14 Jun Ditanam dan berbuah
Part 1 – Ditanam
1 “Berbahagialah orang
- yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik,
- yang tidak berdiri di jalan orang berdosa dan
- yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh
2 tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
3 Ia seperti pohon,
- yang ditanam di tepi aliran air,
- yang menghasilkan buahnya pada musimnya dan
- yang tidak layu daunnya;
apa saja yang diperbuatnya berhasil.”
Mazmur 1:1-3.
7 Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
8 Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air,
- yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air dan
- yang tidak mengalami datangnya panas terik,
- yang daunnya tetap hijau,
- yang tidak kuatir dalam tahun kering dan
- yang tidak berhenti menghasilkan buah.
Yeremia 17:7-8.
13 Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon;
14 mereka yang ditanam di bait Tuhan akan bertunas di pelataran Allah kita.
15 Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar,
16 untuk memberitakan bahwa Tuhan itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya.
Mazmur 92:13-16.
13 “Planted in the house of the LORD, They will flourish in the courts of our God.
14 [Growing in grace] they will still thrive and bear fruit and prosper in old age; They will flourish and be vital and fresh [rich in trust and love and contentment];
15 [They are living memorials] to declare that the LORD is upright and faithful [to His promises]; He is my rock, and there is no unrighteousness in Him.”
Psalms 92:13-15 AMP
Dari ayat-ayat tersebut berkata bahwa tidak akan pernah berhenti berbuah.
Dalam perjalanan hidup (yang kita beri nama “sekolah kehidupan”)… jujur kita lebih suka nyaman daripada masuk dalam sekolah kehidupan.
Mazmur 1:1-3
Ayat 1: hidup taat kepada Tuhan
Ayat 2: ikuti pimpinan Firman Tuhan
Ayat 3: sebelum kata berhasil, ada kata “ditanam” dan kata ini sering terlewati karena kita suka dengan “berhasil” sehingga kita melewati prosesnya. Padahal proses ini yang penting.
29 “Berfirmanlah Allah: “Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu” Kejadian 1:29.
Ayat 29: biji untuk ditabur lagi.
Dalam pengertian rohani, kita tetap harus menabur (waktu, talenta, uang, perbuatan baik … dll). “Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah” Galatia 6:9.
Biji: sesuatu yang masih mentah, belum dikondisikan (jadi masih bisa dipindahkan).
- Biji adalah sesuatu yang luar biasa.
- Bila punya iman sebesar biji sesawi, bisa pindahkan gunung …
“… Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, maka gunung ini akan pindah dan takkan ada yang mustahil bagimu” Matius 17:20b.
- Semua biji yang diserahkan ke tangan Tuhan, dikondisikan menjadi benih.
Benih: biji yang sudah dikondisikan sehingga bisa menjadi sawah, perkebunan dll.
Bersama Tuhan benih ditabur > ditanam, ini proses yang tidak enak, sama dengan dikubur; tempatnya sama, gelap, sendirian, berantakan, gelap, bau dsb…
dikubur > busuk sedangkan ditanam > bertumbuh, bertunas dan berbuah.
Saat ditanam, kita bertumbuh ke bawah, tidak terlihat sama sekali karena ada dibawah tanah, dibawah tekanan (under ground, under value, under paid etc…). Gedung yang tinggi, fondasinya perlu sangat dalam.
Biarkan Tuhan menanam kita dan jangan mencabut diri anda!
Part 2 – Menghasilkan Buah
“Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil” Mazmur 1:3.
Yang membuat kita berbuah adalah Tuhan, bila kita tidak mencabutnya!
- Berbuah lebih daripada sekedar berhasil.
- Keberhasilan itu sifatnya ego sentris, bila berbuah itu living beyond yourself.
Kemampuan seseorang untuk mengatasi tekanan akan menentukan kekuatan yang terbentuk dalam dirinya.
- Tekanan dari luar akan membuat kita berakar ke bawah.
- Tekanan datang bukan karena Tuhan tidak peduli tetapi Tuhan ijinkan supaya kita mempunyai akar yang kuat dalam kehidupan.
- Kalau mau yang terbaik keluar, Tuhan ijinkan kita menghadapi tekanan.
Di Alkitab, Tuhan memakai 2 jenis pohon yakni pohon aras dan pohon korma.
- Akar dari pohon ini merambat sangat dalam dan juga melebar sehingga bila kita mau mencabut pohon tsb akan sangat sukar.
- Pohon aras dan pohon korma, sangat unik.
- Butuh 10 meter untuk akarnya masuk ke dalam.
- Kalau ditanam terlalu dekat, akarnya akan saling mengait.
- Pohon aras perlu ditaruh beban di atas supaya akarnya masuk ke dalam.
When life gets really difficult, don’t jump on the conclusion that God didn’t do His job.
Benih tidak akan bisa multiplikasi, kalau tidak mati.
“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah” Yohanes 12:24.
- Biarkan hidup kita ditanam dan Tuhan akan menumbuhkan buah-buah Kebenaran.
- Biarlah akar kita yang sedang merambat ke bawah, menghasilkan karakter-karakter Illahi.
“Ia yang menyediakan benih bagi penabur dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;” 2 Korintus 9:10.
22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Galatia 5:22-23.
Part 3 – Tidak Layu Daunnya
Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil” Mazmur 1:3.
Daun adalah mahkota daripada pohon.
Kita bertunas, berbuah dan daunnya tidak layu > semangatnya tidak pudar.
- Walau melalui proses kehidupan, pengharapan dalam Tuhan tidak pernah mengecewakan.
- Biarlah kita tetap semangat, apapun yang sedang dialami dan tidak mencabut dari proses kehidupan.
17 “Sekalipun
- pohon ara tidak berbunga,
- pohon anggur tidak berbuah,
- hasil pohon zaitun mengecewakan,
- sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan,
- kambing domba terhalau dari kurungan dan
- tidak ada lembu sapi dalam kandang,
18 namun aku akan bersorak-sorak di dalam Tuhan, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkanaku”.
Habakuk 3:17-18.
“Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal” 1 Petrus 1:23.
Sorry, the comment form is closed at this time.