17 Jan Perjamuan Kudus yang Benar
Setelah keselamatan (salvation) berkat terpenting yang kedua adalah kesembuhan. Inilah yang dijanjikan oleh Tuhan untuk setiap kita.
Tulah yang terakhir sebelum Tuhan membawa keluar dari Mesir adalah dibunuh-Nya semua anak sulung manusia dan binatang. Bangsa Israel diluputkan dengan cara mengoleskan darah domba di depan pintu, di mana dagingnya mereka makan dengan roti yang tidak beragi.
Kisah Para Rasul 10:38 “yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia.”
Melepaskan belenggu setan itu sama dengan kesembuhan. Tuhan Yesus punya kuasa untuk menyembuhkan.
1 Timotius 4:8 “Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.”
Olah raga secara jasmani itu memang ada berguna, tetapi hanya terbatas manfaatnya. Olah raga secara teratur tidak menjamin kesehatan.
1 Korintus 11:29, 30 “Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya. Sebab itu banyak di antara kamu yang lemah dan sakit, dan tidak sedikit yang meninggal.”
Kisah Para Rasul 2:42, 46 “Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa… Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati”
Lakukanlah perjamuan kudus di rumah masing-masing. Namun seperti halnya di dalam gereja, biarlah perjamuan kudus dilakukan oleh seorang pemimpin, di dalam rumah tangga yaitu oleh seorang suami/ayah. Memakan perjamuan kudus ini diijinkan bagi semua orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, bukan hanya bagi murid-murid Yesus saja.
Matius 26:26 “Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: “Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku.””
Tubuh Tuhan Yesus hanya perlu dipecahkan sekali saja, hal ini dilakukan oleh Tuhan Yesus sendiri bukan oleh manusia. Sewaktu kita makan roti, yaitu tubuh Yesus, janganlah kita pecahkan lagi roti dengan tangan kita. Janganlah kita menyalibkan Tuhan Yesus untuk kedua kalinya. Perhatikan bahwa ini bukanlah suatu pelanggaran yang remeh.
Ada beberapa kekeliruan dalam hal perjamuan kudus, yang pertama adalah kepercayaan bahwa roti dan anggur itu benar-benar menjadi tubuh dan darah Yesus di dalam perjamuan kudus. Kekeliruan yang kedua adalah extreme lain yang menganggap bahwa roti dan anggur itu tidak ada artinya sebab memang hanya roti dan anggur biasa saja.
Kita harus makan dan minum roti dan anggur ini dengan attitude/manner yang benar.
Kolose 1:14 “di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa.”
Efesus 1:7 “Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya”
Jika ada dosa, biarlah kita bertobat dahulu lalu makan dan minum tubuh dan darah Yesus. Jangan pelihara dosa dan menolak untuk melakukan perjamuan kudus. Darah Yesus menyucikan dosa kita!
Markus 7:26-30 “Perempuan itu seorang Yunani bangsa Siro-Fenisia. Ia memohon kepada Yesus untuk mengusir setan itu dari anaknya. Lalu Yesus berkata kepadanya: “Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.” Tetapi perempuan itu menjawab: “Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak.” Maka kata Yesus kepada perempuan itu: “Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu.” Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.”
Tubuh Yesus menyembuhkan. Oleh bilur-bilur-Nya kita disembuhkan. Anak-anak Tuhan berhak untuk mendapatkan kesembuhan total (wholeness). Sisa roti saja dapat melepaskan ikatan setan, apalagi kita sebagai anak yang memakan seluruh roti.
Markus 5:25-34 “Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya: “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya. Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: “Siapa yang menjamah jubah-Ku?” Murid-murid-Nya menjawab: “Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?” Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu. Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya. Maka kata-Nya kepada perempuan itu: “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!””
Iman wanita ini menyembuhkannya dari pendarahan yang sudah dialaminya selama dua belas tahun. Cerita ini mengajarkan kepada kita untuk makan dan minum tubuh dan darah Yesus dengan iman.
Lukas 6:19 “Dan semua orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena ada kuasa yang keluar dari pada-Nya dan semua orang itu disembuhkan-Nya.”
Di dalam perjamuan kudus, lewat tubuh dan darah Yesus kita memperoleh berkat ganda!
No Comments