27 Oct Impactful living – Hidup yang berdampak
“Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit’pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah” Kisah Para Rasul 20:24.
Para pahlawan iman seringkali muncul dari tempat-tempat yang tidak terduga.
Pada saat kritis dalam sejarah, Tuhan memilih orang-orang di masyarakat pinggiran, tanpa kekuatan mereka sendiri untuk membentuk sejarah (history makers, bukan trouble makers).
Salah satu kisah yang hidupnya berdampak adalah gadis kecil di kitab 2 Raja-raja 5.
1 Naaman, panglima raja Aram adalah seorang terpandang di hadapan tuannya dan sangat disayangi sebab oleh dia, Tuhan telah memberikan kemenangan kepada orang Aram. Tetapi orang itu, seorang pahlawan tentara, sakit kusta.
2 Orang Aram pernah keluar bergerombolan dan membawa tertawan seorang anak perempuan dari negeri Israel. Ia menjadi pelayan pada isteri Naaman.
3 Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya: ”Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, maka tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya.”
4 Lalu pergilah Naaman memberitahukan kepada tuannya, katanya: ”Begini-beginilah dikatakan oleh gadis yang dari negeri Israel itu.”
5 Maka jawab raja Aram: ”Baik, pergilah dan aku akan mengirim surat kepada raja Israel.” Lalu pergilah Naaman dan membawa sebagai persembahan sepuluh talenta perak dan enam ribu syikal emas dan sepuluh potong pakaian.
6 Ia menyampaikan surat itu kepada raja Israel, yang berbunyi: ”Sesampainya surat ini kepadamu, maklumlah kiranya bahwa aku menyuruh kepadamu Naaman, pegawaiku supaya engkau menyembuhkan dia dari penyakit kustanya.”
7 Segera sesudah raja Israel membaca surat itu, dikoyakkannyalah pakaiannya serta berkata: ”Allahkah aku ini yang dapat mematikan dan menghidupkan sehingga orang ini mengirim pesan kepadaku supaya kusembuhkan seorang dari penyakit kustanya? Tetapi sesungguhnya, perhatikanlah dan lihatlah, ia mencari gara-gara terhadap aku.”
8 Segera sesudah didengar Elisa, abdi Allah itu bahwa raja Israel mengoyakkan pakaiannya, dikirimnyalah pesan kepada raja, bunyinya: ”Mengapa engkau mengoyakkan pakaianmu? Biarlah ia datang kepadaku, supaya ia tahu bahwa ada seorang nabi di Israel.”
9 Kemudian datanglah Naaman dengan kudanya dan keretanya, lalu berhenti di depan pintu rumah Elisa.
10 Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan: ”Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali sehingga engkau menjadi tahir.”
11 Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata: ”Aku sangka bahwa setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama Tuhan, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku!
12 Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?” Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati.
13 Tetapi pegawai-pegawainya datang mendekat serta berkata kepadanya: ”Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir.”
14 Maka turunlah ia membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak dan ia menjadi tahir.”
15 “Kemudian kembalilah ia dengan seluruh pasukannya kepada abdi Allah itu. Setelah sampai, tampillah ia ke depan Elisa dan berkata: ”Sekarang aku tahu bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel. Karena itu terimalah kiranya suatu pemberian dari hambamu ini!”
2 Raja-raja 5:1-15.
Menjadi garam dan terang bukanlah sebuah saran atau perintah, melainkan identitas kita di dalam Kristus. Atau dengan kata lain menjadi dampak teladan yang baik dalam perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan dan kesucian.
Marilah kita belajar dari gadis kecil ini, yang menunjukkan identitasnya selaku garam dan terang, hidupnya menjadi dampak, sekalipun dia berada dalam keadaan yang tidak berpengharapan, berada di tengah situasi yang tidak menyenangkan.
Gadis kecil ini memiliki dampak dalam kehidupan yang dia jalani di keluarga Naaman.
- Dampak yang dibangun di atas Iman Yang Kuat.
Dia tidak kehilangan iman kepada Allahnya (yang ditanamkan oleh orang tuanya), sekalipun hidupnya mengalami peristiwa-peristiwa yang menakutkan.
- Dipisahkan dari rumah, keluarga, teman-teman bermainnya, bangsa, negerinya di usianya yang yang masih sangat muda.
- Menjadi tawanan sehingga kehilangan kebebasannya.
- Menjadi pelayan yang berarti kehilangan masa bermain dan cita-citanya.
“Naaman, panglima raja Aram adalah seorang terpandang di hadapan tuannya dan sangat disayangi sebab oleh dia, Tuhan telah memberikan kemenangan kepada orang Aram. Tetapi orang itu, seorang pahlawan tentara, sakit kusta” 2 Raja-raja 5:1.
“Orang Aram pernah keluar bergerombolan dan membawa tertawan seorang anak perempuan dari negeri Israel. Ia menjadi pelayan pada isteri Naaman” 2 Raja-raja 5:2.
Pengetahuannya yang sederhana akan Allah Israel membuat gadis ini hanya memberitahu bahwa ada nabi Allah di Samaria yang dapat menyembuhkan tuannya, yang sedang menghadapi masalah besar (penyakit kusta); ia memberitahukan tentang Allah Israel melalui seorang nabi Elisa di Samaria.
“Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya: ”Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, maka tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya” 2 Raja-raja 5:3.
Tuhan berdaulat mengijinkan gadis kecil ini ditawan dan di tempatkan di keluarga Naaman sehingga Naaman bertemu dengan kuasa Tuhan.
- Dampak yang dibangun diatas Kasih Yang Mengampuni.
Meskipun Naaman telah menyerang Israel dan membawanya sebagai tawanan, lalu menjadikannya sebagai pelayan bagi istrinya tetapi gadis kecil ini tidak menaruh dendam kepada Naaman dan keluarganya.
Gadis kecil ini mengambil sikap seperti Kristus dan dengan pernyataan sederhana mengarahkan tuannya menuju kesembuhan yang sangat dibutuhkannya.
Matius 5:44-45
44 “Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.”
Roma 12:14,17
14 “Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk!
17 Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!”
Gadis kecil ini memiliki belas kasihan terhadap tuannya yang menderita sakit kusta dengan menceritakan kepada nyonyanya “bagaimana tuannya dapat disembuhkan”.
- Dampak yang dibangun di atas Gaya Hidup Yang Dapat Dipercaya.
Gadis kecil itu melayani istri Naaman. Dia bertanggung jawab untuk melayani segala kebutuhannya, menyiapkan makanan dan memberikan keramahan ketika tamu datang ke rumah mereka. Gadis kecil ini dapat dipercaya.
Alkitab mencatat Naaman percaya kepada Allah Israel – 2 Raja-raja 5:15, 17
15 “Kemudian kembalilah ia dengan seluruh pasukannya kepada abdi Allah itu. Setelah sampai, tampillah ia ke depan Elisa dan berkata: ”Sekarang aku tahu bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel. Karena itu terimalah kiranya suatu pemberian dari hambamu ini!”
17 Akhirnya berkatalah Naaman: ”Jikalau demikian, biarlah diberikan kepada hambamu ini tanah sebanyak muatan sepasang bagal sebab hambamu ini tidak lagi akan mempersembahkan korban bakaran atau korban sembelihan kepada allah lain kecuali kepada Tuhan.
- Sebetulnya Naaman mempunyai problem yang lebih besar daripada kustanya yaitu dia tidak mengenal Allah yang benar!
- Kusta menyebabkan penderitaan, pengucilan dan kematian tetapi tidak mengenal Allah dan menerima Yesus sebagai juru selamat membawa kita kepada kebinasaan.
Biarlah setiap kita menyadari identitas kita selaku garam dan terang dunia yang berdampak bagi orang-orang yang membutuhkan Yesus.
_______________________________________________________________________________________________
Alkitab bahkan mengatakan di Matius 24:14: “Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.”
Yesus menekankan betapa pentingnya dunia mengenal Injil Kerajaan karena itulah kebenaran yang hakiki.
Tanda akhir zaman bukan ketika ada perang, penyakit, bencana atau yang lainnya saja tetapi ketika Injil Kerajaan sudah diberitakan, maka akan tiba kesudahannya. AMIN
Sorry, the comment form is closed at this time.