30 Sep Garis Ketidakmungkinan
Aku melihat batas-batas kesempurnaan, tetapi perintah-Mu luas sekali – Mzm 119:96 Di dalam terjemahan yang lain ayat di atas berbunyi “Aku melihat batas-batas kesempurnaan di dalam manusia.” Seringkali di dalam kehidupan ini, kita melihat keterbatasan-keterbatasan kita sebagai manusia. Dan seringkali manusia tinggal di dalam keterbatasan mereka sehingga mereka tidak bisa mencapai apa yang telah Tuhan rencanakan untuk mereka.
Banyak orang yang terpenjara di dalam diri mereka sendiri, mereka terkurung di dalam keterbatasan-keterbatasan mereka. Suatu kali di adakan penelitian di sebuah labolatorium. Di dalam penelitian ini mereka mengikatkan leher seekor anjing pada sebuah tiang sementara anjing tersebut tidak di beri makan untuk beberapa hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat kelakuan anjing tersebut setelah satu minggu. Setiap hari seseorang peneliti akan membawa makanan kepada anjing tersebut, tetapi makanan itu mereka letakkan agak berjauhan dengan anjing tersebut. Karena lapar, anjing tersebut mencoba untuk berlari kepada makanan tersebut, namun karena lehernya terikat dengan tali maka ia pun tidak bisa menjangkau makanan tersebut. Lagi pula tali yang mengikat lehernya itu mulai melukai dia. Setelah beberapa kali anjing tersebut mencoba untuk mengambil makanannya, lukanya semakin tergores.
Beberapa hari kemudian para peneliti itu mulai melihat suatu perubahan reaksi dari anjing tersebut. Dia hanya duduk diam memperhatikan tanpa mencoba untuk mengambil makanan tersebut seperti yang sebelumnya dia lakukan. Kemudian para peneliti mulai melepaskan ikatan yang ada di lehernya, namun anjing tersebut tetap berdiri ditempatnya dan tidak mencoba untuk mengambil makanannya!
Apa yang terjadi? Anjing tersebut telah belajar bahwa ada “garis” yang tidak mungkin dilalui, sebab setiap kali ia mau keluar dari garis tersebut luka yang ada di lehernya mulai tergores kembali. Banyak anak-anak Tuhan yang mengalami permasalahan yang seperti ini! Ada suatu ‘garis’ di dalam kehidupan mereka di mana mereka memutuskan untuk tidak melewatinya! Tuhan Yesus telah memerdekakan dan membebaskan kita dari penjara keterbatasan kita, tetapi pokok permasalahannya adalah sering kali kita lebih memilih untuk tinggal di dalam penjara itu walaupun pintu penjara itu telah terbuka lebar!
Ini saatnya anak-anak Tuhan mulai keluar dari penjara-penjara hidup mereka, sebab jika kita tetap tinggal di dalam keterbatasan-keterbatasan kita maka keterbatasan-keterbatasan ini akan memenjarakan kita sehingga kita tidak bisa mencapai potensi yang Tuhan berikan di dalam hidup kita!
Ada tiga hal yang menyebabkan kita terpenjara di dalam keterbatasan-keterbatasan kita: 1. Kegagalan-kegagalan masa lalu! Kegagalan-kegagalan yang kita alami di masa lalu dapat membuat kita menjadi takut untuk melangkah keluar. Firman Tuhan mengatakan di dalam Ams 23:7 “Sebab orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia.” Sebagaimana kita memandang diri kita, demikianlah kita kelak! Keberhasilan kita mencapai potensi yang Tuhan berikan di dalam hidup kita ditentukan oleh bagaimana cara kita memandang diri kita. Bila kita melihat diri kita sebagai orang yang lemah dan tidak berhasil, maka kelak kita akan menjadi orang yang selalu tidak pernah berhasil dalam pekerjaan kita! Kita harus merubah cara kita memandang diri kita! Tuhan telah memberikan kemenangan mutlak bagi kita, iblis sudah dikalahkan! Yang perlu kita lakukan adalah meng-aplikasikan kemenangan ini di dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita sebagai anak-anak Tuhan perlu berhati-hati, sebab iblis akan mencoba untuk meyakinkan kita melalui pengalaman-pengalaman buruk kita, bahwa kita adalah orang yang tidak berkemenangan! Luk 4:19 mengatakan bahwa Yesus datang untuk membebaskan para tawanan-tawanan dari penjara! Kita dahulu adalah tawanan-tawanan tersebut, tetapi apa yang Yesus telah perbuat di atas kalvari telah membebaskan kita dari penjara hidup kita! Haleluya! Kemenangan mutlak adalah bagian kita!
2. Pengertian-pengertian yang salah! Di dalam kehidupan kita mungkin ada prinsip-prinsip atau pengertian-pengertian kita yang tidak sesuai dengan kehendak Allah. Firman Tuhan mengajarkan kepada kita untuk tidak bersandar kepada pengertian kita sendiri tetapi percayalah sepenuhnya kepada Tuhan. Terkadang banyak pertanyaan di dalam hidup ini yang tidak bisa dijawab. Banyak perkara-perkara yang tidak bisa kita mengerti, tetapi yang perlu kita lakukan adalah percaya penuh kepada Tuhan. Lakukan apa yang Tuhan perintahkan, maka keberhasilan demi keberhasilan akan kita alami.
3. Diluar kemampuan kita yang sesungguhnya! Di dalam keadaan seperti ini kita harus belajar untuk mempercayai Tuhan dan terlebih lagi untuk mempercayakan diri kita kepada Tuhan. Tuhan adalah setia, Dia tidak akan meninggalkan kita pada saat kita sungguh-sungguh membutuhkan pertolongan dari pada-Nya. 1Kor 10:13 mengatakan “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya.”
No Comments