07 Nov Perjalanan Menuju Kemuliaan
Maka orang akan takut kepada nama Tuhan ditempat matahari terbenam dan kepada kemuliaan-Nya ditempat matahari terbit, sebab Ia akan datang seperti arus dari tempat yang sempit, yang didorong oleh nafas Tuhan. Yes 59:19. Jika kita melihat dari terjemahan bahasa Inggris, kata “Ia” menjadi “enemy”; “…When the enemy comes in like a flood, The Spirit of the Lord will lift up a standard against him.” -NKJV. Jadi sebetulnya ayat ini menyatakan pada waktu musuh kita datang, Allah akan bangkit menjadi standard. Pada waktu masalah, tekanan dan proses datang bertubi-tubi seperti banjir…Allah mengerjakan rencana-Nya atas hidup kita. Ia menaikan standard-Nya! Justru pada waktu kita lemah kekuatan Allah sempurna! Masalah bisa membawa kebaikan kepada kita.
Kemuliaan Allah datang untuk mengalahkan musuh! Kemuliaan Allah datang sesuai waktu Allah dan dengan caranya Dia. Saudara yang terkasih, kita adalah orang-orang yang sedang menuju kepada kemuliaan Allah!
Allah menciptakan manusia serupa dengan gambarnya Dia (Kej 1:26) sudah sewajarnyalah jika kita mencerminkan kemuliaan Allah, karena Allah itu mulia adanya. Rasul Paulus berkata, “Jika pelayanan itu (di dalam Perjanjian Lama) datang dengan kemuliaan yang demikian, betapa lebih besarnya lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh! (di dalam Perjanjian Baru) 2 Kor 3:7-8. Saudara, tidak tahukah bahwa engkau telah dipilih Allah sejak dari semula? “Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya”” Rom 8:30. Kita ditentukan – dipanggil (bertobat) – dibenarkan (proses, bertumbuh, dimurnikan) – dimuliakan. Allah memanggil kita dengan tujuan supaya kita bisa dipermuliakan bersama dengan Dia.
Saudara, waktu sinar kemuliaan Tuhan itu datang kepada kita, maka sama seperti sinar matahari yang menyinari kita…ada bayangan dibelakang kita. Bayangan menggambarkan dosa-dosa kita. Semakin dekat sinar itu terhadap kita, maka bayangan yang terlefleksi dibelakang semakin besar juga. Artinya: semakin kemuliaan Tuhan itu datang atas kita…dosa kita akan semakin terbuka (expose). Pilihan ada ditangan kita, apakah kita mau terfokus pada bayangan kita atau kepada Allah…? Jika kita terfokus melihat pada bayangan/dosa kita maka kita tidak akan melihat kemuliaan Allah, tetapi jika kita melihat kepada Allah dengan hati yang hancur dan bertobat, maka kemuliaan Allah itu akan naik semakin tinggi diatas kita. Pada waktu sinar itu tepat di atas kepala kita, maka bayangan itu lenyap!! Kita perlu menghampiri kemuliaan Allah dengan caranya Dia, bukan cara kita! “Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas tahta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku diatas tahta-Nya.” Why 3:21. Allah yang akan datang untuk memberikan kemuliaan-Nya. Bukankah duduk bersama denga Bapa ditahta-Nya adalah kemuliaan yang dahsyat?
Yesus mengalami kemuliaan waktu Ia pergi keatas gunung dengan 3 murid-Nya. “Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.” Lk 9:29. Mengapa hanya 3 murid yang diajak oleh Yesus? Dimana murid yang 9 lainnya? Allah berhak memilih. Pilihan adalah haknya Allah! Kita mendapatkan keselamatan secara gratis, anugrah, tetapi untuk kemuliaan…kita harus bayar dengan segalanya. Hubunganmu dengan Tuhan menentukan kemuliaanmu. Setiap hari kita dihadapkan dengan dua pilihan, yaitu apakah kita mau hidup menurut pilihan Allah atau pilihan/keinginan kita sendiri? Yesus berubah mukanya! Sifat kita akan berubah waktu kemuliaan itu datang! Kemuliaan itu pada akhirnya akan membawa yang terbaik muncul dalam hidup kita! Janganlah kita puas dengan apa yang sudah dicapai. Ingatlah saudara bahwa yang baik bisa menghambat yang terbaik untuk datang!
Saudara, PROSES adalah jalan menuju kemuliaan! Kita akan masuk kedalam pemurnian Allah. Tujuannya supaya yang tidak murni itu naik kepermukaan (supaya Allah bisa mengambilnya) dan yang murni muncul! Stefanus waktu didalam sidang Makamah Agung, mukanya berubah sama seperti muka malaikat Kis 6:15. Walaupun ia dituduh, difitnah tetapi mukanya tidak berubah menjadi marah tetapi tetap bersukacita sehingga mukanya menjadi seperti malaikat. Kemuliaan Tuhan datang! Kis 7:55, “Tetapi Stefanus, yang penuh Roh Kudus, menatap kelangit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri disebelah kanan Allah.” Stefanus melihat Yesus didalam kemuliaan!
Untuk mencapai kemuliaan Allah, kita perlu fokus dan terus berjalan dari satu kesetiaan ke kesetiaan yang lain, satu kekuatan ke kekuatan yang lain dan dari satu kemuliaan ke kemuliaan yang baru sampai Ia menjemput kita dan mendudukan kita bersama dengan Bapa!
No Comments