Menjadi Yusuf di akhir zaman

Kalau Tuhan tidak bekerja dalam kehidupan kita, kita tidak akan menjadi seseorang yang Tuhan mau, dan di saat saat krisis global, kita perlu bangkit dan menjadi Yusuf bagi dunia ini, dimana Tuhan bukan saja bekerja dalam kehidupan kita tapi juga akan membawa kita ke tempat yang tinggi.

Yusuf adalah seseorang yang mengetahui bahwa Tuhan berserta dia, Yusuf tau bahwa Tuhan bekerja dalam kehidupannya dan mempunyai kasih karunia Tuhan dalam masa yang sulit. Tapi ada saja orang disekitar kita yang dalam masa kesulitan namun semakin lama semakin parah dan juga menyalahkan orang lain.

Kenapa kita perlu menjadi Yusuf? Sebab Yusuf dapat membuat ekonomi sendiri dan Gereja harus menjadi Yusuf di masa akhir jaman. Kita selalu bersiap sedia di masa masa akhir jaman dan kita perlu terus mendoakan bangkit nya Yusuf- Yusuf diakhir zaman, bersamaan dengan mendoakan damai buat Yerusalem, karena waktu kita mendoakan Yerusalem maka Tuhan akan memberkati kita.

€˜Yusuf memberi nama Manasye kepada anak sulungnya, sebab katanya: “Allah telah membuat aku lupa sama sekali kepada kesukaranku dan kepada rumah bapaku.”Dan kepada anaknya yang kedua diberinya nama Efraim, sebab katanya: “Allah membuat aku mendapat anak dalam negeri kesengsaraanku.”€™(Kejadian 41:51-52)
 
1. Tuhan memberikan suatu terobosan dalam masa kesukaran

Sekalipun Yusuf mengalami masa masa kesukaran, tapi dia tidak tinggal tetap dan kita dapat liat dia sekarang bahwa Tuhan membawa dia keluar sehingga dia dapat hidup tanpa masalah sampai pada masa  akhir kehidupanya. Jangan sampai kita menjadi orang yang ketika keluar dari suatu permasalahan lalu kita kembali jatuh ke dalam permasalahan yang sama, dan berputar-putar sekitar masalah terus.

Yusuf hidup pada awal 30 tahunnya dengan kesukaraan tapi sisa 80 tahun dalam kehidupannya, tidak ada lagi kesukaran bagi nya (Kejadian 41:44-46), dan ketika kita dalam keadaan yang berkelimpahan, kita akan lupa masa kesukaraan kita (Kejadian 41:47-48).
Tapi jangan berhenti hanya dalam tahap kerinduan dan menginginkan saja tapi kita perlu siapkan diri kita untuk hidup dalam kelimpahan yang sebenarnya. Yusuf telah menerobos kesukarannya dan pada waktu dia kehilangan banyak hal, dia terus memposisikan diri untuk menerima kelimpahan sampai kelimpahan itu datang dan menjadi kenyataan dalam hidupnya.

Untuk dapat berada dalam tempat kelimpahan kita perlu dapat melihat hal hal yang orang lain tidak bisa, kita harus dapat melihat pandangan yang lebih jauh dari pada sekedar masalah kita (Kej 41:38-39). Saudara saudara Yusuf menolak dia dan apa yang dia mimpikan, tapi ingat bahwa rencana Tuhan telah menentukan kita masing masing untuk sesuatu yang kita dapat lihat, sekalipun bagi pandangan kita adalah suatu jalan yang buntu tapi Tuhan tetap menyediakan kelimpahan dan terobosan.

2. Mengenal pekerjaan Tuhan yang sering kelihatan sebagai suatu jalan yang buntu.

€˜Kembalilah ke kota bentengmu, hai orang tahanan yang penuh harapan! Pada hari ini juga Aku memberitahukan: Aku akan memberi ganti kepadamu dua kali lipat!€™ (Zakharia 9:12)

Kita dengan gampang sering memilih untuk menyerah ketika dihadapkan dengan jalan yang buntu, tapi kalau demikian kita tidak akan bisa mendapat warisan dua kali lipat yang seperti katakana di Yesaya 61:7.

Yusuf tidak pernah menabur, dia bahkan di masukan ke dalam lubang oleh saudaranya sendiri dan lalu dia bahkan dimasukan kedalam penjara karena tuduhan yang tidak benar, tidak ada kesempetan dimana Yusuf dapat menabur, tapi dia tetap mengharapkan mujizat dan dia pun pada akhirnya mengalami mujizat dengan berada dalam suatu  tempat yang berkelimpahan. (Kejadian 41:49)

Tuhan bukan Tuhan yang bodoh maka kita pun janganlah menjadi bodoh dan melakukan hal hal yang hanya membawa masalah pada diri kita sendiri, kita bisa saja terus berdoa tapi tanpa tindakan iman kita tidak akan berada di tempat yang berkelimpahan.

€˜Sebab Engkau telah menguji kami, ya Allah, telah memurnikan kami, seperti orang memurnikan perak. Engkau telah membawa kami ke dalam jaring, mengenakan beban pada pinggang kami; Engkau telah membiarkan orang-orang melintasi kepala kami, kami telah menempuh api dan air; tetapi Engkau telah mengeluarkan kami sehingga bebas.€™ (Mazmur 66:10-12)

Selamat menikmati kelimapahan dan kelegaan yang sudah Tuhan janjikan bagi Yusuf-yusuf di akhir zaman, AMIN.

Tags:
No Comments

Post A Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.