Undangan ke pesta yang kekal

YESAYA 55:1:
Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran!
 
Ide Utama:
Tuhan memanggil jiwa-jiwa yang miskin, haus, lapar untuk datang ke perjamuan yang berkelimpahan dengan gratis — yaitu keselamatan di dalam Kristus!
 
I. Undangan dari Tuhan : Datanglah ke Pesta (55:1 – 5)
A. Siapa yang diundang? Pengemis yang kehausan dan yang tidak pernah menikmati kepuasan
B. Apa yang disediakan?
Air, susu, anggur, makanan pilihan
C.Berapa biayanya? Gratis!
 
II. Perintah Tuhan :
Carilah Aku Sekarang (55:6 – 9)
A. Carilah Tuhan selama dia bersedia ditemukan.
B. Tinggalkan kejahatan Anda.
C. Pengampunan dari Tuhan yang melimpah membumbung di atas kita.
 
III. Penyediaan dari Tuhan : Firman-Nya Sangat Efektif
(55:10 – 13).
A. Firnan Tuhan itu seperti hujan: sangat efektif dan berkuasa.
B. Utusan Tuhan pergi dengan sukacita.
C. Masa depan dunia akan bebas dari kutukan.
 
  1. Undangan Tuhan: Datanglah ke Pesta!
 
YESAYA 55:1 – 5:
  1. Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran!
  2. Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat.
  3. Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup! Aku hendak mengikat perjanjian abadi dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh yang Kujanjikan kepada Daud.
  4. Sesungguhnya, Aku telah menetapkan dia menjadi saksi bagi bangsa-bangsa, menjadi seorang raja dan pemerintah bagi suku-suku bangsa;
  5. sesungguhnya, engkau akan memanggil bangsa yang tidak kaukenal, dan bangsa yang tidak mengenal engkau akan berlari kepadamu, oleh karena TUHAN, Allahmu, dan karena Yang Mahakudus, Allah Israel, yang mengagungkan engkau.
 
Pada tahun 1845 Hans Christian Andersen menulis sebuah buku cerita pendek berjudul “The Little Match Girl” (Gadis Penjual Kirek Api) yang bercerita tentang seorang gadis muda yang malang yang berkelana ke jalan-jalan di sebuah kota pada malam Tahun Baru yang dingin untuk menjual korek api. Dia sangat menderita kedinginan tetapi takut pulang tanpa menjual korek api karena ayahnya akan memukulinya.
Saat dia berjalan melalui jalan-jalan yang dingin dan gelap, dia melihat ke jendela rumah-rumah orang kaya dan melihat pesta yang sangat meriah yang tersedia begitu banyak makanan yang lezat, tetapi tidak ada satu orang pun yang memperhatikannya dan mengundangnya masuk.
Dia menemukan sebuah sudut untuk duduk dan berusaha untuk beristirahat sejenak, tapi tidak lama kemudian gadis kecil ini merasakan kedinginan yang sangat menggigit tubuh nya dan dia mulai menyalakan korek apinya satu per satu untuk menghibur dirinya dan juga untuk menghangatkan dirinya.
Dalam cahaya korek api yang menari-nari dihadapanya, dia membayangkan dirinya sedang duduk di jamuan makan yang mewah dan menikmati makanan yang lezat dalam kehangatan sebuah ruangan yang indah.
Cerita ini berakhir tragis karena dia menghabiskan semua korek apinya dan lalu perlahan tapi pasti dia mati kedinginan.
 
Saya sering memikirkan undangan Injil Kristus untuk kita semua datang kepada Nya dalam terang cerita sedih itu.
Alkitab menggambarkan bahwa kita adakah orang berdosa seperti seorang yang berada di luar kerajaan, perlu masuk untuk diselamatkan.
Di dalam kerajaan ada pesta berkat yang sangat mewah.
Di luar kerajaan tidak ada apa-apa selain kegelapan, kesengsaraan, dan penderitaan. Yesus mengatakan sebuah perumpamaan tentang seorang raja yang ingin membuat pesta pernikahan yang sangat mewah untuk anaknya, dan ia mengirim utusan untuk mengundang orang-orang untuk datang, tapi semua orang yang diundang menolak untuk datang (Mat 22: 1 – 14).
Dalam banyak hal, kisah ini lebih tragis daripada “The Little Match Girl, ” yang diatas tadi; karena kebutaan dan kebodohan kita yang menyebabkan kita menolak undangan sang raja yang luar biasa seperti itu, dan sebenarnya itu adalah akar permasalahan utama hidup kita yang berada dalam penderitaan hidup di dunia ini sewaktu kita juga hidup dihadapan Tuhan yang kudus.
 
Dalam Yesaya 55 Allah menyampaikan undangan mendesak kepada orang-orang berdosa di seluruh dunia untuk datang kepada Kristus dan menikmati pesta yang hangat, super mewah dan meriah.
Satu-satunya pertanyaan bagi kita masing-masing adalah, Akankah kita masuk ke pesta itu?sementara di undangan kerajaan itu ada batasan waktu nya.
 
Yesaya 55 dimulai dengan undangan ke pesta yang ditawarkan kepada pengemis yang haus yang tidak punya uang (ay. 1).
Itu juga ditawarkan kepada orang-orang yang memang memiliki sumber daya dan kemampuan tetapi dengan bodohnya menyia-nyiakannya untuk hal-hal yang pada akhirnya tidak memuaskan kehidupan mereka (ay. 2).
Pesta kerajaan ini pertama-tama menawarkan minuman, lalu “makanan pilihan.”
Tiga minuman yang disediakan adalah air, anggur, dan susu. Ketiganya mewakili aspek yang berbeda dari apa yang Kristus rindu lakukan bagi jiwa kita.
Pertama:
Kristus menawarkan air kepada jiwa-jiwa yang sekarat karena kehausan.
Air melambangkan kehidupan, karena tanpanya kita pasti akan mati.
Yesus berjanji kepada orang yang haus,
YOHANES 4:13-14:
  1. Jawab Yesus kepadanya: “Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi,
  2. tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.”
 
Kedua,
Kristus menawarkan susu, yang melambangkan makanan, seperti yang didapat bayi dari ibunya. Petrus memerintahkan orang Kristen,
1 PETRUS 2:2-3:
  1. Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,
  2. jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan.
 
Ketiga:
Kristus menawarkan anggur, yang memiliki kekuatan untuk memberikan kehidupan dalam perayaan yang penuh sukacita.
 
Yesus mengubah air menjadi anggur di pesta pernikahan di Kana untuk memungkinkan mereka merayakan pesta dengan kebebasan yang penuh sukacita.
Semua orang tidak hanya membutuhkan roti dan air semata-mata untuk hidup tetapi sesuatu yang memungkinkan mereka dapat bernyanyi dan menari dan melompat kegirangan.
 
EFESUS 5:18-19:
  1. Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,
  2. dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati.
 
Dakam ayat diatas kita diperingatkan untuk tidak mabuk karena anggur, tetapi untuk dipenuhi dengan Roh.
Jadi Kristus memberikan gagasan bersama kita, meminta agar kita berhenti menyia-nyiakan hidup kita untuk hal-hal yang tidak akan pernah memuaskan.
Dia meminta kepada kita untuk keluar dari hawa dingin dunia dan duduk di meja perjamuannya, dan dia akan memuaskan hati kita dengan air, susu, anggur, dan makanan pilihan. Dan harganya sangat mencengangkan: nol bagi kita tetapi tak terhingga baginya, karena Yesus membayar dengan darah-Nya untuk pesta ini.
Jadi kita harus “beli ” tanpa uang, artinya berkomitmen untuk itu dengan iman, dan kita juga sudah mengetahui bahwa Tuhan sendirilah yang memberi kita iman itu.
Dalam Yesaya 55 ayat 3 – 5 mengidentifikasikan kepada kita dasar dari undangan yang kaya raya ini: berkat-berkat dalam perjanjian yang dijanjikan Allah kepada Daud. “Anak dari keturunan Daud ” yang akan memerintah selama-lamanya atas tahta kerajaan Daud
 
2 SAMUEL 7:15-16:
  1. Tetapi kasih setia-Ku tidak akan hilang dari padanya, seperti yang Kuhilangkan dari pada Saul, yang telah Kujauhkan dari hadapanmu.
  2. Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya.”
 
Yang dimaksudkan oleh ayat diatas sebagai keturunan raja Daud adalah Yesus Kristus, dan dalam nama-Nya bangsa-bangsa yang belum pernah mendengar tentang Allah Abraham akan datang berlari kepada Kristus dan menemukan tempat yang sudah disiapkan bagi mereka di hadapan pesta meriah kerajaan Allah.
 
 II. PERINTAH TUHAN:
Carilah Aku Sekarang!
YESAYA 55:6 – 9:
  1. Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!
  2. Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya.
  3. Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.
  4. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.
 
Setelah mengundang orang-orang berdosa yang malang di dunia untuk datang dan duduk di perjamuannya, dalam ayat 6 – 9 Yesaya mempertajam seruanya dan mendesak agar mereka segera melakukannya.
Ayat 6 memerintahkan orang berdosa untuk,
Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!”
 
Ayat ini menyatakan kebenaran bahwa untuk memohon pengampunan kepada Kristus adalah sangat penting bagi keselamatan kita, karena
“setiap orang yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan ” (Rm 10:13).
Tetapi masalah sebenarnya di sini adalah waktu yang mendesak: orang berdosa harus mencari Tuhan dan berseru kepada nama-Nya “sementara Dia dapat ditemukan. ”
Ini adalah peringatan yang jelas bahwa kesempatan untuk keluar dari gelap dan dingin nya keadaan dunia ini, lalu dapat masuk serta duduk di dalam Aula perjamuan Tuhan yang hangat dan penuh kebahagiaan tidak akan bertahan selamanya.
 
2 KORINTUS 6:2:
Sebab Allah berfirman: “Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau.” Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu.
 
Allah tidak akan selalu berdiri mengulurkan tangan dan menyerukan undangan yang penuh kasih kepada para pendosa untuk memasuki pesta-Nya, tetapi ada batasan waktu nya.
Undangan Tuhan akan berakhir — pada waktu orang berdosa yang mengalami kematian fisik atau pada kedatangan Kristus yang kedua – dan kemudian semuanya akan terlambat.
Untuk menerima undangan yang ramah ini dan ikut ke pestanya Tuhan, orang berdosa harus:
“Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya. ” (Yesaya 55:7).
 
ROMA 8:5-6:
  1. Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.
  2. Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
 
Pikiran daging adalah menuju maut, memusuhi Allah.
Agar seorang pengemis rohani keluar dari hawa dingin dunia, ia harus bertobat, meninggalkan pikiran jahat dan gaya hidupnya yang rusak. Dan jika kita melakukannya, Tuhan akan mengasihani kita dan akan “mengampuni dengan cuma-cuma ” (Yes 55:7).
 
Dalam ayat 8 Allah menegaskan bahwa pikiran-Nya bukanlah pikiran kita, dan jalan-Nya bukanlah jalan kita.
Sebenarnya, Tuhan berkata,
  1. Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.
  2. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu. (Yesaya 55:8-9)
 
Sungguh pernyataan yang luar biasa!
Saya pernah membaca tentang seorang grandmaster catur Argentina bernama Miguel Najdorf yang pada tahun 1947 memainkan empat puluh lima pertandingan secara bersamaan sambil ditutup matanya (Hearst and Knott, Blindfold Chess, 25)!
Itu adalah pencapaian mental yang paling menakjubkan yang saya pernah didengar yang dilakukan oleh manusia.
Tetapi hari ini Tuhan yang secara aktif mengendalikan peristiwa kehidupan sehari-hari dari tujuh miliar orang di bumi, dengan terampil mengatur keputusan kehendak bebas mereka ke dalam rencana kekal-Nya.
Pikiran Tuhan kita berada jauh di atas pikiran kita seperti bintang-bintang berada di atas permukaan bumi.
 
Ayat 8 dimulai dengan kata “SEBAB”, hal ini bertujuan untuk membuat hubungan dengan ayat 7, dan ada dua cara untuk melihat hubungan itu:
(1) Kita harus meninggalkan jalan dan pikiran kita yang jahat, “ Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya “(ay.7a).
Karena jalan dan pikiran Tuhan kita tidak jahat seperti kita, tetapi pikiran Tuhan itu suci dan mulia senantiasa.
(2) Pengampunan Tuhan yang limpah, “baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya. (ay.7b).
Pengampunan dari Tuhan begitu mencengangkan bagi kita hingga membuat kita membubung sangat tinggi sampai sejauh surga di atas bumi.
Tuhan benar-benar baik dalam hal pengampunan; kita pada umumnya tidak demikian.
Either way, kita menjadi sangat kagum pada kenyataan tentang betapa agungnya Tuhan dan betapa murah hati nya Tuhan yang mengundang orang berdosa seperti kita untuk duduk di meja perjamuannya yang mewah dan berkelimpahan.
 
III. PENYEDIAAN TUHAN:
Firman-Nya Yang Sangat Efektif
YESAYA 55:10–13:
  1. Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan,
  2. demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.
  3. Sungguh, kamu akan berangkat dengan sukacita dan akan dihantarkan dengan damai; gunung-gunung serta bukit-bukit akan bergembira dan bersorak-sorai di depanmu, dan segala pohon-pohonan di padang akan bertepuk tangan.
  4. Sebagai ganti semak duri akan tumbuh pohon sanobar, dan sebagai ganti kecubung akan tumbuh pohon murad, dan itu akan terjadi sebagai kemasyhuran bagi TUHAN, sebagai tanda abadi yang tidak akan lenyap.
 
Bagian terakhir dari Yesaya 55 menyoroti kekuatan Sabda Tuhan — instruksi, janji, dan peringatannya — untuk menghasilkan transformasi yang dibutuhkan bagi orang berdosa seperti kita.
Sekali lagi, ayat 10 dimulai dengan kata “SEBAB”, yang berarti Tuhan melanjutkan pemikirannya.
Pengampunan yang melimpah dan undangan ke pesta yang ia tawarkan disampaikan kepada kita dalam firman-Nya.
Dia membandingkan Firman yang keluar dari mulut nya dengan “HUJAN dan SALJU” yang turun dari langit dan tidak kembali kepadanya tanpa menyirami bumi, dan membuat tumbuh-tumbuhannya bertunas.
Dengan cara yang sama, Allah mengirimkan firman-Nya dengan kuasa Roh Kudus.
FIRMAN TUHAN yang keluar dari mulut Tuhan membuat perjalanan melingkar seperti siklus sebuah lingkaran bundar:
ROMA 11:36:
Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!
 
Dan Tuhan menegaskan bahwa Firman itu tidak akan pernah kembali kepadanya sebelum Firman itu mengerjakan apa yang diperintahkan kepadanya, dan tidak mungkin Firman itu tidak melakukan apa-apa, tetapi Firman Tuhan pasti akan berhasil melakukan tugas yang diberikan kepada nya.
Karena ini adalah hukum Tuhan yang selalu benar, kita harus menyadari bahwa Allah menunjukkan belas kasihan dengan mengirimkan firman-Nya atau Ia mengeraskan orang-orang berdosa dengan firman yang sama.
 
ROMA 9:18:
Jadi Ia menaruh belas kasihan kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Ia menegarkan hati siapa yang dikehendaki-Nya.
 
Itulah satu-satunya cara untuk melihat bahwa perkataan Allah yang keluar dari mulut Nya tidak pernah kembali kepadanya tanpa hasil tetapi selalu mencapai tujuan yang untuk apa dia dikirim.
Sebagai undangan untuk datang ke Perjamuan Tuhan yang Dia sudah sebarkan keseluruh dunia, jelas bahwa kebanyakan orang menolaknya (seperti yang ditegaskan oleh perumpamaan Pesta Pernikahan Mat 22).
Tuhan berkehendak untuk menguatkan beberapa orang dengan mengundang mereka untuk duduk di meja perjamuan Nya, dan Dia juga berkehendak untuk menunjukkan belas kasihan kepada orang-orang pilihan-Nya.
Bagi sebagian orang, penginjilan adalah keharunan Kristus; kepada orang lain mereka adalah bau kematian,
 
2 KORINTUS 2:14-17:
  1. Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana.
  2. Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa.
  3. Bagi yang terakhir kami adalah bau kematian yang mematikan dan bagi yang pertama bau kehidupan yang menghidupkan. Tetapi siapakah yang sanggup menunaikan tugas yang demikian?
  4. Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.
 
Jadi Yesaya 55:12
  1. Sungguh, kamu akan berangkat dengan sukacita dan akan dihantarkan dengan damai; gunung-gunung serta bukit-bukit akan bergembira dan bersorak-sorai di depanmu, dan segala pohon-pohonan di padang akan bertepuk tangan.
 
Ayat ini mungkin berbicara tentang pengalaman misionaris dan penginjil yang diutus untuk memanggil orang kepada meja perjamuan Kristus.
Mereka akan pergi dengan sukacita, dan Roh Kudus akan membimbing mereka dengan damai. Tetapi tujuan akhir Injil adalah sukacita orang-orang yang ditebus di langit baru dan bumi baru.
Yesaya 55:13:
  1. Sebagai ganti semak duri akan tumbuh pohon sanobar, dan sebagai ganti kecubung akan tumbuh pohon murad, dan itu akan terjadi sebagai kemasyhuran bagi TUHAN, sebagai tanda abadi yang tidak akan lenyap.
 
Bahasa ayat 13 adalah penghapusan lengkap dari kutukan Adam: “Sebagsi ganti semak berduri, pohon sanobar (cemara) akan muncul. ”
Semak duri adalah tumbuhan yang muncul karena kutukan kepada kejatuhan Adam.
Kutukan di bumi akan hilang selamanya, dan mereka yang berpesta di kerajaan surga akan terlihat pada bumi baru yang sudah disempurnakan dan akan memuliakan Allah selamanya.
 
Renungan:
Ada seorang pelukis yang sedang menyelesaikan lukisannya yang indah. Ia pun bermaksud mempertontonkannya pada sebuah pameran.
Pada suatu hari sang pelukis membawa lukisannya kepuncak sebuah gedung pencakar langit untuk bisa dia nikmati keindanhanya lebih jauh lagi.
Sang pelukis sangat kagum dengan lukisannya sehingga tak henti²nya ia memandang lukisan tersebut sambil berjalan mundur sehingga tanpa disadarinya ia semakin dekat pada ujung gedung dan jika ia melangkah beberapa langkah lagi, ia pasti terjatuh dari gedung tinggi tersebut.
Seseorang yang melihatnya bermaksud memperingatkannya, tetapi ia khawatir jika peringatannya justru akan membuat pelukis itu kaget dan jatuh seketika.
Satu²nya cara adalah ia men-coret² lukisan tersebut.
Sang pelukispun kemudian berlari ke arah lukisannya yang sudah kelihatan rusak dengan perasaan marah dan sangat kecewa.
 
Masing² kita memiliki impian, cita² dan harapan yang indah tentang sekolah, masa depan, pekerjaan, bisnis, pelayanan dan pasangan hidup.
Sedikit demi sedikit kita mulai mewujudkan impian itu.
Ketika sedang asyik menikmati indahnya semua yang sudah kita capai, tiba² semuanya berubah. Secara tiba² kita menemui jalan buntu, semuanya hancur dan mengecewakan.
Apa yang terjadi tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan.
 
Kadangkala Tuhan mengizinkan sesuatu yang mengecewakan terjadi untuk menyadarkan kita bahwa langkah dan keputusan yang kita ambil akan mencelakan kita sendiri.
Kita sebagai manusia yang sangat terbatas tentu tidak mengetahui hal itu, tetapi Tuhan yang tahu segalanya dan Tuhan yang Mahatahu itu akan melakukan apa saja untuk menyelamatkan kita karena kasih-Nya.
Mungkin saja kita menganggap ini sebagai suatu kegagalan, tetapi coba renungkan perkataan bijak dari seseorang pernah berkata, “Hanya orang bodoh yang merasa terluka ketika mengalami kegagalan karena bagaimanapun juga apa yang kita anggap sebagai kegagalan merupakan halte ( station perhentian ) yang baik untuk mulai mengevaluasi langkah-langkah yang sudah kita ambil serta mempelajari langkah-langkah dan keputusan yang harus kita ambil selanjutnya.
 
Apa yang kita lakukan ketika Tuhan seakan merusak lukisan hidup kita.?
Marah?…. putus asa ?…. dan tidak lagi memercayai Dia.???
 
Mazmur 73:26 berkata, “Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya.”
 
Mampukah kita berkata demikian ketika segalanya berubah dan tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan.?
Daud mampu mengatakan ini karena dia sangat mengerti bahwa rancangan Allah sempurna adanya sekalipun manusia seringkali memandangnya sebagai kegagalan dan ketidakadilan.
Tuhan Yesus memberkati. Amin
No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.