04 Aug The call to give away everything? Part 3
People and Percentages
Dalam Perjanjian Baru, pada kehidupan Tuhan Yesus dan para rasul menjalani kehidupan rohani mereka sehari-hari, banyak ayat Firman Tuhan yang berbicara bawa kita tidak punya apa-apa, dan bagaimana seharusnya kita mempersembahkan milik kita kepada Tuhan.
Saya hanya akan bahas dua hal saja, yang akan membuat kita sedikit mengerti apa dan kenapa nabi Nuh bisa seperti itu:
Pertama, atau A,
Jangan hanya berpikir berapa persen yang bisa kita persembahkan. Tapi pikirkanlah orang-orang yang berada disekitar dan kebutuhan mereka yang bisa kita bantu.
Begini maksud saya,
“Remember that all of your money is God’s, not just what you give to the Lord.”
LUKAS 10:30-35:
- Jawab Yesus: “Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati.
- Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan.
- Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan.
- Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.
- Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.
- Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.
Orang Samaria yang baik hati dipuji karena dia mau menolong orang asing yang terluka di tengah jalan.
Dia punya anggur untuk diberikan.
Dia punya keledai yang bisa dinaiki oleh orang yang terluka.
Dia punya uang yang lebih dari cukup untuk biaya perawatan orang yang terluka dan biaya menginap mereka.
Tuhan Yesus tidak bertanya,
“Hey, kenapa kamu punya keledai?
Kenapa kamu punya anggur?
Kenapa kamu punya uang banyak?
Bukanlah seharusnya kamu berikan semua?”
Point yang penting,
Ke Satu,
Apakah kamu mengasihi orang yang dihadapanmu setara dengan dirimu sendiri?
Rubah cara berpikir kita!
Jangan cuma berpikir,
“Berapa persen yang bisa saya berikan? Tapi, “ Apakah aku mengasihi orang yg dihadapanku ini, setara dengan kepunyaan ku ?”
Ke Dua,
Ingatlah! SELURUH UANG DAN KEPUNYAAN KITA ADALAH MILIK TUHAN! Bukan hanya yang kita berikan kepada Tuhan!
Ini berarti kita harus memikirkan setiap pengeluaran kita harus untuk ke pentingan kerajaan Sorga dimuka bumi, dan bukan sekedar kita suka memberikan saja.
Semua nya tentang Kristus, Dia yang sudah memiliki kita sepenuhnya. Dan kita harus bertanggung jawab seluruh nya kepada Dia.
Sorry, the comment form is closed at this time.