15 Jan The Battle is The Lord
“Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus, juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil, yang kulayani sebagai utusan yang dipenjarakan. Berdoalah supaya dengan keberanian aku menyatakannya, sebagaimana seharusnya aku berbicara.” Efesus 6:10-20
Tahun 2005 kemarin mungkin adalah tahun yang susah dan sulit bagi kita, namun jika kita bisa ada di tahun 2006 hari ini itu semua hanya karena kebaikan Tuhan selama tahun 2005. Apapun yang terjadi tahun lalu, segala kesusahan yang kita alami, semuanya mengajarkan kita untuk selalu memuji Tuhan dan berharap hanya kepada-Nya.
Janganlah kita seperti banyak orang yang melalui segala kesusahan dengan bersungut-sungut, bahkan sampai menyalahkan Tuhan. Apapun yang kita alami, baik itu hal yang enak maupun tidak enak, baik ataupun tidak baik, semuanya itu tidaklah menentukan kebaikan dan kesetiaan Tuhan kepada kita.
Firman Tuhan dengan jelas berkata bahwa musuh kita adalah roh-roh jahat di udara. Musuh yang harus kita hadapi setiap hari ini adalah musuh yang nyata, tetapi kita juga harus tahu bahwa setan telah dikalahkan oleh Tuhan. Dan melalui Tuhan Yesus setiap kita telah memperoleh kemenangan itu.
Jika kita sudah menang, mengapa lalu kita sering juga masih kalah?
Kita sering dikalahkan oleh diri sendiri! Kita sering dikalahkan dengan peperangan yang ada di dalam diri kita. Kita kalah oleh karena pilihan-pilihan serta keputusan-keputusan yang kita ambil.
Di toko-toko penjualan rokok di sini ada papan yang ditulis dengan huruf yang besar “Smoking Kills”, tetapi tetap saja orang-orang membelinya dan merokok sesuatu yang mematikan itu.
Hidup kita itu penuh dengan pilihan, dan hanya kitalah yang dapat mengalahkan diri kita sendiri.
“Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.” Mazmur 1:1-3
Di dalam peperangan kita, marilah kita belajar untuk percaya kepada jalan Tuhan (trust in God€™s way). “Trust” itu sesuatu yang lebih dari hanya “believe”. Sebab kita bisa “believe” seseorang tetapi tidak “trust” orang itu. Lalu kita juga perlu bersuka di dalam Tuhan (Delight yourself in God). Hal ketiga yang perlu kita lakukan di dalam peperangan adalah berkomitmen dan berserah kepada otoritas Tuhan (Commit your way and surrender to the authority of God). Then, you need to rest in the Lord and wait patiently for Him. “Rest” is absolute surrender and perfect peace.
Apapun yang kita hadapi, ingatlah bahwa Tuhan yang ada di dalam kita jauh lebih besar dari pada apa yang di dunia ini.
No Comments