesus menjual segala-nya dengan sukacita. Ia menukarkan “sampah” yang ia miliki dengan penuh sukacita, bukan kesedihan. Banyak orang Kristen yang mengikut Kristus dengan penuh kesedihan karena ia harus mengorbankan segalanya. Jika ada kita yang memiliki sikap seperti ini, biarlah kita boleh diubah hari ini. Sebab apa yang kita korbankan dalam memperoleh Kerajaan Sorga sebenarnya bukanlah suatu pengorbanan, sebab memiliki Kristus dalam hidup maka kita memperoleh kembali jauh lebih banyak.

 

 

Jangan masih mengejar-ngejar “sampah”

Masalahnya adalah masih banyak orang Kristen, yang sudah memperoleh Kerajaan Sorga yang begitu berharga, masih tetap memimpikan dan bahkan mengejar “sampah” yang tidak berharga itu. Saya mau katakan supaya tidak ada yang salah mengerti, saya mengatakan “mengejar” di sini; Jadi bekerja untuk menghidupi diri saudara dan juga keluarga itu tidak termasuk di dalam kategori “mengejar”. Sebab itu janganlah ada dari kita orang Kristen yang menggunakan Firman ini menjadi alasan untuk malas bekerja dan menelantarkan keluarga.

 

Pertanyaannya, mengapa orang masih mengejar “sampah” di dalam hidup-nya? Jawabannya adalah karena orang yang seperti itu tidak benar-benar mengenal Kristus, jadi dia tidak tahu betapa berhaganya Yesus Kristus dalam hidup-nya.

 

Kalau kita punya Kristus, maka kita sudah memiliki segala-galanya!

 

Christianity is not about us, but Christ

1 Korintus 6:19-20

Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, –dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!

 

Biarlah kita hidup senantiasa untuk mengejar Yesus, yaitu dengan menggunakan hidup ini untuk memuliakan nama Tuhan.

 

Kita mungkin sudah sering mendengar bagaimana Tuhan begitu mengasihi kita dan mengutus Yesus untuk mati di atas kayu salib menebus dosa kita. Sering kali kita berhenti sampai di sana. Maka tidak aneh jika banyak orang Kristen yang berpikir bahwa kekristenan itu fokus nya adalah diri mereka. Mereka kira setelah mereka mendapatkan Kristus, maka Tuhan akan membuat mereka menjadi hebat dan menjadi kaya. Sebenarnya fokus atau tujuan utama dari kekristenan adalah Kristus sendiri, bukan kita.

 

Memang benar Tuhan begitu mengasihi kita dan mengutus Yesus untuk mati menebus dosa kita. Tetapi tidak berhenti sampai di sana. Tuhan menebus kita untuk kemuliaan nama-Nya.

 

Tujuan hidup kita, dan yang harus kita kejar dalam hidup ini adalah membawa dunia untuk melihat harta terpendam yang begitu berharga yang kita miliki, supaya mereka juga boleh memuliakan Tuhan dalam hidup mereka.

 

Bagaimana kita dapat lakukan itu? Kita dapat lakukan dengan hidup penuh sukacita yang berakar dalam Kristus. Sukacita yang seperti ini tidak akan hilang hanya dengan ada nya penderitaan dan kesusahan dalam hidup. Sebab kita tahu bahwa penderitaan kita hanya sementara saja, sedangkan kemuliaan dalam Kristus itu kekal.

 

Orang-orang akan melihat apa (atau tepatnya, siapa) yang sesungguhnya berharga di dalam hidup kita, ketika kita mengucap syukur saat kita dipecat dari pekerjaan, atau saat kita difitnah, atau dikhianati.

Bersukacitalah sebab kita memiliki Yesus Kristus dalam hidup kita. Namun bagi kita yang belum mengenal Kristus, janganlah kita terus berkeras hati, ijinkalah Yesus menjadi Tuhan dan Raja dalam hidupmu.

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.