19 Oct Trust in the Lord and His servants
“Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.” Yohanes 14:1
Percaya kepada Tuhan itu juga berarti menaruh iman percaya kita kepada hamba-hamba-Nya.
Untuk kita memiliki damai sejahtera di dalam hidup ini kita perlu taruh iman percaya kita kepada Tuhan.
“Keesokan harinya pagi-pagi mereka maju menuju padang gurun Tekoa. Ketika mereka hendak berangkat, berdirilah Yosafat, dan berkata: “Dengar, hai Yehuda dan penduduk Yerusalem! Percayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil!”” 2 Tawarikh 20:20
Supaya kita dapat “connect” dengan Tuhan maka kita perlu melakukannya dengan Roh dan bukan dengan tubuh. Manusia sering memakai “feeling” tetapi dengan Tuhan bukan soal ataupun hal yang kita lihat. Tuhan adalah Roh dan oleh sebab itu Dia tidak pernah berubah.
“I AM” is based on established truth, not feeling!
Firman Tuhan itu tidak kelihatan wujudnya, namun Firman-Nya menciptakan kehidupan yang kelihatan wujudnya. Apa yang penting itu sebenarnya bukan yang di luar tetapi yang berada di dalam kita. Siapa kita sebenarnya dapat ditemukan di dalam kita bukan di luar. Jadi jika kita ingin memiliki damai sejahtera DI DALAM hidup kita maka kita perlu percaya kepada Tuhan.
Saudara menarik kepada diri saudara apa yang kau percaya di dalam dirimu. Contohnya, saat engkau percaya engkau kaya, maka harta kekayaan akan datang juga.
Abraham diberkati dengan luar biasa dengan Tuhan. Ketika ia meninggal, Ishak anaknya mewarisi seluruh kekayaan Abraham dan lebih. Dan saat Ishak meninggal, anaknya Esau dan Yakub mewarisi kekayaan Ishak. Yang menarik di sini adalah mereka tidak pernah memperebutkan harta kekayaan ayahnya, tetapi mereka meributkan soal berkat dari Ishak. Esau dan Yakub mengerti bahwa berkat yang penting itu bukan secara fisik tetapi secara roh. Berkat ayah merekalah yang menarik harta kekayaan.
Uang dengan sendirinya akan pergi dan hilang bersamaan dengan waktu, namun jika mereka sudah menerima “blessing” tersebut maka uang akan mengikuti kemanapun mereka pergi.
Sama halnya dengan damai sejahtera, kita akan mendapatkannya ketika kita “connect” / berhubungan dengan Tuhan. Mengapa banyak kita yang justru membiarkan apa yang ada di luar mempengaruhi apa yang ada di dalam hidup kita. Kita seharusnya mempengaruhi yang di luar / lingkungan kita dengan apa diri kita yang dari dalam.
Success does not come from God; success comes from God€™s servants, your leaders. God takes care of the spiritual, and His servants take care of the physical.
Tuhan memakai anak-anak-Nya untuk memberkati kita. Tuhan sendiri tidak akan datang (show up) di kamarmu dan memberimu uang, tetapi Tuhan memakai cara melalui hamba-hamba-Nya.
Saat Tuhan mengutus Musa untuk membawa bangsa Israel untuk keluar dari Mesir, kuasa Tuhan ada bersama dengan mereka tetapi Dia mengirim Musa untuk membawa bangsa Israel menuju kepada Tanah Perjanjian. Di dalam Keluaran 32 tercatat bahwa Tuhan ingin memusnahkan bangsa Israel yang penuh dengan keluhan dan pemberontakan. Tetapi Musa menghalangi rencana Tuhan.
Hal yang membuat Tuhan tidak menghakimi kita adalah karena kita memiliki pemimpin. Pemimpin-pemimpin kitalah yang menghentikan penghakiman Tuhan atas kita melalui doa-doa mereka. Tetapi sebaliknya, apa yang sering kita lakukan kepada pemimpin kita adalah keluhan dan kritikan terhadap mereka.
Hanya Musa lah yang mempunyai kunci keberhasilan; hanya Musa lah yang yang tahu jalan menuju Tanah Perjanjian sebab Tuhan membukakannya kepada Musa. Kesuksesan kita, dan Tanah Perjanjian kita berada di tangan para pemimpin kita.
Di dalam kitab Bilangan diceritakan bagaimana Musa mengirim ke 12 pengintai ke Tanah Perjanjian. Dan hasilnya membuat bangsa Israel kecewa dan berbalik dari Tuhan. Bangsa Israel ingin membunuh Musa dan Harun dan menunjuk pemimpin baru untuk membawa mereka kembali ke Mesir. Tidak ada satupun pemberontak bangsa Israel ini yang akhirnya masuk ke Tanah Perjanjian.
Kita tidak akan pernah masuk ke Tanah Perjanjian sebelum kita percaya kepada para pemimpin kita. Sebelum kita percaya kepada pemimpin kita maka kita tidak akan pernah memperoleh kesuksesan. Para pemimpin kita adalah berkat yang Tuhan sudah berikan kepada kita.
Trust in the Lord your God and you will have peace. Trust in His servants, your leaders and you will have success.
No Comments