22 Jan Be whole and possess your promised land
“Wholeness and possessing the promise
land” merupakan tema yang Tuhan berikan untuk tahun ini. Pada hari ini saya
akan mengajar tentang “Wholeness”.
Wholeness dapat diartikan dengan kata
“ke-utuhan”. Tahun ini kita akan mengalami ke-utuhan di dalam Tuhan. Apa yang
Tuhan telah janjikan akan mulai terjadi dalam kehidupan kita.
Markus 5:28 “Sebab katanya: “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan
sembuh” dalam terjemahan King James Version dikatakan “be whole” “Wholeness”
tidak hanya berarti kesembuhan secara fisik saja tetapi mempunyai arti yang
lebih dalam yaitu ke-utuhan secara menyeluruh. Kita tidak akan dapat mencapai
ke-utuhan secara menyeluruh jikalau kita tidak mengerti apa yang sebenarnya
Tuhan ingin kita miliki.
Kita
dapat menjadi orang yang paling kaya/pintar/berkuasa namun jikalau ini bukan
bagian dari kehendak Tuhan maka hidup kita akan tetap merasakan “kekosongan”.
Semua hasil yang kita capai dengan jerih payah, jikalau itu di luar kehendak
Tuhan akan sia-sia.
Permasalahan
lain yang dihadapi oleh anak-anak Tuhan adalah, kita tidak mengerti apa yang
menjadi kehendak Tuhan dalam hidup kita. Banyak hamba Tuhan yang mengajarkan
bahwa anak Tuhan harus sukses namun ini tidaklah benar karena semua orang dapat
sukses di luar Tuhan namun tetaplah tidak mengalami ke-utuhan. Yang Tuhan
inginkan untuk kita adalah “Wholeness” atau ke-utuhan yang menyeluruh dan ini
lebih besar daripada sebuah kesuksesan.
Mazmur
139 berkata bahwa pada saat manusia lahir, maka Tuhan telah menetapkan sebuah
rencana untuk digenapi dalam dunia ini. Pada saat kita mengerti rencana
tersebut dan meniti rencana tersebut maka kita akan mengalami “wholeness”
Markus
5:25-34 perikop ini menceritkan seorang wanita yang mengalami pendarahan selama
12 tahun. Ia sudah menjalani berbagai macam pengobatan sehingga tidak ada uang
yang tersisa. Kemudian ia mendengar tentang Yesus dan imannya bankit sehingga
dia berkata, “asal kujamah saja jubbah-Nya, aku akan sembuh (Mal 4:3)”. Kata sembuh (Wholeness) tidak hanya berarti kesembuhan
secara jasmani namun juga termasuk didalamnya “keuangan”, “kehidupan social”
(wanita yang mengalami pendarahan pada jaman bangsa Israel dianggap tidak kudus
atau najis, sehingga tidak boleh menyentuh orang lain ataupun mengunjungi
synagogue),
Ayat 34 Maka
kata-Nya kepada perempuan itu: “Hai anak-Ku, imanmu
telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari
penyakitmu!” Dalam
terjemahan King James Version, “penyakitmu = plague”. Plague dapat diartikan
sebagai “wabah” dan ini memberikan pengertian bahwa tidak hanya penyakit secara
jasmani saja yang Tuhan dapat sembuhkan namun juga keuangan, pegaulan,
kehidupan rumah-tangga, hubungan orangtua-anak, dsb. Iman kita terhadap Tuhan
Yesus akan menyembuhkan secara berkeseluruhan segala permasalahan yang menekan
hidup kita.
Hal lain
yang dapat kita pelajari adalah, iman wanita tersebut kepada Tuhan Yesus yang
menyembuhkan segala penyakitnya bukan iman secara gabungan (corporate).
Seringkali iman kita dibangkitkan pada saat kita memuji bersama-sama, berdoa
bersama-sama namun pada saat kita sendiri, iman kita menjadi lemah. Tidak
demikian adanya dengan wanita yang mengalami pendarahan selama 12 tahun ini.
Kita harus selalu berdiri teguh dengan iman kita kepada Tuhan Yesus dan tidak
terpengaruh dengan perkataan dan perbuatan orang lain.
Iman
saja tidak cukup. Iman harus diikuti dengan kuasa yang keluar dari jubah Tuhan
Yesus. Kuasa dari jubah Tuhan Yesus keluar pada saat jubahNya dijamah oleh
orang yang memiliki iman seperti wanita pendarahan 12 tahun ini. Banyak orang
yang datang untuk berdoa, bernyanyi, melayani namun hanya orang yang melakukan
semua itu dengan iman akan menghasilkan dampak yang berbeda. Oleh sebab itu
janganlah mempunyai hubungan yang biasa-biasa saja dengan Tuhan (Mat 9:29; Mat
21:22; Mark 9:23)
Apa itu iman (Ibrani 1:11): dalam
terjemahan bahasa Inggris dikatakan bahwa iman terjadi dalam dimensi sekarang
(NOW) bukan masa lalu ataupun masa depan. Kalau kita berkata bahwa kita akan
sembuh besok maka itu bukanlah iman tetapi pengharapan (Hope). Ataupun kita
berkata bahwa dulu kita pernah disembuhkan, itu bukanlah iman melainkan
pengalaman masa lalu kita dengan Tuhan. Tuhan berkerja dalam dimensi iman kita,
Bagaimana cara membuat iman kita
bertumbuh:
Markus 11:22-24 (Confessional of
Faith)
-
Berkata
kepada permasalahan (gunung) kita -
Berkata
kepada diri kita sendiri -
Berkata
kepada Iblis
Masalah dan persolan bukan untuk
menghambat hidup kita melainkan merupakan sarana kita melihat promosi dan kasih
Tuhan dalam kehidupan kita. Janganlah kita gentar. Janganlah kita selalu
melihat pada kenyataan karena kenyataan tidaklah lebih besar daripada kebenaran
yaitu Firnan Tuhan. Kita tidak berjalan dengan kekuatan manusia namun dengan
kekuatan iman.
Wholeness tidak hanya terjadi pada
kesehatan secara fisik namun juga pada berkat dalam kehidupan kita.
-
Bilangan
15:4-6, “Tidak ada orang miskin diantara mu…” namun ini hanya berlaku pada saat
kita hidup dalam Tanah Perjanjian yang Tuhan sudah berikan kepada kita. -
Kalau
kita mengikuti segala perintah Tuhan. “Strictly obedience is impossible for us
to do, we need God’s grace to enable us to do it”. -
Kita
tidak akan berhutang tetapi kita akan memberi pinjaman kepada bangsa-bangsa
lain
Adalah kehendak Tuhan membuat
kehidupan kita “Whole” bukan cuman sekedar kesembuhan fisik. Tetapi kemanapun
kita pergi dan perbuat akan “Whole” baik dalam studi, business, hubungan
pribadi, dan sebagainya. Sehingga kita dapat menggunakan berkat dan hikmat
untuk menjadi berkat kepada banyak orang ataupun bangsa-bangsa.
Sorry, the comment form is closed at this time.