12 Jan The year of new opportunities 2
Wahyu 4:1
“Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.”
Seperti yang telah dikotbahkan minggu lalu bahwa tahun ini adalah tahun dimana Tuhan akan membukakan pintu kesempatan untuk kita. Pintu yang terbuka akan terjadi di alam Surga dan Tuhan menginginkan kita untuk naik ke level tersebut dan membawa “pintu terbuka” tersebut ke dalam dunia nyata (bumi).
Bangsa Yahudi mempercayai bahwa pada tanggal 1januari (Rosh Hashanah) merupakan waktu dimana Tuhan menuliskan apa yang kita akan alami selama setahun ke depan namun Tuhan belum memateraikan apa yang Dia tulis.
Pada hari ke-10 (Yom Kippur), Bangsa Israel percaya bahwa Tuhan akan memateraikan apa yang telah ditulis dalam buku kehidupan.
Dalam perjanjian lama, Iman Besar akan mengambil korban, menyembelih dan mengambil darahnya untuk menguduskan peralatan didalam rumah Tuhan. Dalam Perjanjian Baru, darah yang dipakai adalah darah Tuhan Yesus.
OIeh sebab itu, pada saat Tuhan Yesus bangkit dari kematian, Dia tidak ingin tubuhNya dijamah oleh Maria karena Dia ingin mempersembahkan darah kepada Bapa di surga (Atonement).
Hari-hari diantara tanggal 1 januari (Rosh Hashanah) dan hari ke-10 (yom Kippur) dikenal sebagai “The days of Awe” atau “The days of Tishrei”. Selama Sembilan hari ini, Bangsa Israel berpuasa, membayar nazar, berdoa, berbalik dari jalan yang salah (inequities).
Bangsa Israel percaya bahwa jikalau mereka tidak melakukan yang baik maka tahun itu akan menjadi tahun yang buruk. Sebaliknya, jikalau mereka melakukan yang benar (berpuasa, membayar nazar, berdoa, berbalik dari jalan yang salah), maka segala kesalahan, dosa maupun kutuk akan dipatahkan oleh darah korban dan tahun itu akan menjadi tahun yang baik.
Mengapa bangsa Israel harus melakukan dalam waktu 9 hari tersebut. Apakah Tuhan tidak mendengar doa mereka pada hari lain? Bangsa Israel percaya bahwa pada hari-hari tersebut Tuhan lebih mendengarkan dan menjawab doa mereka dibandingkan pada hari-hari lain. Hal ini sejalan dengan program gereja kita yang mengadakan doa puasa corporate di bulan Januari.
Apa yang dimaksud dengan kesalahan kita (inequities)
Lukas 14:18-19
“Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku , untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Akuuntuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang”
Nahum 1:12-13
“Beginilah firman TUHAN: “Sekalipun mereka utuh dan begitu banyak jumlahnya, tetapi mereka akan hilang terbabat dan mati binasa; sekalipun Aku telah merendahkan engkau, tetapi Aku tidak akan merendahkan engkau lagi. Sekarang, Aku akan mematahkan gandarnya yang memberati engkau, dan akan memutuskan belenggu-belenggu yang mengikat engkau”
Tuhan ingin pada saat kita berbalik dari jalan kita yang salah, berdoa, berpuasa maka Dia akan:
- Mematahkan keterikatan kita (belenggu)
- Mencelikkan mata rohani
- Melepaskan kita dari tekanan-tekanan (stressed/depressed/oppressed)
Secara kita tidak sadari, pada saat kita berada dibawah tekanan iblis, maka kita seperti 70 raja-raja yang ditawan oleh Adoni Bezek (Hakim 1`:1-7; Lukas 10:17-18)
- Mahkota kita dicopot oleh iblis (Not wearing the crown)
- Diturunkan dari takhta (Dethroned)
- Kita tidak dapat berpegang pada Firman dan Tuhan secara kuat (thumb was removed)
- Kita tidak dapat berjalan dengan baik dan sering jatuh bangun dalam dosa (toe was removed)
- Makanan kita dibatasi sehingga tidak dapat bertumbuh secara normal dan sehat
Judah mengalahkan Adoni Bezek:
- Karena kemenangan sudah diberikan kepada Judah
- Judah mengerti bahwa dia memerlukan bantuan orang lain. Judah memilih Simeon
- Judah = Praise
- Simeon = Harkening
Hal ini juga terjadi dalam Perjanjian Baru. Lukas 9:1-4 menuliskan bagaimana Tuhan Yesus mengirimkan 12 muridNya dengan tidak membawa bekal. Ini bukan berarti Tuhan Yesus kejam kepada murid-muridNya namun karena:
- Tuhan Yesus tahu bahwa melalui murid-muridNya dia akan mengalahkan iblis (dethroned)
- Pada saat iblis dikalahkan maka murid-murid Yesus akan menikmati jarahan (rampasan)
Hal yang sama juga Yesus lakukan pada saat Dia dicobai Iblis dipadang gurun. Iblis menyuruh Yesus untuk menyembah dia dan akan diberikan seluruh isi dunia. Tuhan Yesus tidak mau karena Dia tahu pada saat Iblis dikalahkan maka Tuhan Yesus akan menjarah harta iblis.
Lukas 10:1 mencatat bahwa pada saat 12 murid Yesus telah mengalahkan banteng pertahanan iblis, maka Tuhan Yesus memerintahkan 70 muridNya untuk pergi dan menjarah rampasan yang berupa jiwa-jiwa baru.
Sorry, the comment form is closed at this time.