15 Dec Memahami kehidupan
Kejadian 1:26-28
Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”
Saya suka cerita. Setiap kehidupan adalah sebuah cerita dan setiap cerita memiliki karakter utamanya. Setiap anak kecil berpikir bahwa dunia adalah milik mereka. Dulu saya berpikir bahwa segala sesuatu berputar di sekitar saya. Papi saya adalah jin di dalam lampu yang memberikan saya apa yang saya inginkan; Mami adalah peri yang menghibur saya sewaktu sedih; Cece adalah Thanos yang saya harus kalahkan; Sayuran adalah kryptonite saya. Pandangan saya terhadap dunia bisa disimpulkan, “Saya adalah pusat dari alam semesta.” Saya ingat ketika keponakan saya, Ellecia, masih bayi, dia mendapatkan perhatian semua orang di sekitarnya. Tidak peduli jam berapa, kapan saja dia lapar dan menangis, makanan akan disediakan untuknya. Setiap kali dia bosan, seseorang akan menghiburnya. Dia bisa bangun jam 3 pagi dan seseorang akan bangun untuk menemani dia. Entah maminya, papinya, auntynya, amanya atau akongnya, tetapi yang pasti bukan saya. Saya tetap tidur sepanjang malam. Ellecia, seperti setiap bayi di dunia, lahir dengan naluri egois. Dia menuntut setiap perhatian yang bisa dia dapatkan dan tidak pernah meminta izin dan tidak pernah merasa bersalah untuk mengacaukan jadwal orang lain. Dalam pengertiannya, dia adalah pusat alam semesta dan segala sesuatu berputar di sekelilingnya.
Kita semua dilahirkan dengan kecenderungan yang sama. Dengan bertambahnya usia, kita diajar dan dilatih bahwa hidup ini bukan tentang kita. Orang tua mulai mendisiplinkan kita; guru memarahi kita; teman bertengkar dengan kita; bos menggunakan kita; kekasih meninggalkan kita. Kita cukup berpengalaman dalam hidup untuk memahami bahwa hidup ini bukan tentang kita. Tapi itu bukan berarti kita menyukai hal itu. Faktanya, setiap dari kita mengalami frustrasi dalam hidup karena kita tidak menyukai gagasan bahwa hidup tidak berputar di sekitar kita. Meskipun secara intelektual kita memahami bahwa kita bukan pusat alam semesta, secara internal kita masih berjuang untuk mendapatkan kembali kendali atas hal-hal yang memberi kita makna dalam kehidupan. Jadi, apa yang kita lakukan? Kita berusaha, kita berjuang, kita berusaha, kita berjuang, meskipun kita tahu sepenuhnya bahwa kita tidak akan pernah memegang kendali. Tapi itu tidak menghentikan kita untuk mencoba. Dan pada akhirnya, ini menciptakan frustrasi dalam diri kita yang membawa kita pada perbudakan atau keputusasaan.
Hari ini, tujuan saya adalah membebaskan anda dari rasa frustrasi tersebut. Saya ingin menunjukkan kepada anda bahwa anda bukanlah karakter utama cerita anda dan anda bukanlah pusat alam semesta. Anda perlu memahami bahwa ada cerita yang lebih besar yang telah dimulai sejak awal. Dan hanya ketika anda hidup dengan cerita ini anda mulai bisa memahami kehidupan. Alkitab penuh dengan cerita tentang pria dan wanita yang dapat kita sebut sebagai “pahlawan.” Tetapi mereka bukanlah pahlawan Alkitab. Yusuf adalah Perdana Menteri yang luar biasa tetapi hanya sampai di situ saja. Daud adalah raja yang hebat tetapi hanya sampai di situ saja. Cerita-cerita mereka hanyalah sebagian kecil dari cerita yang lebih besar yang diceritakan Alkitab. Cerita-cerita kita hanyalah bagian kecil dari cerita yang lebih besar yang telah ditulis dari keabadian oleh penulis terhebat. Supaya jelas, saya akan menyebut cerita ini sebagai narasi besar. Inilah keyakinan saya. Sejauh kita dapat memahami narasi besar, sejauh itu juga kita dapat memahami kehidupan kita. Dan di dalam narasi besar, kita bukanlah karakter utama; Yesus adalah karakter utama dan tujuan dari narasi besar. Ini sangat penting untuk kita pahami. Cerita kita hanya sebagian kecil dari cerita yang lebih besar yang berpusat pada Tuhan. Dan tokoh utama dari cerita kita bukanlah kita, tetapi Yesus. Jika kita tidak memahami ini, kita akan frustrasi dan marah kepada Tuhan karena Tuhan tidak memberikan kita kehidupan yang kita inginkan. Tetapi ketika kita mengerti bahwa kita bukanlah intinya tetapi Tuhan adalah intinya, itu akan membebaskan kita untuk menjalani kehidupan untuk kemuliaan Tuhan.
Hari ini, saya ingin memberi anda ringkasan tentang narasi besar Alkitab. Alkitab dapat dibagi menjadi empat bab: Penciptaan; Kejatuhan; Penebusan; Pemulihan.
Penciptaan
Saya akan mulai dari permulaan semua permulaan. Kejadian 1:1 – Pada mulanya, Allah menciptakan langit dan bumi. Saya suka ini. Pernyataan pertama dalam buku pertama dari Alkitab mengatakan, “Pada mulanya, Allah.” Jangan lewatkan ini. Kapan itu pada mulanya? Permulaan di sini berbicara tentang waktu sebelum segala sesuatu yang dapat kita lihat dengan mata kita ada. Permulaan disini adalah saat di mana alam semesta belum ada. Tidak ada cahaya, tidak ada bentuk, tidak ada molekul, tidak ada bintang, dan tidak ada apa-apa sama sekali. Tidak ada apa-apa kecuali satu sosok. Ketika masih belum ada apa-apa sama sekali, Allah ada. Allah ada pada mulanya ketika tidak ada apa-apa. Allah adalah permulaan. Untuk mengatakan bahwa Allah adalah permulaan berarti bahwa ia tidak diciptakan dan tidak ada seorang pun sebelum dia. Dia adalah asal dan dia tidak terikat pada apa pun kecuali dirinya sendiri. Allah yang memulai awal. Tidak ada yang kedua tentang atributnya. Dia dulu, sekarang, dan selamanya akan selalu menjadi yang pertama.
Kejadian 1:3 – Berfirmanlah Allah, “Jadilah terang.” Lalu terang itu jadi. Saya suka cara para pengkhotbah jaman dulu mengatakannya. Jadi, Allah melihat ketiadaan dan dia berbicara kepada ketiadaan. Dan segera setelah Allah berfirman, “Jadilah…” sebelum Allah bahkan menyelesaikan kalimatnya, terang muncul dan menyerbu kegelapan. Dan kemudian Allah lanjut berfirman dan alam semesta menjadi ada. Jadi ada ritme yang kita temukan dalam Kejadian 1 dan ritme itu seperti ini, “Tuhan menciptakan siang dan malam dan itu baik; Tuhan menciptakan tanah dan lautan dan itu baik; Tuhan menciptakan tumbuhan dan binatang dan itu baik; Tuhan menciptakan matahari, bulan dan semua bintang di galaksi dan itu baik.” Semua ciptaan adalah baik dan ciptaan berada dalam kedamaian yang sempurna. Kata Ibrani untuk itu adalah “shalom.” Saya ingat pertama kali saya mendengarkan orkestra di Opera House. Kondektur memainkan salah satu karya Mozart. Jika anda pernah ke orkestra, anda tahu apa yang terjadi. Orkestra dimulai dengan keheningan total. Kemudian kondektur mengeluarkan sumpitnya yang panjang. Dan dengan satu ayunan sumpitnya, anda mendengar suara masuk menyerbu keheningan. Anda mendengar suara biola. Kemudian pada ayunan berikutnya, anda mendengar suara cello. Ayunan lain, bass ganda. Kemudian seruling, piano, dan perkusi masuk dan memainkan peran mereka. Semua suara bekerja bersama secara harmonis atas pimpinan sang kondektur untuk membuat satu karya musik yang menakjubkan dan saya tertidur lelap dalam damai yang sempurna. Inilah shalom.
Pada hari keenam penciptaan, Tuhan melakukan sesuatu yang bahkan jauh lebih spektakuler. Kejadian 1:26-27 – Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Ini sangat penting. Dengarkan ini. Allah itu swasembada. Dia baik-baik saja dengan sendirinya dan dia tidak membutuhkan anda atau saya untuk membuat dirinya merasa lebih baik. Allah tidak pernah kesepian. Fakta bahwa Allah menyebut dirinya sebagai “Kita” menunjukkan bahwa Allah berada dalam hubungan Tritunggal yang sempurna dengan Allah Anak dan Allah Roh Kudus. Mereka berada dalam suatu hubungan yang saling mengasihi, melayani dan memuliakan satu sama lain dengan sempurna dan tanpa syarat. Dengan kata lain, Allah bahagia tanpa anda atau saya. Tapi kemudian, Allah menciptakan manusia dan di situlah cerita kita dimulai. Perhatikan ini. Allah tidak menciptakan anda dan saya karena kebutuhan. Saya pernah mendengar beberapa pengkhotbah mengatakan bahwa Allah itu kesepian dan itulah sebabnya dia menciptakan kita. Seribu kali tidak! Saya juga pernah mendengar bahwa Allah menciptakan kita untuk menyembahnya karena dia tidak dapat menyembah dirinya sendiri. Sejuta tidak! Allah itu sempurna dalam dirinya sendiri dan dia tidak memiliki kebutuhan yang tidak terpenuhi.
Jadi pertanyaannya adalah, mengapa Allah menciptakan sesuatu? Satu hal yang kita tahu pasti adalah bahwa Allah tidak membutuhkan ciptaan. Allah puas dan bahagia untuk selamanya. Karena itu, bagi Allah untuk menciptakan, itu tidak dapat keluar dari kebutuhan. Hari ini, kita menciptakan karena kita memiliki kebutuhan. Saya memasak karena saya perlu memberi makan perut saya yang kosong. Saya membuat sebuah khotbah karena saya memiliki kebutuhan untuk berkhotbah di gereja. Tetapi hal yang sama tidak dapat dikatakan tentang Allah yang sempurna. Allah yang sempurna tidak memiliki kebutuhan. Ia berada dalam hubungan yang sempurna dengan anggota lain dari Trinitas dan karena itu ia tidak kesepian. Jadi mengapa Allah yang sempurna menciptakan? Hanya ada satu jawaban: luapan sukacita. Ini sangat indah. Anda dan saya bukanlah hasil dari kekacauan. Anda dan saya adalah hasil dari luapan sukacita Tuhan. Saudara, ciptaan dimulai dari luapan sukacita Allah. Dan anda dan saya adalah produk dari sukacita itu. Dan tidak hanya itu, penulis kitab Kejadian memberi tahu kita bahwa kita diciptakan menurut gambar dan rupa Allah.
Inilah yang disebut oleh para teolog Imago Dei. Allah menjadikan manusia sebagai mahkota semua ciptaan. Kita diberikan otoritas untuk memerintah dan berkuasa sebagai wakil Allah. Ada begitu banyak aplikasi yang bisa diambil dari Imago Dei. Saya akan memberikan anda empat aplikasi. Yang pertama, kita bisa berhenti mencari pengakuan dari orang lain. Allah memperhatikan anda. Dia memikirkan anda dan dia peduli terhadap anda. Jika Allah dari alam semesta memikirkan anda, mengapa anda peduli tentang apa yang dipikirkan orang lain? Kita diciptakan menurut gambar Allah. Kita tidak berharga karena kita memiliki banyak pengikut di Instagram. Anda boleh memiliki 4000 pengikut atau anda boleh memiliki empat. Papi, mami, adik dan kakak. Anda tidak lebih berharga karena anda memiliki lebih dari 100 like di pos Instagram anda. Nilai anda tidak tergantung pada model rambut anda. Anda boleh memiliki rambut panjang, rambut pendek, rambut spike, rambut kekurangan, atau rambut kehabisan. Anda bisa memakai jas, celana jeans robek, atau tank top. Anda bisa tinggi, tidak terlalu tinggi, tidak terlalu pendek, atau kerdil. Anda boleh sekolah di UTS, UNSW, Sydney Uni, Macquarie, LCB atau yang lainnya. Pekerjaan anda boleh menjadi pengkhotbah, pembersih, koki, pelajar atau pengangguran. Semua hal tersebut tidak menentukan nilai anda. Nilai anda ada dalam fakta yang tidak berubah bahwa anda diciptakan menurut gambar Allah dan anda adalah siapa yang Allah katakan tentang anda.
Kedua, kita bisa menghargai orang lain. Katakanlah ada seorang wanita lesbi di gereja kita. Dia sangat terbuka dengan pendapatnya tentang LGBT dan dia datang ke gereja kita setiap minggu. Apa yang akan kita lakukan? Pertama-tama, terlepas dari apa yang dikatakan hukum negara, tindakan homoseksualitas adalah dosa. Tindakan homoseksualitas bertentangan dengan kebenaran Allah yang menciptakan pria dan wanita, dan pernikahan yang sah hanyalah antara pria dan wanita. Ini adalah kebenaran mutlak dari penciptaan. Karena itu, kita tidak akan menerima tindakan homoseksualitas. Tetapi, dan ini tetapi yang sangat penting, kita juga perlu menyadari bahwa wanita lesbi tersebut juga diciptakan menurut gambar Allah. Hanya karena dia memberontak melawan rancangan Allah tidak membuat dia menjadi pengecualian dari gambar Allah. Karena itu, kita tidak akan mempermalukan, mengutuk, atau menjelekkan wanita ini. Kita akan berjalan bersama wanita ini dan mengucapkan kebenaran dan rahmat ke dalam hidupnya. Kita akan mengundang dia untuk makan bersama di rumah kita, berbicara dengan dia, mengenal dia, mengasihi dia, dan mengatakan kebenaran kepada dia. Dia mungkin menolak apa yang kita percayai tentang LGBT, tetapi dia tidak bisa menuduh kita tidak menghargai dan mengasihi dia. Jika kita percaya pada Imago Dei, kita akan mengatakan bahwa perbuatan homoseksualitas itu salah, tetapi kita tidak akan membuat mereka berpikir bahwa mereka adalah sampah masyarakat. Jadi, kita tidak menerima tindakan homoseksualitas tetapi kita tetap menunjukan kasih karunia kepada homoseksual. Setiap orang diciptakan menurut gambar Allah dan setiap individu berharga. Seperti nilai kita tidak ditentukan oleh apa pun yang kita lakukan, nilai orang lain tidak didefinisikan secara eksternal. Mereka adalah cerminan kemuliaan Allah sama seperti kita. Karena itu, kita harus saling menghormati dan menghargai, memandang segala sesuatu melalui kacamata Allah. Kita tidak menghargai mereka berdasarkan masa lalu, penampilan, rasa sakit, sakit hati, dan keluarga mereka. Kita memperlakukan semua orang dengan hormat dan kebaikan dan kita tidak pernah mencoret orang dari kehidupan kita. Setiap orang berharga di mata Allah. Ini artinya bagi kita untuk memiliki Imago Dei.
Ketiga, kita bukan produk evolusi. Tidak peduli apa yang dikatakan buku teks IPA anda. Tidak akan ada planet of the apes. Manusia adalah satu-satunya yang yang diciptakan menurut gambar Allah dan diberikan kuasa atas ciptaan. Bukan monyet. Kita bukan binatang dan kita jauh lebih berharga daripada binatang. Sewaktu saya kecil, keluarga saya dulu memiliki anjing husky bernama Max. Kami mengasihi Max. Dia adalah anjing yang gagah. Hanya menatapnya menjaga rumah, saya sudah merasa aman. Jadi saat itu keluarga kami terdiri dari papi, mami, cece yang berusia 11 tahun, saya yang berumur 9 tahun, ka Iluh, dan Max. Izinkan saya mengajukan pertanyaan. Misalkan saja keluarga saya mengalami kesulitan keuangan dan kami perlu memotong pengeluaran, siapa yang dikeluarkan dari rumah? Saya beri tahu anda apa yang tidak akan dilakukan papi saya. Papi saya tidak akan berpikir, “Hmm, siapa yang paling banyak habisin duit diantara semua? Apakah itu istriku? Tidak, dia hampir tidak pernah menghabiskan uang. Dia itu definisi Cina. Apakah anak cowokku? Tidak, kebahagiaannya sederhana. Yang dia butuhkan untuk bahagia dalam hidup hanyalah KFC dan nasi goreng. Dia sangat hemat biaya. Oh, aku tahu siapa yang harus keluar dari rumah. Anak perempuanku. Dialah yang paling banyak menghabiskan duit.” Papi saya tidak akan melakukan itu. Meskipun, jujur saja, cece saya adalah wanita yang berbiaya tinggi. Dia memiliki selera yang mahal. Tapi ini bukan pertanyaan accounting. Tidak ada yang akan menyarankan, “Keluarkan putrimu. Dia terlalu mahal.” Ini juga bukan pertanyaan kenyamanan. Jika ukurannya adalah kenyamanan, saya akan menjadi orang yang pertama keluar. Tidak ada yang membuat papi mami saya pusing lebih daripada saya. Tapi saya harap kita tahu apa jawaban yang benar. Siapa yang keluar? Max. Tidak ada pertanyaan atau perdebatan. Memilih untuk memelihara Max akan membuat hidup jauh lebih mudah bagi orang tua saya. Saya yakin Max lebih nurut daripada saya. Tetapi ukurannya bukanlah biaya atau kenyamanan. Kita tahu secara naluri bahwa manusia memiliki martabat khusus di atas ciptaan lainnya. Kita tidak sama dengan binatang. Kita bukan produk evolusi. Kita diciptakan menurut gambar Allah. Kita diberi kekuasaan atas ciptaan.
Keempat, kita diciptakan untuk menampilkan Allah. Untuk menjadi pembawa gambar adalah untuk berfungsi seperti patung. Mengapa anda memasang patung atau gambar seseorang? Anda memasang patung seseorang sehingga ketika orang melihat patung tersebut, anda diingatkan akan seseorang itu. Jadi jika kita membangun patung Ps. Semuel untuk menghormati 23 tahun ia telah menggembalakan gereja ini, tujuan patung itu adalah agar anda mengingat Ps. Semuel setiap kali anda melihat patung itu. Dia mungkin berada di Indonesia dan jauh dari kita tetapi kita mengingatnya setiap kali kita melihat patungnya. Ini adalah tujuan dari sebuah gambar dan patung. “Apakah kita akan membangun patung untuk Ps. Semuel?” Saya rasa kita tidak perlu melakukannya. Yang harus anda lakukan untuk mengingat Ps. Semuel adalah cukup dengan menatap saya. Banyak orang bilang kalau mau tahu wujud Ps. Semuel seperti apa, yang harus anda lakukan adalah menatap saya dan membayangkan saya dengan kumis. Itu sebabnya saya tidak punya kumis. Mengapa Allah menciptakan manusia menurut gambarnya? Untuk menunjukan Allah. Allah menciptakan gambar-gambar dirinya yang kecil sehingga kita bisa mengkomunikasikan tentang siapa Allah itu terhadap satu sama lain dan atas seluruh ciptaan. Jadi, ketika orang melihat anda, mereka tidak hanya melihat anda tetapi mereka diingatkan tentang siapa Allah itu. Hari ini, kita hidup dalam budaya yang terobsesi menjadi original. Mereka mengatakan hal-hal seperti, “Temukan dirimu; jadilah dirimu sendiri karena orang lain sudah diambil.” Dengarkan ini. Anda tidak diciptakan untuk menjadi asli. Anda diciptakan untuk mencerminkan yang asli. Tujuan anda dalam hidup bukanlah menjadi diri anda sendiri. Tujuan anda dalam hidup adalah untuk menampilkan Allah. Itulah gambar diri kita. Cara kita memerintah dan berkuasa atas ciptaan harus mencerminkan kemuliaan Allah. Ini adalah tujuan Imago Dei.
Allah tidak hanya menciptakan manusia menurut gambar-Nya, tetapi Allah juga memberikan mandat untuk manusia. Kejadian 1:28 – Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” Manusia diberkati oleh Allah untuk memiliki otoritas atas ciptaan. Allah adalah yang Allah yang teratur. Pada saat ini, Allah sudah selesai dengan ciptaan. Dia telah menciptakan segalanya dan segalanya itu baik. Namun, ciptaan itu masih mentah. Manusia diberi mandat untuk mengelola ciptaan. Ciptaan itu sudah baik tapi belum sempurna. Contohnya seperti ini. Ketika saya melihat semua wanita di gereja ini sekarang, anda sempurna. Anda berpakaian bagus, dan anda memakai alas bedak, lipstik, dan makeup yang tepat di wajah anda. Anda sempurna. Tetapi ketika anda bangun tidur pagi ini, anda tidak sempurna; anda baik. Apakah anda melihat perbedaannya? Kita diberi mandat untuk mengambil bahan baku ciptaan dan mengembangkan potensinya untuk kebaikan semua orang. Dengan kata lain, kita diciptakan untuk bekerja. Bekerja bukanlah kutukan. Pekerjaan adalah ide Allah untuk manusia sejak awal. Kita harus menaklukkan bumi dan menjalankan kekuasaan dengan bekerja. Bahkan, Allah sendiri bekerja. Semua jenis pekerjaan memiliki martabat karena Allah sendiri bekerja dengan tanah dan kita bekerja karena kita diciptakan menurut gambar Allah. Tidak ada perbedaan martabat antara pekerjaan sekuler dan pelayanan. Menjadi pengkhotbah tidak membuat seseorang lebih baik daripada menjadi tukang kebun. Keduanya adalah bagian dari pekerjaan Allah.
Segala sesuatu yang diciptakan Tuhan itu baik. Pada akhir Kejadian 2, Tuhan melihat ciptaannya dan berkata, “Matahari, bintang dan galaksi adalah baik. Daratan dan laut adalah baik. Bumi itu baik. Tumbuhan dan binatang adalah baik. Makanan adalah baik. Seks itu baik. Pria dan wanita adalah baik.” Semuanya bekerja sama dalam harmoni yang sempurna. Ada shalom. Setiap bagian dari ciptaan menjerit kepada Pencipta mereka, “Ini adalah baik.” Kemuliaan ciptaan mencerminkan kemuliaan Sang Pencipta. Semua ciptaan memainkan bagian mereka dalam bermain satu karya simfoni yang indah yang memiliki satu tema utama, “UNTUK KEMULIAAN ALLAH.” Ini adalah bab pertama dari narasi besar Alkitab.
Kejatuhan
Kejadian 3:1-5 – Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: “Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.” Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: “Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.”
Kata berikutnya setelah rencana indah Allah bagi manusia adalah kata-kata penipuan. Allah sangat penuh dengan rahmah dan kasih tetapi betapa mudahnya bagi kita untuk melupakan rahmat Allah. Kebohongan musuh berkata kepada kita bahwa Allah menahan sesuatu yang baik dari kita. Kita lupa betapa baik, penuh kasih dan hebatnya Allah. Ular mendatangi wanita itu dan berkata, “Apakah benar Allah berfirman?” Ini adalah trik nomor satu musuh. Bahkan, ini trik satu-satunya. Apa yang ular coba lakukan adalah membuat wanita itu mempertanyakan karakter Allah. Ular itu berkata, “Apakah kamu yakin bahwa Allah memikirkan yang terbaik untuk kamu? Apakah kamu yakin Allah mengasihimu? Jika dia mencintaimu, mengapa dia melarang buah ini darimu? Pasti ada sesuatu yang baik yang Allah tidak ingin kamu miliki. Bisakah kamu mempercayai Allah seperti ini?” Kebohongan musuh sangat tidak masuk akal. Apakah anda tau berapa banyak larangan yang Allah berikan kepada Adam dan Hawa? Satu. Hanya satu. Adam dan Hawa bebas untuk melakukan apapun yang mereka inginkan kecuali satu. Allah memberikan mereka satu juta iya dan satu tidak. Tetapi ular mengabaikan satu juta iya dan berfokus kepada satu tidak. Dan musuh masih menggunakan trik yang sama hari ini.
Bayangkan jika saat ini di depan anda, anda memiliki dua kartu debit dengan nama anda. Setiap kartu debit memiliki akun sendiri yang dapat anda gunakan secara bebas. Salah satu akun memiliki $1 juta dan yang lagi satu memiliki $1. Anda hanya dapat memilih salah satunya. Yang mana yang akan anda pilih? Jika anda waras, jumlah nol dalam akun menentukan pilihan anda. Bahkan jika pilihannya antara 6 nol dan 5 nol, anda masih akan memilih enam nol. Tapi pilihannya benar-benar antara $1 juta dan $1. Apakah ada yang butuh waktu untuk berdoa dan berpuasa sebelum mengambil keputusan? Tidak. Anda akan memilih satu juta dalam sekejap. Memilih $1 dari $1 juta adalah tidak masuk akal dan kebodohan. Tetapi itulah yang dilakukan Adam dan Hawa. Mereka memilih 1 hal yang Tuhan katakan tidak lebih dari 1 juta iya. Anda mungkin tergoda untuk berjalan menghampiri mereka dan menampar mereka di wajah untuk mengembalikan akal sehat kepada mereka karena keputusan mereka yang tidak masuk akal. Tetapi itulah yang anda dan saya pilih setiap kali kita memilih untuk berdosa. Setiap kali kita berdosa, kita mempertanyakan kebaikan Allah. Kita berdosa karena kita percaya kebohongan ular. Kita berdosa karena kita percaya bahwa hal itu akan memuaskan keinginan kita. Setiap kali kita berdosa, kita percaya kebohongan iblis bahwa Allah menahan sesuatu yang baik dari kita. Bahwa Allah tidak ingin kita bahagia. Allah itu pelit. Karena itu, tergantung kepada kita untuk mengejar kebaikan kita sendiri. Dosa adalah kita mencoba untuk duduk di atas takhta Allah dan menjadi Allah. Setiap kali kita berdosa, kita memilih $1 lebih dari $1 juta. $1 itu mungkin memberi kita soft-serve cone di cuaca panas ini, tetapi $1 juta dapat membelikan kita lautan soft-serve cone. Ketika kita berdosa, kita tidak percaya bahwa Allah mengasihi kita. Dosa adalah apa yang terjadi ketika kita kehilangan gambar kebaikan Allah. Kita buta untuk melihat siapa dia.
Jadi Adam dan Hawa memakan buah pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Mata mereka terbuka dan mereka menyadari bahwa mereka telanjang dan pada saat itu, rasa malu dan rasa bersalah masuk ke dalam ciptaan. Mereka menjahit daun ara untuk menutupi ketelanjangan mereka dari satu sama lain. Dan kemudian muncul ayat yang paling menyedihkan di seluruh Alkitab. Kejadian 3:8 – Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman. Tuhan datang ke taman dan bukannya mendekat kepada Tuhan, Adam dan Hawa malah bersembunyi dari Tuhan. Dosa masuk ke dalam ciptaan dan ini mengubah sejarah manusia selamanya.
Ada empat konsekuensi dosa yang menghancurkan. Satu, dosa menghancurkan hubungan kita dengan Tuhan. Bukannya berlari mendekat kepada Tuhan, kita berlari menjauh dari Tuhan. Tuhan menginginkan hubungan dengan kita, tetapi kita bersembunyi dari Tuhan. Dan dosa membuat kita bodoh. Pikirkan tentang itu. Tuhan adalah sosok yang berfirman dan menciptakan setiap pohon menjadi ada dan Adam dan Hawa mencoba bersembunyi di balik pohon. Mereka berpikir bahwa pohon dapat menyembunyikan mereka dari Tuhan. Ini seperti bermain petak umpet dengan seorang anak kecil. Anda berjalan ke ruang tamu dan anda melihat kaki mereka di bawah tirai. Dan anda berkata, “Di mana kamu? Aku tahu kamu ada di sini.” Dan anda mendengar suara dari balik tirai berkata, “Engga ada.” Itulah yang kita lakukan dengan Tuhan. Ini bodoh tapi ini kenyataan. Sejak Adam dan Hawa berdosa, semua orang dilahirkan bersembunyi dari Tuhan. Tidak ada dari kita yang menginginkan hubungan dengan Tuhan meskipun Tuhan menginginkan hubungan dengan kita.
Dua, dosa menghancurkan hubungan kita dengan diri kita sendiri. Mata kita terbuka dan kita sadar bahwa kita telanjang. Rasa malu masuk dan kita berusaha menutupi diri dengan daun ara. Itulah mengapa ada sebuah keinginan yang mendalam di dalam diri kita untuk membuktikan diri kita sendiri. Kita berusaha menutupi diri kita dengan daun ara untuk menyembunyikan rasa malu kita. Tetapi tidak peduli seberapa keras kita berusaha, apapun yang kita lakukan tidak pernah cukup. Kita hidup seperti treadmill. Ini berfungsi seperti pola melingkar di mana anda bekerja sangat keras namun anda tidak pergi ke mana-mana. Inilah yang terjadi kita berlari di treadmill. Kita pake baju olahraga, sepatu olahraga, mencucurkan keringat, mengeluarkan bau badan, kita berlari kencang, detak jantung menjadi sangat cepat, tapi pada akhirnya kita masih berada di tempat yang sama. Begitulah cara kehidupan bekerja. Saya beri contoh. Sekarang saya sedang mengambil kelas musim panas. Saya harus mengumpulkan tugas dan assessment saya. Dan saya juga harus berkhotbah. Jadi minggu saya terlihat seperti ini. Saya bangun di pagi hari, pergi ke kantor dan mengecek email kantor, mengerjakan semua pekerjaan kantor yang perlu dilakukan, lalu saya mengerjakan assesment saya. Ketika saya bosan melakukan assesment saya, saya melakukan persiapan khotbah saya. Hari-hari saya terlihat seperti itu. Saya butuh waktu sekitar 20 jam untuk mempersiapkan khotbah bahasa Inggris selama 50 menit. Tambahkan 5 jam lagi untuk khotbah bahasa Indonesia. Jadi saat ini anda sedang mencicipi hasil kerja keras saya selama 25 jam dalam persiapan khotbah. Dalam waktu sekitar 20 menit lagi, saya akan selesai dengan khotbah ini. Tapi tebak bagaimana minggu saya akan terlihat minggu depan? Kurang lebih sama. Akan selalu ada assessment lain yang saya harus lakukan. Akan selalu ada khotbah berikutnya yang harus saya persiapkan. Ini adalah siklus yang tidak pernah berakhir. Dan saya akan beritahu anda apa yang terjadi. Beberapa dari anda akan menyukai khotbah saya dan berterima kasih untuk itu. Beberapa dari anda tidak menyukai khotbah saya. Tidak masalah. Saya memaafkan saudara. Tapi minggu depan, kebanyakan dari anda tidak akan mengingat apa yang saya khotbahkan hari ini. Jadi, akan ada satu siklus lagi dimana saya berkotbah kepada anda selama 50 menit. Anda ingat untuk satu hari atau tiga hari jika saya beruntung. Kemudian pada hari Minggu berikutnya, siklus diulang. Akan selalu ada khotbah berikutnya yang harus saya siapkan dan saudara akan lupakan. Selalu ada cucian yang harus dicuci. Selalu ada makanan untuk dimasak. Selalu ada tagihan untuk dibayar. Saya memotong rambut saya bulan lalu dan saya harus potong lagi minggu ini. Tidak ada yang baru di bawah matahari. Iphone XI bukan hal baru. Kita memiliki Iphone X tahun lalu dan tahun depan akan ada Iphone XII. Ya mereka bisa menipu kita sesaat untuk merasakan seperti itu adalah sesuatu yang baru. Tapi hanya butuh waktu tiga hari untuk menyadari bahwa Iphone XI baru kita ternyata tidak begitu baru lagi. Dan saat Iphone XII keluar, tidak ada yang akan mengingat kebagusan Iphone XI lagi. Anda mengerti? Hidup itu seperti treadmill. Kehidupan seperti daun ara yang tidak bisa memuaskan. Kita selalu menantikan hal besar berikutnya dalam hidup ini, namun apa pun yang kita lakukan, itu tidak pernah cukup.
Tiga, dosa menghancurkan hubungan kita dengan sesama. Daripada saling menghargai, dosa menyebabkan kita saling menyalahkan. Ketika Tuhan meminta pertanggungjawaban Adam atas kesalahan Adam, apa yang dilakukan Adam? Dia menyalahkan istrinya. Ketika Tuhan bertanya kepada Hawa, dia menyalahkan ular. Daripada saling memberi, kita saling menuntut. Mari kita survei cepat. Berapa banyak dari anda yang pernah sangat terluka karena orang lain? Angkat tangan kiri anda. Berapa banyak dari anda yang pernah sangat melukai orang lain? Angkat tangan kananmu. Jika kedua tangan anda tidak diangkat, kami sedang menghakimi anda sekarang. Hubungan satu sama lain sangat sukar. Bahkan, hubungan memiliki cara untuk mengungkapkan apa yang rusak di dalam anda yang anda tidak pernah sadari sebelumnya.
Keempat, dosa menghancurkan hubungan kita dengan alam. Kita tahu ini. Yang harus kita lakukan adalah membaca berita dan kita akan segera mengetahui bahwa dunia yang kita tinggali ini rusak. Kita menemukan berita bencana alam setiap saat. Gempa bumi, tornado, gunung berapi, angin topan, tsunami, banjir, penyakit, bush fire. Dan bukan hanya bencana alam, tetapi kematian juga mengingatkan kita bahwa ada sesuatu yang salah dengan dunia. Setiap kali kita pergi ke pemakaman, kita diingatkan bahwa ini bukanlah yang seharusnya. Dan salah satu konsekuensi dari dosa pada alam adalah bahwa semua ciptaan saat ini merintih dalam sakit bersalin. Ini adalah konsekuensi dari dosa. Ular berbohong kepada Adam dan Hawa bahwa mereka tidak akan mati ketika mereka memakan buah tersebut. Dan ya, Adam dan Hawa tidak langsung mati ketika mereka tidak taat terhadap Tuhan, tetapi itu menyebabkan kematian hubungan dengan Tuhan, diri sendiri, orang lain dan alam. Dan iblis masih berbohong kepada kita hari ini bahwa dosa kita tidak akan memiliki konsekuensi kekal. Tetapi puji Tuhan bahwa ini bukan akhir dari cerita.
Penebusan
Meskipun dunia berada dalam kekacauan dan semuanya hancur, Tuhan tidak kehilangan kendali sedetikpun. Meskipun kita memberontak terhadap kasih Tuhan, Tuhan tetap melanjutkan rencananya yang telah ditetapkan dari kekekalan. Dia tidak meninggalkan kita sendirian. Lihatlah apa yang Tuhan lakukan. Pertama, Tuhan mencari orang berdosa. Ini indah. Inilah yang memisahkan keKristenan dari agama lain. Ini adalah cerita dari seluruh Alkitab. Bukan kita yang mencari Tuhan, tetapi Tuhan yang datang mencari kita. Adam dan Hawalah yang tidak menaati Allah tetapi Allah yang mencari mereka. Kita adalah orang yang berdosa terhadap Allah, tetapi Allah yang mengambil inisiatif untuk memulihkan hubungannya dengan kita.
Dia tidak hanya mencari kita tetapi kedua, Tuhan mati untuk orang berdosa. Dengarkan apa yang dikatakan Tuhan kepada ular. Kejadian 3:15 – Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya. Inilah janji pertama tentang Injil. Tuhan berjanji bahwa suatu hari akan datang di mana keturunan wanita akan menghancurkan kepala ular. Dan kata keturunan adalah tunggal, satu orang. Tapi bukan itu saja. Tuhan juga berkata bahwa ular akan menggigit tumitnya. Dengan kata lain, akan ada pertempuran. Racun ular akan mengenai keturunan ini dan dia akan mati. Tapi itu bukan akhir dari cerita karena keturunannya juga akan menghancurkan kepala ular. Saudara, ini adalah pesan utama dari Alkitab. Kejadian menceritakan cerita bagaimana Tuhan menjaga bibit keturunan wanita ini. Keluaran menggambarkan tentang apa yang akan dilakukan sang keturunan. Imamat menjelaskan standar yang harus dipenuhi oleh sang keturunan. Bilangan menceritakan persediaan yang akan diberikan sang keturunan. Ulangan menguraikan hukum-hukum yang harus dipenuhi oleh keturunan wanita. Yosua adalah bayangan pembebasan yang akan dilakukan oleh keturunan wanita. Apakah saya perlu melanjutkan? Sally Lloyd Jones mengatakannya dengan sangat indah. “Setiap cerita membisikkan namanya.” Pesan utama dari Alkitab adalah kedatangan dan pekerjaan sang keturunan-penebus yang menghancurkan kepala dosa. Dan nama keturunan yang dijanjikan itu adalah Yesus. Yesus melawan dosa untuk kita. Dia diremukkan oleh karena pelanggaran kita. Dosa membunuh Yesus. Dalam kejatuhan, kita mengambil tempat Tuhan di atas takhta. Dalam penebusan, Tuhan mengambil tempat kita di atas kayu salib. Dan kabar baik dari Injil adalah bahwa dosa mungkin berpikir bahwa dia berhasil membunuh Yesus, tetapi tiga hari kemudian, Yesus bangkit dari kematian dan menghancurkan kepala dosa. Yesus menang atas dosa sekali dan untuk selamanya di kayu salib.
Dan seolah itu tidak cukup mengagumkan, Tuhan melakukan hal lain. Ketiga, Tuhan menutupi orang berdosa. Kejadian 3:21 – Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka. Tuhan melihat Adam dan Hawa berusaha menutupi rasa malu mereka dengan daun ara dan itu tidak berhasil. Jadi, Tuhan membunuh binatang yang tidak bersalah, darah tercurah, dan Tuhan membuat pakaian dari kulit binatang itu untuk menutupi Adam dan Hawa. Ini adalah gambaran perbuatan Yesus. Tuhan akan mengorbankan anaknya tidak bersalah, darahnya akan ditumpahkan, dan Tuhan akan menutupi orang-orang berdosa dengan jubah kebenaran anaknya. Jadi hari ini jika anda menaruh iman anda kepada Yesus, anda tidak hanya diampuni dari dosa-dosa anda, anda berpakaian kebenaran Yesus. Anda tidak lagi harus menutupi diri anda dengan daun ara. Anda ditutupi oleh darah Yesus. Inilah artinya menjadi orang Kristen. Menjadi orang Kristen tidak berarti anda berusaha keras untuk menjalani kehidupan yang baik tetapi anda percaya sepenuhnya pada pekerjaan Kristus saja untuk kehidupan anda.
Pemulihan
Ini membawa kita ke bab keempat dari narasi Alkitab. Dalam Kejadian 1 dan 2, kita memiliki cerita tentang ciptaan Allah yang baik. Dalam Kejadian 3, kita memiliki cerita tentang kejatuhan dan penebusan. Dan sejak saat itu, cerita Alkitab berfokus kepada penggenapan janji penebusan Allah dan janji pemulihan. Saya akan memberikan anda peringatan spoiler. Saya akan memberi tahu anda akhir dari cerita kita dan cerita Alkitab. Akan tiba suatu saat ketika tidak akan ada lagi dosa dan penderitaan, tidak ada rasa sakit dan penyakit, tidak ada kematian dan kesedihan. Di mana semua orang yang percaya kepada Yesus akan dipulihkan sepenuhnya dan kita akan memiliki hubungan yang sempurna dengan Tuhan, diri sendiri, orang lain dan alam. Tuhan sendiri akan menghapus air mata dari mata kita. Dan yang terbaik dari semuanya, Tuhan akan bersama kita dan kita akan bersama Tuhan. Dunia yang akan datang tidak hanya akan menjadi seperti dunia sebelum kejatuhan. Dunia yang akan datang akan menjadi lebih baik daripada sebelum kejatuhan. Tetapi hari itu belum tiba. Kita sedang dalam perjalanan ke sana. Hari ini, kita masih mengalami banyak kekecewaan dan frustrasi yang sedang disebabkan oleh dosa. Tetapi suatu hari, dosa tidak akan ada lagi. Dan sampai hari itu tiba, kita memiliki mandat dari Tuhan. Kita diberi tanggung jawab untuk menjadi wakil Tuhan di bumi. Kita harus mencerminkan gambar Allah di mana pun kita berada. Kita dipanggil untuk membawa kerajaan Allah di bumi. Bagaimana kita melakukannya? Dengarkan kata-kata Yesus.
Matius 28:18-20 – Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
Gereja Tuhan, akhir sejarah telah ditulis. Kristus menang. Inilah alasan kita hidup. Agar dunia tahu kabar baik Injil. Cerita-cerita kita adalah bagian kecil dari cerita besar Allah yang menunjuk kepada Kristus. Ada undangan dari penulis cerita kita agar kita berhenti hidup kecil dan mulai hidup besar. Berhentilah hidup seolah-olah kita adalah tokoh utama dari cerita kita dan mulailah menjalani cerita Allah di mana Yesus adalah tokoh utama dari cerita itu. Maukah kita pergi dan menjalani kehidupan kita untuk cerita Tuhan? Karena sejarah adalah cerita Tuhan.
Discussions:
- Can you see how you try to be the main character of your life? Give some examples.
- What does it mean for God to be self-sufficient? What does it say about us and creation?
- Look at the four applications of Imago Dei. Which one strikes you the most and why?
- What is the only trick of the enemy? Can you give some examples from daily life on how the enemy is still trying to lie to us using the same trick?
- Out of the four consequences of sin, which one do you think affects you the most?
- Read Genesis 3:15. This verse is famously known as the first promise of the gospel. Explain why.
- How does understanding God’s big story helps us to make sense of our lives? What is our role in this big story?
Sorry, the comment form is closed at this time.