06 Sep Bagaimana Bisa Mengalami Revayah
Selalu dimulai dengan mengutamakan Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu. Kita belajar dari kehidupan nabi Elisa, nabi yang mengalami Revayah; dia mendapat pengurapan dobel porsi, yang membuat dia mengalami kuasa dan mujizat yang luar biasa (2 raja-raja 2:1-18).
1. Memiliki keinginan yang menyala-nyala (ayat 1-7)
Kesetiaan Elisa yang selalu mengikuti Elia, gurunya (bapa rohaninya) sejak dari Gilgal, Bethel, Yerikho sampai ke seberang sungai Yordan.
Ayat 2 Berkatalah Elia kepada Elisa: “Baiklah tinggal disini sebab TUHAN menyuruh aku ke Betel.” Tetapi Elisa menjawab: “Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau.” Lalu pergilah mereka ke Betel.
Kesetiaan Elisa diuji dengan direndahkan, ditolak, diejek (ayat 3 & 5) dan juga diuji lewat berjalannya waktu. Terbukti Elisa setia mengikuti gurunya sampai detik terakhir Elia diangkat ke Surga. Sementara rombongan nabi (murid Elia lainnya) hanya memandang dari jauh dan tidak berbuat apa-apa (ayat 7).
Karena Elisa memiliki keinginan yang menyala-nyala sehingga tidak bisa diam, dia bergerak, berdoa, berkorban dan berusaha sungguh-sungguh.
Contoh lainnya:
– wanita yang sakit pendarahan selama dua belas tahun; untuk mengalami kesembuhan, dia harus menahan kesakitan, berjalan merangkak sampai dia bisa menjamah ujung jubah Yesus. Ini bukan hal yang mudah.
– orang lumpuh yang diturunkan dari atap rumah (Markus 2:3-5); demikian juga dengan orang lumpuh yang diusung oleh empat orang. Keinginan yang menyala-nyala ke empat orang tsb agar temannya sembuh.
Matius 5:6 “Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran karena mereka akan dipuaskan.”
2. Memiliki iman yang besar (ayat 9-10)
9 Dan sesudah mereka sampai diseberang berkatalah Elia kepada Elisa:”Mintalah apa yang hendak kulakukan kepadamu sebelum aku terangkat daripadamu.” Jawab Elisa: “Biarlah kiranya aku mendapat dua bagian dari rohmu.
10 Berkatalah Elia: “yang kau minta itu adalah sukar. Tetapi jika engkau dapat melihat aku terangkat daripadamu akan terjadilah kepadamu seperti yang demikian dan jika tidak, tidak akan terjadi.”
Hanya orang yang mempunyai iman yang besar yang berani menginginkan hal-hal yang besar. Saat itu Elia, nabi terbesar dengan pengurapan yang besar tetapi Elisa tidak meminta sekedar sama seperti Elia tetapi dua kali lipat lebih besar.
8 Lalu Elia mengambil jubahnya, digulungnya, dipukulkannya ke atas air itu, maka terbagilah air itu ke sebelah sini dan ke sebelah sana sehingga menyeberanglah keduanya dengan berjalan di tanah yang kering.
Ternyata Elisa berani melakukan hal-hal yang lebih besar karena melihat Elia, gurunya melakukannya lebih dahulu (ayat 14).
Matius 17:19-20.
19 Kemudian murid-murid Yesus datang dan ketika mereka sendirian dengan Dia bertanyalah mereka: “Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?”
20 Ia berkata kepada mereka: “Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, maka gunung ini akan pindah dan takkan ada yang mustahil bagimu.
Iman yang bertumbuh menjadi besar membuat kita berani percaya hal-hal yang tidak masuk akal, hal-hal yang besar dan itu keinginan Tuhan untuk kita.
3. Memiliki pergaulan yang benar.
2 Berkatalah Elia kepada Elisa: “Baiklah tinggal disini sebab TUHAN menyuruh aku ke Betel.” Tetapi Elisa menjawab: “Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau.” Lalu pergilah mereka ke Betel.
Elisa bergaul akrab dengan Elia sedangkan nabi-nabi lainnya hanya mengikuti dari jauh. Mereka sama-sama mengikuti Elia tapi hubungan yang dimiliki berbeda sekali. Pergaulan mempunyai dampak besar dalam hidup kita. Dengan nempel kepada Elia, Elisa melihat dan terpengaruh cara berpikir dan bertindak Elia. Elisa terimpartasi Visi dan iman Elia sehingga dia berani menginginkan hal-hal yang lebih besar. Nabi-nabi yang lain cukup dengan hal yang biasa saja.
Contoh lain:
Lot dan Abraham. Lot diberkati karena nempel dengan Abraham tetapi ketika Lot memilih Sodom (memisahkan diri dari Abraham), maka pergaulan Lot dengan Sodom membuatnya jauh dari Allahnya sehingga akhir hidupnya Lotpun gagal.
Perhatikan dengan siapa anda bergaul..menentukan masa depan anda!
4. Menghargai dan meghormati orang tua.
12 Ketika Elisa melihat itu, maka berteriaklah ia: “Bapaku, bapaku! Kereta Israel dan orang-orangnya yang berkuda!” Kemudian tidak dilihatnya lagi, lalu direnggutkannya pakaiannya dan dikoyakkannya menjadi dua koyakan.
Elisa menghormati Elia sebagai bapa rohaninya dan orang tua kandungnya juga. Ketika Elia memanggil Elisa, diapun minta ijin lebih dahulu kepada orang tuanya.
1 Raja-raja 19:20
Lalu Elisa meninggalkan lembu itu dan berlari mengikuti Elia, katanya: “Biarkanlah aku mencium ayahku dan ibuku dahulu, lalu aku akan mengikuti engkau.” Jawabnya kepadanya: “Baiklah, pulang dahulu, dan ingatlah apa yang telah kuperbuat kepadamu.”
Orang yang punya sifat seperti ini akan diberkati Tuhan.
Ulangan 5:16 & Efesus 6:1-3.
Hormatilah ayahmu dan ibumu seperti yang diperintahkan kepadamu oleh Tuhan, Allahmu supaya lanjut umurmu dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu.
5. Memiliki roh pioner.
Elisa minta dua kali lipat pengurapan yang dimiliki Elia; berani bergerak maju ke depan disaat yang lain bergerak mundur atau jalan di tempat. Berani berpikir, berani melangkah..meskipun belum ada orang yang melakukannya.
Marilah kita melakukannya dengan sungguh-sungguh, mencari dan melakukan perkara-perkara yang Illahi lebih dahulu; maka semua yang menjadi kebutuhan hidupmu akan dilimpahkan kepadamu
No Comments