16 Aug Menemukan peristirahatan
Matius 11:25-30
Pada waktu itu berkatalah Yesus: “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya. Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.”
Pernahkah anda tidur dan bangun lelah? Siapa yang pernah mengalaminya? Penelitian menunjukkan kepada kita bahwa apa yang menyegarkan tubuh bukanlah panjang tidur anda tetapi kedalaman tidur anda. Bukan berapa jam anda tidur tetapi apakah anda tidur nyenyak atau tidak. Mereka menyebutnya REM, rapid eye movement sleep. Jadi, sangat mungkin bagi anda untuk tidur selama 12 jam dan bangun dengan perasaan lelah. Karena ada perbedaan antara tidur dan istirahat. Hanya karena anda tidur bukan berarti anda beristirahat. Bahkan, ini terjadi pada saya beberapa minggu yang lalu. Minggu menjelang kebaktian Minggu pertama setelah pembatasan COVID 19, saya gelisah. Sangat sulit bagi saya untuk tidur nyenyak. Ketika saya tidur, saya bangun setiap beberapa jam. Dan saya mengalami banyak mimpi buruk yang acak. Di pagi hari ketika tiba saatnya bagi saya untuk bangun dan pergi bekerja, saya tidak mau bangun. Saya lelah. Saya mungkin berada di tempat tidur selama lebih dari 8 jam, tetapi saya tetap lelah. Itu terus terjadi sepanjang minggu. Yang terburuk adalah pada Sabtu malam sebelum kebaktian Minggu pertama. Saya tidak tidur sedikitpun. Dan saya harus berada di gereja sebelum jam 830 pagi karena gereja memulai kebaktian pagi yang baru. Dan yang lebih parah, saya harus berkhotbah di RSI hari itu. Saya beri tahu anda sebuah rahasia. Saya adalah zombie yang berkhotbah hari itu. Saya berkhotbah tetapi saya tidak tahu apa yang saya lakukan. Saya hanya membaca dan mengikuti manuscript saya. Apa yang terjadi dengan saya? Saya lelah. Tetapi saya bukan lelah secara fisik. Saya lelah bukan karena saya sangat sibuk dan tidak punya waktu untuk beristirahat. Saya punya begitu banyak waktu untuk tidur tetapi saya tidak bisa beristirahat dengan benar. Saya lelah karena hati saya gelisah. Ada saudara yang mengerti apa yang saya maksudkan? Apa yang saya butuhkan bukanlah sebuah istirahat fisik tetapi istirahat rohani.
Inilah undangan yang diberikan Yesus kepada kita dalam perikop kita hari ini. Yesus memperkenalkan kita kepada REM rohani. Dia memperkenalkan kita pada istirahat yang nyenyak yang dibutuhkan hati kita. Ada istirahat yang dibutuhkan oleh hati kita yang tidak bisa diselesaikan dengan tidur siang. Ada istirahat dibawah semua istirahat yang jika kita tidak memilikinya, semua istirahat lainnya tidak berguna. Tetapi jika kita memiliki istirahat yang dalam ini, maka kita bisa berada di tengah kekacauan dan masih bisa tidur dan bangun di pagi hari dengan gembira dan sukacita. Dan inilah yang Yesus tawarkan kepada kita dalam perikop ini. Dan kita tidak bisa mendapatkan istirahat ini dengan tidur siang. Ini adalah jenis istirahat yang berbeda. Ini adalah istirahat yang memungkinkan kita untuk tidur dan bangun dengan segar. Ini adalah istirahat yang memungkinkan kita untuk tidur di tengah-tengah kekacauan dan bangun keesokan harinya dengan sukacita dan gembira. Ini adalah istirahat yang sesungguhnya.
Ini keyakinan saya. Saya percaya ada banyak orang yang lelah hari ini. Dalam budaya kita saat ini, identitas dan nilai anda terikat dengan seberapa baik performa anda. Identitas adalah sesuatu yang harus anda dapatkan dengan keringat dan kerja keras anda. Identitas anda terikat dengan pencapaian pribadi anda. Itulah sebabnya banyak dari anda merasa gagal jika anda tidak mendapatkan High Distinction. Oke, mungkin hanya saya. Tetapi kita semua secara otomatis mengikat identitas kita dengan pencapaian pribadi kita. Kita semua berusaha untuk membuktikan diri kita. Wujud pencapaian itu terlihat berbeda untuk setiap orang. Untuk beberapa dari anda, itu adalah sebuah pencapaian dalam sekolah anda. Bagi yang lain, itu adalah mungkin pencapaian dalam pekerjaan, hubungan, ataupun keluarga anda. Banyak teman saya yang sudah menikah dan punya anak. Dan kadang-kadang ketika saya berbicara dengan mereka, mereka sudah memiliki rencana yang terbaik untuk anak-anak mereka. Mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka akan mengirim anak mereka ke sekolah menengah ini dan universitas itu dan semua les yang sedang diambil anak mereka sekarang. Pelajaran bahasa Mandarin, matematika, bahasa inggris, berenang dll. Dan saya bertanya kepada mereka, “Berapa umur anakmu?” “Empat tahun.” Ini namanya over-parenting. Kita hidup dalam budaya yang didorong oleh prestasi dan pencapaian. Kita adalah orang-orang yang sangat sibuk. Bahkan jika kita tidak sibuk, kita mencoba memberikan kesan bahwa kita sibuk. “Apa kabar?” “Sibuk bro.” Tidak heran kita lelah dan capek.
Inilah permasalahannya. Tidak peduli seberapa keras anda berusaha, apa yang anda lakukan tidak akan pernah cukup. Anda tahu bahwa anda tidak memenuhi standar. Ada standar yang anda tetapkan pada diri anda tentang seperti apa seharusnya orang tua yang baik itu. Seperti apa pengusaha yang baik. Seperti apa kelakukan anak yang baik. Seperti apa perbuatan orang Kristen yang baik. Dan anda berpikir bahwa jika saja anda bisa mencapai standar itu, maka anda akan baik-baik saja. Ada dorongan konstan yang membuat anda merasa selalu harus membuktikan diri anda. “Jika aku bisa sampai ke tempat ini dalam hidup, maka aku akan baik-baik saja.” Namun anda gagal untuk hidup dalam standar itu dan itu menciptakan perasaan bersalah dan kecemasan di dalam anda. Atau, jika anda berhasil sampai ke tempat di mana anda pikir anda akan baik-baik saja, anda masih gelisah. Itu masih belum cukup. Mengapa? Saya suka cara St Augustine mengatakannya. “Engkau telah menciptakan kami untuk diriMu sendiri, ya Allah, dan hati kami gelisah sampai kami beristirahat di dalam Engkau.” Dia mengatakan bahwa masalah dengan kita adalah bahwa hati kita gelisah dan satu-satunya yang dapat memberikan istirahat sejati bagi hati kita adalah Allah. Dan di sini Yesus berkata kepada anda dan saya, “Aku adalah satu-satunya yang dapat memberikanmu istirahat sejati. Datanglah kepadaku dan aku akan memberikanmu istirahat yang dicari hatimu.” Namun, jenis istirahat yang ada dalam pikiran Yesus mungkin tidak seperti yang kita pikirkan. Ketika kita memikirkan istirahat, kita sering memikirkan suatu kondisi di mana kita bebas dari semua beban. Itu tidak benar. Jika saya dapat merangkum khotbah saya dalam satu kalimat, ini dia. Peristirahatan sejati tidak ditemukan dalam kebebasan dari beban tetapi dalam memikul beban yang tepat. Kenapa ini penting? Karena sering kali, ketika kita berpikir tentang menjadi murid Yesus, kita berpikir tentang sebuah beban berat. Kita berpikir tentang waktu, energi, dan usaha yang harus kita berikan untuk menjadi murid Yesus. Dan kita sudah cukup lelah dalam kehidupan kita sehari hari dan hal terakhir yang kita butuhkan adalah untuk menambah beban yang lain untuk kita pikul. Tetapi Yesus berkata kepada kita sebaliknya. Yesus akan memberitahu kita bahwa alasan kita lelah adalah karena kita tidak memikul beban untuk menjadi murid Yesus. Dalam perikop ini, kita akan menemukan bahwa untuk menjadi murid Yesus adalah undangan yang penuh rahmat dari Yesus bagi kita untuk menemukan istirahat yang sejati di dalam dia. Tidak ada istirahat yang sejati tanpa pemuridan.
Saya akan memisahkan perikop ini menjadi tiga bagian. Sumber istirahat; Undangan untuk istirahat; Beban dari istirahat.
Sumber istirahat
Yesus sangat jelas. Matius 11:28 – Marilah kepadaKu … Dia tidak mengatakan, “Marilah ke gereja” atau “Marilah ke Disneyland.” Dia berkata, “Marilah kepadaKu!” Dengan kata lain, Yesus mengatakan bahwa dialah satu-satunya yang dapat memberikan anda istirahat. Tetapi apa tentang Yesus yang membuat dia begitu istimewa? Apa yang berbeda dengan dia yang membuat dia bisa memberikan anda istirahat yang tak seorang pun bisa? Saya senang anda bertanya. Matius 11:25-27 – Pada waktu itu berkatalah Yesus: “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.
Perhatikan logika ayat-ayat ini. Pertama, Yesus berkata bahwa ada pewahyuan khusus tentang Allah Bapa yang disembunyikan dari orang bijak dan orang pandai tetapi dinyatakan kepada anak-anak kecil. Adalah bagian dari rencana Allah untuk mengungkapkan pewahyuan ini kepada anak-anak kecil. Kedua, tidak ada yang mengenal Allah Bapa seperti Allah Anak. Tidak ada yang mengenal Allah seperti Yesus. Yesus memiliki akses khusus kepada pewahyuan Allah. Dia adalah agen eksklusif pewahyuan Allah. Ketiga, Allah telah memberikan hak khusus kepada Yesus untuk mengungkapkan pewahyuan ini kepada siapa ia berkenan. Dengan kata lain, Yesus adalah satu-satunya sosok yang dapat memberikan anda akses kepada pewahyuan Allah Bapa. Jadi begini. Cara untuk mengenal Tuhan bukanlah melalui kebijaksanaan dan kepandaian manusia. Cara untuk mengenal Tuhan adalah dengan datang kepada Yesus seperti anak kecil.
Apa artinya? Itu tidak berarti bahwa jika anda pintar, anda tidak dapat mengenal Tuhan. Bukan itu yang Yesus katakan. Apa yang Yesus katakan adalah bahwa selama anda masih mengandalkan kekuatan dan kepintaran anda sendiri, anda tidak dapat mengenal Tuhan. Anda hanya dapat mengenal Tuhan jika anda datang kepadanya seperti anak kecil. Anda tidak bisa mengenal Allah dengan hikmat manusia, tetapi dengan sebuah kepercayaan yang sederhana. Saya akan jelaskan. Saya sering mendengar orang mengatakan bahwa anda tidak boleh menggunakan pikiran anda untuk datang kepada Tuhan. Iman dan pengetahuan itu bertentangan. Ini tidak benar. Anak kecil tidak bodoh. Mereka mampu berpikir. Mereka tahu bagaimana berpikir tentang apa yang baik bagi diri mereka. Saya meminjam cerita Rere. Saya sudah meminta izin kepada papanya terlebih dahulu. Salah satu berkat atau mungkin lebih tepat, salah satu penderitaan bekerja dari rumah adalah anda ada bersama anak anda hampir 24/7. Ada suatu ketika dimana kedua orang tua Rere sedang sibuk dengan pekerjaan mereka dan Rere harus bermain sendiri. Dan orang tua, anda tahu apa yang terjadi ketika anda meninggalkan anak anda untuk bermain sendiri? Kapal pecah. Dia mengeluarkan sebagian besar mainannya dan mainannya berantakan di mana-mana. Jadi papanya, dengan penuh hikmat, mengajukan penawaran kepada Rere. Rere suka menonton Mickey Mouse. Jadi inilah tawarannya. “Rere, kalau kamu merapikan semua mainanmu, kamu boleh menonton satu episode Mickey Mouse.” Ini contoh pendidikan anak yang baik. Dan Rere tidak bodoh. Dia mempertimbangkan tawaran dari papanya dan memutuskan bahwa kesenangan menonton Mickey Mouse lebih besar daripada usaha merapikan mainan. Jadi, ia merapikan mainan dan dia mendapatkan hadiah menonton satu episode Mickey Mouse. Rere percaya penuh bahwa papanya akan memberikan dia apa yang diinginkannya. Dan inilah yang Yesus katakan.
Yesus berkata bahwa selama anda masih mengandalkan kekuatan anda sendiri, anda tidak dapat datang kepada Allah. Yang anda butuhkan adalah kepercayaan sederhana seperti anak kecil. Yang anda butuhkan adalah mengakui ketidakmampuan anda, menelan kesombongan anda dan datang kepada Yesus. Dia adalah satu-satunya yang bisa memberikan anda Allah. Yesus adalah satu-satunya yang dapat memberi anda istirahat yang sangat dibutuhkan hati anda. Yesus adalah sumber istirahat yang sejati. Yang perlu anda lakukan adalah memiliki kepercayaan seperti anak kecil atas undangannya untuk datang kepadanya dan mendapatkan istirahat.
Undangan untuk istirahat
Matius 11:28 – Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Sungguh ayat yang luar biasa. Kata letih lesu berarti kelelahan yang anda sedang alami dan kata berbeban berat menunjukan ketidakmampuan. Yesus memberikan undangan yang penuh dengan kasih kepada anda semua. Apakah anda sedang kelelahan? Apakah anda tidak kuat menanggung beban anda? Datanglah kepada Yesus. Undangan ini bukan undangan untuk datang ke gereja. Undangan itu bukan untuk mempercayai seperangkat keyakinan. Yesus tidak mengatakan, “Ini adalah daftar hal-hal yang perlu kamu lakukan untuk beristirahat. Pertama, mandi dengan air panas. Kedua, baca Alkitab. Ketiga, berdoa sebelum tidur.” Tidak. Yesus tidak memberikan anda sebuah resep. Undangan Yesus adalah untuk datang kepada seseorang. Ketika anda datang kepada Yesus, anda tidak mencari resep, tetapi anda mencari seseorang. Yesus berkata, “Aku adalah satu-satunya yang dapat memberikanmu istirahat. Marilah kepadaku.”
Tetapi bagaimana cara Yesus memberikan kita istirahat dari kelelahan dan beban berat kita? Izinkan saya mengajukan pertanyaan secara berbeda. Kenapa anda kelelahan? Kenapa anda capek? Saya akan memberi tahu anda mengapa anda lelah. Anda kelelahan karena anda masih berusaha untuk membuktikan diri. Inilah kebenaran tentang anda dan saya. Kita semua terikat pada suatu kuk. Mungkin tidak banyak dari kita yang tahu apa itu kuk karena kita tinggal di kota metropolis. Biarkan saya menjelaskan apa kuk itu. Lihatlah gambar ini. Kuk adalah batang kayu tebal yang dipasang di leher sapi sehingga sapi tersebut bisa menarik kereta. Kuk dapat diletakkan pada satu hewan atau bisa dibagi antara dua hewan. Dalam kuk bersama, salah satu hewan akan lebih kuat dari yang lain dan hewan tersebut akan memimpin. Ini adalah kebenaran tentang anda dan saya. Kita semua memiliki kuk yang memimpin hidup kita. Kita semua diatur oleh suatu kuk yang memberi makna pada hidup kita. Tidak ada dari kita yang bebas dari kuk. Kita membutuhkan sesuatu untuk memvalidasi keberadaan kita. Apa pun tujuan hidup kita, kita terikat pada kuk itu. Dan itulah alasan kita kelelahan.
Saya beri contoh. Salah satu kuk yang sangat dominan di budaya kita adalah keluarga. Katakanlah anda hidup untuk anak anda. Orang tua, saya mengerti anda sangat mengasihi anak anda. Saya tahu bahwa anak anda adalah harta pusaka anda. Saya tahu anda sudah menghabiskan begitu banyak waktu dan uang untuk membesarkan anak anda. Tidak ada orang lain yang bisa mengasihi anak anda seperti anda. Tetapi saya juga mengerti bahwa sering kali orang tua menaruh ekpetasi yang tinggi kepada anak anaknya untuk berhasil. Anda sudah mempersiapkan anak anda sejak mereka masih sangat muda. Bahkan ada beberapa dari saudara yang sudah meminta surat rekomendasi gereja untuk sekolah padahal anak anda umur satu tahun saja belum. Saya tepuk tangan untuk anda. Jadi anda sangat sibuk memikirkan masa depan anak anda. Anda masukan mereka ke dalam begitu banyak les. Anda ingin mereka menjadi yang terbaik dalam segalanya. Anda ingin melindungi mereka dari rasa sakit. Anda ingin mereka berhasil dalam hidup. Anda ingin mereka masuk ke sekolah yang terbaik. Anda ingin mereka mendapatkan perkerjaan yang terbaik. Anda ingin mereka menikah dengan orang pilihan anda. Dan saya tidak berkata itu semua salah. Tetapi yang sering terjadi adalah anda sudah menjadikan anak anda kuk anda. Anda membutuhkan mereka untuk mengikuti keinginan anda dan kalau mereka tidak melakukan apa yang anda mau, anda hancur. Mereka sudah menjadi hal yang terutama dalam kehidupan anda. Dan ada dua kemungkinan yang terjadi. Anak anda akan sangat bergantung kepada anda atau anak anda akan berontak terhadap anda. Dan ini akan menghancurkan anda. Anda terikat pada anak anda. Anda akan terus bergantung pada anak anda untuk memvalidasi keberadaan anda. Hal yang sama dapat diterapkan untuk karir anda, pacar anda dan hal yang lain. Anda harus hidup untuk sesuatu. Anda tidak bebas dari suatu kuk. Dan anda kelelahan karena apapun yang anda lakukan tidak pernah cukup. Anda selalu cemas. Ini sangat melelahkan. Tapi bukan hanya itu saja. Anda juga memikul sebuah beban berat.
Apa itu beban berat? Dalam konteks ini, beban berat berbicara tentang beban hukum Perjanjian Lama. Orang-orang Israel hidup di bawah beban berat dari hukum yang diletakkan atas mereka oleh para guru hukum. Inilah yang Yesus katakan tentang para guru hukum. Matius 23:4 – Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Inilah yang terjadi. Para guru hukum meletakkan beban yang mustahil bagi orang untuk memikulnya. Biarkan saya memberi anda sebuah contoh. Mabuk. Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa mabuk adalah dosa. Jadi, jangan mabuk. Tetapi yang dilakukan oleh para guru hukum adalah mereka membuat hukum untuk melindungi hukum. Jadi sekarang tidak hanya mabuk adalah sebuah dosa, mereka mengatakan bahwa anda tidak boleh minum alcohol sama sekali. Selain itu, adalah bijaksana untuk menghindari cobaan. Karena itu anda tidak boleh menggunakan alkohol dalam memasak. Setiap kali anda pergi ke restoran, pastikan anda memeriksa semua bahan makanan dan pastikan bahwa wine tidak digunakan dalam persiapan. Tapi untuk amannya, jika anda ingin setia pada hukum, anda tidak boleh makan di restoran yang menyajikan alkohol sama sekali. Anda lihat apa yang terjadi? Biarkan saya nyatakan yang jelas. Orang-orang seperti saya melakukan ini setiap saat. Untuk melindungi anda dari bahaya dosa, saya sebagai pendeta dapat dengan mudah menambahkan beban yang mustahil untuk anda pikul. Dan bukan hanya itu, tetapi saya membuat anda merasa seperti anda bukan orang Kristen yang baik kalau anda tidak memikul beban ekstra itu. Jadi, apa yang terjadi adalah ada banyak orang menghindari datang ke gereja karena gereja hanya membuat mereka merasa bersalah. Bukannya memberikan istirahat, saya menambahkan rasa malu dan bersalah ke dalam hidup anda. Pendeta ahli membuat orang bersalah merasa tambah bersalah. Tetapi Yesus berbeda.
Bukannya menambah beban dalam hidup anda, Yesus menawarkan anda istirahat. Yesus berkata kepada anda, “Aku tahu kamu lelah. Aku tahu kamu capek. Aku tahu kamu menanggung beban yang berat. Datanglah kepadaku dan aku akan memberimu istirahat.” Alasan utama mengapa anda kelelahan dan berbeban berat adalah karena anda masih berusaha menyenangkan Tuhan dengan kekuatan anda sendiri. Anda masih mencoba memenuhi standar dengan menggunakan kemampuan anda sendiri. Anda berpikir bahwa jika saja anda bisa menyeimbangkan semua piring dalam hidup anda, anda akan baik-baik saja. Yesus memberi tahu anda bahwa anda tidak akan pernah menemukan keseimbangan kecuali anda datang kepadanya terlebih dahulu. Undangan Yesus bukanlah untuk memperbaiki diri sendiri sehingga anda dapat berkenan di hadapan Allah. Undangan Yesus adalah untuk datang kepadanya karena anda tidak dapat memperbaiki diri anda sendiri. Dia satu-satunya yang bisa. Berhenti percaya bahwa anda dapat mencapai standar dan menjadi cukup baik untuk menyenangkan Tuhan. Ini adalah pertandingan yang anda tidak bisa menangkan. Dengarkan undangan Yesus untuk datang kepadanya. Datang kepadanya dan dia akan memberikan anda istirahat. Tetapi itu bukanlah akhirnya. Tidak cukup bagi anda hanya untuk datang kepadanya dan menemukan istirahat dalam dia. Anda juga harus memikul beban dari istirahat.
Beban dari istirahat
Matius 11:29-30 – Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.
Saya tahu bahwa apa yang akan saya katakan terdengar kontra intuitif. Beban dari istirahat. Bagaimana mungkin istirahat melibatkan beban? Namun ini benar. Sering kali, ketika kita memikirkan istirahat, kita berpikir untuk tidak melakukan apa pun. Kita memikirkan suatu kehidupan yang bebas dari semua tanggung jawab. Untuk bertahun-tahun, banyak dari kita telah berbicara tentang betapa sibuknya kita, betapa lelahnya kita, dan betapa kita berharap seandainya kita dapat memiliki sedikit waktu ekstra untuk kita berdiam di rumah dan beristirahat. Dan sekarang kita memilikinya. Kita menghabiskan sebagian besar waktu kita di rumah karena pandemi ini. Seharusnya, kita semua sangat segar bukan? Tetapi jika ada sesuatu yang diajarkan pandemi ini kepada kita, itu adalah bahwa tidak melakukan apa-apa itu melelahkan. Apakah anda tahu apa yang saya maksud? Kita berpikir istirahat itu adalah ketika kita duduk di sofa, nonton TV sambil minum heineken. Atau vanilla coke untuk saya. Menonton drama Korea dan Netflix itu menyenangkan. Tetapi cobalah menghabiskan hari-hari anda dengan tidak melakukan apa pun selain menonton drama Korea dan Netflix. Anda akan merasa sangat lelah meskipun anda sebetulnya tidak melakukan apa pun. Ini mengajarkan kepada kita bahwa istirahat bukanlah masalah mengurangi kegiatan. Anda bisa tidak melakukan apa-apa sepanjang hari dan masih kelelahan. Anda harus mengerti ini. Obat untuk kelelahan dan beban berat bukanlah untuk tidak melakukan apa pun melainkan untuk memikul beban yang tepat. Istirahat sejati bukanlah kebebasan dari tanggung jawab tetapi memiliki tanggung jawab yang benar. Dan inilah yang Yesus katakan.
Dia berkata, “Pikullah kuk yang Kupasang.” Ingat bahwa kita selalu terikat pada suatu kuk. Dan Yesus berkata, “Aku ingin kamu mengambil kukku. Aku ingin kamu hidup untukku. Aku ingin menjadi tuanmu. Aku ingin menjadi makna hidupmu. Aku ingin menjadi alasan kamu melakukan semua yang kamu lakukan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan bebanku ringan.” Ini sangat luar biasa. Mengapa kuk Yesus itu enak? Apakah itu berarti Yesus mengurangi tuntutan hukum Taurat? Tentu saja tidak. Dalam khotbah di atas gunung, Yesus tidak mengurangi tuntutan hukum Taurat tetapi meningkatkan intensitas hukum Taurat. Izinkan saya memberi satu contoh. Hukum jangan membunuh. Berapa banyak dari anda yang lulus dari hukum ini? Angkat tangan anda. Jika anda tidak mengangkat tangan, silahkan menghadap usher setelah ibadah. Tetapi kemudian Yesus meningkatkan intensitasnya. Yesus mengatakan bahwa jika anda pernah ingin menampar seseorang, anda sudah masuk ke dalam penghakiman. Berapa banyak dari anda yang lulus dari hukum ini? Tidak ada. Tuntutan Yesus jauh lebih radikal daripada tuntutan hukum taurat. Jadi mengapa dia mengatakan bahwa kuknya itu enak? Kuk Yesus itu enak bukan karena ia menuntut lebih sedikit tetapi karena ia memenuhi tuntutan hukum untuk anda. Yesus datang untuk memenuhi tuntutan hukum sebagai ganti anda. Karena itu, anda tidak lagi harus perform. Anda tidak lagi harus membuktikan diri. Yesus telah mengambil tempat anda dan melakukannya sebagai ganti anda. Sekarang anda bisa bernafas. Anda bisa lega. Yesus adalah tuan yang berbeda dari semua tuan di dunia ini. Semua tuan lainnya berkata, “perform untukku dan aku akan memberkatimu.” Yesus berkata, “Aku telah perform untukmu sehingga sekarang kamu dapat hidup dalam berkatku.”
Tetapi bukan hanya kuk Yesus itu enak, tetapi bebannya juga ringan. Jadi, masih ada beban untuk dipikul. Tetapi beban dari Yesus berbeda dengan beban yang berat dari para guru hukum. Mengapa? Karena anda terikat bersama dengan Yesus. Dan ketika anda terikat dalam kuk Yesus, anda tidak memikul beban itu sendiri. Anda memikul beban itu bersama dengan Yesus. Yesus tidak hanya memenuhi tuntutan hukum untuk anda, tetapi ia juga memikul beban bersama dengan anda. Jadi, ketika anda memikul beban Yesus, anda tidak memikul beban itu dengan kekuatan anda. Anda memikul beban dengan kekuatan yang diberikan Yesus kepada anda. Yesus adalah sosok yang menguatkan anda untuk memikul beban. Itulah sebabnya beban Yesus itu ringan.
Dan dia tidak hanya membantu anda untuk memikul beban tetapi ia juga akan mengajarkan anda bagaimana cara melakukannya. Itulah sebabnya dia berkata, “Belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati.” Perkataan “belajarlah pada-Ku” dapat diterjemahkan sebagai belajar tentang Yesus dan belajar dari Yesus. Saudara, apakah anda tahu apa ini? Ini adalah pemuridan. Pemuridan adalah belajar tentang Yesus dan belajar dari Yesus. Pemuridan adalah belajar tentang Yesus dan apa yang telah ia lakukan untuk anda dan belajar bagaimana hidup seperti Yesus. Inilah cara anda menemukan istirahat. Dan Yesus berbeda dari guru-guru lain di dunia ini. Tidak ada guru lain yang bisa mengatakan “Belajarlah dariku dan kamu akan menemukan kelegaan.” Malah yang ada, guru justru membuat kerusuhan di dalam hidup anda. Mereka memberikan anda tugas dan ujian. Tidak seorang pun dari kita yang bisa berkata, “Tugas dan ujian! Luar biasa! Inilah yang jiwaku butuhkan untuk beristirahat.” Tidak. Tugas dan ujian menciptakan keresahan dalam diri kita. Tetapi untuk belajar dari Yesus adalah jalan istirahat yang sejati. Pemuridan adalah undangan Yesus yang penuh dengan kasih karunia bagi anda untuk menemukan istirahat di dalam dia.
Jadi, inilah kekhawatiran saya. Ada dua bagian dari undangan Yesus untuk beristirahat. Pertama adalah untuk datang kepadanya dan kedua adalah untuk mengambil kuknya dan belajar dari dia. Ada banyak dari kita yang ahli di bagian pertama dalam undangan. Anda lelah dan berbeban berat. Anda datang ke gereja untuk bertemu dengan Yesus. Anda mendengarkan undangan Yesus untuk datang kepadanya dengan semua sampah anda. Jadi, anda datang ke ROCK Center dengan membawa beban 100 kgs di bahu anda. Dan kemudian anda menyanyikan sebuah lagu yang mengingatkan anda tentang kebaikan Yesus. Dan anda mendengar Injil diberitakan. Anda mendengar bagaimana Yesus sudah mati untuk dosa anda dan anda tidak perlu perform lagi. Yesus adalah kebenaran anda dan sekarang anda bebas dari semua beban anda. Bawa semua kekhawatiran anda kepada Yesus karena dia peduli pada anda. Jadi, anda lakukan itu. Anda mungkin datang ke gereja dengan beban hubungan, keluarga, pekerjaan dll. Dan sekarang anda memutuskan untuk memberikan beban itu kepada Yesus. Anda datang kepada dia dan dia memberikan anda istirahat. Jadi, anda melepas beban 100 kgs dari bahu anda dan anda meletakkannya di kaki salib Kristus. Anda merasa lega. Anda merasakan sentuhan Tuhan. Injil menembus hati anda dan anda bisa bernafas. Dan kemudian anda berterima kasih kepada pengkhotbah karena memberitakan Injil dengan setia dan anda berjalan keluar dari gereja. Tetapi sesuatu yang sangat menarik terjadi. Saat anda berjalan keluar dari gereja, anda melihat beban 100 kgs yang anda baru saja lepaskan beberapa menit sebelumnya. Dan inilah yang anda lakukan. Anda meletakkan beban berat itu kembali di bahu anda dan berjalan keluar dari gereja. Dan anda menjalani seminggu mendatang dengan sangat lelah dan berbeban berat. Dan anda kembali ke gereja minggu berikutnya, mendengarkan Injil dikhotbahkan, memberikan beban anda kepada Yesus, terima kasih kepada pengkhotbah karena memberitakan Injil, dan pulang dengan beban yang sama di punggung anda. Anda mengulangi siklus ini minggu demi minggu. Dan tidak heran jika anda menjadi sangat lelah dan kecewa dengan Yesus.
Mengapa? Biarkan saya memberi tahu anda alasannya. Karena anda tidak bisa hidup tanpa sebuah kuk. Anda tidak bisa hidup tanpa beban. Anda selalu terikat pada sesuatu. Tidaklah cukup bagi anda untuk datang kepada Yesus dan menerima kelegaan. Undangan Yesus tidak hanya untuk datang kepadanya tetapi juga untuk mengambil kuk-nya dalam hidup anda. Anda perlu menukarkan kuk anda dengan kuk Yesus. Peristirahatan sejati tidak datang dari menghindari kuk tetapi dengan mengambil kuk Kristus. Jika anda tidak terikat dengan kuk Kristus, anda akan terikat dengan kuk-kuk lain. Anda akan terikat dengan kuk karier, hubungan, keluarga, uang, dll. Dan anda akan terus cemas. Anda akan terus khawatir. Anda akan kelelahan. Hal ini tidak bekerja. Dan inilah masalah kristen konsumen. Jika anda hanya melihat kepada Yesus untuk apa yang dapat ia lakukan untuk anda, anda akan terus gelisah. Pergi ke gereja seminggu sekali itu baik. Tetapi itu tidak cukup. Anda harus mengambil kuk menjadi murid Yesus. Peristirahatan sejati hanyalah milik murid-murid Yesus.
Saya jelaskan dengan cara lain. Banyak dari kita berpikir tentang kekristenan seperti lift. Apa yang anda lakukan? Anda masuk ke lift, anda menekan tombol lantai level surga, dan anda membiarkan lift melakukan semua pekerjaan. Ini menyenangkan dan mudah. Tetapi ini bukanlah kekristenan. Undangan Yesus bukanlah untuk anda naik lift ke surga. Undangan Yesus adalah bagi anda untuk naik tangga bersama dengan dia. Naik tangga membutuhkan upaya. Itu membutuhkan energi. Itu membutuhkan kekuatan. Itu membutuhkan waktu. Tetapi kabar baiknya adalah bahwa anda tidak menaiki tangga sendirian. Yesus berjalan menaiki tangga bersama dengan anda. Dia menunjukkan kepada anda langkah-langkah yang perlu anda ambil. Dia mengajari anda apa yang perlu anda ketahui. Dan tidak hanya itu, dia menyediakan kekuatan bagi anda untuk melakukannya. Anda berpikir andalah orang yang mengambil langkah, tetapi sebenarnya Kristus yang hidup di dalam andalah yang memberdayakan anda untuk mengambil setiap langkah. Jadi sekarang, dalam pergumulan anda dengan dosa, anda bergumul dengan kuasa Kristus di dalam anda. Anda melawan godaan dengan kasih Kristus untuk anda. Anda menanggung penderitaan dalam pencobaan dengan harapan Kristus di dalam anda. Anda melakukan segalanya dengan kekuatan yang disediakan Kristus untuk anda. Anda bernyanyi dengan kekuatan Kristus. Anda berkhotbah dengan kekuatan Kristus. Anda bekerja dengan kekuatan Kristus. Anda melayani dengan kekuatan Kristus. Itulah sebabnya kuk Yesus itu enak dan bebannya ringan. Jika anda merasa mengikuti Yesus sepertinya terlalu berat, mungkin itu karena anda masih berusaha memikul beban dengan kekuatan anda sendiri. Undangan untuk beristirahat adalah undangan untuk pemuridan. Tidak ada istirahat tanpa pemuridan.
Saya suka cara The Message Bible menyampaikan ayat ini. Matthew 11:28-30 – “Are you tired? Worn out? Burned out on religion? Come to me. Get away with me and you’ll recover your life. I’ll show you how to take a real rest. Walk with me and work with me—watch how I do it. Learn the unforced rhythms of grace. I won’t lay anything heavy or ill-fitting on you. Keep company with me and you’ll learn to live freely and lightly.”
Saudara, Yesus adalah tuan yang berbeda dengan setiap tuan lainnya. Setiap tuan lainnya meminta dari anda dan membebani anda. Yesus adalah satu-satunya tuan yang akan memberikan anda istirahat dan berjalan bersama anda. Bagaimana dia bisa melakukan itu? Karena Yesus mengambil kecemasan kita di kayu salib. Di kayu salib, Yesus tidak menemukan istirahat. Malam sebelum penyaliban, dia gelisah. Dia berdoa tiga kali agar Tuhan mengambil cawan itu dari padanya. Dia cemas sampai-sampai dia berkeringat darah. Dan di kayu salib, Yesus menanggung semua dosa kita. Bahkan Allah Bapa meninggalkannya. Yesus mengalami kegelisahan kosmik sehingga kita dapat menerima istirahatnya sebagai pemberian. Dan ketika anda menerima istirahat dari Yesus, anda tidak perlu lagi membuktikan diri. Anda bebas dari mentalitas performa. Beban berat jatuh dari bahu anda. Anda tidak perlu lagi membuktikan diri anda kepada Allah, kepada orang tua anda, kepada bos anda atau orang lain. Yesus adalah performa anda. Yesus adalah bukti bahwa anda diterima di mata Allah. Anda menemukan istirahat dalam dirinya dan anda hidup dalam istirahat itu sebagai murid-murid Yesus
Saya akan menutup dengan sebuah cerita. Suatu hari seorang pemuda datang ke pasar budak. Dia melihat sekeliling dan matanya tertuju pada seorang budak gadis muda. Gadis ini ditelanjangi dan dikunci di dalam kerangkeng. Dia bertanya kepada pedagang, “Berapa harga untuk gadis ini?” Pedagang itu menjawab, “30 keping perak.” Jadi, pemuda ini mengeluarkan kantong uang dan menghitung 30 keping perak. Dia membeli gadis muda itu. Gadis ini sekarang miliknya. Ketika gadis muda itu mengikuti tuan barunya keluar dari pasar, dia sangat takut. Dia telah melihat apa yang terjadi kepada budak lain setelah mereka memiliki tuan yang baru. Tuan itu akan membelenggu mereka dengan rantai dan mereka akan disalahgunakan. Tuan mereka akan menaruh sebuah beban berat pada mereka dan menyiksa mereka. Gadis ini tidak akan pernah mengalami istirahat sepanjang hidupnya. Setelah mereka berjalan sekitar 5 menit, tuan barunya tiba-tiba berhenti. Dia berbalik ke arah gadis tersebut, melepas jaketnya, menutupi ketelanjangan gadis itu, dan melepas rantai. Kemudian pemuda itu berkata, “Ambil kantong uang ini. Di dalamnya ada lebih dari cukup uang untuk kamu memulai hidup yang baru. Mulai saat ini, kamu bukan lagi budak. Ini sertifikat pembebasanmu. Aku telah membayar harga untuk kebebasanmu dan aku membebaskanmu. Kamu bebas.” Gadis muda ini terkejut dengan apa yang terjadi, dan bertanya kepada sang pemuda. “Aku tidak mengerti. Apakah aku bebas pergi ke mana pun aku ingin pergi dan melakukan apa pun yang ingin aku lakukan?” Pria itu menjawab, “Ya. kamu bebas. Aku tidak membelimu untuk membuatmu menjadi budak. Aku membelimu untuk membebaskanmu.” Gadis ini menjawab, “Jika begitu, tidak ada yang ingin aku lakukan lebih selain mengikuti tuan dan melayani tuan sepanjang hidupku. Karena tidak ada tuan lain sepertimu.”
Saudara, inilah cerita kita. Yesus sudah membeli kita dengan darahnya untuk membebaskan kita. C.S. Lewis mengatakannya dengan indah. “Saya percaya pada kekristenan sama seperti saya percaya pada terbitnya matahari, bukan hanya karena saya bisa melihatnya tetapi karena dengan terbit matahari, saya bisa melihat segala sesuatu yang lain.” Datang kepada Yesus mengubah segalanya. Datang kepada Yesus mengubah perspektif anda tentang waktu, mengubah perspektif anda tentang sumber daya, mengubah perspektif anda tentang karier, mengubah tipe pasangan yang anda cari. Datang kepada Yesus mengubah segalanya. Saudara, ini adalah ritme kasih karunia yang kita jalani. Anda menjadi murid Yesus bukan karena anda harus tetapi karena anda mau. Yesus adalah satu-satunya tuan yang akan mengampuni anda ketika anda gagal dan memuaskan anda ketika anda datang kepadanya. Apakah anda lelah? Apakah anda berbeban berat? Dengarkan undangan Yesus yang penuh kasih. Percayalah padanya dengan kepercayaan seperti anak kecil. Datanglah kepadanya. Kenakanlah kuknya dalam hidup anda. Dan anda akan menemukan istirahat.
Sorry, the comment form is closed at this time.