21 Apr The Great Harvest
Tidak ada yang sia-sia pada saat kita melakukan sesuatu untuk Tuhan.Tuhan akan melakukan sesuatu saat kita membutuhkan sesuatu.Hubungan tabUr tuai bukan bermasalah dengan keuangan, tetapi bermasalah dengan semua yang Tuhan mengharapkan kita lakukan. Dan prinsip tidak akan berubah.
Kej 8:22 Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam.”
Jikalau anda mau menuai tuaian, anda perlu menaburkan benih-benih. Apa yang kita menabur dalam generasi dan dituai juga dalam generasi.
Hosea 10 : 12 Menaburlah bagimu sesuai dengan keadilan, menuailah menurut kasih setia! Bukalah bagimu tanah baru, sebab sudah waktunya untuk mencari TUHAN, sampai Ia datang dan menghujani kamu dengan keadilan.
Kata lain dari keadilan adalah ‘Righteousness’. Dimana Righteouness adalah kebenaran.Kebenaran ada dalam Tuhan.Waktu anda melakukan firman ‘kebenaran’ Tuhan dengan benar ,taat, tepat, tanpa pamrih maka Anda adalah sedang menabur dalam keadilan.
Saat anda menabur dalam keadilan, Tuhan berjanji anda akan menuai dengan kasih setia, bukan keadilan lagi. Kasih setia adalah Grace. Mengapa ? Kasih setia ialah sesuatu yang kita terima tanpa layak kita menerima, atau lebih dari sepatutnya yang anda terima.
Waktu kita menabur sungguh-sungguh dengan Tuhan, kita akan menuai dengan kasih setia, yang extra. Siapa yang bekerja, akan menandatangani kontrak untuk mematuhi peraturan perusahaan. Apakah dengan mematuhi apa yang dikontrak, anda di promosi? Tidak, karena banyak pekerja juga melakukan yang sama. Lalu apa yang anda lakukan sehingga dipromosi ? anda melakukan sesuatu yang lebih/extra mile yang ada dalam ketentuan dalam kontrak itu. Sama saja, dengan Tuhan, kalau anda melakukan firman Tuhan dengan basic/dasar itu wajib , tetapi anda melakukan lebih dan sungguh-sungguh Karena kasihmu kepada Tuhan, maka anda akan dipromosikan oleh Tuhan. Bukan prinsip ‘you got what you pay’ (apa yang kamu bayar memberikan apa yang kamu dapatkan) di tempat kerja, sehingga mau dipromosikan tidak dan mau dipecatpun tidak.
Dalam bahasa Indonesia, di ayat ini dikatakan ‘Bukalah bagimu tanah baru’ yang sebenarnya tidak benar terjemahannya. Dalam bahasa Inggris dikatakan ‘Fallow Ground’ dalam terjemahan NKJV.
Hosea 10:12 Sow for yourselves righteousness; Reap in mercy;Break up your fallow ground,For it is time to seek the LORD,Till He comes and rains righteousness on you.
Bangsa Israel yang taat kepada Tuhan, tanah yang telah di garap 7 tahun akan diadakan istirahat bagi tanah itu supaya tidak digarap 1 tahun.1 Tahun yang tidak digarap itu disebut Fallow Ground. Jikalau anda yang sudah taat ,melayani, bekerja sungguh-sungguh kepada Tuhan, bayar perpuluhan, semua sesuai yang Tuhan minta ,maka Tuhan akan melakukan pada mu extra, Fallow ground yang sebenarnya perlu di istirahatkan , engkau melakukan lagi penaburan , dan hasilnya akan menjadi luar biasa.
Kalau tidak diperintahkan Tuhan, tanah yang sebenarnya perlu diistirahatkan 1 tahun , anda terus menaburnya , maka anda melanggar hukumnya Tuhan. Tanah itu akan tidak subur dan tidak menghasilkan banyak. Perhatikan dalam kehidupan kita, kita bekerja and bekerja keras. Anda telah melanggar hukum Tuhan. Lalu apa yang terjadi ? Keadaan fisikmu akan hancur, mungkin penghasilanmu double.Tetapi anda mengurangi lifetime waktu hidupmu. Apa yang lebih parah lagi?Anda akan mengurangi saat teduh/ waktu bersama Tuhan. Jangan berpikir Cuma baca satu ayat , anda telah mengerti /menguasai satu kota. Tidak ada jalan pintas atau cara instant seperti ini. Kita mau bertumbuh benar, kita perlu memberikan waktu terbaik kepada Tuhan. Amsal berkata Jerih payah tidak memberikan kita berkat melainkan Tuhan sendiri memberikan kepada kita. Kenapa anda kurang sesuatu anda bekerja extra ? apa anda melihat hasilnya yang bagaimana? Kalau tidak mengikuti hukumnya Tuhan, Hasilnya akan sia-sia.
Pekerjaan kita, kehidupan kita, pelayanan kita sangat erat hubungan dengan Tuhan. Dan apa yang kita lakukan itulah persembahan kita kepada Tuhan.
Ada 4 prinsip dalam Harvest ( Panen) : 1 . Hukum Tabur Tuai
Mazmur 126 : 5-6 5 Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. 6 Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya. Sadarlah anda akan menabur dan akan menuai. Apa yang kamu taburkan sedikit maka anda akan menuai dengan sedikut juga.
Setiap orang pada waktu menabur adalah dengan posisi yang membungkuk, atau berat. Tidak dengan keringanan saat menabur.Waktu disuruh kerja sungguh-sungguh, didisplin , apa anda suka? Menabur itu tidak orang suka.
Terlalu banyak dari kita salah, kita lebih mementingkan pekerjaan jasmani lebih penting daripada hubungan dengan Tuhan. Menabur dengan taat kepada pemimpin itu menunjukan ketaatan kita kepada Tuhan. Kalau kita lebih mementingkan pertumbuhan rohani dengan membawa berkat panen yang besar, maka cara berpikir dan hidup kita tidak akan demikian.
Waktu disuruh taat itu susah, tetapi taat itu taburan. Waktu kita menabur kita menangis , dalam keadaan yang tidak enak tetap menabur. Waktu anda menabur , anda kerja keras, belum melihat hasilnya tetap Anda teruskan maka anda akan menuai dengan sorak sorai. Taatlah sampai tuntas, bukan setengah-setengah.
Galatia 6 : 9-10 9 Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. 10 Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.
Ketaatan kepada pemimpin, kepada Bos, kepada orang tua, walaupun anda tidak suka, maka ada waktunya anda akan menuai dengan sukacita. Jangan lemah dalam kehidupan, apa yang anda lakukan kepada Tuhan adalah TABURANmu.
Sikap hidup , pelayanan, kerjaan kita didasarkan karena apa? Memberi waktu ,perhatian, kasih kepada orang lain , itu adalah taburan benih untuk bertumbuh. Jangan berhenti menabur, membaca , membajak tanah, supaya benih jatuh dan bertumbuh dalam tanah, itu adalah sangat capek. Bukan kerja keras dengan cara dunia, tetapi dengan cara Tuhan. Waktu Tuhan bilang menggali, maka galilah, Waktu Tuhan bilang menabur, maka taburlah. Bukan dengan kerja keras yang sembarangan. Hai para pekerja di gereja, kalau anda melayani di gereja karena taat kepada gembalamu maka anda akan dapat reward dari gembalamu, tetapi karena taat kepada Tuhan maka Tuhanlah yang memberi dalam rewardmu. Apa yang menjadi motivasimu adalah sangat penting.
2. Jumlah benih menentukan akan menentukan hasil dari benihmu
2 Kor 9:6 Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga. Waktu anda menumbuhkan 1 biji durian dan tumbuh banyak buah durian itu sudah anugerah.Kalau anda mau tumbuh 1 kebun pohon durian, apakah itu jadi dengan 1 biji benih durian?
Berapa banyak dari kita yang selalu berdoa ‘Tuhan berkati aku banyak , saya telah menabur/melakukan ini dan itu ?” Tuhan menginginkan memberikan kita banyak hasilnya, tetapi ingat ada hukum diatas. Hukum tabur tuaiNya Tuhan. Jumlah yang anda tabur akan menentukan jumlah tuainmu/panen yang anda peroleh. Bagaimana menabur dengan sungguh-sungguh benar ? Lukas 21:1-4 1 Ketika Yesus mengangkat muka-Nya, Ia melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan. 2 Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu. 3 Lalu Ia berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu. 4 Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya.”
Sejarahnya orang Kaya memberi persembahan dengan banyak, tetapi janda memberi persembahan dengan 2 peser. Orang kaya memberikan banyak di peti itu masih mempunyai harta di rumah yang sangat banyak ,sedangkan orang miskin janda itu telah memberikan seluruh dari dirinya. Yang berharga di mata Tuhan, adalah yang memberikan ‘seluruhnya’. Keseluruhan nya, janda itu memberikan kepada Tuhan pada saat kekurangannya. Sepertinya dalam 1 Raja-raja 17 : 10-16 , janda Sarfat yang diperintahkan Elia untuk memberikan dia sepotong roti.
1 Raja-raja 17 : 10-16 10 Sesudah itu ia bersiap, lalu pergi ke Sarfat. Setelah ia sampai ke pintu gerbang kota itu, tampaklah di sana seorang janda sedang mengumpulkan kayu api. Ia berseru kepada perempuan itu, katanya: “Cobalah ambil bagiku sedikit air dalam kendi, supaya aku minum.” 11 Ketika perempuan itu pergi mengambilnya, ia berseru lagi: “Cobalah ambil juga bagiku sepotong roti.” 12 Perempuan itu menjawab: “Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami
memakannya, maka kami akan mati.” 13 Tetapi Elia berkata kepadanya: “Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu. 14 Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi.” 15 Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya. 16 Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia. Apakah Elia tidak ‘selfish’, mementingkan sendiri? Yes, dia begitu selfish. Tetapi janda Sarfat itu taat pada saat dia paling susah, dalam kesesakan, karena tidak ada makanan selain segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli.
Ketaatan dalam kesesakan sangat dihargai Tuhan. Satu contoh lagi , yang taat dan menabur dalam waktu susah.
Yohanes 12 : 1-8 1 Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati. 2 Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus. 3 Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu. 4 Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata: 5 “Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?” 6 Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya. 7 Maka kata Yesus: “Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku. 8 Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu.”
Minyak Narwastu berharga 300 dinar, itu adalah upah setahun kerja. Tuhan membiarkan minyak itu di taburkan di kakinya. Semua yang anda korbankan untuk Tuhan itu tidak pernah overpay to God ( tidak berkelebihan membayar bagi Tuhan).Maria bukan orang super kaya, tetapi dia bekerja keras untuk memberikan minyak Narwastu untuk kaki Yesus. Benih yang diberikan dengan kerja keras dan dalam kesesakan /kekurangan sangat dihargai oleh Tuhan. Ingatlah , Persembahan yang benar bukan karena jumlah tetapi kepada “Ketaatan”.
Waktu anda menabur jangan memperdulikan situasi keadaan. Pengkhutbah 11 : 4-6 4 Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai. 5 Sebagaimana engkau tidak mengetahui jalan angin dan tulang-tulang dalam rahim seorang perempuan yang mengandung, demikian juga engkau tidak mengetahui pekerjaan Allah yang melakukan segala sesuatu. 6 Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik.
Waktu Tuhan menggerakan kita menabur/melakukan sesuatu, seringkali waktunya tidak tepat seperti yang kita alami. Nanti ada angin, ada badai, perekonomian tidak memungkinkan. Mari kita belajar dari Perintis Macdonald dan KFC. Raymond Albert “Ray” Kroc (October 5, 1902 – January 14, 1984) “Perintis MacDonald” , dia ke bank dalam keadaan resesi dan di tolak oleh bank untuk mengambil loan, dan juga business nya dalah Cuma burger ,dimana Burgur bisa dibuat di rumah sendiri.
Waktu anda mendapatkan sesuatu dari Tuhan , konfirmasi dari orang belum tentu menyetujui, keadaan tidak menunjang. Seberapa yang ada padamu taburkan dan perintis Macdonald itu tetap menjalankan.Dan sekarang menjadi Franchise yang begitu besar di seluruh dunia. Waktu yang tidak pas bagi manusia, tetapi dengan ketaatan kepada Tuhan, maka itu adalah keadaan yang paling pas untuk melakukan. Jangan bilang anda menunggu promosi dulu, menjadi kaya dulu maka anda baru melayani Tuhan. Apa yang ada padamu kerjakan dulu. Jangan melihat situasi/keadaan.
3. Tipe Benih.
Mat 7 : 12 “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
Jenis apa yang akan anda tuai, itu tergantung jenis benih apa yang anda tabur. Kalau anda ingin di kasihi, kasihilah orang, kalau ingin didoakan, doakan orang lain. Kalau mau menuai uang, maka tuailah uang.
Apa yang anda ada, taburkan.
4. Motivasi apa dalam taburanmu ?
Gal 6:7-8 7 Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. 8 Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.
Anda menabur karena motivasi apa?
Anda akan peroleh Karena hukum tabur tuai. Tetapi yang paling benar adalah Menaburlah dalam roh , dengan ketaatan kepada Tuhan yang sungguh-sungguh. Bukan dalam keadaan anda hebat, kaya anda menabur. Justru dengan terbukti, dalam keadaan sesak/kekurangan anda menabur , itu bukti jelas anda taat.
Semua hukum-hukum diatas itu benar , Hukum tabur tuai, jumlah benih dan jenis benih , dan semua ini akan didahului oleh pekerjaan Tuhan.
1 Kor 3 :7-8 7 Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan. 8 Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri.
Semua yang anda kerjakan/menabur dengan sangat baik, tetapi Ingat jangan paksa Tuhan. Jangan emosi mengatakan ‘ Mana Tuhan , aku telah melakukan ini dan itu dengan baik ?” , tidak dengan memaksa demikian. Di ayat ini menjelaskan, Tuhan yang memberikan pertumbuhan. Tuhan tahu waktu nya kapan anda yang akan menuai , Dia tahu persis jumlah panen yang akan anda peroleh dan dalam waktuNya.
Mat 13 :23-30 23 Yang ditabur.kan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat” 24 Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya. 25 Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. 26 Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. 27 Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu? 28 Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu? 29 Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu. 30 Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku.”
Anda menabur tetapi anda bias menuai seratus kali lipat, atau enam puluh kali lipat, atau tiga puluh kali lipat. Jika anda menabur dan mendapatkan Cuma 30 kali lipat sedangkan orang lain 100 kali lipat. Jaga hatimu dengan segala kewaspadaan karana di sana terpancar kehidupan. Jangan iri akan keberhasilan orang lain. Tuhan yangkan memberi pertumbuhanmu. Anda menabur bukan kepada gereja, orang miskin, orang tua, tetapi kepada Tuhan. Tunggu hasilnya , Tuhan yang akan melipagandakan panenmu.
Dan akan tiba waktunya untuk memanen ( This is Harvest time). Tunggu waktuNya.
Amos 9:13 “Sesungguhnya, waktu akan datang,” demikianlah firman TUHAN, “bahwa pembajak akan tepat menyusul penuai dan pengirik buah anggur penabur benih; gunung-gunung akan meniriskan anggur baru dan segala bukit akan kebanjiran.
Hari – hari ini akan terjadi , masanya anda menabur , tunggu waktunya untuk memanen. Dan ada masanya anda menabur, tuaian akan mengikutinya. Artinya Tuhan akan melakukan percepatan waktu dan itu mujijat. Di Akhir zaman, penuai akan menyusul penabur.
Paulus menuliskan di akhir zaman, Tuhan akan memberikan kasih karunia yang begitu melimpah sehingga dia begitu iri dengan orang yang hidup di akhir zaman. Tuhan akan mencurahkan panenen raya supaya terjadi The Great Harvest terjadi,kalaupun itu tidak Dia akan mencurahkan roh kudus , kasih karunia yang besar supaya The Great Harvest terjadi. Dalam hidup kita sama, kalau anda tidak mengambil bagian ‘taat’ dalam menabur, jangan mimpi akan The Great Harvest. Pilihan adalah di dalammu. Mari berharap kita semua mendapatkan The Great Harvest. Sebab inilah dari tujuan khutbah ini. Tuhan memberkati.
Sorry, the comment form is closed at this time.