21 Aug Terus Focus Pada Rencana Allah
Semua masalah, persoalan, penderitaan yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kita, hanya untuk terus menerus mengubah cara berpikir kita supaya tetap dalam rencanaNya dan bahkan sampai melakukan kehendakNya yang sempurna.
Roma 12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
1 Samuel 16:13, 18
13 Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud di tengah-tengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh TUHAN atas Daud. Lalu berangkatlah Samuel menuju Rama.
18 Lalu jawab salah seorang hamba itu, katanya: “Sesungguhnya, aku telah melihat salah seorang anak laki-laki Isai, orang Betlehem itu,
– yang pandai main kecapi.
– Ia seorang pahlawan yang gagah perkasa,
– seorang prajurit,
– yang pandai bicara,
– elok perawakannya dan
TUHAN menyertai dia.”
1 Samuel 17:15
Tetapi Daud selalu pulang dari pada Saul untuk menggembalakan domba ayahnya di Betlehem. Daud sudah diurapi jadi raja, tetapi dia tetap bertanggung jawab dan rendah hati.
1 Samuel 17:45-54
Diceritakan bagaimana Daud melawan goliat. Daud hanya memakai alat yang sederhana (batu kali dan ketepil). Daud tidak takut terhadap goliat karena dia bisa melihat Allahnya yang lebih besar daripada goliat. Dengan senantiasa memperkatakan Firman Tuhan, iman bertumbuh > dengan Allah kita lakukan perkara besar! Setelah Daud berhasil membunuh goliat dan memenggal kepalanya, maka rakyat Israel bersorak-sorak dan mempunyai keberanian untuk membunuh bangsa filistin.
1 Samuel 17:58
Kata Saul kepadanya: “Anak siapakah engkau, ya orang muda?” Jawab Daud: “Anak hamba tuanku, Isai, orang Betlehem itu.”Betapa pentingnya peranan orang tua terhadap anak-anak mereka dan sebaliknya anak-anak – hormatilah orang tuamu karena bagaimanapun juga keberhasilanmu adalah karena peranan orang tuamu juga.
1 Samuel 18:5-30
Kemanapun Raja Saul menyuruh Daud berperang, Daud selalu berhasil bahkan lebih berhasil dari semua pegawai Saul sehingga namanya sangat masyhur karena Tuhan menyertainya. Keberhasilan Daud membuat Raja Saul marah dan ingin membunuh Daud. Telah dua kali Saul melemparkan tombaknya untuk membunuh Daud tetapi Allah meluputkannya. Penyertaan Tuhanlah yang membuat Daud berhasil; sebaliknya keberhasilan Daud membuat iblis tidak senang dan memakai Raja Saul (pemimpinnya) untuk membunuhnya.
1 Samuel 19:7-20
Penyertaan Tuhan terhadap Daud, juga membuat Daud dikasihi oleh rakyat Israel bahkan Yonathan, anak Raja Saul, mengasihi Daud seperti dia mengasihi dirinya sendiri.
7 Lalu Yonatan memanggil Daud dan Yonatan memberitahukan kepadanya segala perkataan itu. Yonatan membawa Daud kepada Saul dan ia bekerja padanya seperti dahulu.
8 Ketika perang pecah pula, maka majulah Daud dan berperang melawan orang Filistin; ia menimbulkan kekalahan besar di antara mereka, sehingga mereka melarikan diri dari depannya.
9 Tetapi roh jahat yang dari pada TUHAN hinggap pada Saul, ketika ia duduk di rumahnya, dengan tombaknya di tangannya; dan Daud sedang main kecapi.
10 Lalu Saul berikhtiar menancapkan Daud ke dinding dengan tombaknya tetapi Daud mengelakkan tikaman Saul sehingga Saul mengenai dinding dengan tombak itu. Sesudah itu Daud melarikan diri dan luputlah ia pada malam itu.
1 Samuel 22:1-4
1 Lalu Daud pergi dari sana dan melarikan diri ke gua Adulam. Ketika saudara-saudaranya dan seluruh keluarganya mendengar hal itu, pergilah mereka ke sana mendapatkan dia.
2 Berhimpunlah juga kepadanya
– setiap orang yang dalam kesukaran,
– setiap orang yang dikejar-kejar tukang piutang,
– setiap orang yang sakit hati, maka ia menjadi pemimpin mereka. Bersama-sama dengan dia ada kira-kira empat ratus orang.
3 Dari sana Daud pergi ke Mizpa di Moab dan berkata kepada raja negeri Moab: “Izinkanlah ayahku dan ibuku tinggal padamu, sampai aku tahu, apa yang dilakukan Allah kepadaku.”
4 Lalu diantarkannyalah mereka kepada raja negeri Moab dan mereka tinggal bersama dia selama Daud ada di kubu gunung. Ditengah-tengah kejaran Saul untuk dibunuh, Daud bersembunyi di gua Adulam, diapun masih bisa memperhatikan orang tuanya dan juga melatih orang-orang yang dalam ketakutan serta kesusahan, menjadi para pahlawan perang.
1 Samuel 23:14-17; 25-28
14 Maka Daud tinggal di padang gurun, di tempat-tempat perlindungan. Ia tinggal di pegunungan, di padang gurun Zif. Dan selama waktu itu Saul mencari dia tetapi Allah tidak menyerahkan dia ke dalam tangannya.
15 Daud takut karena Saul telah keluar dengan maksud mencabut nyawanya. Ketika Daud ada di padang gurun Zif di Koresa,
16 maka bersiaplah Yonatan, anak Saul, lalu pergi kepada Daud di Koresa. Ia menguatkan kepercayaan Daud kepada Allah
17 dan berkata kepadanya: “Janganlah takut sebab tangan ayahku Saul tidak akan menangkap engkau; engkau akan menjadi raja atas Israel dan aku akan menjadi orang kedua di bawahmu. Juga ayahku Saul telah mengetahui yang demikian itu.”
25 Ketika Saul dengan orang-orangnya pergi mencari Daud, diberitahukanlah hal itu kepada Daud, lalu pergilah ia ke gunung batu dan tinggal di padang gurun Maon. Saul mendengar hal itu, lalu mengejar Daud di padang gurun Maon;
26 Saul berjalan dari sisi gunung sebelah sini dan Daud dengan orang-orangnya dari sisi gunung sebelah sana. Daud cepat-cepat mengelakkan Saul; tetapi Saul dengan orang-orangnya sudah hampir mengepung Daud serta orang-orangnya untuk menangkap mereka,
27 ketika seorang suruhan datang kepada Saul dengan pesan: “Segeralah undur sebab orang Filistin telah menyerbu negeri.”
28 Maka berhentilah Saul mengejar Daud dan pergi menghadapi orang Filistin. Itulah sebabnya orang menyebut tempat itu: Gunung Batu Keluputan.
1 Samuel 24:1-22
1 Ketika Saul pulang sesudah memburu orang Filistin itu, diberitahukanlah kepadanya, demikian: “Ketahuilah, Daud ada di padang gurun En-Gedi.”
2 Kemudian Saul mengambil tiga ribu orang yang terpilih dari seluruh orang Israel, lalu pergi mencari Daud dan orang-orangnya di gunung batu Kambing Hutan.
3 Ia sampai ke kandang-kandang domba di tepi jalan. Di sana ada gua dan Saul masuk ke dalamnya untuk membuang hajat tetapi Daud dan orang-orangnya duduk di bagian belakang gua itu.
4 Lalu berkatalah orang-orangnya kepada Daud: “Telah tiba hari yang dikatakan TUHAN kepadamu: Sesungguhnya, Aku menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu, maka perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik.” Maka Daud bangun, lalu memotong punca jubah Saul dengan diam-diam.
1 Samuel 26:1-25
1 Datanglah orang Zif kepada Saul di Gibea serta berkata: “Daud menyembunyikan diri di bukit Hakhila di padang belantara.”
2 Lalu berkemaslah Saul dan turun ke padang gurun Zif dengan tiga ribu orang yang terpilih dari orang Israel untuk mencari Daud di padang gurun Zif.
7 Datanglah Daud dengan Abisai kepada rakyat itu pada waktu malam dan tampaklah di sana Saul berbaring tidur di tengah-tengah perkemahan dengan tombaknya terpancung di tanah pada sebelah kepalanya sedang Abner dan rakyat itu berbaring sekelilingnya.
8 Lalu berkatalah Abisai kepada Daud: “Pada hari ini Allah telah menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu, oleh sebab itu izinkanlah kiranya aku menancapkan dia ke tanah dengan tombak ini, dengan satu tikaman saja, tidak usah dia kutancapkan dua kali.”
9 Tetapi kata Daud kepada Abisai: “Jangan musnahkan dia sebab siapakah yang dapat menjamah orang yang diurapi TUHAN dan bebas dari hukuman?”
10 Lagi kata Daud: “Demi TUHAN yang hidup, niscaya TUHAN akan membunuh dia: entah karena sampai ajalnya dan ia mati, entah karena ia pergi berperang dan hilang lenyap di sana.
11 Kiranya TUHAN menjauhkan dari padaku untuk menjamah orang yang diurapi TUHAN. Ambillah sekarang tombak yang ada di sebelah kepalanya dan kendi itu dan marilah kita pergi.”
12 Kemudian Daud mengambil tombak dan kendi itu dari sebelah kepala Saul, lalu mereka pergi. Tidak ada yang melihatnya, tidak ada yang mengetahuinya, tidak ada yang terbangun sebab sekaliannya tidur karena TUHAN membuat mereka tidur nyenyak.
25 Lalu berkatalah Saul kepada Daud: “Diberkatilah kiranya engkau, anakku Daud. Apa juapun yang kauperbuat, pastilah engkau sanggup melakukannya.” Lalu pergilah Daud meneruskan perjalanannya dan pulanglah Saul ke tempatnya.
Daud mempunyai kesempatan dua kali untuk membunuh Raja Saul tetapi tidak dilakukannya karena Daud tidak berani menjamah orang yang diurapi Tuhan. Daud terus menerus memperkatakan Firman Tuhan dan itu yang membuat Daud bertindak hati-hati dan perjalanannya berhasil.
1 Samuel 27:1,4-7
1 Tetapi Daud berpikir dalam hatinya:
– “Bagaimanapun juga pada suatu hari aku akan binasa oleh tangan Saul.
– Jadi tidak ada yang lebih baik bagiku selain meluputkan diri dengan segera ke negeri orang Filistin;
maka tidak ada harapan bagi Saul untuk mencari aku lagi di seluruh daerah Israel dan aku akan terluput dari tangannya.”
4 Setelah diberitahukan kepada Saul bahwa Daud telah melarikan diri ke Gat, ia tidak lagi mencarinya.
5 Berkatalah Daud kepada Akhis: “Jika kiranya aku mendapat belas kasihanmu, biarlah diberikan kepadaku tempat di salah satu kota di tanah datar supaya aku tinggal di sana. Mengapa hambamu ini tinggal padamu di kota kerajaan ini?”
6 Maka pada hari itu Akhis memberikan Ziklag kepadanya; itulah sebabnya Ziklag menjadi kepunyaan raja-raja Yehuda sampai sekarang.
7 Dan lamanya Daud tinggal di daerah orang Filistin adalah satu tahun empat bulan.
Daud putus asa karena terus dikejar-kejar Raja Saul untuk dibunuh…??
> Focus Daud berubah kepada masalah dan penderitaan yang dihadapi; tanpa disadari terjadi perubahan dari God’s way
> man’s way!!!
> Melihat masalah dari sudut pandang manusia dan mencoba menyelesaikan dengan kekuatannya sendiri, tidak lagi mengandalkan Tuhan.
> Daud terfocus pada masalah, penderitaan yang dia hadapi sehingga lupa kalau dia sudah diurapi jadi raja, lupa akan janji Allah yang besar atas hidupnya; lupa akan pertolongan-pertolongan Tuhan waktu dia membunuh singa, beruang yang menerkam dombanya bahkan membunuh goliat.
> Daud pernah berkata: ‘Kemalangan, penderitaan orang benar banyak, namun Allah meluputkannya’ ini bukan berarti kita tidak punya masalah atau saat menghadapi masalah, Tuhan lalukan…
> Sadrakh, Mesakh dan Abednego, tetap masuk dapur api; Daniel tetap masuk gua singa … namun Allah menyertai mereka sehingga mereka selamat.
> Yesus dalam hidupnya banyak mengalami penderitaan bahkan sampai di taman Getsemani, Dia masih berdoa: kalau boleh cawan penderitaan ini berlalu dari hidupNya …
> Rasul Paulus berkata: penderitaan yang kamu alami, tidak sebanding dengan kemuliaan yang Tuhan sudah sediakan untuk kita.
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami tidak akan melampaui kekuatanmu dan apabila kamu dicobai, Tuhan akan memberikan jalan keluar…
> Waktu Daud bergabung dengan Raja Akhis dan diberi kota Ziklag … wouwww
> Sama dengan ketika iblis mencobai Yesus – Matius 4:8-9
8 Dan Iblis membawaNya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepadaNya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,
9 dan berkata kepadaNya: “Semua itu akan kuberikan kepadaMu, jika Engkau sujud menyembah aku.”
Daud berpikir … Ini kehendak Tuhan, cara Tuhan untuk meluputkan diri dari penderitaan yang terus-menerus … Apalagi disambut dengan baik oleh Raja Akhis bahkan dikasih kota ziklag > bukankah kita juga sama seperti Daud dan berkata …Kalau kehendak Tuhan, pasti semuanya lancar….aman, beres …
– Is this God’s way, God’s will or God’s purpose?
– Hidup Daud jadi aman, tidak dikejar-kejar Saul lagi, dikasih Kota Ziklag, dipromosi jadi orang kepercayaan Raja Akhis > hmmm … Nyamannn…
1 Samuel 28:2
Jawab Daud kepada Akhis: “Baik, engkau akan tahu, apa yang dapat diperbuat hambamu ini.” Lalu Akhis berkata kepada Daud: “Sebab itu aku mengangkat engkau menjadi pengawalku sendiri sampai selamanya.
God’s way, God’s will dengan man’s way, man’s will – beti (beda tipis).
1 Samuel 29:4-8
Kasih Tuhan terhadap Daud, yang membuat Dia bertindak untuk membawa Daud kembali kepada rencana Tuhan yang semula sehingga Daud diusir keluar dari barisan tentara filistin dan dipulangkan ke Ziklag.
1 Samuel 30:1-8
1 Ketika Daud serta orang-orangnya sampai ke Ziklag pada hari yang ketiga, orang Amalek telah menyerbu Tanah Negeb dan Ziklag; Ziklag telah dikalahkan oleh mereka dan dibakar habis.
2 Perempuan-perempuan dan semua orang yang ada di sana, tua dan muda, telah ditawan mereka dengan tidak membunuh seorangpun; mereka menggiring sekaliannya, kemudian meneruskan perjalanannya.
3 Ketika Daud dan orang-orangnya sampai ke kota itu, tampaklah kota itu terbakar habis dan isteri mereka serta anak mereka yang laki-laki dan perempuan telah ditawan.
4 Lalu menangislah Daud dan rakyat yang bersama-sama dengan dia itu dengan nyaring, sampai mereka tidak kuat lagi menangis.
5 Juga kedua isteri Daud ditawan yakni Ahinoam, perempuan Yizreel, dan Abigail, bekas isteri Nabal, orang Karmel itu.
6 Dan Daud sangat terjepit, karena rakyat mengatakan hendak melempari dia dengan batu. Seluruh rakyat itu telah pedih hati, masing-masing karena anaknya laki-laki dan perempuan. Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya.
Ini bukti Kasih Tuhan > Dia membuat semuanya ini terjadi untuk mengubah cara berpikir Daud supaya berjalan lagi dalam God’s destiny, God’s purpose, God’s will, God’s plan!!!
Karena rencana Allah bagi Daud adalah Raja bangsa Israel, Allah melihat rencanaNya yang jauh lebih besar daripada yang bisa dilihat Daud > Allah melihat suatu bangsa melalui hidup Daud!
Allah membuat Daud kembali kepada rencanaNya yang semula bagi hidupnya.
7 Lalu Daud memberi perintah kepada imam Abyatar bin Ahimelekh: “Bawalah efod itu kepadaku.” Maka Abyatar membawa efod itu kepada Daud.
8 Kemudian BERTANYALAH Daud kepada TUHAN, katanya: “Haruskah aku mengejar gerombolan itu? Akan dapatkah mereka kususul?” Dan Ia berfirman kepadanya: “Kejarlah, sebab sesungguhnya, engkau akan dapat menyusul mereka dan melepaskan para tawanan.”
1 Samuel 30:17-19
Tuhan mengembalikan Daud kepada rencanaNya semula atas hidupnya; maka bukan hanya hak-hak Daud (keluarga dan harta Daud serta keluarga dari semua prajuritnya) yang dipulihkan, tetapi Allah juga memberikan jarahan, berkat yang berlimpah.
Rencana Allah bagi hidup Daud adalah raja bangsa Israel.
Wahyu 5:10
“Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan dan menjadi imam-imam bagi Allah kita dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi.”
Rencana Allah bagi hidup anda adalah memerintah sebagai raja di bumi.
Sorry, the comment form is closed at this time.