26 Jan Kuasa Allah di Dalam Hidup Kita
Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” (Kejadian 1: 26)
Allah kita adalah Allah yang berencana. Allah punya rencana, dan Ia pasti melakukan apa yang direncanakan-Nya. Pada mulanya, Tuhan merencanakan untuk menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Allah sendiri. Rencana-Nya adalah supaya kita berkuasa atas “ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi” (Kej. 1:26). Di dalam Kejadian 1: 28, Allah berfirman: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi”. Di dalam ayat ini, dikatakan bahwa kita punya kuasa untuk menaklukkan.
Di dalam kehidupan sehari-hari, kita mempunyai berbagai macam masalah. Tuhan berkata bahwa setiap kita hendaklah berkuasa atas segala masalah, dan bukanlah masalah yang berkuasa atas kita dan menaklukkan kita. Begitu juga halnya dengan uang, kita berkuasa atas uang, bukan uang yang menguasai kita.
Bagaimanakah kita mempunyai kuasa tersebut?
“Lalu Tuhan Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu” (Kejadian 2: 19). Adam menamai semua binatang yang Tuhan ciptakan, dan ia mempunya otoritas atas semua binatang tersebut. Sama halnya dengan manusia, memberikan nama terhadap seseorang mempunyai arti bahwa orang itu mempunyai otoritas atas orang yang ia berikan nama. Contohnya, orang tua mempunya otoritas atas anak-anak mereka, anak-anak yang mereka berikan nama
Semua masalah di dalam hidup ini mempunyai “nama”, dan manusia sendiri yang memberikan nama atas masalah tersebut. Ini berarti kita mempunyai kuasa atas masalah apapun juga. Kita berhak untuk menolak ataupun menerima “nama-nama” yang mungkin orang katakan kepada kita. Contohnya, kita mungkin dikatai “bodoh”, “bodoh” adalah suatu “nama” di dalam hidup kita, dan kita punya kuasa untuk menolak ataupun menerima “nama” ini di dalam hidup. “Nama-nama” lainnya bisa juga dalam bentuk kebangkrutan, patah hati, kecewa, dll. Kita dapat menolak semua nama ini! Hidup kita tidak ditentukan oleh apa yang orang lain katakan dan tuduhkan atas kita!
Jika kita mempunyai kuasa atas masalah di dalam hidup ini, lalu kenapa banyak dari kita tidak berdaya menghadapi masalah?
Rencana Allah pada mulanya adalah agar kita berkuasa atas segalanya. Sebelum Adam jatuh ke dalam dosa, manusia memang berkuasa atas segalanya, termasuk binatang-binatang buas sekalipun.
Sekarang, dapatkah kita kembali berkuasa? Melalui Yesus Kristus kita dapat kembali berkuasa atas segala masalah (1 Korintus 15: 45-49). Dengan Kristus, kita lebih dari sekedar berkuasa; dengan nama Yesus, kita berkuasa atas segala nama, sebab Ia telah menaklukkannya semua itu di kayu salib. “Itu sebabnya Allah sangat meninggikan Dia (Yesus Kristus) dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama” (Filipi 2: 9).
Kita semua adalah harta kesayangan Allah (Keluaran 19: 5, 6), janganlah kita menukarkan Dia dengan apapun juga di dunia ini. Yesus telah berkorban bagi kita agar kita boleh kembali menjadi penguasa atas bumi ini, dan menjadi penguasa dari segala aspek kehidupan. Marilah kita taat dan ikut Yesus sampai pada akhirnya, seperti Yesus juga telah taat kepada Bapa sampai ke kayu salib.
No Comments