01 Mar Second Family – Mar 14
By Lynda Hartati
Ketika saya kelas 6 SD, saya ingin sekali mengikuti kedua kakak saya yang sedang bersekolah di luar negeri yaitu dikotaPerth,Australia. Singkat cerita saya mengutarakan keinginan saya kepada kedua orang tua, dan mereka setuju. Dulu saya berfikir tinggal dan bersekolah di luar negeri itu menyenangkan, namun kenyataannya sangat berbeda. Kedua kakak saya harus tinggal di boarding school dan saya harus tinggal bersama seorang janda yang bernama Aunty Mary. Saya mulai merasa sangat kesepian dan sedih karena harus berpisah dengan keluarga dan hidup mandiri. Didikan Aunty Mary pun sangat militer karena dia pernah menjadi polisi wanita di Singapura. Hal itu membuat saya sering menulis diary, dan mengutarakan isi hati saya disana. Memang saat saya menulis, hati saya terasa lega, tetapi itu hanya sementara.
Hidup saya mulai berubah ketika saya dan kedua kakak saya pindah kekotaSydney. Saya mulai mengenal Tuhan Yesus dikotaini. Awalnya saya segan mengikuti kakak saya ke gereja, namun karena pekerjaan Roh Kudus yang membuka hati saya, saya bertobat dan menerima Tuhan Yesus sebagai juru selamat. Saya berada di dalam komunitas yang mengasihi Tuhan dan mengarahkan saya ke arah yang benar. Bagi saya mereka adalah seperti second family. Ketika saya merasa rindu dengan keluarga saya diIndonesia, saya mengucap syukur bahwa saya masih mempunyai keluarga di Sydney.
Kehidupan saya diPerthdan diSydneysangat berbeda. Komunitas yang sempit diPerthmembuat saya lebih suka termenung dan mengucilkan diri. Tetapi dengan komunitas positif diSydneysaya menjadi orang yang lebih terbuka dan berani. Saya percaya komunitas yang benar adalah seperti memilih jalan untuk masa depan kita. Marilah kita memilih dengan cermat agar masa depan kita lebih indah dan sesuai dengan rencanaNya.
Sorry, the comment form is closed at this time.