The goal in life is fruitfulness

Thema – ROCK 2016

 

Planting > Growing > Pruning > Maturing

(Collossians 2:6-7) (2 Peter 3:18) (John 15:2) (Ephesus 4:13)

 

Proses kehidupan: pembentukan karakter menjadi serupa/ segambar dengan Yesus.

 

 

Analogi tanaman: proses untuk menghasilkan buah, buah yang lebat.

 

“Mereka yang ditanam di bait Tuhan akan bertunas di pelataran Allah kita. Pada masa tua pun mereka masih berbuahMazmur 92:14-15a.

 

“Those that be planted in the house of the Lord shall flourish in the courts of our God. They shall still bring forth fruit in old agePsalms 92:13-14a KJV.

Growing

Planted > Flourish > Fruitful

(ditanam/tertanam) (bertunas) (berbuah)

 

Pruning

Ditanam/ tertanam (… planted in the house of the Lord …)

Orang yang mau ditanam/tertanam di bait Tuhan, hidupnya pasti berbeda, dia akan lebih kuat, lebih baik, menjadi bagian, berakar, tidak mudah dicabut, punya komitmen dan bukan sekedar anggota gereja keliling. Kolose 2:7.

 

Bertunas (… flourish in the courts of our God)

Bertunas di pelataran Allah – berada pada posisi puncak/ optimal, mekarrr, indah, menyenangkan. Ada pertumbuhan (growing – 2 Peter 3:18) dan pemangkasan (pruning – Yohanes 15:2)

 

Berbuah (fruitful … still bring forth fruit in old age)

Tujuannya adalah menghasilkan buah, berbuah (fruitful) bahkan berbuah lebat, bukan hanya sekedar sukses! Sukses hanya tentang diri sendiri tetapi berbuah bisa dinikmati orang lain! The goal in life is fruitfulness!!

“Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku” Yohanes 15:8.

Bapa dipermuliakan bukan pada saat anda diberkati tetapi pada saat anda berbuah banyak karena pada akhirnya buahnya-lah yang dikenali orang. Kenikmatan anda juga bisa dinikmati orang lain! Tuhan memberikan semuanya untuk kita nikmati dan menjadi berkat untuk orang lain!

 

Untuk benih bisa tertanam, perlu melihat “bagaimana kondisi tanah tersebut”.

Tanah adalah suasana, atmosfir yang bisa menunjang kehidupan, untuk berkembang > ciptakan atmosfir, suasana yang indah supaya orang yang belum tertanam, mau tertanam!

 

Make people want to be planted on that land!

Dan bagi yang sudah tertanam supaya bertunas serta menghasilkan buah.

 

Atmosfir:

  • Kebiasaan Ibadah (tepat waktu); durasi Ibadah; pujian penyembahan.
  • Motto yang dilakukan = kami membantu anda untuk menggenapi rencana Tuhan bagi hidup anda – we help you to fulfill your destiny.
  • Nilai-nilai yang dijalankan = L I G H T (Love; Integrity; Generosity; Humility; Truth)
  • Culture yang dikembangkan: menjadi perwakilan Kerajaan Allah – To be representative of Christ’s Kingdom.

Lihatlah orang-orang yang dipercayakan kepada kita dan mau ditanam adalah sebagai benih.

Didalam Injil Markus 4 > perumpamaan penabur: tidak ada yang salah dengan benih, yang salah adalah tanah dimana benih itu jatuh.

  • Jangan terkecoh dengan penampilan benih!
  • Masa depan benih ada di benih itu sendiri > biji apel menjadi pohon apel.

Benih cuman perlu jatuh di tanah yang benar. Fokusnya jangan hanya kumpulin benih!

 

Apa bedanya tiap-tiap tanah?

Acceptance – Penerimaan.

Benih itu bila ditaruh pasti akan masuk (mendelep), menjadi bagian dari tanah tersebut.

Kalau mancing ikan, kita pancing ikannya, masuk ke kapal, baru kita bersihin, bukan bersih saat dipancing. Kemudian di kapal ikan tersebut dibersihkan, maka kapalnya kotor, bau amis, itu tanda ikannya banyak

Tuhan Yesus terima kita apa adanya. Demikian juga dengan gereja, bawa jiwa-jiwa baru masuk dulu, biar mereka diterima; jangan menghakimi dan jangan eksklusip.

Kuasa Penerimaan! Bangunlah suasana yang welcoming, warm, tidak eksklusip.

Penerimaan ini mempunyai tujuan supaya mereka terbuka.

Semakin terbuka seseorang, semakin kita tau potensi apa yang ada didalam orang tsb.

 

Openness – Keterbukaan.

Kemudian benih ketika mau bertumbuh, maka biarkan benih tersebut “crack opened”, harus terbuka, awal sebuah pemulihan adalah keterbukaan.

Semakin orang mau terlibat, semakin mudah kita melihat kemampuan orang tersebut.

Untuk bisa terbuka diperlukan rasa aman (secure) dan untuk bisa rasa aman, dibutuhkan orang-orang (para pemimpin) yang bisa dipercaya.

Terbuka < Aman < Dipercaya. Lihat siklusnya!!

Bila mulai terbuka, jangan direndahkan!

 

Space – Ruang bertumbuh.

Benih yang bertumbuh, pasti butuh ruang, kasihlah ruang untuk berkreasi dengan cara mereka sendiri. Potensi bisa keluar jika diberi ruang!

Setelah benih merasa aman, di sana benih akan terus mencoba. Benih yang sudah berkembang sulit dicabut.

 

Diterima – terbuka – bisa melihat potensi (gifts) – mau melayani.

Benih yang bertumbuh dan berbuah di dalamnya ada benih lagi > REGENERASI!

  • Jangan cuman tumbuh tetapi berbuah karena didalam buah ada benih.
  • Dan pohon yang tidak berbuah tidak ada gunanya, lalu akan dipotong.

 

“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah”

Yohanes 12:24.

 

Siapapun mengerti tanpa diberitahu bahwa kalau biji ditanam ke dalam tanah akan bertumbuh menjadi pohon dan menghasilkan banyak buah. Namun mengapa Yesus harus menceritakan ini dan disertai kata “sesungguhnya” seolah-olah muridNya tidak mengerti ilmu pertanian yang sederhana seperti ini.

 

Yesus sedang menjelaskan kepada para murid bahwa waktuNya untuk ditangkap dan disalibkan telah tiba dan hal ini tidak bisa dihindari. Karena dengan kematian-Nya, maka akan menghasilkan buah yang lebih banyak. Seperti benih gandum yang ditanam dan mati akan menghasilkan banyak buah gandum. Demikian juga “benih Kristus” akan menghasilkan banyak “buah Kristus”.

 

Pesan kuatnya adalah tanpa kematian tidak mungkin ada kehidupan yang berbuah banyak. Kematian seharusnya bukanlah sesuatu hal yang menakutkan karena kita tahu tanpa kematian tidak akan ada buah yang lebat.

 

James Hudson Taylor seorang berkebangsaan Inggris, yang mengabdikan hidupnya untuk injil di Tiongkok. Ia meninggalkan sekolah kedokterannya yang belum selesai dan meninggalkan London menuju Tiongkok. Beberapa temannya mengolok-oloknya karena keputusan ‘bodohnya‘ tersebut yang lebih memilih kehidupan yang penuh resiko menjadi penginjil di Tiongkok. Namun ia tak menghiraukan cemooh dari orang-orang sekitarnya karena ia tahu panggilannya. Ia mempelajari beberapa dialek bahasa di Tiongkok untuk mengkotbahkan injil, ia juga berpakaian dan hidup dengan budaya Tiongkok. Ia begitu rupa mengabdikan dirinya untuk Tiongkok sehingga ia dijuluki sebagai penginjil terbesar abad sembilan belas.

Bahkan seorang ahli sejarah, Ruth Tucker memberikan ulasan tentang hidup Taylor sebagai berikut “tidak satupun missionaris di abad 19 semenjak rasul Paulus yang mempunyai visi yang luas dan mengembangkan penginjilan secara sistematis keluar daerah seperti Hudson Taylor. Dia menghabiskan waktunya sekitar 51 tahun di Tiongkok”.

OMF adalah Organisasi yang dia dirikan yang masih ada sampai saat ini, memiliki 800 missionaris untuk Tiongkok.

Mereka memulai 125 sekolah dan secara langsung menghasilkan 18.000 orang Tiongkok menjadi Kristen, juga membangun 300 lapangan pekerjaan.

Taylor akhirnya meninggal dan di kubur di Tiongkok, namun buah kehidupannya masih terus berkembang dan berbuah sampai sekarang. Ia meninggalkan “legacy”, warisan abadi yang tak pernah berakhir.

Taylor adalah bukti sebuah kematian yang menghasilkan banyak buah.

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.