07 Jun Restoration of wisdom
Bacaan: Ephesians 4:7-14
7 But grace was given to each one of us according to the measure of Christ’s gift.
Wisdom (hikmat; kebijaksanaan) adalah salah satu cara bagimana Tuhan membuka pintu langit untuk memberkati hidup kita. Jika kita berbicara pintu langit, tidak hanya berbicara tentang berkat materi tetapi juga semua berkat yang Tuhan berikan di dalam kehidupan kita. Sebulan kedepan kita akan membahas tentang restoration of wisdom. Tidak henti-hentinya saya memberi arti dari restore. (Re = kembali; store = tempat penyimpanan) Semua dari kita sedang dalam proses untuk dikembalikan ke posisi semula sebagus apapun rohani kita, sehebat apapun berkat kita karena kita belum sampai kepada puncaknya yaitu seperti Yesus. Untuk itu semua gift of the Spirit adalah caranya Tuhan untuk berbuat demikian
Jadi yang dimaksudkan wisdom oleh Alkitab adalah bukan worldly or natural wisdom tetapi divine wisdom. Ada 2 hal untuk memperoleh divine wisdom; seperti yang Bpk Timotius Arifin bilang divine wisdom bisa diperoleh dari pengertian Firman yang kita baca, renungkan, dan lakukan sehari-hari. Tetapi ada juga divine wisdom yang tidak kita baca dan pelajari yang disebut the Word of Wisdom / Perkataan hikmat dan marifat yang berasal dari Holy Spirit.
Jadi grace anda dengan orang lain itu berbeda according to Christ’s gift atau Pemberian Roh Kudus; tetapi berbeda dengan buah Roh. The Fruit of the Spirit lebih susah untuk didapatkan karena it takes time. Saudara tidak mungkin berbuah langsung jika baru ditanam tetapi a gift diberikan dengan cuma-Cuma dengan 1 syarat; Christ. Yang menentukan gift of the Spirit kita adalah assignment masing-masing kita yang sudara kenal dengan namanya bakat/talenta. Grace ini yang menjamin panggilan Tuhan dalam hidup kita pasti terjadi.
8 Therefore it says, “When he ascended on high he led a host of captives, and he gave gifts to men.”
Waktu Tuhan Yesus terangkat ke surga, ada orang-orang yang Ia bawa yaitu orang-orang dari masa perjanjian lama yang belum pernah mendengar nama Yesus. Ibrani berkata bahwa Tuhan Yesus harus mati 3 hari untuk menginjili mereka supaya tidak ada lagi tutntutan di akhir zaman bahwa manusia sebelum waktu Yesus belum mengenalNya. Hanya Yesus yang bisa berbuat demikian dan tidak ada Hamba Tuhan sehebat apapun Ia bisa melakukan hal itu.
9 (In saying, “He ascended,” what does it mean but that he had also descended into the lower regions, the earth? 10 He who descended is the one who also ascended far above all the heavens, that he might fill all things. 11 And he gave the apostles, the prophets, the evangelists, the shepherds and teachers,
Di ayat 11 dikatakan jenis-jenis gift yang diberikan oleh Holy Spirit. Yang pertama dan yang paling besar adalah Apostle karena apostle mencakup semua (prophet, evangelist, shepherds, teachers.)
Dalam perumpamaan jari tangan, apostle di ibaratkan sebagai jempol. Mengapa? Karena jari jempol melambangkan kekuatan yang menopang genggaman dan tanpanya maka akan sulit untuk menggenggam sesuatu.
Prophets diibaratkan sebagai telunjuk karena prophets diharuskan untuk menunjuk benar atau salah; tidak ada grey area.
Jari tengah adalah evangelist karena diibaratkan sebagai tombak kehidupan yang mempunyai karunia menginjil.
Shepherds diibaratkan sebagai jari manis dimana orang bilang sebagai yang paling susah untuk dijalani. Mengapa? Karena sebagai gembala, ia harus baik kepada semua orang tanpa terkecuali.
Teacher diibarakan sebagai jari kelingking. Di zaman kerajaan dulu, jari kelingking sering dipakaikan cincin signet atau cincin lambang dari kerajaan yang selalu dipakai oleh raja-raja ketika tanda tangan belum ditemukan saat itu. Hal yang lain dari kelingking adalah ketika kita sehari-hari sering membersihkan hidung atau kuping dari kotoran kecil dengan jari kelingking sama halnya dengan guru yang sering mengorek hal-hal kecil (titik, koma, setiap kata) dalam pengajarannya.
Tetapi ada juga grace-grace untuk orang-orang yang tidak dipanggil ke dalam pelayanan di atas tetapi di bidang keahliannya. Misalnya art atau professional business.
12 to equip the saints for the work of ministry, for building up the body of Christ, 13 until we all attain to the unity of the faith and of the knowledge of the Son of God, to mature manhood, to the measure of the stature of the fullness of Christ, 14 so that we may no longer be children, tossed to and fro by the waves and carried about by every wind of doctrine, by human cunning, by craftiness in deceitful schemes.
Ayat 12 adalah konfirmasi dari apa yang saya katakana tadi bahwa apapun yang kau punya, pelajaran, talenta, skill adalah pemberian Tuhan untuk membangun the ministry of the Body of Christ dan bukan untuk kepentingan pribadi. Anda mengakui bahwa Tuhan adalah segalanya dalam hidupmu. Untuk apa? For the works of the ministry of the body of Christ. Disini lah banyak orang termasuk beberapa hamba Tuhan keliru. Karunia nabi dipakai untuk mencari popularitas, karunia kesembuhan dipakai untuk mencari sumbangan, kekayaan pribadi. Padahal semua fasilitas yang Tuhan berikan adalah untuk Tuhan.
Ayat 13 berkata semua karunia Roh akan berkembang. Kapan berhentinya? Waktu kita sudah mencapai kepenuhan Kristus. Dengan kata lain, sampai kita mencapai kekekalan dan memerintah bersama-sama dengan Yesus di bumi. Pada waktu itu kita tidak akan butuh lagi the gift karena kita butuh gift itu sekarang.
Mungkin saudara berkata itu untuk orang-orang tertentu saja tetapi ayat tadi berkata for each of us. Mengapa kita sering membelok-belokan Firman karena itu belum berlaku buat kita bukan berarti itu tidak berlaku sama sekali. Ketika Tuhan Yesus berada di bumi, semua karunia Roh itu bergerak dengan sempurna di dalam diri Tuhan Yesus tetapi pada waktu Tuhan Yesus pergi ke Surga, kuasa itu ia distribusikan ke umatNya. Untuk apa? Untuk melakukan kehendaknya. Tetapi dengar baik. Orang yang berkhotbah bagus di undang kemana-mana biasanya naik first class apakah itu salah? Tidak asalakan motivasinya untuk kembali memuliakan Tuhan bukan untuk mencari popularitas diri sendiri.
Saya ingin bertanya kepada saudara. Yesus dikandung dan lahir karena Roh Kudus tetapi mengapa Ia perlu diurapi dengan Roh Kudus lagi? Saudara yang saya kasihi, anda bertobat, lahir baru, dan dibaptis karena pekerjaan Roh Kudus. Tuhan ingin Roh Kudus tinggal di dalam diri kita bukan hanya anointing. Saya katakan minggu lalu bahwa Yesus berkata bahwa berguna untuk Ia kembali ke Bapa agar Roh Kudus bisa tinggal di dalam diri kita tetapi kita sering menolak Roh Kudus. Padahal kita tidak bisa apa-apa tanpa Roh Kudus. Kita bisa belajar dan mengerti Firman dengan knowledge tapi tidak mendapat revelation. Contoh paling nyata adalah bangsa Israel. Mereka adalah ahli-ahli taurat tetapi sampai sekarang mereka menolak Yesus sebagai juru selamat.
Kita sering menyoroti hamba Tuhan yang minta sumbangan tetapi sekarang mari kita lebih sedikit down to earth. Tanyakan ini ke dirimu sendiri. Sudahkah saya menggenapi apa yang Tuhan mau dalam hidup saya? Tidak terpengaruh oleh doktrin? Sudahkah wisdom dari Tuhan kita aplikasikan? Janganlah kita terombang-ambing dengan ajaran yang salah.
10 Each of you should use whatever gift you have received to serve others, as faithful stewards of God’s grace in its various forms. 11 If anyone speaks, they should do so as one who speaks the very words of God. If anyone serves, they should do so with the strength God provides, so that in all things God may be praised through Jesus Christ. To him be the glory and the power for ever and ever. Amen.
1 Peter 4 :10-11
Mengapa saya sering berkata untuk pelayanan? Bukannya tidak pelayanan tidak diberkati tetapi pelayanan akan mengaktivasi karunia Roh. Setiap kita menerima gift dari Tuhan untuk apa? Untuk melayani. Bukan gift untuk menjadi terkenal dan meraup uang. Kita diberikan gift agar orang-orang yang tertekan, yang stress bisa mengalami mujizat lewat karunia yang Tuhan berikan kepada hidup kita.
Tetapi apakah artinya wisdom? Wisdom adalah the spirit of wisdom (Sophia) brought and full of intelligence. Hikmat yang datangnya dari Tuhan bisa datang dari manusia atau divine wisdom. Karunia Roh harus ada dalam hidup anak-anak Tuhan untuk engkau tahu dibawa kemana hidupmu entah itu bisnis, jodoh, dan akan tinggal dimana. If you belong to Jesus, you have the gift of Spirit. Dan ini yang bisa mebuat kita mengaktifasi kehidupan rohani dalam kehidupan sehari-hari. Jika anda melihat orang dipakai Tuhan lebih dashyat jangan iri.
For to one is given through the Spirit the utterance of wisdom, and to another the utterance of knowledge according to the same Spirit, to another faith by the same Spirit, to another gifts of healing by the one Spirit, to another the working of miracles, to another prophecy, to another the ability to distinguish between spirits, to another various kinds of tongues, to another the interpretation of tongues. All these are empowered by one and the same Spirit, who apportions to each one individually as he wills.
1 Corinthians 12:8-11
Ada 3 golongan gift of spirit dari 1 Corinthians 12:8-11:
- Utterance/ Word (different interpretation of tongues)
- Prophecy
- Knowledge
- Wisdom
- Power / Kuasa
- Faith
- Miracles
- Healing
- Revelation / Pewahyuan
Dari 9 gift tersebut saya ambil spirit utterance of Wisdom. Apakah itu? Wisdom adalah quality of being wise (Oxford Dictionary). Apa itu wise? Hikmat; bijaksana. Tetapi ada yang salah dalam menggunakan kata wisdom dan tidak semua wisdom adalah divine. Contohnya worldly wisdoms yang berkata kerja keras pangkal kaya, tidak gereja tidak persembahan tidak apa-apa. Tapi apakah itu wisdom yang benar-benar wise? Wise berarti having knowledge, judgement, prudence yang natural dengan positive result. Jadi jika engkau ingin sukses dan berhasil berkat Tuhanlah yang menjadikan engkau kaya. Itulah wisdom natural dari Firman. Tetapi yang saya mau bahas adalah Spiritual Wisdom. Spiritual Wisdom adalah wisdom yang tidak pernah terjadi atau pernah kita pelajari sebelumnya tetapi wisdom yang terjadi karena inspirasi dari Roh Kudus. Ini yang disebut Word of Wisdom. Dan ini yang hilang dari gereja.
Jika engkau ingin tahu masa depanmu tanyalah The Word of Wisdom. Jika engkau ingin berjalan dalam kesuksesan that’s the Word of Wisdom. Tuhan berbicara kepada anak-anakNya agar mereka luput dari keadaan. Word of Wisdom adalah milik kita semua dan agar menjadi nyata dalam hidup kita supaya orang bisa memuliakan Tuhan lewat hidup kita.
Sorry, the comment form is closed at this time.