22 Mar Know Your Constitution
Pengetahuan adalah kunci dari segalanya di dalam hidup begitu juga halnya dengan kebenaran (righteousness). Kunci dari kebenaran adalah pengetahuan akan hukum. Bagaimana kita dapat taat kepada hukum kalau kita tidak mengetahui hukum tersebut. Pengetahuan akan Alkitab, yaitu konstitusi kerajaan Tuhan, adalah kunci dari kewarganegaraan yang efektif di dalam Kerajaan Tuhan.
Kurangnya pengetahuan akan konstitusi akan membahayakan hidup kita. 1. Kita secara tidak sengaja dapat melanggar hukum yang ada. Hal ini menyebabkan kita menjadi tidak benar (unrighteousness). 2. Kurangnya pengetahuan akan hukum biasanya juga berarti kurangnya pengetahuan akan hak-hak kita. Jika kita tidak tahu hak sebagai warga negara bagaimana kita dapat mengklaimnya?
2 Timotius 3:16 “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.”
Hidup dalam kebenaran itu tidak dapat terjadi secara natural sekalipun sudah menjadi warga negara Kerajaan Tuhan. Kita harus mendidik hidup kita untuk berjalan dalam kebenaran Tuhan.
Alkitab adalah konstitusi dari Kerajaan Tuhan dan sumber kebenaran bagi setiap warga negara Kerajaan. Pengetahuan akan konstitusi dan prinsip-prinsip Kerajaan sangatlah vital bagi kita supaya dapat berdiri teguh dan berani di dunia ini.
Mazmur 40:8-10 “aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku.” Aku mengabarkan keadilan dalam jemaah yang besar; bahkan tidak kutahan bibirku, Engkau juga yang tahu, ya TUHAN. Keadilan tidaklah kusembunyikan dalam hatiku, kesetiaan-Mu dan keselamatan dari pada-Mu kubicarakan, kasih-Mu dan kebenaran-Mu tidak kudiamkan kepada jemaah yang besar.”
Kita harus ingat bahwa Daud bukanlah seorang imam, dia adalah seorang raja. Dunia Daud adalah politik, perang dan juga administrasi negara. Dia adalah orang yang sangat sibuk, tetapi sesuai dengan Mazmur Daud di atas dia tidak pernah ragu untuk mengungkapkan kebenaran, kesetiaan dan keselamatan dari Tuhan. Banyak orang yang berkata bahwa kita tidak seharusnya mencampur iman kepercayaan seseorang dengan politik, bisnis, studi ataupun pernikahan. Konsep yang seperti ini sangatlah berbeda dengan konsep raja Daud.
Raja Daud adalah seorang yang berkenan di hati Tuhan (Kisah Para Rasul 13:22) yang melakukan segala rencana Tuhan dan tidak pernah mundur dalam memberitakan kemulian, belas kasihan, kasih, kuasa dan kebesaran Tuhan.
Kita perlu orang-orang yang mau berkata “Saya akan kejar keluhuran (honour), kejujuran, integritas, dan yang terbaik dalam segalanya karena semuanya ini membuat saya berada di posisi benar (right positioning) di hadapan Raja”. Jika kita dipecat dari pekerjaan karena apa yang kita percaya dan pegang, janganlah khawatir Tuhan honours dan melindungi kita.
Matius 5:10 “Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.”
Berdirilah teguh untuk kebenaran dan Tuhan akan memberkati seluruh kerajaan (baca Daniel dan Yusuf).
“Positioning” itu esensial untuk kehidupan dalam kerajaan. Positioning menaruh kita di bawah otoritas yang benar di dalam Kerajaan Tuhan.
Matius 3:14-15 “Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: “Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?” Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: “Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah.” Dan Yohanespun menuruti-Nya.”
Sebagai Anak Tuhan, Yesus tidak berdosa dan tidak perlu di baptis dan bertobat akan dosa. Hal ini bukan soal kebesaran Tuhan Yesus, tetapi soal “positioning”. Sesuai dengan hukum Tuhan, Yohanes Pembaptis adalah seorang yang diberikan otoritas di bumi pada waktu itu, Yesus harus tunduk di bawah Yohanes supaya Ia seturut dengan Bapa.
Jika Yesus Kristus, yang adalah Tuhan, juga harus tunduk kepada otoritas yang sudah Ia tentukan, apalagi kita?
Perlindungan kita adalah penyerahan kepada otoritas Kerajaan, dan posisikan hidup kita seturut dengan Firman Tuhan dan rencana sang Raja.
Matius 3:16-17 “Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.””
Keberanan menyenangkan Tuhan, dan itu berarti menposisikan hidup kita di bawah otoritas Tuhan. “Righteous positioning” yang berdasarkan atas ketaatan sangatlah penting dan adalah standar ukur di dalam Kerajaan Tuhan.
Matius 5:19-20 “Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga. Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.”
Kebesaran dalam Kerajaan Surga diukur dengan standar ketaatan kita kepada perintah sang Raja, yaitu hukum Tuhan. Those who obey are called great while those who disobey are called least.
Di dalam Hukum Yahudi, orang Farisi dan ahli Taurat mencari kebenaran lewat agama. Tuhan Yesus tidak datang membawa agama, Dia datang membawa kabar baik bahwa Kerajaan Surga sudah datang ke dunia. We do not become righteous by lining up with religion; we become righteous by positioning ourselves according to the laws and principles of the Kingdom of Heaven.
Roma 10:3-4 “Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah. Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.”
2 Timotius 3:5 “Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!”
Orang-orang yang terjerat dalam agama tidak posisikan hidup mereka sesuai dengan prinsip-prinsip Kerajaan Tuhan, konsekuennya adalah mereka tidak menikmati buah-buah dan “benefits” dari kehidupan Kerajaan.
It is time for all of us who are believers to get real with God and do what He says. God has promised that if we obey His laws and pursue righteous positioning with Him, He will add everything else to us. (Matthew 6:33)
No Comments