29 Dec Seed and soil
I Kor 9:11
“Jadi, jika kami telah menaburkan benih rohani bagi kamu, berlebih-lebihankah, kalau kami menuai hasil duniawi dari pada kamu?”
Kata “benih” pada ayat di atas tidak selalu mempunyai arti uang namun termasuk didalamnya adalah; pengajaran, menegur, melatih, pemuridan dan sebagainya.
Sedangkan kata “hasil duniawi” tidak selalu diartikan sebagai uang, namun juga termasuk:
- Waktu dan perhatian
- Doa
- Persembahan kasih
- Hadiah, dan sebagainya
Adalah wajar jikalau kita mengharapkan upah duniawi pada saat kita menabur benih rohani. Namun satu hal penting yang harus diingat bahwa upah duniawi bukanlah motivasi utama dalam menabur.
Dalam hal menabur dan menuai ada beberapa elemen penting yang harus dimengerti.
Benih (Seed)
Beberapa kriteria benih yang harus kita mengert sebelum kita menanam:
- Kwalitas
- Kuantitas
- Jenis
Jenis-jenis benih:
- Benih manusia (Kej 12:7)
- Benih agricultural (Kej 1:17)
- Benih iman (Markus 4:31)
- Benih firman (Markus 4:14-20)
Tuhan tidak menjamin bahwa setiap benih yang jatuh di tanah yang subur akan selalu menghasilkan 100 kali lipat. Kenapa? Karena hasil tuaian tidak tergantung dari benih saja tetapi juga tergantung pada hal lain yaitu Tanah (soil) dan Waktu (Phase).
Alkitab mencatat bahwa tuaian seratus kali lipat hanya terjadi pada saat (Markus 10:29-30):
ü Menabur untuk Yesus dan Injil
ü Meninggalkan apa yang kita miliki
ü Siap untuk mengalami penganiayaan
ü Motivasi pelayanan tidak didasarkan atas berkat
Tanah (Soil)
Jenis tanah di mana kita akan menanam benih sangat menentukan hasil tuaian kita. Tidak semua tanah menghasilkan hasil tuaian yang sama. Pada saat benih firman disebarkan maka benih dapat jatuh pada 4 jenis tanah yang berbeda:
- The way side ground – the hardened heart
- The stony ground – The rootless heart
- The thorny ground – The worldly heart
- The fertile ground – The righteous heart
Sangat disayangkan bahwa tipe tanah 1-3 juga menggambarkan jemaat yang ada di dalam gereja. Dari seluruh benih firman yang ditaburkan, hanya sebagian (no 4) yang jatuh pada tanah yang subur (The fertile ground). Dari benih yang jatuh di tanah yang subur (The fertile ground)tidak semuannya akan menghasilkan buah yang sama jumlahnya:
ü Ada benih yang menghasilkan 30 kali lipat
ü Ada benih yang menghasilkan 60 kali lipat, dan
ü Ada benih yang menghasilkan 100 kali lipat
Faktor ketiga yang mempengaruhi hasil tuaian adalah waktu (Phase):
- Fase Penurunan (Humility – Dead of the vision) – diturunkan ke posisi yang lebih rendah
- Fase Perputaran (Repentance – Metanioa) – Tuhan mengijinkan mimpi-mimpi dihancurkan
- Fase Penantian (Waiting) – Menunggu hasil dengan sabar dan tidak mengambil jalan pintas
- Fase Penuaian (Crowning) – Menikmati hasil yang didapat dan melupakan akan segala kesukaran kita
Kebenaran firman Tuhan yang kita harus mengerti dalam hal menabur benih:
- II Kor 9:6-7 “Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga , dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga. Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.”
- Tuhan tidak tergerak hatiNya pada saat kita memberi dalam jumlah yang banyak
- Tuhan lebih menyukai ketaatan kita dibandingkan dengan jumlah yang kita beri
- Pada saat kita menabur berdasarkan ketaatan maka “favour” Tuhan akan tercurah dalam kehidupan kita
- Tuhan tidak pernah meminta apa yang kita tidak punyai
- Pada saat Tuhan terlihat meminta lebih dari yang kita mampu, sesungguhnya Dia sedangkan merentangkan kapasitas kita sehingga kita dapat menerima dan menjadi saluran berkat lebih dari sebelumnya
- Gal 6:6-9 “Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu yang ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu. Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu. Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah
- Jemaat Tuhan yang menerima berkat pengajaran dapat membagikan apa yang ada pada mereka kepada hamba Tuhan yang melayani mereka. Pemberian ini tidak selalu berupa uang namun dapat juga dalam bentuk; membantu pelayanan di gereja sesuai dengan panggilan masing-masing; membantu dalam doa, memberi perhatian; memberikan kata-kata membangun; tidak menggossip kan pemimpin, taat, dan sebagainya.
Jikalau jemaat Tuhan dapat mengerti konsep firman Tuhan ini dan budaya saling memberi ini ditumbuhkan dalam gereja, maka kehidupan gereja local akan menjadi sangat kuat.
Sorry, the comment form is closed at this time.