11 Nov How desperate are you?
Matius 15:21-28:
15:21 Lalu Yesus pergi dari situ dan menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon. 15:22 Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: “Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita.” 15:23 Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: “Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak.” 15:24 Jawab Yesus: “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. 15:25 Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: “Tuhan, tolonglah aku.” 15:26 Tetapi Yesus menjawab: “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.” 15:27 Kata perempuan itu: “Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.” 15:28 Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: “Hai ibu, besar imanmu , maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki.” Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
Saya percaya kita semua pernah mendengar dan membaca tentang perikop ini. Hal yang sering dibicarakan adalah:
- Iman wanita Kanaan yang menyentuh hati Tuhan Yesus sehingga anak perempuannya disembuhkan
- Tuhan Yesus tidak menjawab wanita Kanaan dan menyamakan dia dengan seekor anjing
Mat 15:21 “Lalu Yesus pergi dari situ dan menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon”
Tirus dan Sidon adalah daerah di luar Galilea, bukan termasuk daerah bangsa Israel yang disebut sebagai bangsa Kafir (Gentiles). Di daerah Tirus and Sidon ini tinggal bangsa Kanaan.
Perintah Tuhan kepada Yosua di perjanjian lama adalah: Memusnahkan bangsa Kanaan dan untuk bangsa lain disekeliling bangsa Kanaan, jikalau mereka menyerang bangsa Israel, bangsa Israel berhak menyerang balik namun hanya diperbolehkan membunuh pria saja (wanita, anak-anak dan ternak tidak dibunuh). Namun, peraturan ini tidak berlaku untuk bangsa Kanaan. Bangsa Kanaan di musnahkan bukan karena mereka berbeda ras, berdosa, menyembah berhala namun dikarenakan oleh dosa mereka yang terlalu besar. Bangsa lain termasuk bangsa Israel juga berdosa dan menyembah berhala namun tidak seburuk bangsa Kanaan.
Source: https://www.knowingthebible.net/the-extermination-of-the-canaanites
Sebelum Yesus menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon (40Km dari Galilea), jikalau kita amati di awal pasal 15, Farisi ber-argumentasi dengan Yesus tentang “Clean” and “Unclean” dan saya percaya ini bukanlah sebuah kebetulan. Tirus dan Sidon adalah satu-satunya daerah diluar bangsa Israel yang dikunjungi oleh Yesus selama dia di bumi.
Tuhan kita adalah Tuhan yang melalukan segala sesuatu dengan tujuan “purpose” yang jelas. Ada “message” yang Tuhan Yesus ingin sampaikan kepada murid-muridNya, bangsa Israel dan bangsa kafir, namun sangat disayangkan mereka tidak mengerti “message” tersebut.
15:22 Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: “Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita.”
Alkitab tidak menuliskan berapa umur dari anak wanita ini namun yang jelas anak ini kerasukan setan dan sangat menderita. Beberapa hal yang dapat kita simpulkan dari ayat ini:
- Tidak ada anak yang kerasukan setan jikalau keluarga atau orang tuanya tidak menyembah berhala. Ini merupakan sebuah peringatan kepada kita sebagai orang tua, apa yang kita lakukan dapat berdampak negatif kepada keturunan kita. Apa berhala kita dijaman modern ini?
- Ayat diatas berkata bahwa anak ini sangat menderita. Dalam kitab Matius dicatat efek dari orang yang kerasukan setan:
- Mat 9:32 (bisu)
- Mat 12:22 (buta dan bisu)
- Mat 17:15 (kejang-kejang, terjun kedalam air dan api)
- Mark 9:14-29 (melemparkan dirinya ke lantai, mulut berbusa, rahang terkatup rapat)
Mari coba kita bayangkan sejenak bagaimana perasaan wanita Kanaan ini. Sebagian dari kita mempunyai anak dan saya percaya tidaklah terlalu sukar untuk kita membayangkan ini:
- Keuangan – ada kemungkinan wanita ini sudah menjual semua barang berharga untuk membiayai ongkos pengobatan anak ini
- Keluarga dan teman – ada kemungkinan wanita ini sudah dikucilkan dari keluarga dan teman
- Mental – wanita ini merasa bersalah dan tidak berdaya
- Budaya – seorang wanita dijaman Tuhan Yesus tidak diperbolehkan berbicara kepada pria asing di tempat umum. Ayat ini menceritakan bagaimana wanita ini berseru-seru kepada Tuhan. Dia tidak memperdulikan lagi apa yang menjadi larangan dan hukuman yang akan diterima, yang ada dipikiran dan perasaan wanita ini adalah, anak perempuannya menderita dan Yesus adalah jawaban dari penderitaan ini
15:23 Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: “Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak.
Tuhan Yesus tidak menjawab dikarenakan adat bangsa Israel dimana kaum pria yahudi tidak boleh berbicara kepada wanita yang bukan bangsa yahudi di tempat umum. Tuhan Yesus hanya mengikuti apa yang menjadi “cultural tradition” pada saat itu.
Dalam perikop ini, walaupun hanya tercatat dalam satu ayat namun cukup memberikan kita gambaran apa yang menjadi prioritas dan pandangan murid Tuhan Yesus terhadap bangsa kafir dan Yesus:
- Mereka merasa terganggu karena wanita tersebut berseru seru kepada Yesus. Mereka bertindak seperti “bodyguard” bagi Yesus dan bukanlah murid-murid yang mempunyai “compassion”
- Mereka meminta Tuhan untuk mengabulkan permintaan wanita tersebut supaya wanita ini tidak menganggu dan pergi meninggalkan
- Mereka meminta Tuhan untuk mengabulkan permintaan wanita tersebut karena mereka melihat Tuhan sebagai miracle worker (Pre-Conceived Expectation).
Menurut pengamatan saya, banyak pekerjaan Tuhan yang tidak dapat diselesaikan dikarenakan oleh sebagian besar dari kita memiliki “Pre Conceived Expectation” yang membatasi kita tidak hanya secara fisik namun juga mental dan spiritual. Sebagai contoh:
- Selective Hearing (hearing aid) – Mungkin secara tidak sadar, pada saat kita melangkah masuk dan duduk di dalam gereja (mendengarkan, mencatat) namun pada saat kita keluar, kita tetap melakukan hal yang sama. Kita datang pada jam yang sama, duduk di tempat yang sama, keluar pada jam yang sama, memberi persembahan jumlah yang sama, dan pulang pada saat yang sama dan keadaan rohani kita tetap sama. Kita dating ke gereja hanyalah sebuah rutinitas bukan berdasarkan kebutuhan kita bertemu dengan Tuhan
- Dos and Don’ts List – Kita mempunyai list apa saja yang kita ingin kerjakan ataupun yang kita harus hindari.
Secara mental dan rohani, secara tidak kita sadari, kita sudah membatasi apa yang Tuahn ingin kita kerjakan.
15:24 Jawab Yesus: “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.
Tuhan Yesus tidak menolak untuk menolong wanita itu. Yesus tidak menyuruh murid muridNya mengusir wanita Kanaan tersebut. Tuhan Yesus hanya menyatakan fakta bahwa memang benar tugas utama Dia adalah untuk bangsa Israel namun keberadaan Dia di daerah Tirus dan Sidon membuktikan bahwa Dia mempunyai rencana tersendiri.
Kalau kita membaca kitab Matius maka kita akan melihat banyak orang kafir (Gentiles) yang tercatat:
- Dalam silsilah kelahiran Tuhan Yesus: Tamar, Rahab, Ruth dan Bathsheba
- Orang Majus yang dating menyembah bayi Yesus
- Perwira Romawi yg budaknya disembuhkan
Kalau kita teliti sebenarnya Tuhan Yesus mengambil resiko ke Tirus dan Sidon hanya untuk menyembuhkan anak dari wanita Kanaan ini. Dia rela keluar dari “comfort zone” untuk satu jiwa diselamatkan.
15:25 Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: “Tuhan, tolonglah aku.
Wanita Kanaan ini tidak merasa tertolak karena dia “desperate” membutuhkan pertolongan Yesus. Dia tidak berusaha membela diri karena dia tahu bahwa Yesus berkata secara factual dan Tuhan Yesus tidak menolaknya.
Saya merasa saya seperti wanita ini. Saya mengerti saya tidaklah sempurna dan sering jatuh dalam dosa. Satu hal yang saya pelajari adalah:
- pada saat kita berpikir bahwa kita tidak layak
- pada saat kita dilembah kekelaman
- pada saat orang lain meninggalkan kita
- pada saat sepertinya Tuhan tidak menjawab kita
- pada saat kita mencoba mendekat kepada Tuhan namun banyak tembok halangan di hadapan kita
solusi yang terbaik adalah jangan lah berbalik dan pergi! Namun duduk diam dan mendekat dan berkata “Tuhan, ini aku. Aku lemah, aku berdosa, aku najis, tolonglah aku. Tidak ada jaminan bahwa Tuhan akan menjawab anda, namun ada sebuah kepastian bahwa Tuhan dekat dan mendengar semua tangisan anda dan saya.
15:26 Tetapi Yesus menjawab: “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.”
Menurut pendapat saya, Tuhan Yesus menguji iman murid muridNya dan wanita Kanaan ini pada saat yang bersamaan.
Kepada murid-muridNya, Tuhan Yesus berkata,“ “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel” Tuhan Yesus berharap murid muridNya akan berkata, Rabbi, selama kita di Galelia kemudian di Garasene kita banyak menyembuhkan orang termasuk bangsa Romawi, tolong wanita ini. Anaknya sangat menderita. Namun tidak tercatat dalam alkitab bahwa murid-murid meminta Yesus melakukanb hal itu karena didorong oleh belas kasihan.
Pada saat Tuhan Yesus berkata kepada wanita Kanaan ini, Tuhan Yesus mendapat jawaban yang berbeda.
15:27 Kata perempuan itu: “Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja
Wanita ini mengerti bahwa sekalipun Tuhan Yesus menyamakan dia dengan seekor anjing, namun kata “anjing” yang dipakai bukanlah anjing jalanan merupakan anjing peliharaan.
Dengan kata lain, Yesus berkata bahwa “Pada saat engkau berada di dalam rumahKu, engkau adalah bagian dari keluargaKu” Kita pernah mendengar bahwa pernyataan “Dog is Man’s best friend?” Sekalipun anjing ini adalah seekor binatang namun dia tidak akan diperlakukan secara semena-mena bahkan akan mendapat banyak perhatian dan kasih saying.
15:28 Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: “Hai ibu, besar imanmu , maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki.” Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
Hanya dua orang tercatat di alkitab yang menerima pujian ini; Perwira Romawi dan Wanita Kanaan dan bukanlah orang yang dekat dan selalu berada disekeliling Tuhan Yesus.
Apa kesamaan antara Perwira Romawi dan Wanita Kanaan ini:
- Mereka memiliki “Compassion” terhadap orang lain karena mereka memohon kesembuhan tidak untuk diri mereka sendiri, untuk budak dan anak
- Mereka mengerti siapa mereka di hadapan Tuhan dan mengambil resiko untuk ditolak
- Mereka tidak menuntut Tuhan untuk menyembuhkan mereka
Kesimpulan:
- Sejak dari awal, keselamatan dalam Kristus bukan hanya untuk bangsa Israel namun juga untuk bangsa “gentiles”
- Kita yang menyebut diri kita sebagai murid Yesus:
- Memiliki “Pre-Conceived Expectation” kepada Tuhan dalam hubungan kita sehari-hari berdasarkan “Selected Hearing” dan “Dos and Don’t’s list”
- Apakah kita melihat orang disekeliling kita seperti Tuhan Yesus melihat wanita Kanaan.? Apakah ada belas kasihan di hati kita walaupun orang tersebut bukan bagian dari keluarga kita
Sorry, the comment form is closed at this time.