08 Sep Yesus diatas badai
By: Ps. Dennis Harsono
Sewaktu kita membaca kisah ini, seringkali yang kita tangkap adalah bahwa Yesus tidak pernah meninggalkan kita sendiri dan Dia akan senantiasa menolong kita. Tetapi ini bukanlah inti daripada kisah ini. Tuhan tidak hanya ingin dikenal hanya sebatas pembuat mujizat, guru, ataupun nabi. Mari kita belajar dari Firman Tuhan ini dan biarlah ini membawa kita masuk kedalam pengenalan akan Tuhan yang lebih dalam.
Yesus memerintahkan murid-muridNya untuk menyeberang. Apakah Yesus tau akan ada badai? Yesus lahir ke dunia sebagai manusia tetapi Dia memiliki kuasa Tuhan. Yesus tau akan ada badai dan Dia memerintahkan mereka untuk tetap menyeberang. Yesus bukannya menjaga mereka dari badai, malah Dia mengirim mereka kedalam badai. Tidak hanya itu, Yesus tinggal di darat dan membiarkan mereka berangkat sendiri. Pertanyaannya dimanakah Yesus yang penuh kasih dan tidak pernah meninggalkan kita sendiri? Apabila kasih Tuhan kita ukur hanya sebatas kenyamanan dan kemudahan hidup, maka kita bisa kecewa dengan Tuhan sewaktu kita melihat sisi Tuhan yang mengirim murid-muridNya masuk kedalam badai.
Yesus melihat betapa payahnya mereka mendayung karena badai. Malam disini berdasarkan terjemahan bahasa Inggrisnya adalah “evening”, dimana artinya adalah pertengahan antara sore dan malam yaitu jam enam malam.Pada malam hari menjelang hujan, kita tau bahwa tidak ada bintang maupun bulan sehingga malam itu sangatlah gelap. Jarak dari tempat Yesus berada dengan Betsaida diperkirakan sepuluh kilometer. Perahu itu sudah di tengah danau sehingga jarak Yesus dengan murid-muridnya sekitar lima kilometer. Apakah mungkin Yesus bisa melihat sejauh lima kilometer apalagi ditengah malam yang begitu gelap? Sekali lagi Yesus memiliki kuasa Tuhan sehingga Dia bisa melihat mereka. Yesus melihat mereka karena Yesus mengasihi mereka sehingga mataNya tertuju kepada mereka kemanapun mereka pergi. Yesus mengasihi saudara dan saya sehingga matanya selalu tertuju kepada kita dimanapun kita berada. Tidak hanya itu, Yesus tau persis betapa payahnya mereka mendayung karena badai. Yesus tau persis keadaan saudara dan saya bahkan pada waktu kita sedang berjuang mengalami kesulitan hidup.
Yesus datang kepada mereka kira-kira jam tiga malam.Sewaktu Yesus melihat betapa payahnya mereka mendayung, Dia tidak langsung menolong mereka. Yesus melihat mereka jam enam malam dan baru datang kepada mereka. Ini berarti Yesus menunggu sekitar sembilan jam sebelum Dia datang. Yesus sanggup untuk segera datang tetapi Dia tidak lakukan itu. Sekali lagi dimanakah Yesus yang penuh kasih?
Yesus datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka. Yesus datang, tetapi Dia hendak melewati mereka. Yesus tidak masuk kedalam perahu dan hanya hendak berdiri di dekat mereka. Waktu Tuhan hendak mendewasakan kita didalam rohani dan karakter, Dia seakan-akan mengirimkan kita kedalam badai atau kesulitan hidup, dan tidak segera menolong dan memberikan jalan keluar. Karena Tuhan tau, bahwa melalui kesulitanlah kita bisa menjadi dewasa. Didalam kesulitan hidup, Tuhan mau kita hadapi, bertahan, dan bersabar menunggu. Ini adalah wujud lain kebaikan Tuhan.
Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak ketakutan. Ditengah gelap malam, seharusnya mereka tetap bisa melihat seseorang yang mereka kenal dari pakaian ataupun figurnya. Dan mereka kenal Yesus. Mereka ketakutan mengira Dia hantu karena mereka pikir apabila itu Yesus, maka Dia pasti sudah masuk kedalam perahu dan menghentikan badai. Mereka tidak bisa melihat Yesus pada waktu mereka sedang ketakutan. Kita tidak akan bisa melihat pekerjaan tangan Tuhan pada waktu kita takut karena takut itu membutakan iman. Apabila kita tidak mengenal Tuhan seutuhnya, kita akan membatasi cara Tuhan bekerja. Kita akan salah mengerti akan kasih Tuhan dan gagal untuk melihat wujud kebaikan Tuhan yang membawa kita melewati kesulitan hidup.
Sebab mereka semua melihat Dia dan merekapun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!”. Disini Yesus memperkatakan nama Tuhan yang pernah diberikan kepada Musa, “Aku adalah Aku”. Yesus ingin menunjukkan kepada murid-muridNya bahwa Dia adalah Tuhan bangsa Israel dan Mesias yang mereka nantikan, dan bukan hanya seorang pembuat mujizat, guru, atau nabi. Melalui kesulitan yang mereka alami, Yesus ingin murid-muridNya mengenal Dia sebagai Tuhan. Tuhan mengijinkan kita mengalami kesulitan karena Dia ingin saudara dan saya mengenal Dia lebih dalam dan seutuhnya.
Yesus berjalan diatas air. Setiap yang Yesus lakukan itu ada alasan dan tujuan yang pasti. Yesus berjalan diatas air karena Dia ingin menunjukkan bahwa Dia pegang kendali atas badai. Yang murid-muridNya takutkan pada saat itu adalah laut yang bergelora yang akan menghancurkan mereka. Yesus ingin memperlihatkan kepada murid-muridNya bahwa apa apa yang mereka takuti itu ada dibawah kaki Yesus. Yesus ingin katakan kepada mereka bahwa Dia lebih besar daripada badai itu. Didalam kesulitan-kesulitan yang kita alami, ketahuilah bahwa Tuhan lebih besar daripada semuanya itu.
Tuhan ingin matamu tertuju kepada Dia meskipun engkau sedang mengalami kesulitan. Dan ini yang dinamakan iman. Yang paling berharga dimata Tuhan adalah imanmu dan hanya pada waktu engkau melewati badai kehidupanlah imanmu bisa bertumbuh. Dan ini yang akan membawamu kepada pengenalan akan Tuhan yang lebih dalam.
Sorry, the comment form is closed at this time.