22 Apr Menjadi tempat kediaman Tuhan
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.” (Yohanes 3:16-17) Untuk menyelamatkan dunia, Bapa disurga harus mengorbankan AnakNya dan dengan kata lain dunia ini lebih penting dari pada AnakNya. Kita tidak mungkin menukarkan yang kita sangat sayangi dengan sesuatu yang tidak lebih berharga, apa lagi seorang anak, tapi Bapa disurga melakukannya. Lalu pertanyaan selanjutnya adalah, kalau kita dicintai oleh sang Maha Kuasa, takut apa lagi kita? Segala sesuatu telah disediakanNya sebab Tuhan sangat mengasihi kita.
Bumi dan dunia adalah dua hal yang berbeda. Dunia itu bukan hal hal yang berupa benda tapi dalam bahasa Yunaninya adalah, “Kosmos”, yang berarti sistem pemerintahan, sistem yang mengatur seluruh kehidupan. Dan Tuhan menciptakan segalanya didalam dunia (world= cosmos), dan membuat system pemerintahanya untuk diperintah oleh kita. Disini kita bisa melihat seberapa pentingnya dan berharganya kita, bahkan disaat Tuhan menciptakan bumi dengan segala isinya, Tuhan melihat bahwa semuanya itu baik sebanyak enam kali, tapi disaat Tuhan telah selesai menciptakan manusia dan memberikan system pemerintahanya, Tuhan berkata, bahwa itu sangat amat baik (Kejadian 1:31). Keadaan dunia dan system pemerintahan yang seperti ini yang Tuhan tukarkan dengan kehidupan anak Nya yang tunggal dan yang sangat Dia kasihi.
Segala sesuatu di kehidupan kita dimulai dari taman eden (Kejadian 2:15). Taman eden adalah seperti firdaus, “Bliss”, dalam bahasa Ibraninya yang juga berarti kesenangan dan kenikmatan. Manusia diciptakan diluar taman eden dan ketika selesai, manusia dipindahkan ke taman eden (Kejadian 2:8, 15). Taman eden bukan hanya suatu tempat dimana Adam tinggal tapi juga dimana Adam dapat berkomunikasi dan berhubungan intim bersama Tuhan. Taman eden disediakan oleh Tuhan untuk supaya Adam juga melakukan kehendak dan tujuan Tuhan dengan hubungan intim yang berdasarkan kasih dan ketaatan kepada NYA..
Dalam Kejadian 3:8, kita melihat bahwa Adam sudah berdosa tapi dia tetap bisa merasakan hadirat Tuhan. Tuhan tidak memisahkan diriNya dari kita ketika kita berdosa tapi dosa sendiri yang membuat kita menghindar dari Tuhan. Hadirat Tuhan selalu ada dan ketika kita berbuat salah, hadirat Tuhan sering membuat kita berasa takut.
Taman Eden adalah tempat untuk:
1. Diberikanya Rencana dan tujuan Tuhan dalam hidup kita, dan tempat untuk mengadakan hubungan yang intim dengan Dia
2. Hadirat Tuhan
3. Ketentuan Tuhan
4. Batasan Tuhan
5. Latihan dari Tuhan
6. Pemberian seorang isteri
Tuhan memberikan Taman Eden untuk dirawat, seharusnya Adam tidak mengijinkan setan mesuk dalam taman Eden, tetapi kenyataanya setan tetap bisa masuk kedalam taman Eden melalui “kendaraan seekor ular” yang memang penghuni taman Eden itu sendiri. Setan bisa masuk kedalam hidup kita yang sudah punya hadirat Tuhan lewat “kendaraan yang kita sudah biasa ijinkan berada dekat kita sehari-hari”. Sering kali setan datang dalam rupa rupa di kehidupan kita sehari hari,
contoh, pekerjaan, bisnis, pasangan hidup, anak, dan yang lain lain. Sehingga kita sangat mudah untuk terpengaruh oleh perkkataanya. Jadi hati- hati dengan apa yang engkau ijinkan masuk dalam kehidupanmu. Di perjanjian lama, Tuhan memilih tempat tertentu tapi dalam perjanjian baru, Tuhan memilih hati, supaya kita dapat memanifestasikan hadiratNya disekeliling kita. Tuhan sudah mensiapkan semuanya untuk kita ketika kita mempunyai hubungan yang intim dengan Dia, tanpa usaha dan bekerja dengan keras. AMSAL 10;22: “BERKAT TUHAN YANG MENJADIKAN ORANG KAYA, SUSAH PAYAH TIDAK MENAMBAHINYA”.
Tapi didalam Tuhan , akan ada selalu batasan batasan yang kita harus perbuat (Kejadian 2:13-17). Biar Tuhan yang memilih apa yang baik buat kita dan bukan diri kita sendiri atau orang lain. Tuhan akan melatih kita seperti Dia melatih Adam untuk memakai otoritas dari padaNya untuk memerintah dunia. Pasangan hidup kita pun Tuhan akan berikan ketika kita dalam hadirat TUhan (Kejadian 1:21).
Sorry, the comment form is closed at this time.