01 Apr Ketekunan yang Membuahkan Hasil – Apr 11
By: Dennis Harsono
Pernahkah saudara mendengar cerita kelinci dan kura-kura berlomba lari? Begini ceritanya, ketika memulai lomba, kura-kura diizinkan untuk lari lebih dulu. Hal ini dilakukannya untuk mencemooh kura-kura karena kelambanannya. Sepanjang lomba, kelinci terus-menerus meledek kura-kura. Setelah mencapai jarak tertentu, kelinci mengejar dan mendahuluinya, sengaja mem-biarkan langkahnya menyebabkan debu berhamburan mengenai kura-kura. Lalu kelinci berkata, “Ayo kamu jalan lagi, nanti kukejar lagi”. Kelinci begitu percaya diri. Ia menyombongkan kekuatan larinya. Namun, kura-kura pantang menyerah!
Beberapa kali pikiran negatifnya menyerang dan membuatnya hampir menyerah. Ia berpikir, “Apa gunanya ketekunanku ini? Aku sudah ditentukan jadi ‘si Lambat’, ia jadi ‘si Cepat’. Mana mungkin aku menang dalam pertandingan ini?” Sedangkan pikiran positifnya berkata “Aku harus selesaikan pertandingan ini sampai garis akhir!” Karena berpikir bahwa ia tidak terkalahkan, kelinci beristirahat di bawah pohon yang rindang dengan tiupan angin sepoi-sepoi. Apa yang terjadi? Kelinci mengantuk dan tertidur pulas. Sementara kelinci tertidur, kura-kura dengan tekun tetap maju dan akhirnya menang. Kecepatan lari adalah kekuatan kelinci. Namun kelinci melupakan kekuatan kura-kura, yaitu ketekunannya.
Apakah kekuatan anda hari ini? Mungkin anda pandai atau kaya, atau bahkan kedua-duanya. Tuhan bisa mengijinkan kehidupan anda terguncang dengan mengambil semuanya itu atau bahkan membuat semuanya itu tidak berguna. Mengapa? Karena Tuhan mau anda mengandalkan Dia. Andalkan Tuhan sebab segala sesuatu akan digoncangkan, tetapi Kerajaan Tuhan tidak akan tergoncangkan!
Ketekunan kita dalam membaca dan merenungkan Firman Tuhan akan mengajarkan kita untuk memiliki ke-rendahan hati dan mengandalkan Tuhan. Dalam kitab Ulangan diceritakan bagaimana Tuhan mengijinkan bangsaIsraelmenderita dipadanggurun untuk me-ngajar mereka. BangsaIsraelmembawa begitu banyak harta keluar dari Mesir. Apa gunanya emas dipadanggurun? Yang mereka perlukan adalah makanan. Tuhan menurunkan roti mana dari langit setiap hari untuk mereka makan. Kenapa setiap hari? Karena roti mana itu basi dalam semalam.
Ini cara Tuhan untuk mengajarkan kepada mereka untuk rendah hati dan mengandalkan Tuhan setiap ha-rinya. Kita harus belajar dari Firman Tuhan ini sehingga kita bisa berkata “Tuhan, aku tidak bisa”, “Tuhan, aku membutuhkan engkau setiap hari”, dan yang paling penting mendapatkan pengertian bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari segala yang diucapkan Tuhan, yaitu Firman Tuhan itu sendiri. a
Andalkan Tuhan sebab segala sesuatu akan digoncangkan, tetapi Kerajaan Tuhan tidak akan tergoncangkan!
Sorry, the comment form is closed at this time.