28 May The Gospel people
Ibrani 10:19-25
Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri, dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah. Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni. Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia. Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
Kita berbicara tentang Injil setiap minggu. Tapi apa artinya menjadi orang-orang dari Injil? Sangatlah penting bagi kita untuk mengingat identitas dan peran kita karena jika kita melupakan siapa diri kita dan apa yang seharusnya kita lakukan, maka dengan waktu singkat kita akan kehilangan identitas kita.
Ada yang tahu siapa Reed Hastings? Jika tidak, anda akan tahu dalam beberapa menit mendatang. Pada tahun 2000, Reed Hastings mendekati CEO Blockbuster Industry untuk meyakinkannya untuk membeli perusahaan kecil milik Hasting. Jika anda tidak tahu apa itu Blockbuster, ini adalah toko penyewaan video terbesar di Amerika. Ini mungkin setara dengan Video Ezy di Australia. Apakah ada yang masih pergi ke Video Ezy? Beberapa dari anda seperti, “apa itu Video Ezy?” Nah kembali pada jaman itu, jika kita ingin menonton film, kita dapat pergi ke bioskop, atau kita bisa menunggu beberapa bulan dan pergi ke toko penyewaan video untuk menyewa film yang kita mau dan kemudian kita harus mengembalikannya keesokan harinya atau beberapa hari kemudian. Kita harus menggunakan usaha untuk menonton film dari rumah. Jadi Reed Hastings datang ke CEO Blockbuster dan berkata, “Saya memiliki bisnis yang brilian yang saya pikir memiliki potensi besar untuk sukses. Orang semakin malas setiap hari. Mereka tidak ingin pergi ke toko dan mencari barang yang mereka inginkan. Ini terlalu merepotkan. Jauh lebih mudah bagi mereka untuk mencari dan membeli barang secara online. Jadi, perusahaan saya membantu mereka dan yang perlu mereka lakukan untuk menyewa film adalah pergi online, klik film yang mereka inginkan, dan kami mengirimkannya kepada mereka beserta dengan amplop untuk mengembalikannya. Mereka dapat membuat daftar list film online dan setelah selesai dengan film pertama, mereka dapat mengirimkannya kembali kepada kami dan kami mengirimkan film berikutnya yang ada di daftar list mereka. Ide yang brillian bukan?” Dan inilah jawaban CEO Blockbuster. “I think that Netflix is a very small nitch business.” Dan dia menolak kesempatan untuk membeli Netflix. Tapi itu bukan akhir dari cerita.
Yang menakjubkan adalah beberapa tahun kemudian, Netflix kembali lagi ke Blockbuster untuk menawarkan ide yang lebih baik. Reed mengatakan kepada mereka bahwa dengan kemajuan internet broadband super cepat, mereka dapat melakukan lebih banyak hal. “Bersama-sama, Netflix dan Blockbuster bisa menghancurkan satu generasi dari kemampuan mereka untuk membaca. Bersama-sama kita bisa membuat orang tidak tahu cara membaca dan tinggal di tempat tidur sepanjang hari. Bersama-sama kita bisa membuat orang menjadi bodoh dan melupakan hidup mereka dengan menonton acara TV yang tidak pernah berakhir dari 15 20 tahun yang lalu. Bahkan, mari kita buat mereka tidak tidur sepanjang malam dengan memberikan mereka hitungan 10 detik di akhir episode sebelum episode berikutnya dimulai. Jangan berikan mereka waktu untuk berpikir. Bersama-sama, kita dapat membuat dunia menjadi tempat yang lebih bodoh.” Ini adalah parafrase saya. Saya tidak tahu apa yang Hastings katakan kepada Blockbuster secara rinci tetapi sekali lagi, Blockbuster mengatakan “Tidak.” Berapa banyak dari anda yang masih pergi ke tempat penyewaan video untuk menyewa film? Berapa banyak dari anda menggunakan Netflix? Berapa banyak dari anda lagi di Netflix sekarang? Ini adalah contoh dari apa yang terjadi saat anda melupakan identitas anda dan apa yang seharusnya anda lakukan. Blockbuster berpikir bahwa mereka berada dalam bisnis rental video tapi itu tidak benar. Blockbuster ada di bisnis ‘home entertainment’. Mereka menolak Netflix karena mereka tidak ingat identitas dan peran mereka. Hal yang sama bisa dikatakan tentang kita. Kita dipanggil untuk menjadi umat Injil. Kita perlu mengingat siapa kita dan peran kita. Jika tidak, kita akan dengan sangat mudah mengambil jalan yang salah dan kehilangan efektivitas di dunia.
Inilah yang terjadi di kitab Ibrani. Sarjana tidak yakin siapa yang menulis kitab Ibrani. Ada yang mengatakan Paulus, ada yang mengatakan Apolos, ada yang mengatakan Barnabas dan banyak tebakan lainnya. Tebakan pribadi saya adalah Apolos dan saya memiliki alasan untuk itu tapi saya bisa saja salah. Tapi yang pasti, siapapun penulisnya, dia sangat mahir dalam pemahamannya tentang Perjanjian Lama. Meskipun kita tidak yakin siapa penulisnya, kita tahu mengapa dia menulis Ibrani. Kitab Ibrani ditulis kepada gereja Yahudi atau kelompok gereja Yahudi yang berjuang untuk mengikuti Yesus. Kita menemukan dalam kitab Ibrani bahwa ada banyak orang Kristen yang menghadapi penganiayaan berat. Banyak orang yang mereka kasihi yang menderita. Ada orang-orang yang mengaku Kristen yang pelan pelan meninggalkan iman mereka. Mereka dihadapkan pada banyak godaan dunia. Mereka menemukan bahwa kehidupan orang Kristen tidaklah mudah. Tapi yang menarik, alasan utama mereka untuk meninggalkan iman bukanlah alasan itu.
Alasan utama mereka meningalkan iman mereka berasal dari efek hilangnya status dan kepercayaan di mata orang-orang sekitar mereka, dan tidak ada yang dapat mereka lakukan untuk mendapatkan kembali status itu selama mereka masih mengasosiasikan diri mereka dengan Yesus. Rasa malu bagi orang Yahudi yang bertobat akan datang dari keluarga dan komunitas mereka sendiri. Karena iman mereka kepada Kristus, keluarga mereka tidak lagi mengangap mereka bagian dari keluarga karena identitas etnis Yahudi yang kuat. Orang bukan Yahudi atau orang Romawi tidak akan menerima mereka karena mereka menolak mempersembahkan korban kepada kaisar. Mempersembahkan korban kepada kaisar menunjukkan kesetiaan kepada kekaisaran. Seseorang yang tidak berpartisipasi dianggap berbahaya. Oleh karena itu, orang yang masuk agama Kristen kehilangan kehormatan di mata masyarakat; Mereka kehilangan status dan hal-hal yang menciptakan status: jabatan, ikatan keluarga, tanah dan harta benda. Di anggap rendah oleh masyarakat Yahudi dan bukan Yahudi, perlahan-lahan memperlemah iman mereka. Mereka mulai kehilangan identitas mereka sebagai orang-orang Injil dan melupakan peran mereka.
Kitab Ibrani ditujukan kepada orang-orang yang mengalami krisis identitas. Jika saya bisa meringkas argumen penulis surat Ibrani, ia pada dasarnya mengatakan, “Siapa yang peduli tentang penerimaan dan penghormatan dari keluarga dan orang orang sekitar sewaktu kita memiliki penghormatan dari Tuhan?” Pada ujungnya, hanya apa yang Tuhan pikirkan tentang anda yang penting. Anda mungkin tidak memiliki status terhormat di mata orang-orang di luar sana, tetapi jika anda memiliki status terhormat di depan Tuhan, apa lagi yang penting? Dan status terhormat di depan Tuhan tersedia bagi anda karena Yesus. Jadi, jangan menjual Yesus untuk apapun. Yesus lebih baik! Itulah keseluruhan pesan dari kitab Ibrani. Yesus lebih baik karena dialah satu-satunya yang dapat memberikan anda status terhormat di hadapan Allah.
Bacaan kita untuk hari ini dimulai dengan kata, “Jadi.” Setiap kali kita membaca kata ini, kita perlu bertanya untuk “jadi kenapa”. Ibrani 10:19 adalah titik persimpangan dalam kitab Ibrani karena penulis menyimpulkan argumennya mengapa Yesus lebih baik dan kemudian menjelaskan kepada kita implikasi tentang apa artinya menjadi orang-orang Injil. Ini adalah bagian perubahan dari penjelasan kepada aplikasi. Atau jika anda ingin memakai istilah keren, dari doctrine kepada duty. Jadi, saya ingin kita sedikit meringkas kembali argumennya dan kemudian saya harus menjelaskan beberapa hal sebelum kita melompat ke dalam aplikasi, yang merupakan inti dari pembacaan kita hari ini.
Dalam pasal 1 dan 2, dia menjelaskan bahwa Yesus lebih baik daripada malaikat. Yesus adalah pancaran kemuliaan Allah dan adalah gambaran Tuhan itu sendiri. Yesus adalah perkataan terakhir Allah bagi umat-Nya.
Dalam pasal 3 dan 4, dia menjelaskan bahwa Yesus lebih baik daripada Musa. Orang-orang Yahudi mencintai Musa dan melihat Musa sebagai Juruselamat mereka. Tapi kemudian penulis kitab Ibrani mengatakan, “Kau pikir Musa sangat hebat? Pikirkan lagi. Musa gagal membawa kamu masuk ke Tanah Perjanjian dan memberikan kamu istirahat yang kamu butuhkan karena ketidakpercayaan kamu. Tetapi Yesus datang agar jiwamu dapat menemukan ketenangan sejati di dalam Dia.”
Kemudian di pasal 5 sampai 10, dia menjelaskan bahwa Yesus lebih baik daripada sistem tabernakel dan sistem keimamatannya. Kemah suci dengan sistem imamatnya hanyalah bayangan dari apa yang akan Yesus lakukan. Ini hanyalah sebuah solusi sementara yang menunjuk pada solusi terakhir, Yesus.
Dan kemudian disinilah bacaan kita dimulai. Penulis buku Ibrani memberikan kesimpulannya setelah memberikan argumen untuk 10 pasal. Dia akan memberi tahu kita apa artinya menjadi orang Injil dan apa peran dan tanggung jawab kita. By the way, apakah anda menyukai fakta bahwa kita baru saja meringkas 10 dan setengah pasal dalam tiga menit? Beberapa dari anda berpikir, “Ini luar biasa. Bisakah kita melakukannya setiap minggu?” Jawabannya adalah tidak. Saya akan kehabisan bahan khotbah dan kehilangan pekerjaan dengan cepat jika kita lakukan ini setiap minggu. Jadi, mari membaca bagian ini bersama-sama.
Orang-orang Injil adalah orang-orang yang memiliki keberanian untuk masuk ke dalam tempat kudus.
Ibrani 10:19-20 – Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
Oke, saya punya beberapa penjelasan yang harus saya berikan. Jangan melamun karena ini sangat penting. Dalam Perjanjian Lama, mereka memiliki apa yang disebut sistem tabernakel. Apakah anda pernah mendengar kata tabernakel? Saya melihat beberapa dari anda mengangguk dan sisanya dari anda, terlalu banyak Netflix. Tapi tidak apa-apa. Bahkan, Netflix mungkin bisa membantu. Pulang dari gereja, nonton Indiana Jones “Raiders of the Lost Ark” di Netflix.
Di pusat sistem tabernakel ada yang namanya Tabut Perjanjian. Tabut Perjanjian adalah pusat dari sistem keagamaan bangsa Yahudi. Ini melambangkan kehadiran Tuhan yang kudus di tengah-tengah Israel. Jangan anggap enteng. Tabut Perjanjian adalah sesuatu yang sangat sakral. Namun, ada masalah. Bagaimana mungkin Tuhan yang kudus, Tuhan yang benar-benar terang, berada di tengah orang berdosa? Itulah sebabnya Tuhan merancang sistem Tabernakel. Sistem Tabernakel terbagi menjadi tiga bagian yang berbeda: pelataran luar, kemah suci dan kemah maha suci. Tabut Perjanjain berada di kemah maha suci. Semakin dekat anda dengan Tabut Perjanjian, semakin banyak pembatasan yang dimiliki. Semua orang boleh datang di pelataran luar. Di sinilah tempat bangsa Israel berkumpul untuk mempersembahkan korban mereka. Dan kemudian ada tempat suci yang hanya bisa dimasuki oleh imam saja. Tapi yang paling sakral adalah kemah maha suci. Ada tirai tebal yang memisahkan kemah suci dari kemah maha suci. Tempat ini tidak boleh dimasuki oleh siapapun kecuali Imam Besar. Imam Besar hanya bisa masuk ke tempat ini setahun sekali untuk mempersembahkan korban atas nama seluruh bangsa Israel. Saudara mengikuti saya? Ini seperti ruangan greja ini. Jadi, jika gereja ini adalah Kemah Tabernakel, saudara akan berada di luar pintu masuk utama. Dan kemudian di voyeur, akan ada saya, Ps. Achien, Ps. Semuel etc. Dan hanya setahun sekali, Ps. Sem, bisa masuk ruangan ini untuk bertemu dengan Tuhan. Ps. Sem akan melakukan tugas pendeta saat anda semua berada di luar gedung. Jadi Ps. Sem akan bernyanyi, bermain musik, mengambil persembahan, berkhotbah, perjamuan kudus, semua dilakukanya sendiri mewakili anda semua sementara anda berada di luar ngobrol. “Itu tidak terdengar terlalu buruk. Bisakah kita mencobanya?” Nanti coba tanya Ps. Sem langsung.
Inilah bagian yang menyeramkan. Setahun sekali, pada Hari raya Penebusan saat imam besar memasuki kemah maha suci, dia harus mempersembahkan korban pengampunan untuk seluruh bangsa Israel. Tapi sebelum itu, dia harus mempersembahkan korban lain untuk dosanya sendiri. Setelah selesai dengan itu, maka dia bisa memasuki tempat maha suci untuk mempersembahkan korban pengampunan untuk bangsa Israel. Dan ini sangat beresiko karena jika ada yang salah dengan korban atau jika imam besar tidak menangani dosanya dengan benar, hadirat Tuhan akan dengan langsung membunuh imam besar. Tuhan sangat suci sehingga dia tidak bisa mentoleransi sedikit pun dosa. Itulah sebabnya sistem tabernakel dibutuhkan agar Tuhan bisa hadir bersama bangsanya. Dan peran Imam Besar sangat penting karena dialah yang berdiri di tengah antara Allah yang kudus dan umat-Nya. Apakah saudara mengikuti saya?
Dan ini bukan satu-satunya korban yang dibutuhkan. Ada banyak korban persembahan yang lain yang harus orang Israel berikan bagi Tuhan.
Ada persembahan harian – satu ekor domba jantan yang tidak bercela di pagi hari, satu di malam hari.
Persembahan Sabath – dua ekor domba jantan yang tidak bercela.
Persembahan bulanan – dua ekor lembu jantan, seekor domba jantan dan tujuh ekor domba yang tidak bercela.
Ada juga persembahan Paskah, persembahan Pondok Daun dan Hari Penebusan. Selain itu, ada juga korban untuk korban keselamatan, korban penghapus dosa dan korban penebus salah. Intinya, sistem Tabernakel adalah tempat yang sangat penuh dengan darah. Banyak hewan yang disembelih setiap hari. Domba demi domba dikorbankan agar Tuhan dapat tinggal di tengah umat-Nya.
Inilah yang Tuhan katakan melalui penulis kitab Ibrani. “Aku sudah selesai dengan sistem Tabernakel yang lama. Ada cara baru dan lebih baik untuk kamu dapat berhubungan dengan Aku.” Jika dalam sistem tabernakel, kita membutuhkan ratusan korban untuk dibenarkan di hadapan Allah, dengan cara yang baru Allah berteriak dari Surga, “Aku tidak ingin pengorbananmu lagi. Berhenti membawa korban bagiKu!” “Tapi Tuhan, saya adalah orang berdosa. Saya telah berdosa terhadap Engkau.” “Ya, Aku tahu kamu adalah orang berdosa dan kamu berdosa terhadap Aku.” “Jadi, saya harus menjadi benar di hadapanMu. Aku perlu membayar untuk dosaku.” Tuhan menjawab, “Semua sudah dibayar.” “Tapi Tuhan, aku terjatuh kemarin. Aku berdosa tadi malam. Aku orang jahat.” “Ya Aku tahu kamu jatuh tadi malam. Bahkan sebelum fondasi dunia diciptakan, Aku sudah tahu bahwa kamu akan berdosa tadi malam. Newsflash, kamu akan gagal lagi besok. Tapi Aku tidak lagi menerima korban bakaran. Semua sudah dibayar penuh.” “Bagaimana mungkin?” “Karena anak domba Allah telah disembelih. Pengorbanan yang sempurna dan bersih telah diberikan. Darah yang berharga telah ditumpahkan untuk dosamu. Darah anakku Yesus telah membayar semua dosamu. Itu sudah selesai! Tidak ada lagi pengorbanan. Tidak ada lagi darah. Dan tidak hanya itu. Apakah kamu memperhatikan bahwa dulu ada kerudung tebal yang menghalangi kamu masuk ke hadiratku? Ketika Putra-Ku mati di kayu salib, setelah dia berseru “sudah selesai”, tabir yang menutupi ruang maha kudus terbelah dua karena tubuh Yesus tercabik di kayu salib. Jadi sekarang tidak ada lagi tabir yang memisahkan kamu dan Aku. Kamu bisa dengan bebas masuk ke hadirat-Ku dengan keberanian karena darah anak-Ku! Kamu memiliki akses, sehingga DATANGLAH!” Akses ke hadirat Allah tidak lagi terbatas hanya untuk Imam Besar tetapi tersedia untuk semua orang yang ditutupi oleh darah Yesus. Akses ke hadirat Tuhan semesta alam telah diberikan. Betapa berharganya darah Yesus! Orang-orang Injil memiliki keberanian untuk memasuki kemah maha suci karena pengorbanan darah Yesus yang sempurna.
Orang-orang Injil adalah orang-orang yang aman karena Imam Besar yang agung.
Ibrani 10:21 – dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.
Ijinkan saya berbicara tentang Imam Besar sedikit lebih banyak. Saya telah menyebutkan bahwa setahun sekali, Imam Besar akan memasuki ruang maha suci untuk mempersembahkan korban demi kepentingan seluruh bangsa Israel. Tapi apa yang tidak saya katakan adalah bahwa Tuhan menginstruksikan Imam Besar Perjanjian Lama untuk mengenakan penutup dada dengan dua belas batu tertempel yang mewakili suku-suku Israel. Imam Besar berdiri di hadapan Allah mewakili seluruh umat Israel. Atau dengan kata lain, dia bersyafaat bagi orang-orang Israel. Dia berdiri di celah antara Tuhan dan umatnya. Dan inilah yang Yesus lakukan bagi kita. Yesus, Imam Besar kita yang terakhir, membawa nama kita bukan di atas dada tapi di dalam dirinya sendiri. Saat kita percaya kepada Yesus, kita ditemukan di dalam Dia. Kita menjadi satu dengan dia. Dan saat ini juga, Yesus sedang berbicara kepada Tuhan untuk kita. Untuk menggunakan sebuah kata yang telah kita pelajari minggu lalu, Yesus adalah advokat kita. Dia sedang bersyafaat bagi kita di hadapan Tuhan secara terus-menerus. Yesus adalah Imam Besar kita yang kekal! Dia tidak pernah berhenti bersyafaat untuk kita.
Saya akan memberikan sebuah illustrasi yang mungkin bisa membantu kita untuk lebih mengerti. Bayangkan anda pergi liburan ke Washington DC dan anda ingin mengunjungi White House. Anda tiba di bandara dan anda mencari Uber yang bisa membawa anda ke White House. Sopir Uber menjemput anda dan mengantar anda ke White House. Setelah anda semakin dekat tujuan, sopir Uber itu mengatakan, “Itu White House.” Dan anda melihat dengan takjub. “Wow … White house … sangatlah putih.” Sopir Uber tertawa. Dan kemudian anda melanjutkan, “Seandainya saja saya bisa masuk ke dalam dan bertemu presiden.” Jadi sekarang anda semakin dekat dengan White House. Dan tiba-tiba anda terkejut, karena sopir Uber mengemudi menuju pintu masuk. Anda bingung dan anda berpikir, “bagaimana mungkin kita bisa masuk White House? Orang ini hanya seorang supir Uber. Dia tidak akan bisa melewati pemeriksaan keamanan.” Saat mobil berhenti di pemeriksaan keamanan, security tampaknya mengenal pengemudi. Tapi mereka tidak mengenal anda. Jadi mereka bertanya, “siapa orang ini?” Sopir tersenyum dan berkata, “dia bersama dengan saya.” Dan hanya dengan seperti itu, anda masuk ke daerah White House. Kemudian sopir anda mulai memandu anda melewati bagian-bagian White House sementara anda masih sangat terkejut karena sekarang anda berada di dalam White House. Kemudian anda melihat pintu yang tidak terlihat asing lagi bagi anda. Anda telah sering melihat pintu itu di banyak film. Ini adalah pintu kantor Presiden. Sopir Uber anda membuka pintu dan mengundang anda untuk masuk. Jadi anda masuk dan anda tidak percaya siapa yang anda lihat di depan anda. Ini adalah presiden United States of America, Ahok. “Apa? Ada sesuatu yang tidak beres dengan ilustrasi ini?” Hei ini ilustrasi saya. Saya bisa melakukan apapun yang saya mau dengan itu. Jadi anda berada di hadapan presiden Amerika Serikat. Dan akhirnya anda melihat kepada sopir Uber dan bertanya, “siapa kamu?” Dan dia menjawab, “Akulah Imam Besar Agungmu.”
Inilah yang Yesus lakukan untuk anda. Dia tidak hanya menunjukkan akses kepada Tuhan tapi Yesus menjemput anda, menyetirkan anda ke takhta Allah, berjalan bersama anda melewatinya, dan membawa anda masuk ke hadirat Allah dan dia bersama anda di setiap langkah. Bahkan, satu-satunya alasan anda bisa bertemu Tuhan adalah karena Yesus menyertai anda. Saudara, ini adalah Injil. Dan inilah realitas kita hari ini. Kita memiliki akses ke hadirat Allah karena Imam besar kita dan pengorbanannya yang sempurna. Orang-orang Injil adalah orang-orang yang aman.
Ibrani 10:11-14 – 11 Selanjutnya setiap imam melakukan tiap-tiap hari pelayanannya dan berulang-ulang mempersembahkan korban yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa. Ini adalah sistem Tabernakel lama yang telah kita pelajari. Sistem yang sangat berdarah yang membutuhkan pengorbanan tanpa henti yang tidak akan pernah bisa sepenuhnya menghapuskan dosa. Para imam tidak pernah beristirahat karena pekerjaan mereka tidak pernah berhenti! Korban demi korban demi korban. 12 Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah, terjemahan – Yesus menyelesaikan apa yang Iman Besar dan imam-imam lain tidak bisa lakukan. Yesus sebagai Imam Besar yang agung mempersembahkan satu korban yang sempurna, dirinya sendiri, kepada Allah dan Allah dipuaskan olehnya. Dan kemudian Ia duduk! Pekerjaan selesai. Tidak ada lagi pengorbanan yang dibutuhkan. 13 dan sekarang Ia hanya menantikan saatnya, di mana musuh-musuh-Nya akan dijadikan tumpuan kaki-Nya. 14 Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan. Saya suka sekali dengan ayat ini! Dengan satu korban saja, korban yang sempurna, dirinya sendiri, Imam Besar Agung tidak hanya melakukan pengampunan atas dosa Israel, tidak hanya untuk dosa orang-orang di masa lalu, namun dengan satu korban ia telah membeli sebuah pengampunan yang sempurna untuk orang-orang dari setiap usia, suku dan bahasa, orang-orang di masa lalu, sekarang dan masa depan, siapa pun yang percaya dalam nama-nya, Yesus berteriak “DIAMPUNI SEPENUHNYA.” Yesus tidak akan mati untuk kedua kalinya. Satu pengorbanan tunggal sudah cukup untuk menyempurnakan semua orang percaya sepanjang masa.
Jadi inilah yang kita miliki di dalam Injil. Kita memiliki korban yang sempurna dan kita memiliki Imam Besar yang agung. Dan sekarang penulis kitab Ibrani memberi tahu kita tiga tanggung jawab yang diberikan kepada kita berdasarkan apa yang kita miliki. Semua itu dimulai dengan “marilah kita.” Saya ingin bahas dengan cepat dua yang pertama karena saya mau menghabiskan sebagian besar sisa waktu saya di poin ketiga.
Orang-orang Injil adalah orang-orang beriman.
Ibrani 10:22 – Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.
Inilah yang pertama. Apa yang telah dilakukan Kristus, itu mengubah kita dari dalam ke luar. Ketika penulis Ibrani mengatakan, “hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni,” yang Ia maksudkan bukanlah baptisan air. Apa yang dia katakan adalah bahwa hati kita sudah dibebaskan dari hati nurani yang jahat dan kita diberi hati baru yang mengasihi Tuhan dan menyukai perintah-perintah-Nya. Oleh karena itu, peran kita sebagai umat Injil adalah untuk mendekat kepada Tuhan dalam iman! Peran kita sebagai orang-orang Injil adalah untuk mengejar Tuhan dalam iman. Ada banyak cara untuk menerapkan ini ke dalam kehidupan kita tapi pada akhirnya semuanya bergantung pada dua hal. Ada hal-hal yang dapat kita lakukan dalam hidup yang memberi makan iman kita dan meningkatkan kesukaan kita dalam Tuhan dan ada hal-hal yang mengurangi iman kita. Penting bagi kita untuk mengetahui apa mereka. Dan listnya terlihat berbeda untuk setiap orang. Izinkan saya memberi contoh.
Siapa pecinta drama Korea disini? Ada yang menyukai TV series 24? Saya suka Jack Bauer. 24 itu seru sekali. Saya menyelesaikan semua 24 episode satu season dalam tiga hari. Saya hampir tidak tidur dan tidak melakukan hal lain selain pergi ke sekolah, makan dan menonton 24. Hidup saya dipenuhi oleh 24. Saya bahkan berkhayal dan berpura-pura bahwa saya adalah Jack Bauer. Sekarang apakah ada sesuatu yang berdosa tentang drama Korea dan 24? Tentu saja tidak. Mereka TV show yang bagus dan menghibur. Tapi apa yang terjadi pada saya adalah bahwa hal-hal ini menghilangkan kesenangan saya dalam Tuhan. Hari yang seharusnya dipenuhi dengan rasa syukur, berbuah menjadi hari yang penuh dengan amarah dan kekesalan sewaktu saya bangun. Mengapa? Karena saya hampir tidak tidur. Jadi saat teduh saya bersama Tuhan, menjadi sangat amat teduh. Pikiran saya dipenuhi dengan mencari dan menembak teroris di sekitar saya. Dan itu membuat saya menjadi orang Kristen yang tidak menyenangkan sepanjang hari. Dan satu hal lain yang dulu sangat mempengaruhi saya adalah Manchester United. Saya menemukan bahwa banyak khotbah buruk yang saya kotbahkan terjadi di hari Minggu saat Manchester United kalah dalam pertandingan mereka. Ini bukan bercanda. Pada awalnya saya pikir itu hanya kebetulan. Tapi hal ini terjadi lumayan sering. Jadi, meskipun tidak ada yang salah dengan drama dan Manchester United, cara saya mengonsumsinya bisa menghilangkan kesenangan saya dalam Tuhan. Daripada memberi makan iman saya kepada Tuhan, hal ini mengurangi iman saya. Ada waktu di dalam kehidupan saya dimana saya harus memilih untuk tidak menonton pertandingan Manchester United.
Tetapi orang-orang Injil adalah orang-orang yang bertekad untuk mengejar Tuhan. Kita diundang untuk mendekat dengan hati yang tulus dalam iman. Itu berarti kita harus dengan sengaja melakukan hal-hal yang memberi makan iman kita. Salah satu hal yang benar-benar memberi makan iman saya adalah membaca Alkitab di pagi hari dengan kopi yang enak di samping saya. Memprioritaskan Firman Tuhan di pagi hari dengan kafein di sistem saya sangat membantu. Dan hal lain yang saya lakukan sebelum tidur adalah saya suka membaca buku atau artikel Kristen yang solid. Jadi saya tidak hanya memulai hari saya di dalam Firman tetapi saya juga mengakhiri hari saya dengan memberi makan iman saya. Akibatnya, ini membuat saya ingin mengenal Tuhan lebih banyak dan ingin menghabiskan lebih banyak waktu bersama-Nya. Itulah sebabnya mengapa membaca Alkitab dan buku-buku Kristen menjadi kebiasaan yang sangat penting dalam hidup saya. Saya tidak menyuruh anda semua untuk membaca seperti saya. Setiap orang punya list masing-masing. Cari tahu apa itu dan mulai kejar hal-hal yang memberi makan iman anda dan singkirkan hal-hal yang mengurangi iman anda.
Orang-orang Injil adalah orang-orang yang penuh harapan.
Ibrani 10:23 – Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.
Sewaktu kita menggunakan kata ‘harapan’ apa yang kita maksudkan adalah sesuatu yang kita inginkan untuk terwujud namun tidak ada kepastian bahwa hal itu akan menjadi kenyataan. Tetapi itu bukan bagaimana Alkitab menggunakan kata harapan. Definisi harapan Alkitab mengandung makna tentang kepastian. Harapan Alkitabiah bukanlah sesuatu yang anda inginkan untuk terjadi; Harapan Alkitabiah adalah sesuatu yang pasti akan terjadi tanpa gagal. Karena harapan kita tidak bergantung pada keadaan atau situasi. Harapan kita memiliki sebuah nama dan namanya adalah Yesus. Dia adalah harapan kita dan dia adalah alasan untuk semua harapan kita. Ibrani 6:19-20 – Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir, dimana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya.
Harapan kita adalah jangkar bagi jiwa kita! Apakah anda tahu apa kegunaan jangkar? Tidak ada kapal yang tidak membawa jangkar. Setiap kapal pasti akan membawa jangkar bersama mereka. Mengapa? Karena mereka tahu badai bisa datang kapan saja. Keadaan yang tidak diharapkan akan datang tanpa diundang. Dan saat keadaan berbahaya datang, harapan kapal tidak terletak pada kapten, kru, atau mesin kapal tapi di jangkar. Jangkar inilah yang memungkinkan sebuah kapal untuk tetap kokoh dan stabil di tengah situasi tak terduga. Sewaktu semuanya gagal, ada harapan di dalam jangkar.
Penulis kitab Ibrani berkata kepada kita bahwa harapan kita ada pada Yesus. Yesus adalah jangkar kita yang tak tergoyahkan dalam hidup. Badai mungkin datang tapi dia akan tetap tinggal. Dan kita bisa percaya pada jangkar kita karena dia yang berjanji adalah setia. Yesus adalah Imam Besar kita yang agung dan pengorbanan sempurna kita. Dia menyelesaikan apa yang dia katakan akan dia lakukan dan dia menyelesaikan tugasnya dengan sempurna. Jadi jangan lepaskan dia. Dia tidak akan mengecewakan kita. Orang-orang Injil adalah orang yang penuh harapan. Orang-orang Injil adalah orang-orang yang bertekun sampai akhir.
Orang-orang Injil adalah orang-orang yang penuh kasih.
Ibrani 10:24-25 – Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
Orang-orang Injil adalah orang-orang yang penuh kasih. Orang-orang Injil adalah orang-orang yang berkomunitas. Komunitas bukanlah pilihan. Dan yang saya maksud dengan komunitas bukanlah datang ke gereja seminggu sekali. Ketika penulis Ibrani menulis bahwa kita seharusnya tidak menjauhkan diri dari pertemuan bersama, apa yang dia maksudkan tidak hanya datang ke gereja setiap hari Minggu. Kita diberitahu untuk memperhatikan, saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik dan untuk saling menasihati satu sama lain. Anda tidak bisa melakukan semua ini pada hari Minggu. Secara teknis mungkin bisa tapi ibadah kita akan berlangsung selama 12 jam. Hal ini membutuhkan sebuah komunitas kecil di mana anda bisa dikenal dan mengenal satu sama lain. Ini mengharuskan anda untuk menjadi jujur satu sama lain. Jadi maksudnya begini. Komunitas ini akan jelek dan berantakan. Komunitas Injil yang benar bukanlah komunitas TGIF. Komunitas Injil adalah komunitas dimana orang berdosa mencoba untuk menjalani kehidupan bersama. Yang berarti akan ada banyak kesakitan, banyak kekecewaan, banyak kesalahpahaman, banyak konflik. Tapi dalam semua itu, kita dibentuk menjadi dewasa di dalam Kristus. Tuhan bisa membentuk kita melalui banyak hal tapi salah satu cara utama yang Tuhan lakukan adalah melalui komunitas. “Christ works on us in all sorts of ways, but above all he works on us through each other. We are carriers of Christ to each other.”- CS Lewis. Bertumbuh dalam Kristus bukanlah proyek individu; Bertumbuh dalam Kristus adalah proyek komunitas.
Seperti apa komunitas Kristen?
- Memperhatikan. Artinya adalah untuk kita berhenti dan berpikir. Untuk merenungkan. Ketika orang-orang Kristen berkumpul di sebuah komunitas, setiap individu harus mengajukan pertanyaan, “bagaimana cara saya bisa membantu dia bertumbuh?” Jadi anda tidak hanya datang dan bertemu untuk bersenang-senang, tetapi anda datang dengan tekat untuk membantu orang lain bertumbuh dalam Kristus. Ini seperti apa yang anda lakukan dalam konseling. Jika anda pernah bertemu seorang konselor, anda akan menyadari bahwa mereka suka mencatat. Ketika anda melampiaskan semua emosi dan kemarahan, mereka akan mendengarkan dan merenungkan pertanyaan, “bagaimana saya bisa membantu orang ini meredakan amarahnya? Bagaimana saya bisa membantunya memaafkan mantan pacarnya?” Dan mereka akan menulisnya di kertas. Dan inilah yang seharusnya kita lakukan satu sama lain. Bukan bagian mencatat dan menulis. Ini akan aneh. “Henry, bagaimana kabar hatimu?” Dan tuliskan semua detail. Tapi saat kita bertemu kita sudah memikirkan bagaimana kita bisa saling membantu satu sama lain untuk bertumbuh. Wanita biasanya hebat dalam hal ini. Pria, tidak usah dilanjutin. Kalian tau. Tapi kita perlu belajar.
- Mendorong. Ini lucu. Apakah anda tahu arti kata ini dalam bahasa Yunani? Ini berarti untuk mengganggu atau mengiritasi satu sama lain. Beberapa dari kalian berkata, “itu, saya bisa lakukan. Ini adalah karunia rohani saya.” Beberapa dari kita secara alami mengiritasi orang lain bahkan tanpa kita harus mencoba. Kita bernafas saja mereka sudah terganggu. Tapi itu bukan jenis iritasi yang ada dalam pikiran penulis Ibrani. Ini berarti untuk berhadapan dan menantang dengan berani. Kita membutuhkan orang-orang di sekitar kita yang bisa menantang kita dengan berani jika kita ingin bertumbuh. Mengapa? Karena kita semua orang berdosa. Dan kita semua memiliki banyak sisi buta terhadap dosa-dosa kita. Kita membutuhkan orang lain untuk berjalan di samping kita dan menantang kita atas dosa-dosa kita. Kita membutuhkan orang yang bisa mengatakan kepada kita bahwa kita berada di jalan yang tidak sesuai dengan iman kita. Apakah anda memiliki orang seperti itu di komunitas anda? Orang yang dapat memberitahu anda di depan muka anda, “Yang kamu lakukan itu salah dan tidak seharusnya kamu melakukan itu.”
- Menasihati. Kita tidak hanya membutuhkan orang-orang yang mau menghadapi kita, tapi kita juga membutuhkan orang untuk menasihati kita. Kata menasihati secara harfiah berarti berjalan di samping kita. Itu berarti kita harus bisa menempatkan diri kita pada posisi mereka, mendukung mereka dan berjalan bersama mereka. Kita membutuhkan konfrontasi dan nasehat. Kita tidak bisa memiliki komunitas yang isinya semua konfrontasi tanpa nasihat. Nanti jadinya komunitas sakit hati. Tapi kita juga tidak bisa memiliki semua nasihat tanpa konfrontasi. Ini namanya komunitas cepat mati. Komunitas Injil yang sehat melakukan keduanya.
- Kasih dan perbuatan baik. Untuk mengasihi adalah untuk memperhatikan, mendorong, menghadapi dan menasihati satu sama lain. Tapi bagian yang satu lagi yang ingin saya luangkan beberapa menit. Perbuatan baik. Ini berarti melakukan sesuatu untuk kepentingan orang lain. Artinya terlibat dalam kehidupan satu sama lain tidak hanya dengan perkataan tapi juga dalam perbuatan. Artinya adalah untuk mengunjungi yang sakit, untuk membantu yang membutuhkan dan sebagainya. Saya pikir secara umum tidak susah bagi kita untuk melakukan ini. Saya dapat melihat bahwa banyak dari kita meluangkan waktu untuk terlibat dalam kehidupan satu sama lain. Tapi saya pikir ada bagian dimana kita bisa melakukan lebih baik. Karena sering kali kita tidak punya masalah untuk terlibat dalam kehidupan orang-orang yang kita sukai. Tapi kita punya masalah besar untuk terlibat dengan seseorang yang tidak kita sukai. Mereka yang kita anggap aneh, atau menyebalkan atau kita anggap rendah. Tetapi jika kita adalah orang-orang Injil, maka terutama bagi merekalah kita perlu menunjukkan perbuatan baik kita. Bukan orang sehat yang butuh dokter tapi orang yang sakit. Komunitas Injil adalah komunitas yang menjangkau orang-orang yang dihina dunia.
Saya akan menutup dengan sebuah cerita dari Tim Keller. Tony Campolo, seorang pembicara Kristen di Philadelphia, menceritakan sebuah kisah nyata tentang bagaimana dia diundang untuk berbicara di sebuah konferensi di Honolulu, Hawaii. Dia terbang ke Hawaii, dan tentu saja, ada perbedaan waktu enam jam. Akibatnya, dia belum bisa tidur jam 3 pagi. Pada pukul 3 pagi suatu malam dia lapar. Dia keluar, dia berjalan keluar, dan dia menemukan restoran kumuh. Dia masuk, dia duduk, dan dia makan. Tepat di sebelahnya, dia tidak bisa tidak mendengar percakapan antara dua wanita. Ternyata mereka pelacur. Nama salah satunya adalah Agnes.
Agnes mengatakan bahwa besok adalah hari ulang tahunnya, dan orang tersebut berkata, “Apakah kamu akan mengadakan pesta?” Dia berkata, “Aku tidak pernah mengadakan pesta ulang tahun dalam hidupku.” Tidak lama kemudian mereka pergi, Tony berpaling kepada pemilik restoran, seorang pria bernama Harry, pria yang tampak kumuh dan berkata, “Kamu kenal wanita-wanita itu?” Dia berkata, “Tentu. Mereka di sini setiap malam pada waktu yang sama. Aku mengenal mereka dengan cukup baik. Aku mengenal semua orang yang datang larut malam.” Tony berkata, “Mari kita adakan pesta untuk dia. Ketika dia datang besok malam, ayo kita buat kejutan untuk dia.” Harry berkata, “Jika kamu mau.” Tony berkata, “Aku akan membeli hiasannya, dan aku akan membeli kue. Aku akan membeli semua itu. Apakah kamu mengenal teman-temannya?” Dia berkata, “Tentu, aku mengenal semua temannya.” Dia berkata, “Baiklah, kamu undang mereka.”
Malam berikutnya jam 2:30 mereka mulai mendekorasi restoran, dan mereka menghiasi kue itu. Semua temannya mulai datang sekitar pukul 3:15 pagi. Tentu saja, saat Tony melihat sekeliling, dia tiba-tiba menyadari bahwa semua teman Agnes adalah pelacur. Jadi bayangkan ada pembicara Kristen di tengah restoran yang penuh dengan pelacur. Pukul 3.30 Agnes masuk, dan semua orang menjerit, “Selamat Ulang Tahun!” Dia menjelaskan bahwa Agnes sangat terkejut. Dia bahkan tidak bisa berdiri. Dia terjatuh dan mulai menangis. Dia melihat kue itu, tapi dia menangis dengan sangat sampai tidak bisa untuk meniup lilinnya. Harry meniup lilin dan memberinya pisau.
Saat melihatnya, dia berkata, “Tidak, tunggu sebentar. Apakah kita benar-benar harus memakannya sekarang juga? Dengar, aku akan segera kembali. Aku tinggal di ujung blok, dan aku ingin menyimpan kue itu. Apakah boleh jika aku menyimpan kue ini? Bisakah aku membawanya pulang dan menyimpannya? Aku tidak mau memakannya sekarang juga. Apakah itu okay?” Tony dan Harry berkata, “Baiklah, tentu saja.” Dia berkata, “Tunggu sebentar. Aku akan segera kembali.” Dia melompat dan berlari keluar membawa kue. Kemudian jadinya Tony berdiri di sebuah restoran yang penuh dengan pelacur, dan mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya. Kediaman yang canggung, dan inilah yang Tony katakan. “Apa yang saya katakan adalah, “bagaimana kalau kita semua mendoakan Agnes?” Jadi saya berdoa untuk Agnes. Saya berdoa untuk keselamatannya. Saya berdoa semoga hidupnya akan berubah dan Tuhan akan baik padanya.”
Ketika Tony selesai berdoa, Harry menarik dia dan berkata, “kamu tidak pernah mengatakan bahwa kamu adalah seorang pendeta. Kamu berada di gereja macam apa?” Tony menjawab, “Aku berada di dalam jenis gereja yang mengadakan pesta ulang tahun untuk pelacur pada pukul 3.30 pagi.” Harry berpikir sedetik dan dengan kebingungan di wajahnya, dia berkata, “Tidak, tidak. Tidak ada gereja seperti itu. Jika ada, aku akan bergabung dengannya. Aku akan bergabung dengan gereja seperti itu.”
Doa saya adalah kita akan menjadi gereja seperti itu. Sebuah gereja yang penuh dengan komunitas Injil yang kasih dan perbuatan baiknya terlihat jelas oleh Harry dan Agnes. Dan komunitas semacam ini dimungkinkan karena Yesus adalah pengorbanan sempurna kita dan dia adalah Imam Besar kita. Keyakinan dan keamanan kita tidak terletak pada kita, melainkan pada apa yang telah dicapai oleh Kristus. Kita disambut masuk ke dalam hadirat Allah oleh darah Yesus saja dan sekarang kita dapat menawarkan undangan yang sama kepada semua orang di sekitar kita. Tidak masalah siapa anda atau apa yang telah anda lakukan. Anda diundang untuk datang ke hadirat Tuhan berdasarkan kasih karunia dan anugerah saja. Gereja Tuhan, marilah kita menjadi komunitas seperti ini. Marilah kita menjadi orang-orang Injil.
Sorry, the comment form is closed at this time.