03 Jun Hidup dalam belas kasihan
Belas kasihan bukan hanya ucapan dan sebagai pengetahuan atau teori yang seharusnya kita ketahui, tetapi belas kasihan adalah sesuatu tindakan yang harus ada dalam perbuatan tangan kita, waktu kita, keuangan kita, serta kasih kita dan pertolongan kita kepada orang yang membutuhkan disekitar kita.
Arti sesungguhnya dari belas kasihan adalah ikut merasakan penderitaan dari orang-orang yang sedang mengalami kesulitan dalam hidup mereka.
Sebagai muridnya Yesus, kita seharusnya bisa memiliki dan memberikan belas kasihan kepada orang lain seperti yang Yesus sudah melakukan bagi kita.
“BELAS KASIHAN ADALAH SEBUAH KEPUTUSAN YANG KITA BUAT DENGAN SEGENAP HATI UNTUK MENOLONG ORANG-ORANG DISEKITAR KITA DENGAN DASAR KASIH, SEHINGGA KEHIDUPAN MEREKA BISA BERUBAH MENJADI SEPERTI YANG TUHAN INGINKAN”
Belas kasihan tidak bisa dipelajari di sekolah, dengan membaca buku, dengan belajar yang berdasarkan ilmu pengetahuan, tetapi harus dilakukan lakukan dari dalam hati yang berketetapan untuk membagikan yang kita punya untuk membantu seseorang yang sedang membutuhkan.
Kisah orang Samaria yang baik hati adalah sebuah contoh hidup yang sangat baik tentang kehidupan yang penuh belas kasihan
I. BELAS KASIHAN BUKANLAH:
- BELAS KASIHAN BUKAN PELAJARAN DI KELAS
LUKAS 10:25-29:
- Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: “Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?”
- Jawab Yesus kepadanya: “Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?”
- Jawab orang itu: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”
- Kata Yesus kepadanya: “Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup.”
- Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: “Dan siapakah sesamaku manusia?”
Kita tidak bisa belajar belas kasihan berdasarkan kerja dan analisanya otak, tetapi kita harus melakukan belas kasihan yang dimulai dari dalam hati dan yang dikerjakan oleh pekerjaan tangan dan anggota tubuh kita.
Ahli Taurat yang bertanya kepada Yesus adalah seorang ahli agama yang terpelajar, dan dia sudah pasti tahu akan arti sesama manusia yang dimaksudkan oleh Yesus, tetapi dia bertanya kepada Yesus untuk membuktikan kebenaran dari prinsipnya.
Arti sesama manusia menurut pengertiannya:
- Sesama golongan ahli Taurat seperti dia
- Sesama orang Yahudi
- Orang yang dikenal dengan baik
- Orang yang berbuat baik pada nya
Tetapi yang Yesus maksudkan sesama manusia adalah yang jauh melampaui semuanya itu, yaitu termasuk orang-orang yang tidak pernah kita kenal sebelumnya, orang-orang menjengkelkan kita, orang yang berbuat jahat pada kita dan bahkan orang-orang yang memusuhi kita.
Perbuatan ini tidak mungkin dilakukan oleh orang yang tidak pernah mengalami belas kasihan Tuhan Yesus pada kita walaupun kita adalah manusia yang berontak dan menolak Dia dan hidup sebagai musuhnya Tuhan.
Belas kasihan yang kita terima adalah kekuatan super natural untuk kita bisa berbuat yang sama kepada sesama kita.
- BELAS KASIHAN BUKANLAH SESUATU YANG ABSTRAK
LUKAS 10:30:
Jawab Yesus: “Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati.
Seringkali saya mendengar orang berkata bahwa dia ingin berbuat baik dan menolong orang kalau dia sudah punya kemampuan dan kekuatan yang besar, ini adalah sebuah pemikiran di angan-angan yang sering kali tidak pernah dilakukan, karena dia ingin memberikan apa yang tidak ada pada nya.
Belas kasihan bisa dimulai dalam semua tahapan kehidupan yang sedang kita jalani, dan tidak perlu menunggu sampai menjadi hebat baru berbelas kasih.
Belas kasihan bukannya sebuah perasaan atau angan-angan didalam pikiran belaka, tetapi sesuatu yang timbul dari hati yang tulus untuk berbagi sesuatu yang berdasarkan apa yang ada pada kita untuk dibagikan kepada seseorang yang sedang membutuhkan
- BELAS KASIHAN BUKANLAH SEBUAH KETAKUTAN
LUKAS 10:31:
Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan.
Seorang imam yang lebih mengutamakan urusan tugas di gereja nya daripada menolong orang yang sedang menderita.
Selain karena alasan tugasnya, sangat mungkin sang imam ini juga merasakan ketakutan kalau para penjahat yang merampok dan melakukan kejahatan kepada orang yang tergeletak dihadapanya masih bersembunyi disekitar tempat itu, dan itu bisa dilihat dari luka orang yang tergeletak masih berdarah sehingga dia merasa takut akan mengalami kejadian yang sama dengan orang yang sedang menderita ini, dan akhirnya iman ini pergi dengan cepat untuk mencari keselamatan untuk dirinya sendiri.
Seseorang yang digerakkan oleh BELAS KASIHAN YANG MURNI tidak akan takut menghadapi tantangan dan konsekuensi dari perbuatannya, karena motif nya hanya memberi tanpa mencari keuntungan untuk dirinya
- BELAS KASIHAN BUKANLAH SEBUAH ANALISAH
LUKAS 10:32:
Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan.
Keturunan suku Lewi adalah seorang yang sangat beragama dan calon imam, tetapi dia dilumpuhkan dengan cara berpikir agamawi yang melakukan analisanya secara kalkulasi untung dan rugi bagi dirinya, dan ketika akhirnya dia tidak mendapatkan keuntungan bagi dirinya maka dia tidak mau menolong orang yang sedang menderita, dan bahkan orang Lewi ini menghindari orang yang sedang menderita itu, dia hanya melihat dari seberang jalan.
II. BELAS KASIHAN ADALAH:
- BELAS KASIHAN ADALAH SEBUAH TINDAKAN YANG DIDASARKAN PADA KASIH DAN UNUGERAH
LUKAS 10:33-35:
- Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.
- Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.
- Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.
Pada kenyataannya orang Yahudi membenci orang Samaria dan juga berlaku sebaliknya.
Pada keadaan yang tidak bersahabat, biasanya orang akan sangat sukar untuk memberikan pertolongan.
Kita akan dengan mudah untuk menolong orang-orang yang dekat dan akrab pada kita.
Kita juga akan mudah menolong orang kalau kita bisa melihat peluang untuk mendapatkan keuntungan dibalik pertolongan yang kita berikan atau sering dikenai dengan sebutan ada MOTIVASI YANG TERSELUBUNG, bukan dengan dasar kasih yang rela berkorban dengan tidak mengharapkan sesuatu imbalan apapun.
Orang Samaria tergerak hati dengan BELAS KASIHAN, sehingga dia rela berhenti dari perjalanan nya, membalut dan mengoleskan minyak dan wine, lalu membawa orang yang terluka ke tempat penginapan yang terdekat untuk diberikan pengobatan yang lebih baik dengan kerelaan dia untuk membayar semua biaya pengobatan nya.
- BELAS KASIHAN ADALAH SESUATU YANG KITA LIHAT DENGAN SUDUT PANDANG ROHANI
Imam dan orang Lewi melihat keadaan dengan mata jasmani, mereka hanya melihat kejadian itu dari kacamata kewajiban kepercayaannya sehingga yang ada dalam pikirannya adalah perilaku untuk melakukan perbuatan yang penuh perhitungan dan kalaupun mereka menolong orang-orang yang membutuhkan itu hanya berdasarkan MANDAT atau panggilan tugas secara kewajiban saja, tapi orang Samaria yang baik hati melihat orang yang sedang menderita dengan mata rohani atau melihat dengan pandangan jauh diatas mata jasmaninya, yaitu dengan gelombang kasih yang MAGNITUDE atau gelombang kasih sayang yang melampaui batasan apapun. Yang sama seperti Jesus yang adalah seorang figur yang penuh dengan belas kasihan yang melimpah dan tidak ada batasan dan Yesus memiliki sudut pandang yang selalu penuh dengan tindakan belas kasihan yang didasari oleh MOTIVASI yang rela berkorban untuk kepentingan orang yang Dia sayangi.
- BELAS KASIHAN ADALAH APA YANG KITA LAKUKAN BERDASARKAN ANUGERAH YANG MELEBIHI SEKEDAR PERASAAN
LUKAS 10:36:
Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?”
Semua, atau ketiga orang ini ( Orang Lewi, Imam dan orang Samaria) adalah sesama manusia yang harus bisa memberikan belas kasihan kepada orang Yahudi yang tergeletak dipinggir jalan, tetapi hanya orang Samaria yang bisa melakukan belas kasih dengan benar.
Belas kasihan adalah sesuatu yang bisa kita lakukan bagi orang-orang yang sedang membutuhkan berdasarkan anugerah Tuhan dengan apa yang ada pada kita dengan tanpa memandang apakah orang-orang tersebut layak untuk ditolong atau tidak, karena sesungguhnya semua orang yang menderita layak mendapat pertolongan.
- BELAS KASIHAN ADALAH SEBUAH TINDAKAN YANG NYATA
LUKAS 10:37:
Jawab orang itu: “Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya.” Kata Yesus kepadanya: “Pergilah, dan perbuatlah demikian!”
Yesus memerintahkan kita untuk Lakukan belas kasihan berdasarkan anugerah Allah yang sudah kita terima dari Dia.
Belas kasihan akan selalu membawa kita untuk melakukan sesuatu kepada mereka yang sedang membutuhkan tanpa perhitungan untung dan ruginya
Kesaksian:
Selasa 27/5/25 ketika sedang breakfast di Westin Nusa Dua Bali. Istri saya sudah berangkat menuju reuni sekolah SMA nya, seorang petugas restoran menghampiri saya dan menyodorkan bill untuk pembayaran, saya lumayan kaget karena setahu saya harga kamar sudah termasuk sarapan pagi, tapi petugas itu bilang bahwa biaya sarapannya tidak termasuk. Tapi saya bilang untuk dia double cek lagi, lalu dia pergi. Tidak lama kemudian datang petugas yang lain dengan wajah yang sedikit cemas dan takut, lalu dia minta maaf atas kesalahan temannya yang sudah melakukan kesalahan dan temannya itu tidak berani ketemu saya karena takut saya marah. Petugas baru ini namanya Sofianti dan dia memeriksa daftar tamu hotel dan dia membaca bahwa saya seorang pendeta. Lalu dengan sangat sopan Sofianti meminta maaf kepada saya. Saya mengatakan tidak apa-apa dan adalah wajar jika kita dalam bekerja bisa membuat kesalahan yang tidak di sengaja. Dia menjadi sangat heran dengan jawaban saya dan lalu secara tiba-tiba saja dia berkata, Bapak pendeta, apakah Bapak berkenan untuk mendoakan saya? Saya tanya, apa yang bisa saya doakan? Dia bilang bahwa dia sudah menikah cukup lama tapi belum punya anak. Saya jawab bahwa saya pendeta Kristen, apakah Ibu bersedia didoakan secara iman kristiani? Dia jawab dengan serius bahwa ini adalah pertemuan yang dirancang Tuhan untuk dia minta doa kepada saya dengan mata yang berkaca kaca karena menahan tangisannya. Lalu saya ajak dia berdoa bersama untuk meminta keturunan ilahi dari Tuhan Yesus. Sofaiati pergi meninggalkan saya dengan airmata dan pengharapan untuk punya anak dari Tuhan Yesus. Ini satu tindakan belas kasihan dari Tuhan untuk orang yang sedang membutuhkan pertolongan.
- BELAS KASIHAN AKAN SELALU MEMBUAT KITA RELA BERKORBAN
Dalam Lukas 10:36-37 diatas kita sudah membaca bahwa orang Samaria yang baik hati rela mengorbankan apa yang ada padanya demi menolong orang yang ditolongnya
ROMA 6:23
Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Yesus yang jauh lebih baik, lebih mulia dan lebih hebat dari orang Samaria yang baik hati, yang menjumpai kita dirampok, dilukai dan disiksa oleh penguasa dunia ini, dan Dia membalut seluruh hidup kita dari Spirit, souls dan body dengan darah Nya yang kudus dan penuh kasih sehingga kita bisa hidup bahagia bersama Dia untuk selamanya.
Yesus yang sumber dari belas kasihan yang sudah membayar lunas semua hutang dosa kita dengan mengorbankan hidup nya sendiri sehingga kita merdeka dari kutukan dosa dan bisa hidup dalam keselamatan kekal.
Tuhan Yesus adalah orang Samaria yang baik hati dan yang sempurna yang sudah melakukan perbuatan penebusan semua dosa dan perbuatan jahat kita dengan kasih yang penuh belas kasihan dengan merelakan dirinya di salibkan sebagai ganti bagi hukuman yang seharusnya ditanggung oleh kita semua.
Sebagai murid-muridnya maka kita juga diwajibkan untuk hidup memberikan belas kasihan kepada orang disekitar kita.
LUKAS 10:37:
Jawab orang itu: “Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya.” Kata Yesus kepadanya: “Pergilah, dan perbuatlah demikian!”
Sorry, the comment form is closed at this time.