Mazmur 23 – Gembala yang tidak akan gagal

Mazmur 23:1-6

TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah Tuhan sepanjang masa.

Bulan ini kita merayakan ulang tahun ROCK Sydney yang ke 23. 23 tahun kesetiaan Tuhan kepada kita. Dan saya tidak bisa memikirkan teks yang lebih baik dari Mazmur 23 untuk merayakan kesetiaan Tuhan kepada gereja kita. Mazmur 23 pada ulang tahun yang ke 23. Sangat indah. Ada satu waktu saya mengemudi di jalur tengah, dan tiba-tiba sebuah mobil dari jalur lambat memotong saya. Sama seperti anda, tanggapan awal saya adalah saya ingin menekan klakson saya selama mungkin, mengendarai mobil saya di sebelah dia, mungkin memaki dalam bahasa Yunani di wajahnya dan memotong balik ke jalur dia. Tapi kemudian saya melihat stiker di bagian belakang mobil dia, “Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.” Saya tidak tahu apa maksudnya. Tapi saya tidak bisa marah sekarang karena Tuhan juga adalah gembala dia. Mungkin Tuhan memimpin dia untuk memotong jalur saya untuk mengajari saya kesabaran.

Mazmur 23 mungkin adalah satu pasal dalam Alkitab yang paling banyak disukai banyak orang. Gembala senior kita bahkan menulis sebuah buku tentang Mazmur 23. Jika anda pernah melihat cover buku itu, anda tidak mungkin bisa melupakannya. Jika belum, ini hadiah 3 detik dari saya untuk anda. Saya suka kitab Mazmur tetapi Mazmur 23 adalah yang mazmur kesukaan saya di seluruh kitab Mazmur. Di salah satu musim paling gelap dalam kehidupan saya, Tuhan menggunakan Mazmur 23 untuk membantu saya bangun setiap hari. Saya menghafal Mazmur 23 dan mengutipnya setiap pagi. Mazmur ini adalah sumber kekuatan, kenyamanan, dan dorongan yang luar biasa bagi pribadi saya sendiri. Dan saya yakin ini bukan hanya cerita saya. Bagi banyak dari kita di tempat ini, Mazmur 23 adalah Mazmur yang sangat berharga sewaktu kita berada dalam masalah. Coba boleh lambaikan tangan anda jika Tuhan pernah menggunakan Mazmur 23 untuk menguatkan anda. Luar biasa.

Hari ini saya ingin berbicara kepada saudara yang sedang berjalan melalui masa-masa sukar. Bagi sebagian dari anda, anda baru saja kehilangan seseorang yang sangat anda kasihi. Bagi yang lain, anda mungkin berada dalam musim kegelapan dan kekacauan. Anda tidak mengerti apa yang Tuhan sedang lakukan dalam hidup anda dan anda penuh dengan pertanyaan. Untuk beberapa yang lain, anda mungkin mengalami penyakit fisik yang membuat tumbuh anda sangat lemah. Atau, anda mungkin sedang berjuang melawan depresi dan keputusasaan. Apa pun yang sedang anda lalui, Mazmur 23 memberikan janji dan harapan yang melampaui situasi yang anda alami. Dan jika anda tidak sedang mengalami kesulitan, puji Tuhan. Tetapi jangan berpikir bahwa Mazmur ini bukan untuk anda. Karena saya yakin giliran anda akan segera tiba. Dan saya juga mau berbicara kusus untuk gereja ROCK Sydney. Selama 23 tahun Tuhan sudah berjalan bersama kita. Dan selama 23 tahun, kita mengalami banyak suka dan duka. Ada saudara yang masih ingat masa-masa dimana gereja kita berada di puncak gunung. Ada juga saudara yang melihat bagaimana gereja ini melalu lembah yang kelam. Banyak dari anda melihat begitu banyak orang yang meninggalkan gereja ini. Dan saudara berpikir, “Apakah masi ada harapan dan masa depan untuk gereja ROCK Sydney?” Tetapi bulan ini kita merayakan ulang tahun yang ke 23. 23 tahun dan gereja ini masih terus berdiri. Dan gereja ini akan terus berjalan. Gereja ini akan terus berumbuh ke arah Kristus untuk tahun-tahun mendatang. Dan garis bawahi hal ini. Gereja ROCK Sydney akan terus bertumbuh dalam Kristus bukan karena kita kuat, bukan karena kita hebat, tetapi karena kita memiliki Gembala agung yang tidak akan gagal memimpin kita.

Kita tidak tahu persis kapan Mazmur 23 ditulis, tetapi kita tahu bahwa Daud yang menulisnya. Sebelum kita mendengarkan apa yang dia katakan, ada baiknya kita memahami beberapa hal tentang Daud. Daud bukan sosok biasa; dia adalah gembala di antara gembala. Dia adalah seorang gembala dari usia yang sangat muda. Ketika saya masih kecil, keluarga saya dulu punya anjing kancil bernama Brownie. Saya tidak pernah punya domba tetapi saya punya anjing. Lucunya tentang Brownie adalah saya tidak bisa memutuskan apakah dia menyukai saya atau membenci saya. Setiap kali kami membebaskan dia dari talinya, dia akan mengejar saya dan saya akan lari ketakutan. Saya mencoba membayangkan apa yang terjadi jika saya melihat Brownie diserang oleh seorang anjing yang lebih besar. Saya mungkin akan merasa kasihan pada Brownie tetapi saya tidak akan melakukan apa pun.

Tapi Daud berbeda! Ketika singa mencoba menerkam domba-dombanya, Daud akan mengejar singa, menghajarnya, mengeluarkan domba dari yang mulut singa, menangkap janggut singa dan membunuhnya. Ada yang mau mencoba berkelahi dengan Daud satu lawan satu? Bahkan untuk membunuh tikus, saya harus memakai pistol angin. Beberapa dari anda bahkan lompat ke sofa ketika anda melihat kecoa. Saya tidak akan berani bermimpi menampar singa. Tetapi Daud mempertaruhkan nyawanya melawan singa untuk menyelamatkan domba-dombanya. Dan akhirnya, Daud menjadi gembala bangsa Israel. Tuhan menjadikannya raja. Bahkan, Daud adalah gembala yang begitu baik di Israel sampai-sampai ketika Tuhan berjanji untuk mengirim Mesias kepada bangsa Israel, Tuhan menyebut sang Mesias sebagai “Anak Daud.” Apa yang membuat Daud menjadi seorang gembala yang baik? Apa yang mendorong Daud untuk dapat menggembalakan suatu bangsa untuk takut dan mencintai Tuhan? Dalam Mazmur 23, kita menemukan jawaban Daud untuk pertanyaan kita. Dan jawabannya sangat sederhana namun sangat dalam. Ini bukan teologi yang baru. Kita tahu hal ini tetapi kita sering melupakannya di tengah-tengah permasalahan kita.

Mari kita lihat Mazmur yang indah ini yang ditulis oleh Daud. Saya akan memisahkan Mazmur ini menjadi dua bagian. Kebaikan sang Gembala; Motivasi sang Gembala.

Kebaikan sang Gembala

Daud memulai Mazmur 23 dengan pernyataan agung. Mazmur 23:1 – TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Kalimat ini sangat luar biasa. Saya ingin mengambil sedikit waktu untuk kita mengunyah ayat ini. Daud memperkenalkan kita pada metafora Tuhan yang sangat intim. Di banyak bagian lain dari Alkitab, kita sering diperkenalkan kepada Tuhan sebagai raja, pembebas, batu karang dan benteng yang kuat. Ini adalah deskripsi agung tentang Tuhan. Tetapi di sini Daud memperkenalkan Tuhan sebagai gembala. Gembala adalah seseorang yang hidup dengan domba-dombanya dan mengetahui segala sesuatu tentang domba-dombanya. Ini adalah gambaran keintiman. Tuhan bukan hanya seorang raja yang agung tetapi dia juga seorang sahabat yang dekat. Dan dia bukan sembarang gembala tetapi dia adalah “gembalaku.” Yang menarik tentang Mazmur ini adalah bahwa tidak ada kata “kita” atau “kami” tetapi sebaliknya anda menemukan 17 kali kata ganti pertama dari saya, dan aku yang digunakan dalam mazmur ini. Ini memberitahu kita sesuatu tentang sifat hubungan kita dengan gembala kita. Ya, kekristenan bersifat komunal tetapi kekristenan juga berbicara tentang hubungan pribadi. Pada saat masa sukar, anda membutuhkan komunitas Kristen yang sehat untuk berjalan di samping anda dan menguatkan anda. Tetapi ketika anda pulang dan masuk ke kamar anda, yang memungkinkan anda untuk beristirahat di malam hari dan bangun di pagi hari adalah hubungan pribadi anda dengan gembala anda. Tapi inilah yang paling menakjubkan tentang pernyataan ini. Gembala kita bukan sembarang gembala biasa. Gembala kita adalah TUHAN sendiri. Sangat mudah bagi kita untuk membaca ini dan berpikir, “Oh ya, itu keren. Tuhan adalah gembalaku.” Tetapi kita tidak merasakan bobot perkataan Daud. Mungkin ini akan membantu saudara.

Ibrani 12:18-21 – Sebab kamu tidak datang kepada gunung yang dapat disentuh dan api yang menyala-nyala, kepada kekelaman, kegelapan dan angin badai, kepada bunyi sangkakala dan bunyi suara yang membuat mereka yang mendengarnya memohon, supaya jangan lagi berbicara kepada mereka, sebab mereka tidak tahan mendengar perintah ini: “Bahkan jika binatangpun yang menyentuh gunung, ia harus dilempari dengan batu.” Dan sangat mengerikan pemandangan itu, sehingga Musa berkata: “Aku sangat ketakutan dan sangat gemetar.” Bayangkan gambaran ini dengan saya. Ini bukan gambaran Tuhan yang sering kita miliki. Dunia suka berpikir tentang Tuhan sebagai Tuhan yang lembut dan menyenangkan. Bahkan banyak orang Kristen melihat Tuhan sebagai Pembantu Ilahi mereka yang ada untuk melayani kebutuhan dan impian mereka. Tetapi Ibrani memberi tahu kita bahwa Tuhan itu seperti api yang menyala yang siap membakar segala sesuatu di sekitarnya. Dia seperti kegelapan yang menelan bumi. Dia seperti angin badai yang anda tidak bisa hindari. Pernahkah anda membayangkan Tuhan seperti itu? Ya Tuhan adalah kasih tetapi dia juga sangat kuat dan menghancurkan. Manifestasi Tuhan begitu mengerikan sampai-sampai Musa gemetar ketakutan di hadapannya. Tuhan jauh lebih besar dan kuat dari apa yang dapat anda pikirkan. Anda tidak dapat mengendalikan Tuhan. Bayangkan anda sedang berdiri di lapangan terbuka dan melihat angin badai besar berjalan ke arah anda. Tidak banyak yang bisa anda lakukan. Anda tidak bisa melihat angin badai dan berkata, “Tapi aku masih punya mimpi.” Badai tidak peduli akan mimpi saudara. Tetapi izinkan saya memberi tahu anda mengapa ini adalah berita baik. Karena jika Tuhan yang seperti ini ada di pihak kita, jika Tuhan yang seperti api yang membara dan angin badai yang menghancurkan ini ada untuk kita, lalu siapa yang dapat melawan kita? Dan inilah yang dikatakan Daud. “Tuhan yang seperti api membara dan badai yang menghancurkan adalah gembalaku.” Dan Tuhan yang sama juga adalah gembala kita! Tuhan mengawasi kita, melindungi kita, peduli kepada kita. Dia tahu keadaan kita dengan sangat teliti. Dia tahu kapan kita duduk dan kapan kita berjalan. Dia mengetahui semua hal tentang kita dan dia peduli dan mencintai kita. Bahkan ketika tidak ada siapapun yang tahu, dia tahu!        

Inilah yang saya coba sampaikan. Sering kali dalam hidup, kita lupa bahwa kita memiliki seorang gembala. Kita sibuk berusaha melakukan tanggung jawab kita untuk berhasil dalam hidup. Kita ingin menjadi gembala terbaik yang kita bisa dan itu tidak salah. Kita ingin menjadi pendeta terbaik yang kita bisa, orang tua terbaik, anak-anak terbaik, koko terbaik, adik terbaik, pemimpin MC, karyawan dan murid terbaik yang kita bisa. Tetapi dalam upaya kita untuk melakukannya, kita melupakan satu hal penting. Sebelum kita menjadi gembala, kita pertama dan terutama adalah domba. Identitas utama kita adalah domba di tangan gembala yang baik. Peran kita yang utama bukan untuk memimpin tetapi untuk dipimpin. Kapan terakhir kali kita menikmati peran kita sebagai domba? Kapan terakhir kali kita mempercayai Tuhan sebagai gembala kita? Ada sesuatu di dalam diri kita yang didorong untuk sukses. Kita ingin menemukan padang rumput hijau kita sendiri; kita ingin menemukan air tenang sendiri; kita ingin menjadi orang yang menghajar musuh-musuh kita, mengikat mereka dengan rantai, membuat mereka lapar selama beberapa hari dan kemudian makan KFC di depan mereka. Betapa mengagumkannya itu? Kita ingin membuat sesuatu terjadi dengan kemampuan kita sendiri tetapi Tuhan memanggil kita untuk menjadi domba. Dia mau memimpin kita. Dia ingin berperang untuk kita. Dia ingin kita menikmati dipimpin olehnya. Dia ingin menjadi gembala kita. Tuhan adalah gembalaku.

TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Daud tidak mengatakan “Tuhan adalah gembalaku; Aku tidak perlu peduli tentang hal lain.” Tidak, dia tidak mengatakan itu. Dia masih memiliki dua atau tiga ekor domba untuk digembalakan. Dia masih memiliki bangsa untuk digembalakan. Dia masih harus berperang dengan musuh di sekitar Israel. Dia masih memiliki negara yang harus diperintah. Dia masih memiliki keputusan untuk dibuat. Dia masih harus berusaha keras untuk menjadi raja Israel. Tetapi identitasnya tidak ditemukan dalam menjadi seorang gembala tetapi menjadi seekor domba di tangan gembala yang baik. Dia tidak akan kekurangan. Dia puas karena dia memiliki sang gembala. Kita perlu memahami sesuatu tentang domba. Dengan sendirinya, domba kekurangan segalanya. Domba bukan anjing. Seringkali ketika kita memikirkan domba, kita memikirkan binatang peliharaan rumah. Tidak. Anjing itu pintar. Anda bisa melatih mereka dan anda bisa bermain dengan mereka dan mereka bisa mengerti anda. Tapi domba, mereka tidak sepintar itu. Domba adalah binatang yang sangat bodoh dan tidak berdaya. Mereka tidak memiliki mekanisme pertahanan tubuh sama sekali. Apakah anda tahu bahwa jika domba jatuh ke samping, mereka tidak bisa bangun sendiri? Mereka putus asa dan tak berdaya. Mereka membutuhkan gembala mereka untuk segala hal! Apakah anda tahu apa yang terjadi jika domba hilang? Salah satu hal lucu tentang domba adalah bahwa jika mereka merasa takut, mereka menjadi sangat gugup, mereka berbaring di tempat dan mati. Mereka sebodoh itu. Dan ini adalah gambaran anda dan saya. Kita adalah domba bodoh yang tidak bisa melakukan apa pun tanpa gembala kita. Tetapi Daud menyatakan bahwa kita tidak kekurangan apapun. Bagaimana mungkin? Karena kita memiliki gembala yang hebat! Tidak akan kekurangan tidak berarti bahwa kita tidak akan pernah kekurangan tetapi itu berarti bahwa kita tidak akan pernah kekurangan apa pun yang baik untuk kita. Tuhan tidak akan gagal memberikan kita apa pun yang baik untuk kita. Dan sekarang Daud akan menunjukkan kepada kita bagaimana gembala kita memimpin kita.

Gembala kita memberikan istirahat. Mazmur 23:2 – Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang. Saya suka fakta bahwa Tuhan membuat saya berbaring. Dia membuat saya istirahat. Sama seperti domba, saya keras kepala. Saya ingin berusaha untuk mendapatkan apa yang saya inginkan. Tetapi gembala yang baik tidak akan membiarkan saya. Pilihan untuk saya adalah saya berbaring sendiri atau dia akan membuat saya berbaring. Dia tahu jiwa kita perlu istirahat. “Ia membimbing aku ke air yang tenang.” Hanya dari membaca kata-kata ini, anda sudah bisa merasakan damai. Ketika kita sibuk membuat sesuatu terjadi untuk diri kita sendiri, kita gelisah. Dan ketika kita melakukannya, kedamaian tidak ada dalam hidup kita. Kita mudah tersinggung dan orang tidak senang berada di sekitar kita. Tetapi gembala anda ingin membawa anda ke tempat istirahat, di mana domba dapat minum dari air dan berbaring di padang rumput hijau sampai mereka puas.

Gembala kita memberikan kesegaran. Mazmur 23:3a – Ia menyegarkan jiwaku. Apa artinya menyegarkan jiwa? Amsal 18:14 – Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah? Saya seorang pria yang kuat menahan rasa sakit. Saya jarang mengeluh tentang rasa sakit. Saya tidak takut jarum atau dipukuli. Ketika lutut saya dislocated tahun lalu, saya berdiri, berjalan dan berkhotbah seminggu setelahnya. Tetapi ada rasa sakit yang tidak bisa saya tahan. Rasa sakit ini menyiksa jiwa saya. Namanya adalah rasa sakit patah hati. Siapa yang mengerti? Salah satu hiburan saya untuk hari yang membuat stress adalah makanan. Saya suka makan makanan enak. Ini membawa kesenangan bagi jiwa saya yang lelah. Tapi rasa sakit patah hati adalah sakit yang membuat KFC terasa seperti bubur bagi saya. Tidak adanya istirahat dan kedamaian akan sering kali membawa kita pada titik frustrasi yang mengarah pada kekecewaan. Dan kekecewaan ini akan menghancurkan jiwa anda. Tetapi Daud berkata bahwa gembala yang baik akan menyegarkan jiwa anda dan membawa kehidupan kembali ke dalam diri anda.

Gembala kita memberikan tuntunan. Mazmur 23:3b – Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Domba cenderung menghilang sendiri. Apakah itu terdengar seperti anda dan saya? Ada hari-hari di mana kita mengikuti gembala kita seperti domba yang baik, tetapi ada juga hari-hari di mana kita cenderung mencoba mencari jalan sendiri dan menyimpang dari gembala kita. Tapi gembala kita tidak akan membiarkan kita tersasar terlalu lama. Dia akan membimbing kita di jalan yang benar. Dia tidak akan membiarkan kita tersesat mencari tahu jalannya untuk hidup kita. Dia menulis 66 buku untuk memberi tahu kita jalan kebenaran yang harus kita lalui. Dan dia akan memimpin kita di jalan itu. Bagaimana dia melakukannya? Dengan menjadi gembala anda. Domba mengikuti gembala. Domba tidak cukup pintar untuk mencari jalan sendiri. Mereka mempercayai setiap kata yang dikatakan gembala. Implikasinya bagi kita adalah untuk mempercayai perkataan dan janji Tuhan yang tertulis di Alkitab. Dia memimpin kita di jalan kebenaran.

Gembala kita memberikan perlindungan. Mazmur 23:4 – Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Ini sangat penting. Ada saat-saat ketika kita berada di lembah karena kita mengembara dari gembala kita. Tapi ada juga saat-saat dimana gembala kita memimpin kita melalui lembah. Lembah adalah kehendak Tuhan sama seperti padang rumput hijau. Jika gembala kita baik kepada kita, lalu mengapa dia membawa kita ke lembah yang penuh ancaman bahaya dan kematian? Satu-satunya jawaban yang mungkin adalah karena gembala kita mau membawa kita ke tempat yang lebih baik! Perhatian perubahan yang terjadi dalam ayat-ayat ini. Dalam ayat satu sampai tiga, Daud menyebut Tuhan sebagai dia. Dia membaringkanku ; Dia membimbingku; Dia menyegarkanku. Tetapi saat Daud memasuki lembah kekelaman, kata “dia” berubah menjadi “Engkau.” Kita mengerti ini. Lembah-lembah kekelaman itulah yang membuat kita dekat dengan Tuhan. Di dalam lembahlah pengetahuan abstrak tentang Tuhan menjadi pewahyuan pribadi. Pada saat inilah ungkapan “Tuhan itu baik” berubah menjadi “Tuhan Engkau begitu baik bagiku.” Ada perbedaan besar antara mengatakan bahwa gembala anda baik dan mengalami kebaikan gembala anda terhadap anda. Kita merasakan kemanisan Tuhan jauh lebih indah ketika kita berada di masa-masa sulit daripada di masa-masa senang. Sekolah Alkitab itu luar biasa tetapi pengalaman saya yang paling manis dengan Tuhan tidak datang di sekolah Alkitab. Pengalaman saya yang paling manis dengan Tuhan terjadi ketika saya berada di ranjang rumah sakit, didiagnosis menderita leukemia. Saat itulah kedaulatan dan kebaikan Tuhan menjadi selimut hangat bagi jiwa saya dan bukan hanya teori.

Jangan membenci lembah kekelaman. Gembala anda sedang membawa anda ke tempat yang lebih baik. Dan tempat yang lebih baik itu tidak berarti anda tidak akan terluka. Di lembah, mungkin ada serigala dan musuh yang mencoba untuk menyakiti anda. Tetapi di lembah, kita tidak punya alasan untuk takut karena gembala kita ada bersama kita. Inilah janji Tuhan. Di lembah, anda akan lebih mengenal gembala anda. Anda akan melihat seberapa kuat dan betapa hebatnya dia. Jika Tuhan adalah gembala anda, tidakkah anda ingin berjalan melalui lembah bayang-bayang kematian dan menyaksikan dia berperang untuk anda? Apakah anda tidak ingin melihat bagaimana dia akan menuntun anda melewati semua ancaman? Tidakkah anda ingin melihat bagaimana dia mengalahkan musuh anda, membuat mereka kelaparan dan menyiapkan hidangan untuk anda di depan musuh anda?

Gembala kita memberikan persediaan. Mazmur 23:5 – Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Inilah tempat yang lebih baik yang gembala kita tuju. Perjalanan kita dimulai dari padang rumput hijau ke lembah dan sampai pada pesta hidangan. Ada perubahan metafora dalam ayat 5. Tuhan bukan lagi gembala yang baik tetapi tuan rumah yang murah hati. Gambaran yang kita miliki di sini adalah bahwa kita sedang diundang ke perjamuan Tuhan. Untuk diundang ke perjamuan Tuhan bukan hanya jamuan biasa. Dalam budaya ini, undangan untuk makan adalah tanda ikatan kesetiaan dan kasih. Itulah sebabnya Tuhan mengurapi kepala anda dengan minyak. Ini adalah tanda sambutan dan keramahan. Dan dia mengisi piala anda dengan melimpah yang berarti dia benar-benar menikmati keberadaan anda. Tuhan bukan tuan rumah yang pelit tapi dia tuan rumah yang murah hati. Dia melimpahi kita dengan kasih sayang dan penerimaan serta sukacitanya meluap-luap dari cawan kita. Kemurahan hati yang luar biasa. Gambaran yang begitu indah. Tapi inilah yang menakjubkan. Ketika anda menikmati hidangan bersama Tuhan, anda melihat sekeliling dan menyadari bahwa anda berada di hadapan musuh-musuh anda. Musuh-musuh anda melihat anda makan dengan Tuhan. Oh ya, anda akan memiliki musuh jika anda berada di pihak Tuhan. Dunia akan membenci anda. Tapi jangan lewatkan ini. Dunia mungkin tidak menyambut anda tetapi Tuhan adalah tuan rumah yang murah hati yang mengisi piala anda dengan kebaikannya yang melimpah. Anda akan menikmati kehadirannya di hadapan musuh anda.    

Jadi gembala kita memberikan istirahat, kesegaran, tuntunan, perlindungan dan persediaan. Dan dalam semua ini, dialah yang melakukan semua pekerjaan. Bukan kita. Gembala kita adalah sosok yang membuat segala sesuatu terjadi. Kita hanya menerima. Semua ini diberikan kepada kita hanya oleh anugerahnya saja dan bukan kemampuan kita. Gembala kita ada di pihak kita.

Motivasi sang Gembala

Mazmur 23:3 – Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.

Ya, gembala anda ada di pihak anda. Jangan biarkan siapa pun mengambil kebenaran ini dari anda. Gembala anda mencintai anda dan peduli kepada anda secara individu. Tapi di sini ada sesuatu yang perlu kita pahami tentang Tuhan. Pada akhirnya, alasan utama Tuhan memberikan istirahat, kesegaran, tuntunan, perlindungan dan persediaan, alasan utama Tuhan menjadi gembala anda, bukan karena anda hebat tetapi karena dia hebat. Tuhan menuntun anda di jalan yang benar oleh karena namanya. Tuhan pada akhirnya tidak dimotivasi oleh kasihnya kepada anda tetapi oleh kebesaran namanya dan kemuliaannya. Tangkap ini dengan benar. Tuhan ada dipihak anda tapi Tuhan tidak hidup untuk anda. Anda bukan pusat alam semesta yang Tuhan ciptakan. Tuhan adalah pusat dari alam semesta yang Tuhan ciptakan. Tuhan pada akhirnya adalah tentang dirinya sendiri. Tali ini anda bisa temukan di seluruh Alkitab dari Kejadian hingga Wahyu. Bahkan di dalam Mazmur 23, mazmur yang paling menghibur bagi orang Kristen, mazmur ini dimotivasi oleh keinginan Tuhan untuk meninggikan namanya. Biarkan saya memberi anda dua contoh.

Yehezkiel 36:22-23 – Oleh karena itu katakanlah kepada kaum Israel: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Bukan karena kamu Aku bertindak, hai kaum Israel, tetapi karena nama-Ku yang kudus yang kamu najiskan di tengah bangsa-bangsa di mana kamu datang. Aku akan menguduskan nama-Ku yang besar yang sudah dinajiskan di tengah bangsa-bangsa, dan yang kamu najiskan di tengah-tengah mereka. Dan bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, demikianlah firman Tuhan ALLAH, manakala Aku menunjukkan kekudusan-Ku kepadamu di hadapan bangsa-bangsa. Apakah anda melihat itu? Tuhan berkata kepada Israel bahwa Tuhan akan menyelamatkan Israel. Tuhan akan bertindak dan memulihkan Israel. Tetapi dia tidak melakukannya demi Israel. Apakah Tuhan mengasihi Israel? Tentu saja! Itulah sebabnya Tuhan memilih Israel untuk menjadi umatnya. Tetapi motivasi yang mendasari di balik segala sesuatu yang dilakukan Tuhan adalah demi namanya sendiri. Tuhan mencintai anda dan menyelamatkan anda untuk kepentingannya sendiri. Beberapa dari anda masih belum yakin. Saya akan berikan Perjanjian Baru untuk anda.

Roma 11:33-36 – O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya! Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya? Atau siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepada-Nya, sehingga Ia harus menggantikannya? Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Di akhir penjelasan panjang Paulus tentang Injil dan keindahan kasih karunia Tuhan, Paulus menyimpulkan dengan mengatakan bahwa Tuhan jauh lebih besar daripada kita. Dia jauh lebih besar dari yang dapat kita bayangkan. Dan segala sesuatu ada dari dia, yang berarti bahwa di luar Tuhan tiada ada satu hal pun yang ada, semuanya ada oleh dia, yang berarti bahwa segala sesuatu yang ada saat ini masih ada karena Tuhan menopangnya, dan semuanya adalah kepada dia, yang berarti bahwa pada akhirnya setiap ciptaan di alam semesta, termasuk anda dan saya, ada untuk dia dan kemuliaannya. Inilah Tuhan dari Alkitab!

“Yos, apakah kamu mengatakan bahwa Tuhan memiliki motivasi tersembunyi untuk mencintaiku?” Biarkan saya menjadi sangat jelas. Saya tidak mengatakan itu. Tuhan yang mengatakan itu. Anda bukan pusat alam semesta Tuhan. Tuhan adalah pusat dari alam semesta Tuhan dan segala yang dilakukannya berputar tentang dia. Tuhan ada di pihak anda tapi Tuhan tidak hidup untuk anda. Saya pernah mendengarnya dijelaskan seperti ini. Ini seperti teologi kucing dan anjing. Seekor kucing berkata, Pemilikku memberi aku makan, merawat aku dan membersihkan semua kotoranku. Aku pastilah Tuhan.” Seekor anjing berkata, Pemilikku memberi aku makan, merawat aku dan membersihkan semua kotoranku. Dia pastilah Tuhan.” Itulah sebabnya ketika anda pulang rumah, anjing anda berlari senang di sekitar anda, sementara kucing anda tidak peduli sama sekali. Bagi banyak dari kita, kita sering kehilangan intinya. Kita seperti kucing yang berpikir bahwa kita adalah pusat segala sesuatu. Saya mengasihi anda tetapi biarkan saya jujur ​​pada anda. Anda bukan pusat segala sesuatu; Tuhan adalah pusat segala sesuatu! Berhentilah menjadi kucing dan mulailah menjadi seekor anjing.

Jadi apakah Tuhan fana dengan mencari kemuliaan untuk dirinya sendiri? Tidak. Coba pikirkan. Jika Tuhan tidak meninggikan nama dan kemuliaannya sendiri, kemuliaan dan nama siapa yang harus dia tinggikan? Saudara? Saya? Serius? Kita pikir kita lebih baik daripada Tuhan? Jika Tuhan meninggikan orang lain selain dirinya, itu berarti bahwa ada seseorang yang lebih besar dari Tuhan dan Tuhan bukanlah Tuhan. Tetapi tidak ada yang lebih besar dari Tuhan dan itulah sebabnya ia adalah inti dari segala sesuatu. “Tuhan adalah satu-satunya keberadaan di seluruh alam semesta yang mencari pujian untuk dirinya sendiri adalah tindakan yang penuh kasih.” – John Piper. Karena Tuhan adalah satu-satunya yang sempurna dalam kebaikan, keindahan, kemuliaan, kekuatan dan kebijaksanaan, maka jalan dia pastilah jalan yang terbaik. Semua jalan lain akan terlihat kotor dibandingkan dengan jalannya. Perintah Tuhan bagi kita untuk menghargai dan memujinya adalah karena dia menginginkan yang terbaik untuk kita. Pemberian terbaik dan terindah yang dapat Tuhan berikan kepada kita adalah dirinya sendiri. Karena itu dalam memerintahkan kita untuk memuji dia dan menciptakan segala sesuatu untuk kemuliaannya, Tuhan ada untuk dirinya sendiri dan pada saat yang sama ia juga ada di pihak kita. Karena sukacita kita hanya bisa penuh dalam mengenal dan memuji dia, sosok yang paling agung diantara semua yang ada.

Ini adalah inti dari seluruh kitab Mazmur. Kita memiliki satu buku yang ditulis oleh Tuhan untuk digunakan untuk menyembah Tuhan. Bayangkan seorang suami pergi ke istrinya berkata, “Hi sayang, aku telah menulis sesuatu untukmu. Aku telah menulis 150 lagu yang berbicara tentang betapa hebatnya aku. Aku ingin memberikan ini kepada kamu sebagai hadiah, sehingga kamu dapat membukanya dan membacakannya kepada aku setiap malam sebelum kamu tidur dan setiap pagi ketika kamu bangun. Dan melakukan ini akan membawa kesenangan yang luar biasa bagimu.” Suami yang waras tidak akan memberikan buku semacam ini kepada istrinya! Mengapa? Karena tidak ada manusia yang layak untuk itu. Tetapi Tuhan layak.

Dan dalam Mazmur 23, Tuhan telah mengikat kemuliaan, reputasi, dan namanya dengan menjadi gembala kita. Inilah kabar baik untuk kita. Tuhan memiliki komitmen yang sama terhadap anda seperti komitmennya terhadap namanya sendiri. Tuhan berkomitmen memberi anda rahmat sehingga ia mendapatkan segala kemuliaan. “Tuhan mengasihiku” bukanlah pesan inti dari kekristenan. Pesan inti dari kekristenan adalah “Tuhan mengasihiku sehingga aku bisa memuliakan Dia.” Tapi bagaimana cara kita tahu bahwa Tuhan mengasihi kita? Karena gembala agung kita telah datang untuk kita.

Yohanes 10:11-15 – Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu. Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu. Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku. Yesus adalah penggenapan dari Mazmur 23. Yesus tidak seperti seorang gembala upahan yang meninggalkan domba-dombanya di saat bahaya datang. Yesus adalah gembala agung yang memberikan nyawanya bagi domba-dombanya. Anda dan saya seharusnya terpisahkan secara kekal dari Tuhan karena dosa-dosa kita. Dosa-dosa kita layak mendapat hukuman dan pemisahan kekal dari Tuhan. Tetapi Yesus datang. Yesus datang dan melawan musuh-musuh kita dan memberikan nyawanya sendiri untuk membawa anda dan saya kembali kepada Tuhan. Melalui darahnya, Yesus mendamaikan kita kembali kepada Tuhan. Dia mati demi domba-dombanya tetapi dia bangkit kembali dan dia tidak akan gagal menjaga domba-dombanya. Tak satu pun dari domba-dombanya yang akan hilang. Dengarkan ini.

Yohanes 10:28-29 – dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Jika anda menaruh iman anda di dalam Kristus, anda memiliki perlindungan ganda. Pertama, tidak ada yang bisa merebut anda dari tangan Yesus. Tapi mari katakan bahwa secara kebetulan seseorang berhasil merebut anda dari tangan Yesus, tidak ada yang bisa merebut anda dari tangan Bapa. Bahkan diri anda sendiri. Anda selamanya aman dalam cengkeraman Kristus. Yesus, gembala kita berkata kepada kita, “Aku tidak akan pergi ke mana-mana. Aku akan memimpin kamu. Aku adalah gembalamu. Aku telah membeli kamu dengan harga yang mahal. Aku membeli kamu dengan darahku. Kamu adalah milikku.” Itulah janji dari gembala agung. Saya tidak tahu keadaan sulit apa yang anda hadapi saat ini, tetapi saya bisa berjanji kepada anda bahwa Yesus tidak akan mengecewakan anda. Dia adalah gembala agung yang bersama anda melalui lembah bayang-bayang kematian. Bahkan, karena Yesus adalah gembala anda, anda tidak akan mengalami kematian yang mutlak tetapi bayangan kematian. Bayangan tidak bisa menyakiti anda. Karena Yesus sudah mengambil kematian yang mutlak, anda hanya akan mengalami bayang-bayang kematian.

Ayat terakhir. Daud menyimpulkan Mazmur 23 dengan indah. Mazmur 23:6 – Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah Tuhan sepanjang masa. Ini adalah kesimpulan Daud setelah dia melewati padang rumput hijau ke lembah dan ke hidangan perjamuan Tuhan. Bahasa Ibrani untuk kata “mengikuti” jauh lebih kuat daripada mengikuti. Ini artinya “mengejar.” Jadi yang terjadi adalah kebajikankan dan kemurahan belaka akan mengejar kita seumur hidup kita.

Saya akan meminjam ilustrasi John Piper. Bayangkan diri anda sedang mengemudi santai di jalan raya, dan tiba-tiba anda melihat lampu merah biru berkedip di kaca spion anda. Dalam saat panik, anda membuat keputusan untuk menginjak gas dan bukan rem. Anda berkemudi secepat anda bisa, mencoba melarikan diri dari polisi. “Fast and Furious.” Anda tahu persis apa yang akan terjadi ketika polisi menangkap anda. SIM anda akan dicabut, denda berat akan datang, dan mungkin anda akan masuk penjara untuk beberapa waktu. Tapi karena anda mengendarai honda jazz dan polisi mengemudikan FORD mustang, ia akhirnya berhasil menyalip anda. Anda duduk dengan gemetar di dalam mobil anda sambil sang polisi meninggalkan mobilnya dan mulai berjalan menuju anda. Lalu ia berjalan ke jendela saudara dan berkata, “Apa yang baru saja kamu lakukan adalah sangat bodoh.” Kemudian dia masukan tangannya ke sakunya dan mengeluarkan sebuah dompet dan berkata, “Restoran yang baru saja kamu tinggalkan meminta aku untuk mengejar kamu dan mengembalikan dompet kamu yang ketingalann di meja kounter.” Jadi, anda merasa seperti orang bodoh dan sewaktu anda mengulurkan tangan anda untuk mengambil dompet itu, polisi itu berkata, “Oh ada hal lain. Mereka mengadakan undian pagi ini di restoran untuk satu pelanggan yang beruntung memenangkan liburan 2 minggu ke Indonesia bebas biaya. Mereka mengatakan kepadaku untuk memberitahumu bahwa kamu menang.” Tuhan tidak hanya gembala yang baik; ia juga seorang polisi yang mengejar anda dengan kebajikan dan kemurahan seumur hidup anda, dan dia sangat cepat! Tapi cerita tidak berakhir di sana. Baru saja anda bernapas lega, polisi itu berkata, “Sekarang kamu harus ditahan dan kamu harus ikut aku.” Jadi anda meninggalkan Honda Jazz anda dan duduk di belakang mobil patroli dan kemudian polisi melanjutakan perjalanan, tapi ia tidak mengatakan tujuan yang ia tuju. Tidak lama anda menyadari bahwa dia tidak menuju ke kantor polisi, tapi ke luar kota. Kemudian anda menemukan diri anda tiba di sebuah rumah besar dengan gerbang yang begitu besar yang terlihat seperti sebuah istana. Anda memberanikan diri untuk bertanya, “Di mana kita sekarang?” Dan dia berkata, “Ini adalah tempat kediamanku dan mulai sekarang kamu akan tinggal dengan aku. Aku sudah mempersiapkan untuk kamu sebuah rumah di tepi sungai. Ini semua gratis. Sekarang aku akan pergi menjemput keluargamu. Mudah-mudahan mereka tidak mencoba untuk melarikan diri juga.”

Inilah yang Daud maksud ketika dia berkata, “Aku akan diam dalam rumah Tuhan sepanjang masa.” Tetapi jangan membuat kesalahan. Bagi Daud, yang menakjubkan bukan rumah besar, sungai, pemandangan, atau kenyataan bahwa dia dapatkan itu semua dengan gratis. Apa yang luar biasa tentang semua ini adalah Daud dapat tinggal bersama dengan gembala yang baik. Kasih Daud bukanlah untuk pemberian sang gembala melainkan kepada pribadi gembala itu sendiri.

Salah satu kegagalan terbesar dalam hidup kita adalah kita gagal menjadi domba di tangan gembala yang baik. Hidup sering menjadi sangat sukar dan sulit. Tetapi Tuhan mengundang kita untuk menjadi domba di tangan gembala yang baik. Luangkan waktu untuk menikmati peran kita sebagai domba. Luangkan waktu untuk berbaring dan berguling-guling di padang rumput hijau. Luangkan waktu untuk minum dan berjalan di dekat air yang tenang. Luangkan waktu untuk duduk diam dan percaya padanya sebagai gembala kita. Dia ingin memimpin kita. Dia ingin berperang untuk kita. Dia ingin kita menikmati dipimpin olehnya. Dia ingin memberi kita rahmat sehingga dia mendapatkan semua kemuliaan. Hidup kita bukan tentang kita tetapi selalu tentang gembala kita yang agung. Jadi pada akhirnya, kita tidak menyelesaikan perjalanan ini dengan berpikir betapa hebat dan kuatnya kita. Tapi kita menyadari betapa rapuh dan lemahnya kita dan betapa perkasa dan mulianya gembala kita.

Saya akan akhiri dengan ini. Ada dua kawanan domba yang bersebelahan. Satu kawanan dipenuhi dengan domba yang kuat dan sehat yang dirawat oleh seorang gembala yang baik. Kawanan satunya dipenuhi dengan domba lemah, sakit-sakitan yang menderita karena gembala yang ceroboh. Suatu hari, seekor domba yang lemah berjalan ke pagar yang memisahkan dua kawanan dan domba itu tergeletak jatuh. Seekor domba yang kuat dari sisi pagar sebelah berjalan ke domba yang sakit dan lemah. Domba yang lemah melihat ke atas dan berkata, “Silakan mengejek aku. Aku lemah dan sakit-sakitan dan tidak ada yang bisa aku lakukan.” Tetapi domba yang kuat berkata, “Aku tidak akan mengejekmu. Karena kalau bukan karena gembalaku yang baik, aku akan sama seperti kamu.” Saudara, inilah cerita kita dan gereja kita jika kita menaruh kepercayaan kita kepada Yesus. Dia gembala agung yang tidak akan gagal. Bagi dia segala kemuliaan.

Discussions:

  1. What comes into your mind when you think of “The LORD”? Does it resemble the images we are given in Hebrews 12:18-21? Why is this a good news for Christians?
  2. “Before we are a shepherd, we are first and foremost a sheep.” Describe the implication of this truth in our daily life.
  3. Our shepherd gives rest, restoration, guidance, protection and provision. Out of these 5, which one do you struggle the most to trust your shepherd? Why?
  4. Why do our shepherd lead us through the valley of the shadow of death and why is this a good news?
  5. “God is for you but God is not about you. You are not the centre of God’s universe. God is the centre of God’s universe.” Why is this a good news? Discuss.
  6. How does Jesus fulfils Psalm 23? Explain why Jesus will not fail to protect his sheep.
  7. One of our biggest failure in our lives is failing to be a sheep in the hand of the good shepherd. Think of few practical applications that you can apply in the next few weeks on how you can be a sheep in the hand of the good shepherd.
No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.