20 Oct Tuhan Dialah Allah!
1 Raja-raja 18:17-40
Segera sesudah Ahab melihat Elia, ia berkata kepadanya: “Engkaukah itu, yang mencelakakan Israel?” Jawab Elia kepadanya: “Bukan aku yang mencelakakan Israel, melainkan engkau ini dan kaum keluargamu, sebab kamu telah meninggalkan perintah-perintah TUHAN dan engkau ini telah mengikuti para Baal. Sebab itu, suruhlah mengumpulkan seluruh Israel ke gunung Karmel, juga nabi-nabi Baal yang empat ratus lima puluh orang itu dan nabi-nabi Asyera yang empat ratus itu, yang mendapat makan dari meja istana Izebel.”
Ahab mengirim orang ke seluruh Israel dan mengumpulkan nabi-nabi itu ke gunung Karmel. Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata: “Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati? Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia.” Tetapi rakyat itu tidak menjawabnya sepatah katapun. Lalu Elia berkata kepada rakyat itu: “Hanya aku seorang diri yang tinggal sebagai nabi TUHAN, padahal nabi-nabi Baal itu ada empat ratus lima puluh orang banyaknya. Namun, baiklah diberikan kepada kami dua ekor lembu jantan; biarlah mereka memilih seekor lembu, memotong-motongnya, menaruhnya ke atas kayu api, tetapi mereka tidak boleh menaruh api. Akupun akan mengolah lembu yang seekor lagi, meletakkannya ke atas kayu api dan juga tidak akan menaruh api. Kemudian biarlah kamu memanggil nama allahmu dan akupun akan memanggil nama TUHAN. Maka allah yang menjawab dengan api, dialah Allah!” Seluruh rakyat menyahut, katanya: “Baiklah demikian!” Kemudian Elia berkata kepada nabi-nabi Baal itu: “Pilihlah seekor lembu dan olahlah itu dahulu, karena kamu ini banyak. Sesudah itu panggillah nama allahmu, tetapi kamu tidak boleh menaruh api.” Mereka mengambil lembu yang diberikan kepada mereka, mengolahnya dan memanggil nama Baal dari pagi sampai tengah hari, katanya: “Ya Baal, jawablah kami!” Tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab. Sementara itu mereka berjingkat-jingkat di sekeliling mezbah yang dibuat mereka itu. Pada waktu tengah hari Elia mulai mengejek mereka, katanya: “Panggillah lebih keras, bukankah dia allah? Mungkin ia merenung, mungkin ada urusannya, mungkin ia bepergian; barangkali ia tidur, dan belum terjaga.” Maka mereka memanggil lebih keras serta menoreh-noreh dirinya dengan pedang dan tombak, seperti kebiasaan mereka, sehingga darah bercucuran dari tubuh mereka. Sesudah lewat tengah hari, mereka kerasukan sampai waktu mempersembahkan korban petang, tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab, tidak ada tanda perhatian.
Kata Elia kepada seluruh rakyat itu: “Datanglah dekat kepadaku!” Maka mendekatlah seluruh rakyat itu kepadanya. Lalu ia memperbaiki mezbah TUHAN yang telah diruntuhkan itu. Kemudian Elia mengambil dua belas batu, menurut jumlah suku keturunan Yakub. –Kepada Yakub ini telah datang firman TUHAN: “Engkau akan bernama Israel.” — Ia mendirikan batu-batu itu menjadi mezbah demi nama TUHAN dan membuat suatu parit sekeliling mezbah itu yang dapat memuat dua sukat benih. Ia menyusun kayu api, memotong lembu itu dan menaruh potongan-potongannya di atas kayu api itu. Sesudah itu ia berkata: “Penuhilah empat buyung dengan air, dan tuangkan ke atas korban bakaran dan ke atas kayu api itu!” Kemudian katanya: “Buatlah begitu untuk kedua kalinya!” Dan mereka berbuat begitu untuk kedua kalinya. Kemudian katanya: “Buatlah begitu untuk ketiga kalinya!” Dan mereka berbuat begitu untuk ketiga kalinya, sehingga air mengalir sekeliling mezbah itu; bahkan parit itupun penuh dengan air. Kemudian pada waktu mempersembahkan korban petang, tampillah nabi Elia dan berkata: “Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini. Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang membuat hati mereka tobat kembali.” Lalu turunlah api TUHAN menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya. Ketika seluruh rakyat melihat kejadian itu, sujudlah mereka serta berkata: “TUHAN, Dialah Allah! TUHAN, Dialah Allah!” Kata Elia kepada mereka: “Tangkaplah nabi-nabi Baal itu, seorangpun dari mereka tidak boleh luput.” Setelah ditangkap, Elia membawa mereka ke sungai Kison dan menyembelih mereka di sana.
Adakah saudara disini yang sukar mengambil keputusan? Saya salah satunya. Saya bukan tipe orang yang bimbang tetapi saya ini seorang pemikir. Saya tipe orang yang perlu mempertimbangkan semua kemungkinan terlebih dahulu sebelum saya membuat keputusan. Contoh, ketika saya pergi berbelanja, saya bukan tipe pembeli impulsif. Saya tidak masuk ke toko, mengambil apa yang saya inginkan, membayar di kasir dan pergi. Itu bukan saya. Katakanlah saya ingin membeli baju putih. Saya akan masuk ke toko, berjalan memutari toko dan melihat seluruh barang-barang di toko terlebih dahulu, sebelum memutuskan apakah saya ingin membeli baju putih atau tidak. Tetapi itu saja tidak cukup. Saya akan pergi ke toko yang berbeda, melakukan hal yang sama persis, untuk memastikan bahwa tidak ada baju putih yang lebih baik. Tetapi itu juga masih belum cukup. Saya akan pergi ke toko-toko lain yang saya biasa kunjungi di dalam mall tersebut dan mengulang seluruh proses. Saya ingin memastikan bahwa saya mendapatkan baju putih terbaik dengan harga terbaik, alias termurah. Berapa banyak dari anda yang seperti saya? Semua orang Cina angkat tangan anda. Mengambil keputusan bukanlah sesuatu yang mudah. Dan semakin besar konsekuensi dari keputusan, semakin sulit untuk mengambil keputusan. Kadang terlebih mudah untuk tidak mengambil keputusan. Tapi berapa banyak dari anda yang mengerti bahwa untuk tidak mengambil keputusan itu sendiri juga adalah keputusan? Dan kebanyakan dari orang Kristen yang saya kenal yang hidupnya sengsara adalah mereka yang mengambil keputusan untuk tidak mengamil keputusan.
Hari ini, saya punya agenda. Saya ingin terus terang dengan anda dari awal sehingga anda tidak perlu menebak lagi. Jika sepanjang khotbah, sebuah pikiran muncul di benak anda yang mengatakan, “Hmmm sepertinya si Yosi sedang menyinggung aku.” Saya ingin anda tahu bahwa “Ya! Saya sedang menyinggung anda!” Tidak perlu ada ambiguitas dan untuk sebagian dari anda ini akan sangat bernilai pribadi. Dan anda akan mengajukan pertanyaan, “Apakah Yosi sengaja menyiapkan khotbah ini untuk aku?” Dan saya akan menjawab, “Tidak. Saya tidak menyiapkan khotbah ini untuk saudara.” Yang muncul di pikiran saya sewaktu saya mempersiapkan khotbah ini adalah muka dari beberapa jemaat RSI yang sering membuat saya pusing dan gelisah. Tetapi saya percaya Roh Kudus juga akan memakai khotbah ini untuk berbicara secara pribadi kepada anda. Jadi anda tidak perlu menebak saya. Saya sudah memberi tahu anda sebelumnya bahwa saya akan menyinggung anda. Jadi apa agenda saya? Inilah agenda saya untuk hari ini. Hari ini saya ingin anda memutuskan siapa Allah dalam hidup anda dan bertindak konsisten dengan apa yang anda yakini. Kedengarannya sederhana bukan? Memang sederhana! Tetapi ini sangat konfrontatif. Bacaan kita untuk hari ini sangat konfrontatif. Ayat-ayat ini tidak mengizinkan jalan tengah. Anda diberi pilihan. Anda bisa mengikuti Tuhan atau Baal. Anda harus memilih salah satu dan tidak bisa memilih keduanya. Allah dari Alkitab tidak mengizinkan anda melayani dia dan Baal. Jika Tuhan adalah Allah maka layani dia. Jika Baal adalah Allah maka layani dia. Jika Tuhan adalah Allah, maka dia menuntut seluruh kehidupan anda. Tetapi jika Tuhan bukanlah Allah, anda sama sekali tidak punya alasan untuk berada di tempat ini. Bahkan, yang terbaik adalah untuk anda mengabaikan Tuhan sama sekali. Kebanyakan dari orang-orang Kristen yang paling sengsara yang saya tahu adalah mereka yang melayani Tuhan pada hari Minggu dan melayani ilah-ilah lain pada hari Rabu. Hari ini, saya ingin membebaskan anda dari kesengsaraan anda. Entah anda menyerahkan hidup anda sepenuhnya kepada Tuhan atau anda pergi ke luar sana dan nikmati apa yang ditawarkan dunia. Berhenti pergi ke gereja pada hari Minggu dan pergilah jalan-jalan ke taman, ke klub, ke aquarium, dsb. Beberapa dari anda berpikir, “Ini pertama kalinya aku mendengar seorang pendeta mengatakan untuk berhenti pergi ke gereja dan pergi jalan-jalan di hari Minggu.” Tetapi saya serius. Dan saya percaya inilah yang dikatakan teks kita kepada kita hari ini. Berhenti bercabang hati dan berpincang-pincang antara dua Allah dan pilih satu Allah yang akan anda layani.
Bacaan kita hari ini adalah salah satu pertandingan terbesar dalam Alkitab. Ini adalah pertandingan antara Tuhan dan Elia melawan Baal dan para nabi Baal. Pada saat jaman cerita ini, Israel sudah terpisah menjadi dua Kerajaan. Kerajaan Utara dan Kerajaan Selatan. Kerajaan Utara terdiri dari 10 dari dua belas suku dan disebut Israel, sedangkan Kerajaan Selatan terdiri dari dua suku dan disebut Yehuda. Setiap Kerajaan memiliki raja mereka sendiri. Yang berkuasa atas Israel pada saat ini adalah seorang raja dengan nama Ahab. Ahab bukan raja yang saleh. Dia sama sekali tidak takut akan Tuhan. Alkitab bahkan menuliskan bahwa Ahab melakukan kejahatan yang memprovokasi Tuhan lebih banyak dari semua raja-raja yang sebelumnya. Seolah itu tidak cukup buruk, Ahab menikah dengan seorang wanita kafir dengan nama Izebel dan Izebel memperkenalkan Ahab kepada ilah-ilah lain yang disebut Baal. Baal bukan nama satu ilah. Baal adalah nama generik untuk segala ilah. Jadi ada Baal hujan, Baal kesuburan, Baal kesuksesan dll. Dan oleh karena Ahab dan Izebel, Israel tidak lagi menyembah Tuhan saja tetapi mereka juga menyembah Baal. Ini adalah gambaran pernikahan yang sangat buruk. Ada pelajaran di sini: berhati-hatilah dengan siapa anda menikah. Orang yang anda nikahi memiliki pengaruh besar dalam mendekatkan anda kepada Tuhan atau memisahkan anda dari Tuhan. Ini gratis.
Dan dalam 1 Raja-raja 17:1, Allah mengirim nabi-Nya yang bernama Elia. Lalu berkatalah Elia, orang Tisbe, dari Tisbe-Gilead, kepada Ahab: “Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang kulayani, sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali kalau kukatakan.” Introduksi yang luar biasa. Elia muncul secara tiba-tiba, menyatakan tidak akan ada hujan atau embun sama sekali di Israel kecuali lewat perkataannya, dan kemudian dia menghilang begitu saja. Sejak hari itu, ada kekeringan besar yang melanda Israel. Raja Ahab mencari Elia di segala tempat tetapi tidak dapat menemukannya. Dan tiga tahun kemudian, Tuhan berkata kepada Elia untuk menunjukkan dirinya kepada Ahab. Tiba saatnya untuk pertandingan. Ini adalah pertandingan untuk memutuskan sekali dan untuk seterusnya, siapakah Allah yang sesungguhnya. Apakah itu Tuhan atau Baal? Nama Elia berarti “Tuhan adalah Allah” dan inilah misi Elia dalam kehidupan dan inti dari kisah ini. Hanya ada satu Allah yang hidup. Namanya adalah Tuhan atau Yahweh. Jadi, ikuti dia.
Tantangan kepada rakyat
Setelah tiga tahun, Elia muncul di hadapan Ahab dan Ahab kesal. Dia menyalahkan Elia atas kekeringan di Israel. Dan Elia menjawab, “Kenapa kamu menyalahkan aku? Itu bukan salah aku. Ini salahmu Ahab. Kamu telah melakukan dua dosa terhadap Tuhan. Pertama, kamu meninggalkan perintah Tuhan, dan kedua, kamu mengikuti Baal. Jadi kekeringan ini adalah hukuman Tuhan atas dosa-dosamu. Tetapi baiklah, jika kamu ingin kekeringan berakhir, bawa 450 nabi Baal dan 400 nabi Asyera dan temui aku di Gunung Karmel. Juga kumpulkan semua orang Israel di tempat itu. Mari kita selesaikan ini sekali dan untuk seterusnya.” Jadi mereka berkumpul bersama di Gunung Karmel. Dan dengarkan apa yang dikatakan Elia kepada orang-orang Israel. 1 Raja-raja 18:21 – Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata: “Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati? Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia.” Tetapi rakyat itu tidak menjawabnya sepatah katapun. Apakah anda melihat apa yang terjadi? Pada saat ini, orang-orang Israel belum meninggalkan Tuhan sepenuhnya. Mereka tahu bahwa Tuhanlah yang membawa mereka keluar dari Mesir dengan tangan-Nya yang perkasa. Mereka tahu bahwa Tuhanlah yang memberikan mereka Tanah Perjanjian. Mereka masih berpegang pada Hukum Musa dan memberikan korban kepada Tuhan. Namun, mereka juga menyembah Baal pada saat bersamaan. Mereka menyembah Baal untuk kebutuhan mereka sehari-hari. Jadi mereka tetap berpegang kepada status mereka sebagai umat pilihan Tuhan tetapi mereka menjalani kehidupan sehari-hari dengan bergantung kepada Baal. Dan sekarang Elia mengatakan kepada mereka untuk menghentikan itu. Jika Tuhan adalah Allah, maka dia adalah satu-satunya Allah. Tuhan tidak memberikan ruang bagi allah lain. Tuhan tidak akan membagi kemuliaan-Nya dengan yang lain. Jadi Israel harus memilih melayani Tuhan saja atau melayani Baal saja. Tidak ada kompromi atau negosiasi. Itulah tantangannya dan tantangan ini sangat berlaku bagi kita.
Ada banyak orang Kristen saat ini yang mengaku dengan mulut mereka bahwa Tuhan adalah Allah tetapi menyembah berhala dengan hidup mereka. Dan dengan berhala, itu tidak hanya berarti anda sujud kepada patung dewa-dewa lain. Tapi berhala juga bisa berarti apa pun yang anda cintai lebih daripada Tuhan. Dan sering kali berhala bukanlah hal yang buruk. Berhala adalah hal baik yang kita ubah menjadi allah. Saya beri anda sebuah contoh. Salah satu berhala yang paling umum di zaman kita adalah kesuksesan. Sukses adalah sesuatu yang baik. Tuhan menciptakan anda dengan kemampuan untuk bekerja dan berkembang. Tetapi yang terjadi adalah kita mengubah kesuksesan menjadi allah kita. Kita didorong oleh kesuksesan dan kita bersedia membayar apapun harganya agar kita menjadi sukses. Kita belajar dengan keras dan kita bekerja dengan keras agar kita dapat dikenal oleh orang-orang di sekitar kita. Dan jika kita tidak menerima pengakuan itu dari orang-orang sekitar kita, hidup kita hancur. Ada banyak contoh berhala lainnya. Dan intinya adalah, anda harus memilih untuk mengikuti Tuhan atau mengikuti berhala anda. Pilih salah satu. Jika uang yang membuat anda merasa penting, maka lakukanlah apa pun untuk mendapatkan lebih banyak uang. Jangan memakai nama Tuhan untuk menghasilkan uang. Anda akan kecewa. Jika kepuasan seksual yang memuaskan anda, maka lakukanlah hubungan seks sebanyak mungkin dengan siapa pun yang anda inginkan. Jangan menggunakan Tuhan untuk membuat anda merasa bersalah, hanya untuk terus mengejar nafsu seksual anda. Jika penerimaan orang lain adalah apa yang membuat anda merasa berarti, maka jualah jiwa anda untuk menyenangkan orang. Lakukan apa yang perlu anda lakukan untuk mendapatkan penerimaan mereka. Jangan menggunakan Tuhan untuk meningkatkan gambar diri anda ketika yang anda inginkan adalah pujian dari orang lain. Jika sukses adalah tujuan anda, maka berlarilah dengan cepat mengejar kesuksesan. Jangan melihat ke kanan dan ke kiri dan khawatir tentang bagaimana keputusan anda mempengaruhi orang lain. Jika keluarga adalah kesenangan utama anda, maka utamakanlah keluarga. Berhenti menghabiskan waktu datang ke gereja di hari Minggu dan ajaklah keluarga anda jalan-jalan. Jika Baal adalah allahmu maka ikutilah dia. Jangan setengah-setengah. Lakukan dengan sekuat tenaga. Kejar dosa. Berhenti berpincang-pincang. Banyak orang Kristen berusaha menjadi keduanya. Mereka ingin sedikit Tuhan dan sedikit Baal. Dan ini sangat melelahkan. Karena anda tidak menikmati sukacita penuh mengikuti Kristus tetapi anda juga tidak menikmati kesenangan dosa dengan penuh. Tidak heran anda sengsara.
Sekarang, mari ngobrol. Saya bertemu orang-orang seperti ini setiap saat. Mereka tampaknya memiliki pertemuan pribadi dengan Tuhan. Mereka rela melakukan apa saja untuk Tuhan. Mereka mendengar kabar baik tentang pengampunan dosa. Mereka mendengar Injil dan mereka dibaptis. Mereka mungkin adalah orang-orang favorit saya di gereja. Mereka ada di gereja setiap hari Minggu. Jika ibadah dimulai jam 10, mereka tidak tiba pada jam 10:20 seperti banyak dari anda tetapi mereka tiba jam 9:30. Mereka berdoa untuk setiap kursi yang kosong satu persatu. Mereka rajin membaca Alkitab setiap hari. Mereka tidak pernah absen KM. Selama segala sesuatu berjalan sesuai dengan keinginan mereka, mereka memberikan segalanya untuk Tuhan. Mereka mengatakan kepada semua orang, “Aku mencintai Tuhan. Aku mau memberikan segalanya untuk Tuhan.” Tetapi ketika kehidupan tidak berjalan sesuai kehendak mereka, mereka berkata, “Siapa itu Tuhan? Dimana dia?” Mereka mempertanyakan Tuhan. Tetapi kemudian mereka datang ke gereja dan mendengar Injil diberitakan dan mereka terbakar lagi. “Aku mencintai Tuhan. Aku mau menari untuk Tuhan.” Sampai suatu hari mereka bertemu dengan si dia. Mereka tahu bahwa mereka tidak seharusnya berpacaran dengan orang yang tidak percaya tetapi apa yang dapat mereka lakukan ketika mereka sedang jatuh cinta? Jadi mereka mengatakan kepada saya, “Yos, kan kami belum tentu menikah. Kami hanya akan berpegangan tangan dan minum kopi bersama selama 2 atau 3 tahun ke depan dan melihat ke mana Tuhan menuntun kami. Aku tahu dia bukan orang Kristen tetapi dia orang yang sangat baik. Dan di samping itu, mungkin melalui aku dia akan mengenal Tuhan. Kita tidak pernah tahu kan? Kamu tahu bagaimana kamu sering berbicara tentang misimu di RSI tentang satu orang untuk memuritkan satu murid dalam satu tahun? Aku merasa ini adalah satu-ku. Mungkin ini adalah kehendak Tuhan untuk hidupku. And he is hot.” Dan saya akan menjawab, “So is hell. Neraka juga panas. Aku sangat yakin ini bukan kehendak Tuhan untuk kamu. Kehendak Tuhan bagi kamu adalah untuk membagikan Injil kepada dia dan memperkenalkan dia kepada Kristus. Dan jika dia percaya dan menjadi seorang Kristen, maka itu luar biasa. Beri dia waktu satu tahun untuk melihat apakah dia berpura-pura atau tidak. Dan jika imannya benar, maka kamu dapat berpegangan tangan dan minum kopi dengan dia untuk dua atau tiga tahun ke depan.” Tetapi tentu saja, apa yang diketahui seorang pendeta bujangan tentang cinta? Jadi kebanyakan dari mereka mengabaikan nasehat saya. Dan dalam waktu singkat, mereka mulai kehilangan keinginan dan hasrat mereka untuk Tuhan. Mengapa? Karena mereka berusaha mengikuti Tuhan dan Baal pada saat bersamaan, sama seperti bangsa Israel. Dan kekhawatiran saya sebagai salah satu pendeta anda adalah bahwa cerita ini sebenarnya berbicara tentang banyak dari anda. Anda cukup tahu tentang Tuhan untuk menyadari bahwa anda tidak bisa meninggalkan Tuhan sepenuhnya tetapi anda juga mengejar berhala anda pada saat yang bersamaan. Gereja hanya menjadi ritual hari Minggu untuk anda.
Saya suka cara Chandler mengatakannya, “Church is a terrible hobby to have.” Jadi, anda berpakaian bagus setiap hari Minggu dan mengenakan wajah gereja dan bertemu banyak orang gereja dan berpura-pura bahwa semuanya baik-baik saja. Kemudian anda datang dan bernyanyi tentang bagaimana Tuhan mencintai anda dan anda mencintai Tuhan meskipun anda mengetahui dalam hati anda bahwa anda tidak mencintai dia. Anda tahu semua ritme gereja. Anda tahu kapan harus mengangkat tangan dan kapan harus memukul dada anda. Kemudian anda duduk dan mendengarkan saya teriak-teriak kepada anda tentang betapa berdosanya anda dan kabar baik Injil yang memanggil anda untuk bertobat. Jadi anda merasa bersalah, minta maaf kepada Tuhan, masukan uang ke kotak persembahan, dan kemudian anda pulang dan kembali mengejar Baal. Hobi yang sangat buruk. Anda sangat buang-buang waktu. Berhenti lakukan ini. Ini sangat menyedihkan. Jika Baal adalah allah, maka ikutilah dia. Pergi dan berbuat dosa sebanyak yang anda bisa. Jadilah pendosa terbaik yang anda bisa. Beberapa dari anda khawatir sekarang. “Apakah ini sebuah gereja? Pendetanya mengatakan kepada aku untuk tidak usah ke gereja dan menjadi pendosa terbaik yang aku bisa. Apakah dia pendeta Instagram palsu?” Tidak, saya bukan pendeta Instagram palsu. Dengarkan saya dengan jelas. Jika Baal adalah allah, ikuti dia! Berhenti menjadi orang yang bercabang hati yang sengsara yang tidak bisa memutuskan dan terus berjalan pincang dari satu sisi ke sisi lain. Ini sangat melelahkan dan mencapaikan. Pergi dan lari secepat mungkin mengejar dosa. Karena semakin cepat anda berlari mengejar dosa, semakin cepat anda menyadari kekosongan janji-janji dosa. Tetapi, jika Tuhan adalah Allah maka ikutilah dia. Dengan seluruh kekuatan anda. Karena inilah yang saya tahu tentang mereka yang memberikan seluruhnya untuk Tuhan. Sukacita yang berlimpah dan kenikmatan senantiasa menjadi milik anda! Ini adalah hak istimewa bagi mereka yang mengikuti Tuhan dengan sepenuh hati. Jadi pilih salah satu hari ini: Tuhan atau Baal.
Keheningan Baal
Mari kita lanjutkan. Elia mengatakan kepada orang-orang Israel untuk membawa dua lembu jantan, satu untuk Elia dan satu untuk para nabi Baal, dan mereka akan mendirikan mezbah yang terpisah. Kemudian mereka akan memanggil nama allah mereka dan allah yang menjawab dengan api adalah Allah yang hidup. Sederhana. Orang-orang Israel menyetujuinya dan pertandingan dimulai. Biasanya, dalam setiap pertandingan, anda ingin tim anda memiliki keuntungan sebanyak mungkin. Anda tidak ingin tim anda dirugikan. Tetapi tidak demikian halnya dengan Elia. Elia sengaja memberikan semua keuntungan kepada para nabi Baal. Pertama, mereka mengadakan pertandingan ini di Gunung Karmel. Gunung Karmel dikenal pada waktu itu sebagai wilayah Baal. Jika anda suka menonton olahraga, maka anda tahu keuntungan bermain di lapangan kandang. Lapangan kandang memberi anda keunggulan ekstra karena anda akrab dengan lingkungan anda dan anda memiliki supporter di sisi anda. Elia sengaja memilih kandang Baal untuk melakukan pertandingan. Dan tidak hanya itu, kita juga tahu bahwa ada 450 nabi Baal dan 400 nabi Asyera. Jadi mereka memiliki 850 pemain di tim lain dan Elia sendirian. 850 vs 1. Perbandingan yang tidak baik. Selain itu, Elia juga memutuskan untuk menjadi seorang gentleman dan membiarkan tim Baal memilih lembu jantan terlebih dahulu dan agar mereka mencoba terlebih dahulu. Ini berarti bahwa jika Baal menjawab dengan api, Elia sudah kalah bahkan sebelum dia mulai. Kenapa dia melakukan itu? Elia tidak bodoh. Sebaliknya, dia sangat pintar. Dia memberikan setiap keuntungan kepada para nabi Baal untuk menunjukkan kepada orang Israel kebodohan dalam mengikuti Baal dan untuk lebih meningkatkan kemuliaan Tuhan ketika Tuhan menjawab dengan api. Tuhan tidak dibatasi oleh kerugian. Faktanya, Tuhan suka berada pada posisi yang tidak menguntungkan karena dia akan menerima kemuliaan yang lebih besar ketika dia menang. Dengarkan ini. Ketika Tuhan ada di pihak anda, tidak peduli berapa banyak kerugian yang anda miliki, tidak peduli berapa banyak keuntungan yang musuh anda miliki, anda pasti menang.
Jadi para nabi Baal memanggil nama Baal dari pagi hingga siang hari. Mereka memanggil Baal selama 6 jam berturut-turut dan tidak ada yang terjadi. Setelah menunggu beberapa jam, Elia bosan dan mulai mengejek mereka. “Teriak lebih keras. Mungkin dia sedang melamun. Mungkin dia sedang memeriksa Instagram dan tidak mendengarkanmu. Atau mungkin dia sedang kencing (ini adalah terjemahan harfiah. Bahasa Indonesianya sangat sopan – sedang berurusan. Ini kencing yang panjang.) Atau mungkin dia sedang berlibur ke Jepang. Atau mungkin dia sedang keluar makan siang atau berbelanja. Atau mungkin dia lelah dan sedang tidur siang. Teriak lebih keras.” Ini adalah salah satu karunia Roh. Namanya adalah ejekan kudus. Jika anda ingin belajar bagaimana melakukannya, nanti boleh ambil les pribadi dengan saya. Jadi para nabi Baal berteriak lebih keras dan kemudian mereka juga mulai menari untuk Baal. Mengapa mereka menari? Asumsinya adalah begini. Agar Allah menjawab anda dan memberikan apa yang anda inginkan, anda perlu membuat dia bahagia dengan melakukan sesuatu untuk dia. Anda perlu menyenangkan dia. Jadi mereka menari untuk Baal. Dan ketika menari tidak berhasil, mereka mulai menoreh diri mereka sendiri. Mengapa? Karena jika melakukan sesuatu tidak cukup, anda perlu mengorbankan diri anda untuk menyenangkan Allah. Kedengaran tidak asing? Beginilah cara anda melayani setiap ilah lainnya.
Saat ini, banyak orang masih mencoba untuk melakukan sesuatu dan mengorbankan diri mereka untuk mendapatkan penerimaan dan berkat dari Allah. Entah itu datang dalam paket agama atau berhala pribadi, setiap ilah palsu meminta anda untuk menari dan melukai diri anda untuk mereka. Bekerja lebih keras. Lakukan lebih baik. Ilah palsu selalu membutuhkan pembayaran dan pengorbanan dari kita dan itu selalu merugikan kita. Coba pikirkan. Jika sukses adalah ilah anda, anda akan mengorbankan integritas anda dan anda akan melakukan apa pun untuk naik posisi. Jika penerimaan adalah ilah anda, anda akan mengorbankan kejujuran anda dan berbohong untuk mendapatkan pujian. Jika hubungan adalah ilah anda, anda akan mengorbankan tubuh anda dan masa depan anda untuk bisa bersama dengan dia. Dan inilah kebenaran tentang semua ilah palsu: semakin banyak yang anda lakukan untuk berhala anda, semakin banyak mereka meminta. Dimulai dengan teriakan, kemudian berubah menjadi tarian, dan kemudian berubah menjadi luka. Mengapa? Karena apa yang anda lakukan tidak akan pernah cukup. Berhala anda tidak dapat memuaskan anda dan memberikan apa yang anda inginkan. Dan banyak orang Kristen mencoba mendekati Tuhan dengan cara yang sama. Kita menggunakan doa dan disiplin rohani sebagai pembayaran dan pengorbanan kita untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Jadi kita pergi ke gereja, kita membaca Alkitab, kita berdoa, kita melayani di gereja, kita melakukan segalanya dengan benar agar diterima oleh Tuhan. Tetapi ketika kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan dari Tuhan, kita hilang. Kita menganggap Tuhan seperti Baal. Tetapi Tuhan bukan Baal.
Dengarkan apa yang terjadi setelah para nabi Baal melakukan semua itu. 1 Raja-raja 18:29 – Sesudah lewat tengah hari, mereka kerasukan sampai waktu mempersembahkan korban petang, tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab, tidak ada tanda perhatian. Jangan lewatkan ini. Tidak ada suara, tidak ada jawaban, tidak ada perhatian. Tiga pengulangan untuk menekankan poin yang sama. Penulis kitab raja-raja berusaha menekankan bahwa Baal adalah tidak ada, tidak ada, tidak ada. Baal sama sekali bukan apa-apa. Triple nol. Baal tidak menjawab. Tanggapan dari Baal adalah keheningan total. Tetapi Tuhan berbeda. Jika Baal itu tidak ada, tidak ada, tidak ada, maka Tuhan itu kudus, kudus, kudus. Dan Tuhan tidak diam. Tuhan tidak pernah hilang. Tuhan tidak pernah pergi berlibur. Tuhan tidak pernah tidur siang. Dia tidak pernah lelah. Dia selalu ada. “Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel.” (Mazmur 121: 4). Tuhan berbeda dari Baal. Dia adalah satu-satunya Allah yang sesungguhnya.
Api Tuhan
Sekarang perhatikan apa yang terjadi selanjutnya. Elia memanggil orang-orang Israel untuk berkumpul di sekelilingnya. Dia mendirikan mezbah menggunakan dua belas batu untuk mewakili dua belas suku Israel. Kemudian dia mengatur kayu dan memotong lembut jantan menjadi potongan-potongan dan meletakkannya di atas kayu api. Dan kemudian dia melakukan sesuatu yang aneh. Dia menuangkan 12 buyung air ke atas korban bakaran dan kayu sampai mezbah itu basah kuyup dengan air. Ini aneh. Beberapa tahun yang lalu, saya mendengar seorang pengkhotbah yang sangat terkenal mengkhotbahkan perikop ini dan dia berkata bahwa agar api Tuhan turun dari surga, ada harga yang harus dibayar. Pada saat itu, air adalah komoditas yang sangat mahal karena kekeringan. Jadi orang Israel harus membawa pengorbanan yang mahal agar Tuhan menjawab mereka dengan api. Tapi itu tidak benar. Untuk mengatakan bahwa kita perlu membawa pengorbanan yang mahal agar Tuhan mengirimkan apinya adalah sama seperti kita menempatkan Tuhan pada tingkat yang sama dengan Baal. “I scratch your back, you scratch my back.” Saya berteriak marah-marah kepada video YouTube. Izinkan saya menjelaskan alasan tujuan air. Ada anda yang punya pengalaman membuat api unggun? Saya melakukannya beberapa kali di kamp SMA. Saya mungkin tidak tahu banyak tentang membuat api tetapi satu hal yang saya tahu. Anda tidak menggunakan air untuk membuat api. Ini seperti mencoba diet dengan meminum bubble tea. Tidak akan berhasil. Ini menciptakan efek sebaliknya. Namun inilah yang Elia lakukan. Dia dengan sengaja membuat keadaan yang merugikan Tuhan. Mengapa? Alasan yang sama ia memberikan semua keuntungan kepada para nabi Baal. Elia ingin semua orang Israel tahu bahwa apa yang akan terjadi hanya dapat dijelaskan oleh kuasa Tuhan. Rintangan terbesar bukanlah rintangan sama sekali bagi satu-satunya Allah yang hidup. Maka Elia berdoa kepada Tuhan.
1 Raja-raja 18:36-37 – Kemudian pada waktu mempersembahkan korban petang, tampillah nabi Elia dan berkata: “Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini. Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang membuat hati mereka tobat kembali.” Doa yang luar biasa. Ini sangat penting. Berapa lama waktu yang kita butuhkan untuk membaca doa Elia? Kurang dari semenit. Ini adalah doa yang sangat singkat. Nabi Baal berdoa selama 6 jam dan tidak ada yang terjadi. Elia hanya perlu 30 detik. Kuasa doa tidak ada hubungannya dengan berapa panjanganya doa tetapi kepada siapa kita berdoa. Dan saya suka doa Elia. Dia meminta dua hal. Satu, dia meminta Tuhan untuk membela namanya sendiri. Bahwa tidak ada Allah selain Tuhan. Dua, dia meminta Tuhan untuk membuat hati orang-orang kembali kepada Tuhan. Ini sangat penting. Karena kebangunan rohani akan meledak di Israel. Orang-orang akan bertobat dan kembali kepada Tuhan. Tetapi itu semua bergantung pada doa Elia agar Tuhan membela namanya sendiri dan agar Tuhan mengembalikan hati orang Israel kepadanya. Ini merupakan dorongan bagi saya. Saya sangat ingin melihat banyak orang bertobat dan kembali kepada Tuhan. Saya sangat ingin melihat setiap dari anda memiliki hati yang terbakar untuk Tuhan. Tetapi saya juga menyadari keterbatasan dan ketidakmampuan saya untuk melakukannya dan itu adalah kabar baik. Karena jika pertobatan anda bergantung pada saya, saya akan mati muda mencoba meyakinkan anda untuk mengikuti Tuhan. Saya tidak bisa melakukan itu tetapi ada satu yang bisa. Itu adalah Tuhan sendiri. Dia adalah satu-satunya yang mampu mengembalikan hati orang-orang kepadanya. Dan itu adalah harapan saya dan harapan anda ketika kita membagikan Injil kepada orang lain. Tuhan adalah satu-satunya yang mampu mengubah hati manusia. Peran kita adalah berlutut dan meminta kepada Tuhan dalam doa untuk melakukan apa yang hanya dia sendiri dapat lakukan.
1 Raja 18:38-39 – Lalu turunlah api TUHAN menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya. Ketika seluruh rakyat melihat kejadian itu, sujudlah mereka serta berkata: “TUHAN, Dialah Allah! TUHAN, Dialah Allah!” Meskipun penuh dengan kerugian, api Tuhan turun dari langit dan menyambar habis segala sesuatu. Tidak ada yang tersisa. Tidak ada lembu, tidak ada kayu, tidak ada batu, tidak ada tanah, dan tidak ada air. Lihat, sekarang Tuhan sedang pamer. Jangan lewatkan dua kontras yang terjadi. Para nabi Baal berseru kepada Baal dan menyakiti diri mereka sendiri tetapi tidak ada jawaban. Elia menaruh semua rintangan terhadap Tuhan, kemudian dia memanggil Tuhan dengan iman dan Tuhan menjawab. Segala sesuatu yang tidak dapat dilakukan Baal, Tuhan lakukan secara instan dan bahkan jauh lebih dari itu. Dan apa yang terjadi selanjutnya? Kebangunan rohani terjadi. Orang-orang sujud dan berkata bahwa Tuhan adalah Allah. Apa penyebabnya? Api Tuhan. Jangan lewatkan ini. Api Tuhan melakukan dua hal. Satu, api menyambar habis korban bakaran, dan dua, api mengubah hati orang-orang kembali kepada Tuhan. Api Tuhan menunjukkan bahwa Tuhan adalah Allah dan api juga adalah sarana yang dipakai Tuhan untuk mengubah hati seluruh rakyat. Api adalah demonstrasi kuasa dan kasih karunia Tuhan. Adalah penerimaan Tuhan atas korban bakaran yang mengubah hati orang Israel kembali kepada Tuhan. Saudara, ini adalah Injil.
Ada kisah menarik dalam Lukas yang saya tidak mengerti untuk bertahun tahun sampai baru-baru ini ketika saya sedang menyiapkan kotbah ini. Lukas 9:51-55 – Ketika hampir genap waktunya Yesus diangkat ke sorga, Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem, dan Ia mengirim beberapa utusan mendahului Dia. Mereka itu pergi, lalu masuk ke suatu desa orang Samaria untuk mempersiapkan segala sesuatu bagi-Nya. Tetapi orang-orang Samaria itu tidak mau menerima Dia, karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem. Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata: “Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?” Akan tetapi Ia berpaling dan menegor mereka. Sekarang jika anda memiliki Alkitab Inggris yang baik, anda bisa melihat bahwa ada angka kecil di akhir ayat 54. Dan jika anda melihat angka itu di bagian bawah halaman, anda akan menemukan bahwa beberapa manuskrip memiliki perkataan “seperti yang dilakukan oleh Elia.” Itu artinya perkataan itu mungkin ada atau mungkin tidak ada dalam manuskrip asli. Tapi intinya tetap sama. Orang Samaria menolak Yesus karena dia mengarahkan pandangannya ke Yerusalem. Ini adalah cara Lukas untuk mengatakan bahwa Yesus bertekad untuk pergi ke Yerusalem untuk disalibkan. Yesus tahu bahwa dia akan mati dan dia bertekad untuk mati. Dan orang Samaria menolak Yesus karena hal itu. Dan Yakobus dan Yohanes meresponi itu dengan mengatakan bahwa mereka ingin menyuruh api turun dari langit dan membinasakan orang Samaria. Dan Yesus menegor mereka. Mengapa? Karena mereka salah mengerti. Yesus bukanlah Elia yang memanggil api penghakiman Tuhan turun dari langit. Yesus datang untuk menjadi korban yang akan menerima api penghakiman Tuhan. Yesus berkata bahwa dia tidak datang ke dunia untuk menghakimi dunia melainkan untuk menyelamatkan dunia.
Inilah yang memisahkan Yesus dari setiap ilah lainnya. Setiap ilah lain berkata, “Menarilah untukku, lakukan sesuatu untukku dan aku akan menerimamu.” Tetapi Yesus adalah satu-satunya Allah yang menari dan melakukan sesuatu untuk anda. Setiap ilah lain berkata, “Lukai dirimu untukku, berkorban untukku.” Tetapi Yesus adalah satu-satunya Allah yang dilukai untuk anda dan menjadi korban untuk anda. Setiap ilah lain berkata, “Berikan darahmu untukku.” Tetapi Yesus adalah satu-satunya Allah yang memberikan darahnya untuk anda. Setiap ilah lain menuntut dari anda tetapi Yesus adalah satu-satunya Allah yang datang untuk memberikan anda kehidupan. Ini adalah Injil. Setiap agama lain mengatakan kepada anda untuk melakukan sesuatu dan tidak ada jawaban tetapi Injil mengatakan kepada anda untuk memanggil dengan iman dan Tuhan menjawab. Penerimaan anda adalah karena kasih karunia melalui iman. Anda tidak perlu melukai diri anda sendiri untuk mendapatkan penerimaan Tuhan karena Yesus sudah melukai dirinya sendiri untuk anda. Yesus datang dan mencucurkan darahnya untuk anda agar anda diterima di hadapan Tuhan melalui iman anda kepada Yesus. Semua ilah lain tidak memberikan anda jawaban. Mereka semua diam dan tak berdaya. Tetapi Tuhan menjawab anda dengan mukjizat. Tuhan yang datang dan berdarah untuk anda dan mati di kayu salib sebagai ganti anda, dibangkitkan dari kematian dan duduk di sebelah kanan Allah, dan untuk selamanya bersyafaat bagi mereka yang percaya kepadanya. Tuhan, Dialah Allah! Hanya ketika anda melihat api Tuhan jatuh kepada Yesus hati anda dapat terbakar untuk Yesus. Ini adalah Injil.
1 Raja-raja 18:40 – Kata Elia kepada mereka: “Tangkaplah nabi-nabi Baal itu, seorangpun dari mereka tidak boleh luput.” Setelah ditangkap, Elia membawa mereka ke sungai Kison dan menyembelih mereka di sana. Inilah yang terjadi ketika anda melihat api Tuhan. Hati anda terbakar untuk kebesaran nama Tuhan dan anda menyembelih musuh-musuh Tuhan. Itu tidak berarti bahwa anda pergi ke luar sana dan mulai membunuh orang tetapi ini berarti bahwa anda tidak akan membiarkan Baal berkuasa di hati anda. Baal tidak akan memuaskan anda. Baal tidak akan menjawab doa anda. Hancurkan semua berhala dalam hidup anda. Hancurkan dengan sangat kejam. Jangan bermain-main dengan dosa. Dosa bukan binatang peliharaan. Dosa adalah pemangsa yang siap membunuh anda kapan saja. Anda perlu membunuh dosa sebelum dosa membunuh anda. Satu-satunya tanggapan yang layak untuk Injil adalah untuk mengikuti Tuhan dengan sepenuh hati dan menghancurkan Baal dalam hidup anda.
Setelah kemenangan yang begitu luar biasa, Elia pergi ke atas Gunung Karmel dan berdoa meminta hujan turun. Dan Tuhan menjawab doanya dan mengirimkan hujan yang besar. Dan saya suka apa yang terjadi selanjutnya. Ahab kembali ke Yizreel dengan kereta kudanya. Dan Elia berlari dengan kakinya dan menyusul kereta kuda Ahab. Bisakah anda membayangkan adegan itu? Elia sedang berlari di sebelah kereta Ahab, menyapa Ahab, dan kemudian menyalip Ahab. Bagaimana itu mungkin? Hanya Tuhan yang tahu. Tapi ini sangat indah. Dengan Tuhan, anda dapat berlari lebih cepat daripada kereta kuda tercepat.
Saya akan mengakhiri dengan ini. Hari ini, saya percaya Tuhan ingin membakar apinya di hati anda. Dan untuk itu, anda harus membuat keputusan. Siapa yang anda sembah? Tuhan atau Baal? Berapa lama lagi anda akan pincang di antara dua pendapat? Pilih. Jika Baal adalah allah, maka ikutilah dia. Pergi dan jadilah orang dosa terbaik. Berhentilah menjadi orang sengsara yang bercabang hati. Dan ketika dosa mengecewakan anda, barulah anda siap untuk mendengar Injil. Tetapi harapan saya adalah bahwa anda memilih Tuhan karena dialah satu-satunya Allah yang hidup. Saya ingin setiap anda untuk memberikan segalanya untuk Yesus. Jika hati anda tidak terbakar untuk Yesus, mungkin itu karena anda masih menyimpan Baal di kantong anda. Saya mohon kepada anda hari ini untuk melepaskan berhala anda dan mengikuti Yesus. Yesus adalah satu-satunya Allah yang sewaktu anda mengikuti dia, dia akan memuaskan anda dan sewaktu anda gagal, dia akan mengampuni anda. Ikuti dia dengan sepenuh hati. Jadi apa yang perlu anda lakukan untuk hidup sepenuhnya bagi Yesus? Apa pun itu, hari ini saya ingin anda membuat pilihan untuk mengikuti Yesus. I have decided to follow Jesus, no turning back. The cross before me, the world behind me, no turning back.
Discussions:
- What is the problem with Israel in Ahab’s days and how does this problem relate to us?
- What is the choice that Elijah presented to Israel and us? Why is it better for us to choose one over limping between two?
- “When you have the Lord on your side, it does not matter how many disadvantages you have, it does not matter how many advantages your enemy has, you will triumph.” Agree or disagree? Do you have a testimony that you can share with others?
- Baal does not answer and Baal is nothing. In your opinion, why do many people continue to pursue Baal (idols) today even though they are nothing?
- Read Elijah’s prayer in 1 Kings 18:36-37. How does his prayer empower us to share the gospel with unbelievers?
- What makes the gospel different from every religion or idols?
- Split into group of two or three and pray for one another that they may continue to say no to Baal and say yes to Christ.
Sorry, the comment form is closed at this time.