27 Sep Restoration of work III
Sebelum kita masuk lebih dalam, saya ingin memberi bantahan dan masukan tentang ajaran-ajaran yang sekarang berkembang di dalam gereja; yang diberitakan dengan menggebu-gebu oleh beberapa hamba Tuhan tentang pelayanan marketplace dsb. Mungkin kurang pengarahan sehingga banyak jemaat yang berkata jika tidak apa-apa tidak ke gereja asal hati mencintai Tuhan dan bekerja sama dengan melayani. Dan ini yang poin yang ingin saya tekankan jikalau bekerja tidak sama dengan melayani. Banyak sekali diluar sana yang berkata daripada bekerja dan sekolah susah-susah lebih baik melayani Tuhan dan mendapatkan persembahan kasih. Sehingga gereja dijadikan objek untuk cari uang, tempat kedudukan, dan posisi. Dan banyak lagi terjadi yang lebih “rohani” sedikit berkata kita harus ke gereja dan pelayanan untuk mau diberkati. Itu adalah statement-statement yang sangat salah saudara. Jadi saudara ke gereja bukan untuk meminta berkat atau melayani untuk diberkati tetapi mari kita kembali belajar pelajaran yang sebenarnya.
Banyak buku tentang pekerjaan, bisnis yang mengutip ayat-ayat alkitab yang rancuh sehingga berkata profesi sama dengan pelayanan which is tidak benar jika kita baca lebih teliti. Seperti Kolose 3:17, bukan berarti business sama dengan pelayanan tetapi segala sesuatu ( bisnis, pekerjaan, jodoh, sekolah) kita landaskan dalam nama Tuhan. Next di ayat 23 dan 24, sebetulnya tidak terlalu jelas dalam Bahasa Indonesia karena kata-kata terakhirnya yang rancuh tetapi dalam Bahasa Inggrisnya sedikit lebih jelas. “Whatever you do, work heartily, as for the Lord and not for men, knowing that from the Lord you will receive the inheritance as your reward. You are serving the Lord Christ.” Nah pengertian dari kata terakhir ini lah yang di generalisasikan menjadi whatever you do, you are serving the Lord Christ. Tetapi ayat 24a mengingatkan kita jikalau naik atau tidaknya gaji kita bergantung kepada Tuhan. Ini lah hal yang kita sering lupa. You are serving the Lord Christ bukan waktu anda bekerja,sekolah,ministry. Itu adalah vehicle untuk sebuah ministry.
Banyak gereja mainstream memisahkan business dan ministry dalam arti orang0orang business tidak boleh interfere dengan ministry dan sebaliknya. Maka munucullah 2 kata yaitu awam (pebisnis) dan pendeta(pelayan Tuhan). Jika kita anak Tuhan, maka kita harus melakukan apa yang Yesus lakukan. Apa yang Yesus katakan tentang kehidupan dan business di Lukas 2:49? Di ayat ini Tuhan Yesus berumur 12 tahun berada di Bait Allah untuk mengikuti tradisi Bar Mitzvah. Tradisi Israel yang sampai sekarang masih ada dimana anak umur 12 tahun dibawa ke tempat umum untuk membuktikan jika ia sudah bisa membaca kitab taurat sendiri. Dan jika ada orang yang berkata kepada anda jika perjanjian lama sudah tidak berlaku lagi, itu tidak benar. Yesus tidak datang untuk menghapus kitab taurat tetapi menggenapi kitab taurat. Selama perjalanan 1 hari ke rumahnya orang tua Yesus baru menyadari jika Yesus tidak bersama dengan mereka. Mereka kembali ke Yerusalem dan menemukan Yesus sedang mengajar kepada ahli Farisi. Ketika ditanya oleh orang tuanya, Yesus berkata kepada mereka: “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” Terjemahan rumah Bapa-Ku dalam New King James Version dikatakan rumah Bapa-Ku = My Father’s business. Jadi mengurus semua urusan rumah Bapa-Nya adalah bisnis.
Tetapi kita sering mixed up. Ada yang ditanya mengapa tidak pelayanan menjawab sudah pelayanan di tempat kerja. Saya sangat sedih terkadang melihat anak-anak yang cinta Tuhan banyak yang korupsi waktu di tempat kerja mengatasnamakan Tuhan. Ada yang rohani sekali berbicara tentang Tuhan di tempat kerja dan membagikan traktat di tempat business. Apakah seperti itu? Wrong place. Kita harus belajar dari Yesus. Dimanakah Ia berbicara tentang Tuhan? Di rumah Tuhan. Dia tidak pernah pergi kemana-mana menginjili orang.
Disini yang mau saya tekankan adalah ada beberapa orang yang terlalu rohani berkata jika kita berbisnis untung nya tidak boleh terlalu besar atau bekerja jangan berpikir uang. It is wrong. Tetapi banyak pendeta di gereja cari uang seperti raising fund. Coba kita lihat di Lukas 2:46-47 Tuhan Yesus berdialog dengan para scholar di bait Allah dan kita tidak pernah melihat Yesus mengabarkan Injil di jalan-jalan sebelum waktunya. Memang ada waktunya nanti ketika Yesus pergi dan mengabarkan injil.
Di ayat 51 dan 52 kita lihat walaupun Yesus menunjukkan kehebatannya di depan ahli-ahli taurat, Ia tidak pernah menunjukkan kehebatanNya di depan orang tuaNya melainkan submissive kepada orang tuaNya. Ini adalah contoh bagi kita yang melayani Tuhan. Anda mungkin lebih hebat dan pintar dari orang tua anda; gembala anda. Tetapi anda harus bernaung dalam suatu urapan; tempat dimana engkau ditempatkan. Yesus menunjukkan bahwa Ia harus submit kepada bapa-Nya dan ibu-Nya selama 18 tahun sampai Ia berumur 30 tahun. For what? Belajar bisnis. Di kotbah saya dua minggu lalu saya sudah jelaskan bahwa tukang kayu disini di Bahasa aslinya adalah tektōn yang berarti builder/ contractor bukan hanya memotong kayu. Jadi selama 18 tahun Yesus dibawah bimbingan Yusuf dan Maria untuk bisnis.
Demikian hampir semua dari kita tidak ada yang lahir ke dunia lalu menjadi gembala misalnya atau rasul. Meskipun ada seperti Yesaya dan Yeremia, tidak langsung ketika lahir men-declare dirinya Rabi. Umumnya, begitu kita lahir we are just a man or a woman yang harus tunduk pada peraturan rumah tangga dimana kita berada. Dan most likely sampai kita menemukan panggilan hidup kita (kerja atau bisinis). Jesus menjadi contoh buat kita semua sebelum Bapa di Surga mengatakan “Inilah anak-Ku yang Kukasihi kepadaNya lah Aku berkenan “setelah keluar dari air baptisan langit terbuka dan Roh Kudus turun dan ketika dia dimuliakan di atas gunung Tabor suara yang sama terdengar dan ada tambahannya dari Bapa di Surga “Dengarkanlah Dia”
Selama kurang lebih 30 tahun Yesus hidup dibawah Yusuf, kenapa sampai saat ini tidak ditemukan meja atau batu pahatan hasil Yesus? Kalau ada, itu akan menjadi berhala sangat besar; orang-orang akan menyembah suatu benda daripada menyembah pribadi Yesus. Inilah yang ingin kita pelajari that God will restore your work and profession. Jika selama ini memiliki image negative bahkan yang lebih parah dianggap sebagai pelayanan which is semuanya itu salah kaprah.
Di dalam Matius 5:16 berkata “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baikdan memuliakan Bapamu yang di sorga.” Perbuatanmu dimana? Di marketplace, tempat kerja, sekolah, bisnis, dsb. Jangan sampai kelakuan kita bertolak belakang di tempat kerja dan di gereja. Dalam Bahasa Greek, good atau baik berarti kalos (beautiful, honest, excellent, commendable, admirable). Work (ergo) adalah doing (not ministry). Tetapi jika pekerjaan anda adalah ministry seperti saya sekarang ini bisa diartikan doing my work in ministry. Saya sedang mengerjakan pekerjaan saya di dalam ministry. Tetapi yang Tuhan maksud di dalam good works adalah professionalism, integrity, wisdom, and success. Jika saudara bilang Tuhan itu dahsyat tetapi anda hutang terus apakah orang-orang akan percaya? Jika saudara bilang Tuhan luar biasa tetapi selalu datang terlambat ke tempat kerja anda mau bilang apa? Good works need sacrifice untuk memenuhi kriteria yang diminta kantor anda bekerja. Supaya kita menjadi teladan dan bukan telatan. Waktu orang melihat kita konsekuen, disiplin, jujur, baik, rohani; it will attract people. Di ayat sebelumnya, jika engkau menjadi garam dan terang bagi dunia ini maka orang-orang akan datang kepadamu. Selama 30 tahun Yesus lakukan ini di kota asal-Nya dan setelah Ia dibaptis dan berkata bahwa Ia anak Allah (Mesias), tidak ada yang complain atas kebaikanNya di kota asalNya. Tentu saja selama 30 tahun sebagai anak tukang kayu, mereka meragukan sebelum ada bukti.
Yesus sedang memberikan suatu pola kepada kita. Ketika kita baru lahir, kita tunduk dalam tatanan rumah tangga atau gereja dan jadilah terang disana walaupun orang tuamu mempunyai kelemahan. Sebelum Tuhan Yesus mendeclare Ia anak Tuhan, ada satu hamba Tuhan yang bisa dibilang sosok seorang guru bagi Yesus yaitu John the Baptist. Yang saya ambil disini adalah ketika seorang pemungut cukai (umumnya, di dalam Alkitab pekerjaan ini dianggap jahat dan dihindari) datang kepada John the Baptist untuk meminta dibaptis. Apakah setelah dibaptis Yohanes berkata kepadanya untuk tidak menjadi pemungut cukai lagi? Tidak. Yohanes berkata janganlah mengambil lebih dari apa yang ditentukan. Mengapa? Karena yang salah bukanlah pekerjaannya tetapi perbuatan korupsi nya yang mengambil lebih dari yang ditentukan. Lalu apakah Yesus menyuruh ribuan kalau tidak jutaan orang yang datang kepadanya untuk menjadi full time penjala manusia? Tidak. Dia hanya berkata itu kepada 12 orang.
Tidak semua anak-anak Tuhan dipanggil menjadi rasul, nabi, penginjil, gembala, guru. Saudara yang tidak dipanggil dalam bidang ini tidak usah bingung dan tidak perlu ingin seperti mereka. Dari kejadian ini saya simpulkan waktu anda dipanggil dalam keadaanmu jangan ingin panggilan orang lain. Jalankan dan kerjakan panggilanmu dan jadilah terang.
Tadi kita sudah baca ayatnya jika kita bekerja mendapat reward dari Tuhan dan bukan dari bos. Banyak anak-anak Tuhan yang salah mengerti ketika mereka bekerja dengan baik dan mendapat pekerjaan lebih dari bos tanpa diimbangi naiknya gaji, mereka merasa dimanfaatkan. Saya berkata bersyukurlah karena anda masih bermanfaat karena jika tidak, anda sudah didepak dari pekerjaan itu. Waktu engkau diberi pekerjaan lebih banyak memang kamu sacrifice lebih banyak tetapi lihatlah dari sisi positifnya. Berarti engkau tambah dipercaya oleh bosmu. Kesalahannya adalah dimana kita bekerja lebih banyak sehingga kita letih dan lesu maka kita berhenti pelayanan. Dua minggu lalu kita sudah belajar dari Paulus bahwa ia tidak pernah menggunakan jam-jam kerja untuk pelayanan. Setiap sore sehabis ia bekerja membuat tenda ia datang ke bait Allah untuk melayani. Apakah ia lelah? Tentu saja tetapi ia terus kerjakan untuk menjadi terang. Segala sesuatu ada waktunya karena Tuhan akan menolongmu. Saya pernah mengalami sendiri bekerja lebih dari 12 jam sehari selama 2 tahun. Sebelum saya dipanggil untuk menjadi gembala, saya dipersiapkan terlebih dahulu di dalam bisnis.
Lukas 16:10-13
“Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya? Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?
Mamon adalah dewanya uang yang dipercaya oleh orang-orang jika menyembah Mamon bisa mendatangkan duit. Sampai sekarang jika anda ke toko-toko dan ada boneka kecil kucing yang dipercaya bisa memanggil uang. Ada yang mencari uang dengan jalan setan. Duit tidak jahat tetapi cinta akan duit akan mengalahkan cinta akan Tuhan. Kerja bukan cari duit tetapi untuk develop karaktermu dan talentamu. Buang perkataan-perkataan yang membatasi dirimu dengan latar belakangmu, pendidikanmu. Saya tidak pernah merasakan bangku kuliah tetapi saya tidak pernah minder karena saya tahu ada rencana Tuhan dalam hidup saya.
Tuhan ingin kita setia tetapi bukan setia yang sampai 10 tahun tidak berubah tidak naik gaji. Jika anda seperti itu, there is something wrong with you. Jika kau tidak setia dalam perkara Mamon maka Tuhan tidak akan memberikan perkaramu yang sebenarnya. Setia dalam perkara milik orang lain seperti Yesus setia dalam perkara Yusuf. Jangan terburu-buru ingin mempunyai bisnis sendiri jika engkau tidak dipanggil untuk bisnis janganlah minder. Lihatlah CEO dan corporate manager yang lebih hebat dari business owner. Janganlah minder jika engkau tidak di design untuk do business.
Lukas 4:43
Tetapi Ia berkata kepada mereka: “Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus.”
Yesus diutus untuk memberitakan Injil Kerajaan Allah tetapi sekarang banyak orang percaya Yesus supaya masuk surga. Is that right? So wrong. Injil keselamatan adalah pembuka pintu untuk injil kerajaan. Kenapa kata kerajaan jarang digunakan? Karena jika kita menyinggung soal kerajaan, Yesus menjadi satu-satunya raja dan kita tidak punya hak apapun over anything bahkan atas nyawamu karena semua itu milik raja. Ini yang banyak kita ga mau. Mungkin ini kabar gembira bagi orang yang patah hati atau bangkrut tetapi untuk orang kaya yang mempunyai banyak harta, akan sangat susah mengakui kalau kita tidak memiliki hak apapun. Ketika kita mengeluk-elukan Yesus sebagai Raja, tidak ada satupun kuasa, penyakit apapun yang bisa berkuasa atasmu.
Jadi saya bisa simpulkan panggilan dalam hidup manusia ada tiga:
Yang pertama bisnis menjadi alat untuk pendidikan untuk maju ke full time (e.g. Jesus, Samuel)
Yang kedua kita bisa temukan dalam kehidupan Paulus, Ia tidak meninggalkan pekerjaan tent makingnya walaupun ia dipanggil menjadi apostle dan membangun gereja dimana-mana.
1 Korintus 9:12-14
Kalau orang lain mempunyai hak untuk mengharapkan hal itu dari pada kamu, bukankah kami mempunyai hak yang lebih besar? Tetapi kami tidak mempergunakan hak itu. Sebaliknya, kami menanggung segala sesuatu, supaya jangan kami mengadakan rintangan bagi pemberitaan Injil Kristus. Tidak tahukah kamu, bahwa mereka yang melayani dalam tempat kudus mendapat penghidupannya dari tempat kudus itu dan bahwa mereka yang melayani mezbah, mendapat bahagian mereka dari mezbah itu? Demikian pula Tuhan telah menetapkan, bahwa mereka yang memberitakan Injil, harus hidup dari pemberitaan Injil itu.
Paulus mempunyai panggilan lain dimana yang full time hidup 100 persen dari pelayanan tetapi tidak demikian dengan juga Paulus berkata di 1 Tesalonika 2:9-10
Sebab kamu masih ingat, saudara-saudara, akan usaha dan jerih lelah kami. Sementara kami bekerja siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapapun juga di antara kamu, kami memberitakan Injil Allah kepada kamu. Kamu adalah saksi, demikian juga Allah, betapa saleh, adil dan tak bercacatnya kami berlaku di antara kamu, yang percaya.
Jadi bisakah businessman menjadi pendeta? Bisa. Karena semuanya tergantung callingnya.
2 Tesalonika 3:6 berpesan biarpun lelah tidak ada alasan untuk tidak ke gereja. Anggaplah ke gereja sebagai refreshment hubungan kita dengan Tuhan karena you need rest. Tetapi janganlah menjadi orang yang malas dalam bekerja dan jangalah bergaul dengan orang yang malas karena ia hanya akan menjadi benalu dalam hidupmu. Jika engkau dipanggil pelayanan sambil bekerja, bekerja lah dan tetaplah kuat dalam pelayananmu karena sudah memang seharusnya seperti itu.
Yang ketiga adalah kehidupan seperti Priscilla dan Aquila. Mereka tidak menjadi rasul ataupun gembala tetapi mereka tetap berada di gereja. Tetapi mereka mengajar pendeta selevel Apollos. Pelayan-pelayan Tuhan, professionals, pebisnis jangan berkata engkau hanya jemaat. Tidak ada kata jemaat tetapi professionals yang melayani Tuhan. Jadi possible business, professional, and ministry to work together.
Sorry, the comment form is closed at this time.