27 Jun Pemulihan dari Pikiran yang Salah
“Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia”(Amsal 23: 7a)
Manusia akan menjadi seperti apa yang ia pikirkan tentang dirinya. Dengan kata lain, manusia dapat terikat oleh karena pikirannya sendiri. Dan pikiran-pikiran itu bisa baik maupun buruk.
Trauma yang dialami dari masa lalu seseorang akan membentuk dan membuat dampak terhadap kehidupan orang tersebut.
Di dalam kitab Keluaran diceritakan bagaimana Musa memberikan alasan-alasan kepada Tuhan untuk menolak panggilan-Nya untuk membawa umat Israel keluar dari perbudakan dari tanah Mesir.
“Tetapi Musa berkata kepada Allah: “Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?”” Keluaran 3:11
“Lalu Musa berkata kepada Allah: “Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya? –apakah yang harus kujawab kepada mereka?”” Keluaran 3:13
“Lalu sahut Musa: “Bagaimana jika mereka tidak percaya kepadaku dan tidak mendengarkan perkataanku, melainkan berkata: TUHAN tidak menampakkan diri kepadamu?”” Keluaran 4:1
“Lalu kata Musa kepada TUHAN: “Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulupun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mupun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah.”” Keluaran 4:10
“Tetapi Musa berkata: “Ah, Tuhan, utuslah kiranya siapa saja yang patut Kauutus.”” Keluaran 4:12
Apa sebenarnya alsan Musa membuat sedemikian banyak alasan kepada Tuhan untuk menolak panggilan Tuhan? Hal ini dapat kita temukan di dalam ayat 19: “Adapun TUHAN sudah berfirman kepada Musa di Midian: “Kembalilah ke Mesir, sebab semua orang yang ingin mencabut nyawamu telah mati.””
Alasan sebenarnya adalah karena Musa masih dihantui oleh ketakutan terhadap orang Mesir yang ingin membunuhnya, yang membuat Musa lari ke dari Mesir 40 tahun yang lalu.
Ketahuilah bahwa Tuhan tidak mencari orang yang bisa, tetapi orang yang mau untuk dipakai-Nya. Segala kemampuan adalah dari Tuhan. Tidakkah saudara tahu bahwa setiap kita adalah Rajawali yang mampu menembus badai?
“Bagiku sedikit sekali artinya entahkah aku dihakimi oleh kamu atau oleh suatu pengadilan manusia. Malahan diriku sendiripun tidak kuhakimi. Sebab memang aku tidak sadar akan sesuatu, tetapi bukan karena itulah aku dibenarkan. Dia, yang menghakimi aku, ialah Tuhan.” (1 Korintus 4:3, 4)
Jangalah kita hidup di dalam ketakutan lagi! Seperti Rasul Paulus, janganlah kita dengarkan apa yang dikatakan orang tentang kita, tetapi apa yang Tuhan katakan tentang kita.
Di dalam injil Lukas 15, ada 3 perumpaan yang Yesus ceritakan tentang 3 pemulihan bagi orang-orang yang percaya:
1. Domba yang hilang Perumpaan ini menggambarkan pemulihan yang dikerjakan oleh Allah Anak, yaitu Tuhan Yesus yang datang kedunia untuk mencari domba yang terhilang. Dia akan pergi mencari 1 domba yang terhilang dan meninggalkan yang 99 ekor. Mengapa demikian? Sebab setiap kita berharga di mata Tuhan.
2. Dirham/koin yang hilang Perumpaan kedua ini menggambarkan pemulihan yang dikerjakan oleh Allah Roh Kudus. Roh Kudus memberikan kita kekuatan untuk melakukan pekerjaan yang sudah Tuhan rencanakan bagi kita. Dia telah memberikan talenta di dalam hidup kita, biarlah kita mau senantiasa dipakai oleh-Nya.
3. Anak yang hilang Perumpaan terakhir ini menggambarkan pemulihan oleh Allah Bapa. Di dalam perumpaan ini digambarkan bagaimana besarnya kasih Bapa kepada anak yang hilang. Dan Tuhan senantiasa menantikan kita untuk kembali kepada-Nya. Ingatlah bahwa kita adalah anak, dan sebagaimana besar dosa kita sekalipun status anak kita tidak dapat dirubah. Tuhan adalah Bapa, dan kita anak-anak-Nya.
Janganlah kita menganggap diri kita tidak berarti dan membiarkan pikiran-pikiran kita yang salah ataupun perkataan orang-orang menghantui hidup kita.
No Comments