20 Apr Faktor Salib
Bagaimana kita menyadari ada faktor yang diluar kekuasaan kita, faktor yang ada diluar pengendalian kita yaitu faktor Tuhan, faktor Salib.
Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa tetapi bagi kita yang diselamatkan, pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.
Karena ada tertulis: “Aku akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat dan kearifan orang-orang bijak akan Kulenyapkan”
1 Korintus 1: 18- 19.
Berita Salib, secara khusus mengabarkan tentang “penyelamatan Allah” melalui putraNya Yesus Kristus yang mati di kayu Salib. Menyelamatkan Umat manusia yang tak mungkin bertemu Allah, yang mempunyai hati cenderung berbuat dosa dan egois.
Sampai sekarang, apa yang Allah lakukan ini tidak bisa dimengerti oleh banyak orang. Salib adalah batu sandungan, Salib adalah kebodohan.
Tetapi bagi kita yang karena anugerahNya, kita bisa mengerti dan menerima berita salib, salib adalah kekuatan Allah.
Dosa telah membuat kesadaran spiritual manusia mati.
Kita bisa melihat manusia secara intelektual dan rasionalitas memang berkembang tetapi secara moral dan spiritual mati.
Akibat memakan buah “pengetahuan baik dan buruk” yang dilarang (karena belum waktunya), maka berakibat manusia secara intelektual dan rasionalitas bertumbuh namun moralitas dan spiritualitasnya mati.
Manusia terjebak didalam pemahaman yang bersumber pada “pengetahuan baik dan buruk”.
Ketika ilmu pengetahuan berkembang pesat satu abad terakhir ini, manusia mulai meninggalkan Kristus/ Injil/ Berita Salib – Kekuatan Allah.
Berita Salib adalah berita tentang “pohon kehidupan”, berita tentang Kristus yang menyelamatkan, namun persoalannya adalah
walau hari ini kita sudah menerima berita salib, sudah percaya Kristus artinya kuasa salib sudah ada didalam hidup kita atau dengan kata lain kita telah dilahirkan kembali, kita telah hidup didalam dimensi spiritual.
Namun kenyataannya kita masih sering dihantui kekuatiran dan ketakutan…
Mari kita lihat sejarahnya, mengapa ini bisa terjadi.
TERKUTUK – Kata terkutuk, muncul setelah manusia makan buah pohon “pengetahuan baik dan buruk”, tanah menjadi terkutuk.
Terkutuk artinya harus mengusahakan dengan susah payah, dengan kekuatan sendiri tanpa penyertaan Allah, bukan seperti saat di taman Eden yang gampang diusahakan karena tanaman tumbuh subur.
Ketika hidup manusia dibawah kutuk maka spiritualitas mati, hati nurani mati sehingga manusia mempunyai kecenderungan berbuat jahat dan hidup egois demi keuntungan diri sendiri dan yang terjadi adalah pertikaian.
- Lalu muncullah Hukum/ Taurat/ Aturan/ Budaya/ Agama/ Teknologi/ Demokrasi/ Sinode untuk mengatur hidup bersama.
- Kelangsungan hidup manusia bersama dapat eksis dengan “hukum” walau sebenarnya manusia tidak menyukai hukum.
- Itu sebabnya Taurat/ hukum disebut kutuk artinya kalau kita tidak taati akan berakibat susah/ terkutuk.
- Kecenderungan manusia, walau ada hukum adalah menggunakan berbagai cara (bahkan dengan mengakali hukum) untuk mencapai tujuan.
“Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat.”
Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas karena: “Orang yang benar akan hidup oleh iman.”
Tetapi dasar hukum Taurat bukanlah iman, melainkan siapa yang melakukannya, akan hidup karenanya.
Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita sebab ada tertulis: “Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!”
Yesus Kristus telah membuat ini supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu”
Galatia 3:10-14.
Hidup didalam berkat Abraham adalah gambaran kehidupan di dalam perlindungan, penyertaan dan berkat Tuhan; namun bukan berarti hidup tanpa perjuangan dan usaha.
“Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat”
Kejadian 12:2-3.
Kita sering mendengar alasan klasik ketika seorang menyimpang dari hukum, “bukan salah hukum atau agamanya tetapi salah manusianya; hukum atau perintah agamanya bagus tetapi manusianya yang salah”.
Manusia ingin mengikuti hukum yang baik tetapi juga ingin melawan hukum.
“Demikianlah aku dapati hukum ini: jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku.
Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum Allah
tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku” Roma 7:21-23.
Akibat tidak mengaktifkan faktor Salib, kita akan mudah dikuasai ketakutan dan kekuatiran.
KETAKUTAN.
“Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih” 1 Yohanes 4:18.
KUATIR.
“Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.
Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu bahwa kamu memerlukan semuanya itu”
Matius 6:31-32.
AKTIFKAN FAKTOR SALIB.
Faktor Salib dapat diaktifkan bila kita menyadari bahwa kita tidak bisa “mengandalkan kekuatan dan kepandaian kita sendiri”.
Sebagai orang yang sudah mempunyai faktor Salib, namun masih banyak diantara kita tidak tahu bagaimana caranya hidup didalam faktor Salib, tidak tahu bagaimana mengaktifkan faktor Salib.
MEMIKUL SALIB – Hidup tidak berpusat kepada kepentingan diri sendiri.
“Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagiKu.
Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya”
Matius 10:38-39.
LAKUKAN BAGIAN KITA TANPA IRI HATI – Hidup untuk memberitakan kabar baik.
“Aku menanam, Apolos menyiram tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.
Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan”
1 Korintus 3:6-7.
BERDOA DI DALAM ROH KUDUS.
“Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus.
Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal” Yudas 1:20-21.
Ketika faktor Salib bekerja aktif didalam hidup kita, kehidupan Kristus ada didalam hidup kita; maka kita akan mengalami pertumbuhan.
Ciri kehidupan adalah pertumbuhan, terutama pertumbuhan secara spiritual dimana kita semakin serupa dengan Kristus.
Sorry, the comment form is closed at this time.