15 Jul The Cost of Being a Disciple of Christ
“Pada suatu kali banyak orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Ia berkata kepada mereka: “Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.” Lukas 14:25-27, 33
Banyak orang mengikuti Yesus, seperti ayat di atas, karena Yesus memberikan makan kepada orang banyak, Ia juga melakukan banyak mujizat dan menyembuhkan yang sakit. Apakah alasan kita mengikuti Yesus?
Kita semua tahu bahwa Tuhan memerintahkan manusia untuk mengasihi-Nya dan juga sesama manusia. Tetapi mengapa Tuhan Yesus diatas berkata bahwa jika kita ingin mengikuti-Nya kita harus membenci sesama dan bahkan orang tua kita? Kata “membenci” di sini lebih dari sekedar tidak menyukai sesama. Apa yang Tuhan Yesus maksudkan sebenarnya?
Mengikuti Yesus artinya kita harus mengasihi-Nya jauh lebih dari pada mengasihi siapapun dan apapun juga. Kita harus memberikan segalanya kepada Tuhan, artinya kita tidak menahan apapun juga dari pada-Nya. Ingat bahwa Tuhan bukanlah manusia, dan kita tidak dapat menyembunyikan apapun dari Tuhan.
Tuhan lebih peduli dengan apa yang kita tahan dari-Nya dari pada apa yang kita berikan kepada-Nya. (God does not care so much what we give to him than what we keep from Him).
Tuhan mau kita memberikan persembahan dan perpuluhan karena uang adalah bagian dari hidup manusia, dan Tuhan mau kita mempersembahkan hidup kita kepada-Nya. Tidak bisa kita berkata bahwa kita menyerahkan segalanya kepada Tuhan jika kita masih menahan uang dari-Nya.
Menjadi orang Kristen itu susah, memang benar lebih mudah mengikuti dunia dari pada mengikuti Tuhan. But it€™s worth it to follow God!
The devil always tell us what we are going to gain in sin (the pleasure), but he doesn€™t tell us what we are going to lose in sin (the price). Jesus is the opposite, He tells us first the price we have to pay in following Him.
“Berkatalah Petrus kepada Yesus: “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!” Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”” Markus 10:28-31
Apa yang sudah kita tabur akan kita tuai seratus kali lipat. Yesus berkata “Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya.” (Lukas 17:33)
Let me encourage you today to give it up, give everything up for Christ.
Make a choice today, either God or all the things that you are keeping away from Him. Give God the highest place in your life today.
No Comments