28 Nov Yesus Raja Damai
“Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.”Yesaya 9:6
Natal adalah suatu berita suka cita, bukan karena ada pesta tetapi karena Yesus, Raja Damai.
Damai di dunia tidak dapat dilakukan oleh manusia, tanpa Yesus Kristus. Buktinya, PPB yang didirikan untuk perdamaian dunia, samapai hari ini masih banyak perang di mana-mana. Di dalam rumah tangga, banyak sekali yang suami istri yang bercerai. Yang tidak bercerai sekalipun banyak yang tidak ada damai di dalam rumah tangga mereka.
“Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.” (Lukas 2:14)
Sesuai dengan firman Tuhan di atas, kita ketahui bahwa damai sejahtera akan diberikan kepada mereka yang berkenan kepada Tuhan.
Yesus datang ke dunia membawa damai Allah. Dan ketika Yesus kembali naik ke surga, ditinggalkan kepada kita damai itu.
Janganlah kita khawatir dengan hidup kita. Jikalau Bapa di surga sudah memberikan kita yang terbaik, yaitu Anak-Nya yang tunggal Yesus Kristus, maka terlebih Dia akan mencukupi segala kebutuhan kita. Percayalah bahwa Tuhan akan menjagai hidup kita.
Saat Yesus akan masuk ke Yerusalem, Ia menyuruh kedua muridnya: “Pergilah ke kampung yang di depanmu itu: Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan mendapati seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah ke mari. Dan jika ada orang bertanya kepadamu: Mengapa kamu melepaskannya? jawablah begini: Tuhan memerlukannya.” (Lukas 19:30, 31)
Mengapakah Yesus dapat melakukan hal di atas? Bukankah keledai di atas milik orang lain? Ketahuilah bahwa Tuhan memiliki segala-galanya; untuk itu kita tidak perlu takut sebab kebutuhan kita akan diberikan-Nya.
Seperti keledai di atas, kita juga adalah kepunyaan Tuhan. Kita akan dipakai Tuhan jika kita mengijinkan-Nya. Saat Tuhan mengendarai keledai itu, banyak orang yang bersorak-sorai dan memuji nama Tuhan. Pujian dan kemuliaan itu hanyalah bagi Tuhan, bukan keledai yang ditungganggi oleh-Nya. Saat kita melayani Tuhan juga akan ada pujian, tetapi ingatlah bahwa segalanya itu karena Tuhan dan bagi Dia saja.
“Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu. Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku.” (Yohanes 14:27, 28)
No Comments