01 Mar Jatuh Cinta – Mar 11
By: Debora Sherlly Yusuf
Jatuh cinta dengan Tuhan Yesus, berarti jatuh cinta dengan Firman yang adalah pribadiNya sendiri.
Ketika kita sedang jatuh cinta, biasanya yang kita pikirkan siang dan malam adalah sang pujaan hati. Yang kita nanti-nantikan adalah SMS dan telponnya. Bahkan tidak jarang, SMS dan emailnya kita baca berulang-ulang dengan tidak bosan. Lebih lucunya lagi, setiap kali kita membacanya, setiap kali itu juga hati kita berbunga-bunga.
Tentunya cinta yang terbesar dan yang terindah hanya akan kita dapatkan di dalam Yesus. Tetapi benarkah kita mengerti seberapa dalam cintaNya kepada kita? Dan apa tanggapan kita terhadap cintaNya?
Jika kita mengasihi Tuhan, mencintai Dia dengan segenap hati, jiwa, kekuatan, dan akal budi, bukankah FirmanNya yang akan kita renungkan? Bukankah perkataanNya dan janji-janjiNya yang tertulis di dalam Alkitab yang akan kita ingat?
Alkitab penuh dengan isi hatiNya, penuh dengan ungkapan cintaNya kepada kita. Selayaknya orang yang sedang jatuh cinta, kita seharusnya tidak sabar untuk membaca dan merenungkan Firman Tuhan. Dan setiap kali kita membacanya, hati kita akan penuh dengan luapan ucapan syukur dan kasih yang semakin dalam.
Renungkan ayat ini:
“Oleh karena engkau berharga di mataKu dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu.”
Yesaya 43:4
Di mata Tuhan, setiap dari kita berharga, indah dan mulia. Kita, manusia yang berdosa, yang masih punya banyak cacat dan cela… bagi Dia, kita indah!
Begitu menakjubkannya pikiran dan pandangan Tuhan kepada setiap kita sehingga raja Daud berkata:
“How precious are Your thoughts about
me O, God! They cannot be numbered!”
Psalm 139:17 (NLT)
Mari tahun ini, kita sama-sama belajar mengerti isi hati Tuhan lebih lagi dan semakin memperdalam cinta kita kepadaNya. Seperti pujian yang dinyanyikan oleh Pdt. Ir. Niko Nyotorahadjo:
“Kurenungkan firmanMu siang dan malam, kupegang peritahMu dan kulakukan. Engkau tahu ya Tuhan tujuan hidupku, hanyalah untuk menyenangkan hatiMu.”
Sorry, the comment form is closed at this time.