Kristen palsu

Matius 7:13-27

Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.”

“Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”

“Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya.”

Saya sudah berada dalam pelayanan sepenuh waktu selama lebih dari 10 tahun. Dan saya sudah menjadi salah satu pendeta anda untuk hampir 9 tahun. Dan ini merupakan perjalanan yang indah. Saya berterima kasih kepada Tuhan untuk setiap anda. Anda membantu saya untuk bertumbuh dalam kasih saya kepada Tuhan dan satu sama lain. Tetapi ada dua hal yang sangat menghancurkan hati saya sebagai pendeta anda. Pertama adalah ketika saya melihat orang yang meninggalkan iman mereka terhadap Kristus. Maksud saya, anda tahu orang-orang seperti ini. Mereka sepertinya memiliki pengalaman pribadi dengan Tuhan. Mereka berapi-api. Mereka rela melakukan apapun untuk Tuhan. Mereka mendengar tentang pesan pengampunan dosa. Mereka mendengar Injil dan mereka dibaptis. Mereka mungkin orang-orang favorit saya di gereja. Mereka ada di gereja setiap hari Minggu. Mereka membaca Alkitab setiap hari. Mereka tidak pernah melewatkan KM. Selama segala sesuatu berjalan sesuai dengan keinginan mereka, mereka berikan segala sesuatu untuk Tuhan. Tetapi ketika masa-masa sulit datang, ketika segala sesuatu tidak berjalan sesuai dengan keinginan mereka, mereka mempertanyakan Tuhan. Mereka meragukan keberadaan Tuhan. Dan cepat atau lambat, mereka mulai menjauh dari Tuhan. Hati saya sedih setiap kali ini terjadi di depan mata saya. Tapi saya bisa menerimanya. Setidaknya, saya tahu dan mereka tahu bahwa mereka telah menjauh dari Tuhan. Itu sangat jelas. Dan kemudian saya dapat memperlakukan mereka sebagai orang yang tidak percaya dan membagikan Injil kepada mereka dari awal.

Yang membuat saya lebih khawatir adalah yang kedua. Ini adalah mereka yang tertanam di dalam gereja. Mereka melihat diri mereka sebagai orang Kristen yang baik. Yang saya maksud dengan orang Kristen yang baik adalah mereka yang aktif melayani di gereja. Mereka yang secara konsisten terlibat dalam pekerjaan Tuhan. Ini adalah saudara yang ada di gereja. Jika ada nilai untuk kehadiran di gereja, nilai anda minimum adalah credit. Setiap kali gereja mengadakan acara khusus di luar jam ibadah gereja, anda ada di sana. Semua orang melihat anda sebagai orang yang baik. Jadi, anda berpakaian bagus setiap hari Minggu dan memakai wajah gereja dan bertemu banyak orang gereja dan berbicara tentang betapa baiknya Tuhan dalam kehidupan anda. Kemudian anda datang dan bernyanyi tentang bagaimana Tuhan mencintai anda dan anda mencintai Tuhan dan anda bahkan mungkin meneteskan sedikit air mata. Anda tahu semua ritme gereja. Anda tahu kapan harus mengangkat tangan dan kapan harus memukul dada. Kemudian anda mendengarkan saya berteriak kepada anda tentang betapa berdosanya anda dan kabar baik Injil yang memanggil anda untuk bertobat. Jadi, anda merasa bersalah, minta maaf kepada Tuhan dan kemudian anda pulang dan menjalani hidup seperti sebelumnya. Dari luar, anda terlihat seperti orang Kristen yang baik. Tetapi di dalam, anda kosong. Di luar, anda sudah ditemukan. Anda ada di dalam gereja. Tetapi di dalam, anda terhilang. Anda tidak mengenal Tuhan. Dan inilah kekhawatiran terbesar saya. Anda bahkan tidak menyadari bahwa anda terhilang. Karena anda telah menipu diri anda sendiri dengan berpikir bahwa karena anda melakukan hal-hal tertentu untuk Tuhan, anda adalah orang Kristen yang baik. Dan hari ini, saya akan mengejar hati anda dengan keras karena saya mengasihi anda. Bacaan kita hari ini adalah sebuah peringatan yang keras dari Yesus. Yesus mengatakan kepada kita bahwa ada banyak orang Kristen yang terlihat baik di luar namun kosong di dalam.

Izinkan saya memberikan anda gambar besarnya terlebih dahulu. Ayat-ayat ini adalah kesimpulan khotbah Yesus di bukit. Dan sepanjang khotbah di bukit, Yesus dengan keras mengejar hati orang orang yang mendengarkan dia. Karena ada banyak orang yang menganggap dirinya baik di hadapan Tuhan, tetapi sebenarnya tidak. Yesus pada dasarnya berkata, “Kamu kira kamu baik di hadapan Tuhan karena kamu tidak melakukan perzinahan? Biarkan Aku memberitahumu apa standar Tuhan yang sesungguhnya. Jangan melihat siapa pun dengan penuh nafsu. Ketika kamu melihat seseorang dan menginginkan dia, kamu telah melakukan perzinahan di dalam hatimu. Apa yang dicari Tuhan bukan hanya perilaku yang benar tetapi juga hati yang benar.” Yesus terus melakukan ini di sepanjang Matius pasal 5 sampai 7. Apa yang Yesus lakukan adalah ia mengajar kita untuk memiliki discernment. Ini adalah cara Yesus untuk membangunkan semua orang yang menyebut diri mereka Kristen. Apakah anda yakin anda adalah seorang Kristen? Karena Yesus memberi tahu kita bahwa ada banyak orang di gereja yang menyebut diri mereka Kristen, tetapi ternyata bukan. Ada banyak orang yang memakai seragam Kristen, tetapi tidak memiliki keserupaan dengan Kristus. Mereka adalah orang Kristen palsu. Penutup dari khotbah di bukit ini adalah peringatan tentang Kekristenan yang palsu. Dan Yesus memberikan peringatan melalui serangkaian kontras yang berpasangan. Ada dua jalan, mudah dan sukar. Ada dua pohon, baik dan buruk. Ada dua pernyataan, benar dan salah. Ada dua pembangun, bijak dan bodoh.

Hari ini, saya tidak akan membahas setiap kontras dengan dalam. Tetapi saya ingin memberikan anda gambaran besar tentang kontras apa yang Yesus ciptakan melalui perikop ini. Yesus meminta kita untuk memiliki discernment. Apakah anda seorang murid Kristus? Atau apakah anda seorang Kristen palsu? Saya merangkumnya dalam tiga kontras. Mudah atau sukar; Karunia atau buah; Penampilan atau fondasi.

Mudah atau sukar

Matius 7:13-14 – Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.”

Inilah kontras yang pertama. Ada dua pintu yang berbeda dengan dua jalan yang berbeda. Anda punya dua pilihan. Pintu yang pertama adalah lebar dan memiliki jalan yang luas. Dengan kata lain, pilihan ini sangat mengundang dan menarik bagi banyak orang. Pilihan ini menyenangkan. Ini adalah pilihan yang mudah. Dan ada banyak orang yang memasuki pintu ini. Namun, jalan tersebut menuju kepada kebinasaan. Jadi, awalnya terlihat sangat mengundang, tapi jalan itu penuh dengan lubang dan berakhir dengan kebinasaan. Lalu ada pilihan lain. Pintu yang kedua adalah sesak dan memiliki jalan yang sempit. Pilihan ini kelihatan sangat terbatas pada awalnya. Ini tidak tampak menarik. Tidak ada kerumunan orang di jalan ini. Hanya ada sedikit orang. Ini adalah pilihan yang sukar. Tapi jalan ini menuju kepada kehidupan. Jadi, tampaknya jalan ini akan menyiksa anda pada awalnya, tetapi jalan ini penuh dengan sukacita dan berakhir dengan kelimpahan. Jalan mana yang akan anda pilih? Berapa banyak yang memilih jalan yang mudah? Berapa banyak jalan yang sukar? Ini adalah pilihan yang mudah.

Izinkan saya memberi tahu anda apa yang Yesus tidak katakan. Sering kali ketika kita melihat perikop ini, pikiran kita secara alami berpikir bahwa dua jalan yang ditawarkan Yesus adalah untuk membedakan jalan orang yang jahat dan jalan orang yang baik. Jadi yang memilih jalan yang mudah adalah orang yang jahat. Para pelacur, para pembunuh, orang-orang jahat dan orang-orang kafir. Atau orang-orang yang memilih untuk ibadah dirumah. Dan yang memilih jalan yang sukar adalah orang yang baik. Orang Kristen sejati. Anda yang tetap berada di gereja setiap Minggu. Tapi ini bukan yang Yesus katakan. Ini adalah interpretasi yang salah. Sepanjang khotbah di bukit, Yesus tidak mengkontraskan antara orang yang baik dan orang yang jahat. Yesus mengkontraskan antara jalan agama dan jalan Injil.

Saya berikan satu contoh. Pengajaran Yesus tentang doa. Matius 6:5-6 – Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Jadi, yang ada disini bukanlah seseorang yang berdoa dan orang lain yang tidak berdoa. Keduanya berdoa. Tetapi mereka berdoa untuk alasan yang berbeda. Yang satu berdoa agar dilihat oleh orang lain, dan yang satu berdoa agar didengar oleh Tuhan. Apakah anda melihatnya? Adalah mudah untuk membedakan antara orang yang berdoa dan datang ke gereja dan orang yang tidak. Tapi bukan itu yang Yesus katakan. Yesus bertanya, “Mengapa kamu berdoa? Mengapa kamu datang ke gereja? Mengapa kamu melayani?” Dan ini pertanyaan yang sangat sulit. Karena dari luar, mereka terlihat sama persis. Mereka berdua berdoa. Mereka berdua ada di gereja. Tetapi di dalam, mereka sangat berbeda. Mereka mentaati Tuhan karena alasan yang sangat berbeda.

Dan apa yang sangat mengejutkan adalah Yesus berkata bahwa ada banyak orang di gereja karena alasan yang salah. Ada banyak yang memilih untuk masuk ke jalan lebar dan luas. Ada banyak orang yang mengaku sebagai orang Kristen, yang menjadi orang percaya karena alasan yang salah. Anda mencari sesuatu yang lain selain Tuhan dan Tuhan hanyalah sarana untuk apa yang sebenarnya anda inginkan. Mungkin anda menjadi seorang Kristen karena anda menginginkan ketenaran. Atau mungkin anda menjadi seorang Kristen karena anda ingin menjadi kaya. Anda mendengar beberapa pengkhotbah terkenal di TV mengatakan bahwa jika anda mengikuti Kristus anda akan menjadi kaya dan sehat. Atau mungkin anda adalah seorang Kristen karena orang tua anda adalah orang Kristen. Datang ke gereja setiap hari Minggu adalah kebiasaan keluarga anda. Atau mungkin anda adalah seorang Kristen karena anda ingin menjadi orang yang baik. Kekristenan hanyalah agama untuk anda terlihat baik. Saya tidak mengatakan semua alasan itu buruk. Tetapi saya mengatakan bahwa alasan itu tidak cukup. Jalan yang anda ambil tidak mengarah kepada kehidupan. Jalan ini mengarah kepada kehancuran. Dengan kata lain, Yesus mengatakan bahwa ada banyak orang Kristen yang berada di jalan yang menuju kebinasaan. Ini sangat menakutkan. Saya tidak mencoba untuk menakut-nakuti anda. Saya hanya memberi tahu anda apa yang Yesus katakan. Anda bisa menjadi seorang Kristen yang baik dan tetap terhilang pada saat yang bersamaan. Ini kontras yang pertama. Kontras yang kedua bahkan lebih menakutkan.

Karunia atau buah

Matius 7:15-23 – Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”

Ini adalah perikop Alkitab yang sangat mengganggu saya. Dulu, gereja kami pernah membuat skit dari perikope ini. Saya sampai mimpi buruk karena itu. Maksud saya, coba perhatikan deskripsi dari para nabi palsu. Dari luar, nabi palsu terlihat seperti domba. Tapi nabi palsu sebenarnya adalah serigala yang buas di dalam. Dan kemudian Yesus menerapkan hal ini tidak hanya untuk para nabi palsu tetapi juga untuk orang Kristen. Ada banyak orang Kristen palsu. Tapi bagaimana anda membedakannya? Ini sangat sulit. Coba kita lihat deskripsi Kristen palsu. Pertama, mereka memanggil Yesus, “Tuhan.” Kata Yunani yang digunakan di sini adalah “kyrios” yang merupakan kata yang digunakan untuk Tuhan di perjanjian lama. Orang-orang ini mengenal Yesus sebagai Tuhan. Mereka bukan orang beragama sembarangan. Mereka memiliki doktrin yang baik. Mereka membaca buku yang ditulis oleh Piper dan Keller dan menonton YouTube ROCK Sydney. Kedua, mereka berkata, “Tuhan, Tuhan.” Ini adalah cara orang Yahudi mengungkapkan perasaan. Jika anda mengulangi nama yang sama dua kali, itu berarti anda terlibat secara emosional dengan orang itu. Jadi orang-orang ini tidak hanya mengenal Yesus sebagai Tuhan, tetapi mereka juga menunjukan perasaan kepada Yesus. Ketiga, mereka memiliki karunia karismatik. Mereka bernubuat demi nama Yesus, mengusir setan dan melakukan banyak mujizat. Mereka secara aktif melayani Yesus dan pelayanan mereka berhasil. Jadi, ketika mereka dikurung di sebuah ruangan dengan orang yang kerasukan setan, bukan mereka yang keluar ruangan tetapi setan yang keluar. Mereka memiliki resume yang mengesankan. Jadi, mari kita gabungkan karakteristik ini. Mereka memiliki doktrin yang baik, mereka menunjukan perasaan kepada Kristus, dan mereka secara aktif melayani Kristus. Apakah anda tahu ini kedengaran seperti siapa? Kedengaran seperti pendeta anda. Kedengaran seperti saya. Benar? Dan bukan hanya saya, tapi ini kedengaran seperti banyak dari anda juga. Dan tahukah anda apa yang Yesus katakan kepada mereka? “Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan.” “Kabooomm.”

Dengarkan saya dengan jelas. Sangatlah mungkin untuk melakukan pekerjaan Tuhan dan tidak kehendak Tuhan. Sangatlah mungkin untuk melakukan banyak mujizat di dalam nama Yesus dan tidak pernah mengenal Yesus. Hanya karena seseorang memiliki banyak karunia tidak berarti orang tersebut adalah seorang Kristen yang benar. Alkitab memiliki banyak contoh tentang mereka yang digunakan oleh Tuhan untuk melakukan pekerjaan Tuhan dan tidak diselamatkan. Contoh paling terkenal adalah keledai Bileam. Bileam tidak taat kepada Tuhan dan Tuhan menggunakan keledainya untuk berkhotbah kepada Bileam. Coba pikir sejenak. Keledai yang berkhotbah. Namun keledai itu tidak diselamatkan. Dengan kata lain, Yesus sedang berbicara kepada orang Kristen yang aktif dalam pelayanan. Anda percaya Injil di otak anda. Anda telah dibaptis. Anda mengangkat tangan anda saat beribadah. Bukan satu tangan, tapi keduanya. Anda meneteskan air mata saat anda mendengarkan khotbah. Anda melayani di gereja. Anda bahkan pergi dan memberitakan Injil. Dan pernyataan Yesus tentang anda adalah, “Aku tidak pernah mengenalmu.” Anda mengenal nama Yesus, tetapi Yesus tidak mengenal nama anda. Namun yang penting bukanlah apakah anda mengenal nama Yesus tetapi apakah Yesus mengenal nama anda.

Tahukah anda apa permasalahnya dengan orang-orang ini? Yesus memanggil mereka, “kamu sekalian pembuat kejahatan.” Apa maksudnya? Ini tidak dapat berarti bahwa mereka tidak mentaati hukum Tuhan. Mereka sibuk melayani Yesus dan melakukan hal yang baik. Tetapi mereka melakukan hal yang baik dengan alasan yang salah. Mereka melayani Yesus bukan untuk Yesus tetapi untuk apa yang Yesus dapat berikan kepada mereka. Kita tidak bisa melihatnya dalam bahasa Indonesia tetapi dalam bahasa Yunani, ini sangat jelas. Orang-orang ini mengulangi pertanyaan, “Bukankah kami…” tiga kali. “Tuhan, bukankah kami melakukan ini untukmu? Bukankah kami melakukan itu untukmu? Kami berhak untuk menerima pemberiaanmu. Beri kami apa yang pantas kami terima.” Inilah sebabnya mengapa mereka adalah pembuat kejahatan. Kekristenan mereka bukanlah tentang Tuhan. Kekristenan mereka adalah tentang mereka dan kemuliaan pribadi mereka. “Aku akan menjadi seorang Kristen yang baik sehingga Tuhan akan memberikan apa yang aku inginkan.” Anda melakukan apa yang anda lakukan sehingga Tuhan berhutang kepada anda dan memberkati anda. Jauh di dalam lubuk hati, anda tidak pernah mengenal Yesus. Anda tidak memiliki hubungan pribadi dengannya.

Izinkan saya menggunakan hidup saya sendiri sebagai contoh. Saya adalah seorang pendeta sepenuh waktu. Itu berarti saya menghabiskan sebagian besar waktu saya untuk melakukan pekerjaan Tuhan. Saya akan memberikan anda gambaran sekilas tentang bagaimana kehidupan saya sehari-sehari selama seminggu. Saya ambil dari minggu ini saja. Hari ini, saya berkhotbah di dalam Bahasa Indonesia. Dan saudara tahu bahwa bagi saya, mempersiapkan khotbah dalam Bahasa Indonesia itu jauh lebih sukar daripada Bahasa Inggris. Baru baru ini, ada seseorang komen dalam salah satu khotbah bahasa Indonesia saya di YouTube dan dia menulis, ”Pendeta botol.” Saya kira itu pujian. Saya mikir teh botol kan enak dan menyegarkan. Jadi saya itu pendeta yang menyegarkan. Ternyata bukan. Saya diberitahu bahwa botol itu singkatan dari bodoh dan tolol. Orang Indonesia memang ahli dalam membuat singkatan yang tidak jelas. Dan kemudian saya juga sedang berada dalam seri khotbah Kisah Para Rasul di RSI. Jadi, saya melakukan banyak persiapan khotbah sepanjang minggu. Saya membaca banyak komentari dan banyak merenungkan firman Tuhan. Selain itu, hari Selasa ini saya akan berbicara di webinar Titik Temu tentang perbedaan antara teologi Reformed dan teologi Karismatik, kususnya dalam karunia Roh Kudus. Jika anda tidak tahu, ini adalah topik yang sangat kontroversial dan sulit. Jadi, saya perlu mempersiapkannya dengan baik. Dan saya akan melakukan webinar ini dengan orang-orang yang jauh lebih pintar daripada saya. Artinya, saya tidak bisa asal jawab. Kalau dengan saudara, mungkin saya bisa asal jawab dan sebagian besar dari anda mungkin masih akan mengatakan amin. Tetapi dengan mereka, itu tidak bisa. Saya perlu mengetahui materi saya dengan sangat baik. Dan tentu saja, sebagai pendeta anda, saya ingin membuat kesan yang baik. Saya ingin anda bangga pada saya ketika anda mendengar saya berbicara. Saya ingin anda berkata, “Itu pendetaku!” Saya tidak ingin anda berkata, “Kayaknya pendeta yang lain lebih masuk akal. Pendetaku botol memang. Mulai hari ini aku berhenti menjadi karismatik dan pindah gereja.” Jadi, saya harus siap untuk semua pertanyaan yang mungkin akan diajukan kepada saya. Selain itu, saya juga diundang untuk berkhotbah di camp gereja lain di hari Sabtu yang akan datang. Gereja tersebut mengadakan virtual camp selama dua hari dan saya menjadi salah satu pembicara untuk golongan anak muda dan dewasa muda. Pembicara lagi satu adalah seorang artis, penyanyi Kristen terkenal di YouTube. Kalau saya sebut namanya, saya yakin banyak dari anda yang tahu. Dan tentu, saya juga harus mempersiapkan bahan khotbah dengan baik. Harga diri saya sebagai seorang pendeta dipertaruhkan disini. Saya tidak mau mereka berpikir, “Koq khotbahnya artis lebih bagus daripada khotbahnya pendeta ya?” Dan kemudian saya juga diundang sebagai guest lecturer di Sekolah Tinggi Teologi di Jakarta di minggu berikutnya.

Jadi, minggu saya penuh dengan belajar Alkitab, membaca komentari, membaca artikel, dan menyiapkan khotbah. Bisakah kita setuju bahwa itu semua adalah hal yang baik? Saya harap anda bisa melihat hidup saya dan berkata, “Hidup Yosi adalah definisi yang baik tentang apa artinya menjadi seorang pendeta. Aku bangga memiliki pendeta seperti dia.” Tapi di sinilah yang perlu anda mengerti. Sangatlah mungkin bagi saya untuk mendapatkan tepuk tangan anda sebagai pendeta, namun Yesus berkata kepada saya, “Aku tidak pernah mengenalmu. Enyahlah daripadaku.” Bagaimana mungkin? Bukankah saya mengkhotbahkan begitu banyak khotbah? Bukankah saya menghabiskan banyak waktu untuk membaca Alkitab? Bukankah saya melakukan perdebatan teologi dengan baik? Iya. Tetapi saya tidak melakukannya untuk Yesus. Saya melakukannya untuk diri saya sendiri. Saya ingin menjadi pendeta yang baik. Saya ingin menyampaikan khotbah yang baik. Saya ingin berdebat dengan baik. Karena saya ingin dikenal. Saya ingin diakui oleh orang lain. Saya mencari ketenaran diri saya sendiri melalui pelayanan saya. Saya bisa sangat berbakat di luar tetapi sangat kosong di dalam. Saya dapat terlihat seperti pendeta terbaik tahun 2020 namun pada saat yang sama saya tidak memiliki hubungan pribadi dengan Yesus. Dan ini sangat berbahaya. Karena saya telah menipu diri saya sendiri dengan berpikir bahwa saya adalah seorang Kristen yang baik karena apa yang saya lakukan untuk Tuhan. Dan inilah jenis Kekristenan yang ditegur Yesus dalam perikop ini. Jenis Kekristenan yang terlihat baik di luar namun kosong di dalam.

Jadi, bagaimana anda membedakan antara Kristen Injil dan Kristen palsu? Yesus berkata kepada kita untuk melihat buahnya. Jangan melihat karunia tapi lihat buahnya. Anda harus mengerti ini. Karunia adalah apa yang anda lakukan, tetapi buah adalah siapa anda. Yesus berkata bahwa anda akan tahu apakah pohon itu sehat atau tidak dari buahnya. Jika pohon itu menghasilkan buah yang baik, maka itu adalah pohon yang sehat. Jika pohon itu menghasilkan buah yang tidak baik, maka itu adalah pohon yang sakit. Pohon yang sakit mungkin bersikeras bahwa pohon itu sehat. Tetapi jika buahnya buruk, maka pohon itu tidak sehat. Buah andalah yang menentukan apakah anda sehat atau tidak. Apa itu buah? Galatia 5:22-23 – Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Saudara, anda bisa memalsukan karunia, tetapi anda tidak bisa memalsukan buah. Buah berasal dari dalam keluar. Anda tidak dapat menghasilkan buah yang baik jika anda kosong di dalam. Buah yang baik adalah hasil dari kepenuhan di dalam. Anda menghasilkan buah yang baik karena anda sehat di dalam. Inilah perbedaan antara Kristen palsu dan Kristen injil. Kekristenan palsu adalah dari luar ke dalam dan Kekristenan Injil adalah dari dalam ke luar. Kekristenan palsu mengatakan, “Aku telah melakukan banyak hal untuk Yesus. Tentunya dia akan memberikan apa yang aku inginkan.” Kekristenan Injil berkata, “Yesus telah melakukan segalanya untukku. Dan sekarang aku memberikan hidupku untuk melayaninya.” Terlihat sama di luar tapi sangat berbeda di dalam. Yang satu berasal dari kekosongan di dalam dan yang satunya keluar dari kepenuhan di dalam. Yang satu mengetahui banyak tentang Kristus dan yang satunya dikenal oleh Kristus. Ujian utama dari Kekristenan bukanlah seberapa berkarunianya anda tetapi seberapa berbuahnya anda. Mari kita lihat yang berikutnya.

Penampilan atau fondasi

Matius 7:24-27 – “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya.”

Dalam perumpamaan terakhir ini, Yesus membuat poin yang sama. Ada dua orang pembangun yang membangun rumah yang identik. Dari luar terlihat sama. Seorang pengamat biasa tidak akan bisa melihat perbedaan apapun. Mungkin kedua rumah ini memiliki tata letak, ruangan, dan bahan yang sama. Keduanya terlihat aman dalam cuaca yang baik. Perbedaannya bukan pada penampilan tetapi pada fondasi. Satu dibangun di atas pasir dan yang lagi satu dibangun di atas batu. Ini adalah gambaran Kristen palsu dan Injil. Penampilannya terlihat sama, tetapi fondasinya sangat berbeda. Inilah masalahnya. Tidak ada orang yang membangun rumah dengan kesadaran bahwa rumah itu akan hancur. Orang yang membangun rumahnya di atas pasir tidak menyadari betapa rapuhnya rumah tersebut. Mereka menikmati rumah mereka di tepi pantai. Sampai kemudian badai datang. Badai menyingkapkan kualitas pekerjaan kedua pembangun itu. Rumah yang dibangun di atas pasir rubuh, sedangkan rumah yang dibangun di atas batu tetap kokoh.

Saudara mengerti ini. Bukan saat yang baik yang membuktikan apakah anda adalah seorang Kristen sesungguhnya atau bukan. Bukan musim di mana segala sesuatu berjalan sesuai harapan anda yang menunjukkan apakah anda tulus atau tidak. Adalah ketika segala sesuatu tidak berjalan sesuai dengan harapan anda yang membuktikan apakah anda adalah seorang Kristen palsu atau seorang Kristen Injil. Adalah ketika kehidupan menampar wajah anda secara tidak adil yang membuktikan apakah anda kosong atau penuh di dalam. Badai itulah yang mengungkapkan fondasi anda. Jadi, jika kehidupan tidak berjalan sesuai keinginan dan anda marah kepada Tuhan, “Tuhan, mengapa Engkau membiarkan ini terjadi padaku? Aku tidak pantas mendapatkannya.” dan anda menjauh dari Tuhan, itu menunjukkan bahwa anda tidak pernah mengenal Tuhan sejak awal. Itu artinya anda adalah seorang Kristen palsu. Anda mungkin membantah, “Tapi Yos, aku tahu Injil. Aku percaya Injil. Aku dapat memberitahu dan menjelaskan kepadamu dari A sampai Z apa Injil itu.” Pertanyaannya bukanlah apakah anda tahu, tapi apakah kehidupan anda menunjukkan apa yang anda katakan dan ketahui. Teologi yang baik itu penting tetapi teologi yang baik tidak menyelamatkan anda. Anda mungkin mengetahui Injil dengan sangat baik, tetapi pertanyaannya adalah apakah anda percaya pada kebenaran Injil?

Izinkan saya menjelaskannya dengan cara yang paling sederhana yang saya tahu. Jadi, ada kursi di depan saya. Bayangkan saya sedang bercakap-cakap dengan Bob.

“Bob, apa kamu yakin kursi ini bisa menopangmu?”
“Tentu Yos. Aku yakin bahwa kursi ini dapat menopangku.”
“Oke, silakan duduk kalau begitu.”
“Hmmm aku tidak yakin apakah aku ingin duduk.”
“Mengapa tidak? Apakah kamu tidak percaya kursi ini cukup kuat untuk menopangmu?”
“Aku tahu kursi ini sanggup menopangku. Beratku hanya 92 kg. Aku pernah membaca bahwa kursi ini sanggup menopang hingga 130 kg. Bahkan, ini sangat menarik. Aku membaca artikel yang membuktikan bahwa kursi hitam sanggup menahan beban yang lebih berat daripada kursi biru. Mereka sudah melakukan banyak penelitian untuk itu. Ini menakjubkan.”
“Wow. Aku tidak tahu hal tersebut. Nah, kalau begitu seharusnya kamu tidak memiliki masalah untuk duduk di kursi ini. Silahkan duduk.”
“Coba aku raba dulu kursinya. Oh wow. Kursi ini sangat kokoh. Itu terbuat dari besi. Aku bisa merasakan kekuatan kursi ini saat aku menyentuhnya. Luar biasa. Di mana kamu membeli kursi ini? Pasti mahal. Aku bisa merasakan urapan keluar hanya dengan menyentuhnya.”
“Engga juga, hanya $20 di officeworks. Karena kamu bisa merasakan kekuatannya, silakan duduk, Bob.”
“Begini loh Yos. Kamu tahu bahwa bukan aku tidak percaya bahwa kursi ini dapat menopangku, hanya saja aku memiliki masalah dengan kursi. Aku tidak yakin apakah aku harus duduk.”

Anda lihat apa yang terjadi? Yesus berkata bahwa kalau anda tidak duduk di atas kebenaran Injil, apa yang anda ketahui tentang Injil tidak ada artinya. Anda membangun hidup anda di atas pasir dan itu tidak akan bertahan lama. Badai akan datang dan menghancurkannya. Apakah pasir itu? Pasir adalah fondasi apa pun dimana anda membangun hidup anda selain Kristus. Seperti contoh saya, saya bisa membangun hidup saya dengan menjadi seorang pendeta yang baik. Identitas saya berakar dalam saya sebagai seorang pendeta. Tetapi apa yang terjadi ketika badai datang, dan saya tidak bisa lagi menjadi pendeta? Hidup saya akan hancur. Saya akan menjauh dari Tuhan karena pahit dan marah. Tetapi itu hanya mengungkapkan bahwa saya tidak pernah membangun hidup saya di atas fondasi yang benar. Saya memiliki penampilan yang baik tetapi tidak memiliki fondasi yang baik. Dan dengarkan saya dengan jelas. Saya mengatakan ini karena saya benar-benar mengasihi anda. Jika anda membangun rumah anda di atas pasir, saya berdoa agar Tuhan segera mengirimkan badai besar ke arah anda dan menghancurkan rumah anda sebelum terlambat. Karena suatu hari akan datang di mana kita semua akan menghadapi badai yang dahsyat. Dan kita akan berdiri di hadapan Yesus sebagai Hakim Tertinggi kita. Dan di saat itu, sudah terlambat untuk memperbaiki fondasi. Pilihannya adalah apakah anda memiliki fondasi yang benar atau anda akan mendengar Yesus berkata kepada anda, “Aku tidak pernah mengenalmu. Enyahlah dari padaku.” Dan vonis ini adalah final dan tidak dapat diubah. Tidak ada yang bisa anda lakukan tentang hal tersebut. Tetapi jika saat ini anda sedang membangun rumah anda di atas pasir dan Tuhan mengirimkan badai ke arah anda dan menghancurkan rumah anda, maka masih ada kesempatan bagi anda untuk membangun kembali rumah anda di atas fondasi yang benar.

Bagaimana cara membangun rumah di atas fondasi yang benar? Dua hal. Pertama, bangunlah rumah di atas batu. Apa itu batu? Batu adalah rock. “Oh, gampang kalau begitu. Kan aku sudah bergereja di gereja ROCK (batu).” Batu ini bukan gereja kita. Batu itu tidak lain adalah Yesus. Suatu hari Yesus bertanya kepada murid-muridnya, “Menurut kamu, siapakah aku ini?” Dan dengarkan jawaban Petrus. Matius 16:16-18 – Maka jawab Simon Petrus: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya: “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Batu karang adalah pengakuan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan. Namun ini bukanlah pengakuan yang sederhana. Agar anda dapat mengaku bahwa Yesus Kristus adalah batu karang, anda harus terlebih dahulu mengakui bahwa anda bukanlah batu karang. Itulah sebabnya Yesus memulai khotbah di bukit dengan perkataan yang keras. Dia berkata, “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.” Yesus tidak mengatakan miskin secara materi tetapi miskin di hadapan Allah. Artinya adalah bangkrut secara rohani. Ini adalah untuk mengakui bahwa sama tidak ada sekali hal yang baik dalam diri kita yang dapat menyenangkan Tuhan. Ini tidak hanya sekedar mengakui bahwa kita tidak cukup baik, tetapi kita tidak mampu melakukan sesuatu yang baik. Bahkan hal baik yang kita lakukan memiliki motivasi yang buruk. Kebaikan kita didorong oleh kemuliaan diri sendiri. Kita melakukan hal yang baik dengan alasan yang salah. Kita ingin orang menghormati kita. Kita ingin Tuhan memberkati kita. Dan inilah masalah mereka yang ditolak oleh Yesus. Mereka masih melihat kepada apa yang mereka lakukan untuk Yesus untuk penerimaan mereka. Tapi untuk membangun rumah di atas batu adalah untuk beristirahat di atas pekerjaan Kristus yang sudah selesai. Ini untuk mengatakan bahwa “Kristus adalah identitasku. Aku tidak perlu lagi validasi lainnya karena aku sudah memiliki validasi dari Kristus. Aku tidak perlu lagi perform karena Kristus telah perform untukku. Sama sekali tidak ada hal yang baik dalam diriku, tetapi Kristus telah memberiku kebaikannya yang sempurna. Aku bangkrut secara rohani tetapi karena itu aku menerima kerajaan Allah. Hidupku tidak lagi berakar pada siapa aku tetapi pada siapa Kristus. Hidup Kristus adalah hidupku. Masa lalu Kristus adalah masa laluku. Dan masa depan Kristus adalah masa depanku. Aku miliknya dan hanya itu yang penting. Jadi saat ini, aku dicintai, diterima, dihargai, dan disenangi oleh satu-satunya orang di seluruh alam semesta yang pendapatnya aku perhitungkan dan pendapatnya akan bertahan selamanya. Aku telah menerima keputusan terakhir. Aku dikenal dan dikasihi oleh Kristus.” Itu hal yang pertama.

Kedua, dengarkan dan lakukan perkataan Kristus. Dengan kata lain, tidak cukup bagi anda untuk menjadi penggemar Kristus. Kita perlu menjadi murid Kristus. Bukan hanya pendengar firman tetapi pelaku firman. Jika anda mengatakan anda percaya kepada Yesus tetapi tidak mentaati firmannya, anda menipu diri anda sendiri. Anda sedang membangun di atas pasir. Saya tidak mengatakan bahwa anda akan diselamatkan oleh ketaatan anda. Tetapi saya mengatakan bahwa ketaatan anda pada firman Kristus adalah bukti bahwa Kristus adalah batu karang anda. Apakah anda mentaati firman Kristus hari ini? Atau apakah anda berada di gereja tetapi anda tidak mentaatinya? Apakah anda membangun hidup anda dengan penampilan yang baik atau fondasi yang baik? Dan membangun di atas fondasi yang baik tidaklah mudah. Ini membutuhkan usaha yang keras. Bicaralah dengan seorang konstruktor dan mereka akan memberi tahu anda bahwa dibutuhkan jauh lebih banyak waktu dan usaha untuk membangun fondasi yang kuat daripada membangun gedung pencakar langit yang terlihat. Pekerjaan membangun fondasi tidak menyenangkan. Sering kali, hal tersebut tidak terlihat. Namun ketaatan atas firman Tuhan yang tidak dilihat oranglah yang memungkinkan anda untuk berdiri kuat saat badai datang. Kekuatan dan stabilitas anda sebagai umat Kristus terletak pada fondasi. Peperangan dan pekerjaan umat Kristus tidak dilakukan di panggung, tetapi di tempat yang tidak terlihat.

Saya akan menutup dengan ini. Inti dari semua perbedaan ini adalah untuk anda membuat pilihan. Yesus memberikan anda dua pilihan. Pilih. Apakah anda seorang Kristen palsu? Atau apakah anda seorang Kristen Injil? Apakah anda masih mengandalkan diri sendiri dan pekerjaan anda? Atau apakah anda mengandalkan Kristus sebagai batu karang anda? Apakah anda seorang penggemar? Atau apakah anda seorang murid? Dan Yesus memberi tahu anda mana pilihan yang benar. Dia berkata, “Masuk ke pintu yang sempit. Karena itulah satu-satunya jalan menuju kehidupan. Tidak ada jalan lain.” Dan kabar baiknya, Yesus telah terlebih dahulu memasuki pintu yang sempit dan sukar dan berjalan di depan kita. Dia meninggalkan kenyamanan surga dan memasuki jalan yang sempit. Tuhan yang tak terbatas mengecilkan dirinya dan menjadi manusia dan memasuki jalan sempit kehidupan dan dia mati karenanya. Yesus mati di jalan sempit itu sehingga ketika kita memasuki jalan itu, jalan itu tidak akan membawa kita menuju kematian tetapi kehidupan. Sudahkah anda memasuki jalan itu? Jika belum, hari ini ada undangan dari Yesus untuk memasuki jalan yang sempit dan sukar. Rendahkan diri di hadapannya. Akui kebangkrutan rohani anda. Dan terima kerajaan Allah sebagai pemberian. Mari kita berdoa.

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.