Restoration of hope

“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” Yeremia 29:11.

 

Kelahiran Yesus memberi harapan yang cemerlang: damai sejahtera di bumi dan perkenanan Allah. Kata kunci Natal adalah Imanuel – Allah beserta kita!

 

 

Pikiran Yang Positif. Think Positive and Positive Things Will Happen.

“Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.” Filipi 4:8.

 

Ini bukanlah hal yang mudah. Tetapi itulah yang harus kita lakukan setiap saat. Betapa mudahnya pikiran kita dilingkupi hal-hal negatif ketika menjalani kehidupan yang tidak mulus. Emosi adalah salah satu kelemahan yang mudah mengisi pikiran kita dengan hal yang negatif. Tenggelam dalam pikiran negatif sangatlah meletihkan jiwa, membuat kita menjadi pribadi yang pesimis; tidak mempunyai pengharapan dan iman serta mengalihkan fokus kita dari Tuhan.

 

Berhentilah sejenak dari apapun yang kita kerjakan dan mulailah mengucap syukur untuk apapun yang sedang kita hadapi! Arahkan pikiran kita untuk memikirkan semua yang benar, mulia, adil, suci, manis, sedap didengar dan ingatlah Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Marilah belajar untuk selalu berpikir positif dalam setiap keadaan, tidak membiarkan perasaan dan pandangan kita ditentukan oleh fakta melainkan oleh iman kita kepada Tuhan yang sanggup melakukan segala sesuatu. Ingatlah selalu kebaikan Tuhan dan buanglah kekecewaan dan kepahitan.

 

 

Lingkungan Yang Membangun.

“Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.” 1 Korintus 15:33.

“Janganlah menempuh jalan orang fasik dan janganlah mengikuti jalan orang jahat. Jauhilah jalan itu, janganlah melaluinya, menyimpanglah dari padanya dan jalanlah terus. Karena mereka tidak dapat tidur, bila tidak berbuat jahat; kantuk mereka lenyap, bila mereka tidak membuat orang tersandung karena mereka makan roti kefasikan dan minum anggur kelaliman.” Amsal 4:14-17.

 

“Engkau tidak bisa berkumpul dengan orang-orang yang negatif dan berharap untuk hidup dalam kehidupan yang positif.”

Surround yourself with people who believe in your dreams.

 

Ketika kita berkumpul dengan teman atau keluarga, apakah yang menjadi bahan pembicaraan? Tanpa kita sadari terkadang mulai membicarakan orang-orang disekitar kita; penampilan, perkataan, pekerjaan sampai menjadi kebiasaan gossip.

Orang yang positif selalu melihat dan mengeluarkan kelebihan yang baik didalam diri orang lain; selalu memberi dorongan yang membangun dan.tidak memandang rendah kekurangan orang tersebut pada saat ini tetapi melihat  sebagai sesuatu yang bisa dibangun menjadi lebih baik.

 

Mulailah dari diri kita sendiri menjadi pribadi yang membawa dampak yang baik bagi orang-orang disekeliling kita; cermat dan penuh hikmat untuk memilih pergaulan yang baik dan membangun.

 

 

Pembaharuan Pikiran.

Hari-hari ini banyak informasi melalui sosial media dan begitu mudahnya kita menerima apa yang kita baca atau dengar. Kita menghabiskan waktu mengisi pikiran dan menambah pengetahuan dengan hal-hal yang hanya membawa keuntungan untuk pengetahuan; bukan untuk kehidupan. Menambah pengetahuan dunia memang penting tetapi mengisi hidup kita dengan Kebenaran yang kekal adalah segalanya.

 

Tidak semua informasi yang berasal dari dunia itu tidak baik, pasti banyak yang bermanfaat bagi kita tetapi biarlah informasi tersebut tidak menjadi fokus kita. Informasi yang berasal dari dunia tidak dapat memberikan hikmat seperti Firman Tuhan yang tidak terbatas. Firman Tuhan mampu memberi kekuatan, damai sejahtera dan sukacita melebihi segala apapun. Firman Tuhan lebih dari sekedar informasi tetapi Firman Tuhan adalah pedoman bagi hidup kita.

 

“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” Roma 12:2.

 

Untuk menjadi serupa dengan Dia, penting bagi kita untuk mengerti isi hatiNya, kehendakNya, pikiranNya, cara pandangNya dan semuanya ini dapat ditemukan dalam Firman Tuhan. Membaca saja tidak cukup, kita perlu merenungkannya setiap waktu, PERCAYA sepenuhnya dan melakukan segala yang tertulis didalamNya.

 

“Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.” Mazmur 1:1-3.

 

Apa yang ada didalam pikiran akan berdampak kepada perilaku kita, yang kemudian menentukan perubahan karakter dan hasil yang akan dicapai. Isilah pikiran kita dengan Firman, yang dapat merubah karakter kita untuk lebih serupa dengan Kristus dan yang membangkitkan iman kita dalam Dia serta menuntun kita untuk selalu berjalan dalam kehendakNya.

 

 

Kuasa Dalam Pilihan.

“Ingatlah, aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan, karena pada hari ini aku memerintahkan kepadamu untuk mengasihi Tuhan, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkanNya dan berpegang pada perintah, ketetapan dan peraturanNya supaya engkau hidup dan bertambah banyak dan diberkati oleh Tuhan, Allahmu, di negeri kemana engkau masuk untuk mendudukinya. Tetapi jika hatimu berpaling dan engkau tidak mau mendengar bahkan engkau mau disesatkan untuk sujud menyembah kepada allah lain dan beribadah kepadanya, maka aku memberitahukan kepadamu pada hari ini bahwa pastilah kamu akan binasa; tidak akan lanjut umurmu di tanah, kemana engkau pergi, menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya.” Ulangan 30:15-18.

 

“Memperoleh hikmat sungguh jauh melebihi memperoleh emas dan mendapat pengertian jauh lebih berharga dari pada mendapat perak.” Amsal 16:16.

 

Setiap kita mempunyai kebebasan memilih. Hidup ini penuh dengan pilihan. Pada saat bangun pagi, kita sudah dihadapkan dengan berbagai pilihan. Apakah kita langsung memulai aktivitas kita, berdoa atau kembali tidur lagi. Setiap pilihan selalu menghasilkan konsekuensi yang harus kita terima. Seringkali kita tau apa yang Tuhan inginkan tetapi kita memilih untuk tidak melakukannya dan pada akhirnya tidak menerima apa yang terbaik yang Tuhan sudah siapkan bagi kita. Yusuf memilih memaafkan dan tidak membenci orang-orang yang sudah berbuat jahat terhadap dia. Yosua dan Kaleb memilih melihat apa yang sudah Allah janjikan, tanah yang penuh susu dan madu dan bukan melihat apa yang menjadi halangan bagi mereka. Sedangkan Hawa memilih tidak taat pada perintah Allah. Yusuf; Yosua dan Kaleb menerima berkat Allah dan Hawa menerima konsekuensi yang tidak diharapkan.

 

Pilihan yang dihadapkan kepada kita mungkin saja tidak sulit tetapi jalan yang harus kita lewati untuk menerima janjiNya tidak selalu mudah. Bukan tidak mungkin kita mengambil jalan pintas yang kita pikir baik dan pada akhirnya kita tidak menerima janji Tuhan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih bersandar pada Firman Tuhan dan tidak bersandar pada pengertian kita sendiri. Ketika kita memilih kehendak Tuhan sebagai konsekuensinya, Tuhan akan berkuasa dalam segala aspek dalam kehidupan kita, maka hidup penuh berkat akan senantiasa mengikuti kita.

 

Tuhan tidak pernah memaksakan kehendakNya. Dia memberi kita kebebasan untuk taat atau tidak taat; untuk percaya atau tidak kepadaNya. Pilihan ada di tangan kita tetapi sesungguhnya kerinduan Tuhan ialah kita memilih untuk taat dan setia supaya kita mempunyai hubungan yang erat denganNya agar kita dapat menikmati berkat-berkat yang telah disiapkan bagi kita.

 

 

Besi Menajamkan Besi.

“Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya.” Amsal 27:17.

“Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan dan kepada kebajikan pengetahuan dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan dan kepada ketekunan kesalehan dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.”

2 Petrus 1:5-7.

 

Keluarga, pasangan, sahabat, teman dan setiap orang yang ada didalam hidup kita, Tuhan tempatkan dan pertemukan untuk suatu alasan. Tuhan memakai setiap pribadi ini untuk menajamkan atau membentuk karakter kita. Karakter asli akan muncul ke permukaan ketika kita dihadapkan dengan situasi atau orang-orang yang kurang menyenangkan. Ketika kita menerima teguran dari orang terdekat, bagaimana respon kita? Apakah menjadi defensif atau menerima dengan lapang dada? Atau ketika dicurangi oleh partner usaha kita, apakah kita membalas atau memaafkan? Ketika anak tidak patuh, apakah kita memarahinya atau dengan sabar memberi pengertian agar dia tidak mengulanginya? Kita dapat menilai karakter kita masing-masing dari setiap respon yang kita berikan ketika menghadapi hal-hal yang tidak kita harapkan.

 

Pembentukan karakter tidak selalu menyenangkan; proses ini membutuhkan waktu, kesabaran, energi dan yang paling penting adalah kemauan dari diri kita untuk berubah. Janganlah berkecil hati bila karakter kita masih kurang baik tetapi ijinkanlah Tuhan memproses kita. Perubahan karakter kita tidak hanya membawa dampak yang positif untuk diri kita sendiri tetapi juga untuk orang-orang disekitar kita.

 

Oleh sebab itu mengucap syukurlah senantiasa untuk setiap orang yang ada didalam hidup kita. Walaupun terkadang orang tersebut membuat kita kesal dan emosi. Tanpa kehadiran mereka, kita tidak bertumbuh dalam karakter. Mengucap syukurlah untuk setiap gesekan yang terjadi karena semua itu membawa kebaikan agar karakter kita menjadi semakin lebih baik dan dewasa dan makin serupa dengan Kristus. Ijinkanlah Tuhan untuk senantiasa memproses karakter kita.

 

 

It is never hopeless when the Lord is with you. God is able to bring Hope into your life even when everything seems hopeless. Trust in the Lord.

 

“Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.”

1 Timotius 4:10.

 

“Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia.” Galatia 6:14.

 

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.