02 Jun Jamahan yang Kedua
14 Kemudian ternyata murid-murid Yesus lupa membawa roti, hanya sebuah saja yang ada pada mereka dalam perahu.
15 Lalu Yesus memperingatkan mereka, kata-Nya: Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes.”
16 Maka mereka berpikir-pikir dan seorang berkata kepada yang lain: “Itu dikatakan-Nya karena kita tidak mempunyai roti.”
17 Dan ketika Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata: “Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Belum jugakah kamu faham dan mengerti? Telah degilkah hatimu?
18 Kamu mempunyai mata, tidakkah kamu melihat dan kamu mempunyai telinga, tidakkah kamu mendengar? Tidakkah kamu ingat lagi,
19 pada waktu Aku memecah-mecahkan lima roti untuk lima ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?” Jawab mereka: “Dua belas bakul.”
20 “Dan pada waktu tujuh roti untuk empat ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?” Jawab mereka: “Tujuh bakul.”
21 Lalu kata-Nya kepada mereka: “Masihkah kamu belum mengerti?”
22 Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Betsaida. Di situ orang membawa kepada Yesus seorang buta dan mereka memohon kepada-Nya, supaya Ia menjamah dia.
23 Yesus memegang tangan orang buta itu dan membawa dia ke luar kampung. Lalu Ia meludahi mata orang itu dan meletakkan tangan-Nya atasnya, dan bertanya: “Sudahkah kaulihat sesuatu?”
24 Orang itu memandang ke depan, lalu berkata: “Aku melihat orang, sebab melihat mereka berjalan-jalan, tetapi tampaknya seperti pohon-pohon.”
25 Yesus meletakkan lagi tangan-Nya pada mata orang itu, maka orang itu sungguh-sungguh melihat dan telah sembuh, sehingga ia dapat melihat segala sesuatu dengan jelas.
26 Sesudah itu Yesus menyuruh dia pulang ke rumahnya dan berkata: “Jangan masuk ke kampung!” Mar 8:14-26
Saudara yang terkasih, dari ayat-ayat diatas kita melihat dimana murid-murid tidak mengerti maksud perkataan Yesus, sehingga Yesus mengatakan “kamu mempunyai mata tapi tidak melihat, mempunyai telinga tapi tidak mendengar” Saya percaya kejadian seperti inipun masih terjadi di jaman sekarang. Banyak orang Kristen yang mempunyai mata tapi masih “buta”, secara rohani matanya buta, tidak bisa melihat dan mengerti maksud Allah! Kita perlu pemulihan atas mata kita!
Apakah maksud Yesus sebenarnya? Apa yang Dia sesungguhnya mau sampaikan kepada murid-murid-Nya? “Awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi orang Herodes” Ragi orang Farisi berbicara soal kemunafikkan (Luk 21:1). Ragi Herodes berbicara soal keduniawian (Mar 8:15). Jadi dibalik perkataan Yesus ada pesan yang mau Dia sampaikan kepada murid-murid, tapi mereka tidak mengerti. Mereka hanya berpikir tentang roti, hal-hal yang jasmani. Mereka “buta” terhadap hal-hal rohani! Kita tahu bahwa Yesus mengadakan banyak tanda-tanda mujisat, tahukah saudara bahwa sesungguhnya ada pesan dibalik tanda-tanda itu? Contohnya: Waktu Yesus memcahkan roti, Ia berkata : “Akulah roti itu!” (Yoh 6), waktu Yesus membangkitkan Lazarus, “Akulah kebangkitan dan hidup” (Yoh 11:2), waktu Ia menyembuhkan orang buta, Ia berkata “Akulah terang…” Saudara, banyak dari kita tidak menangkap pesan yang sesungguhnya Tuhan mau sampaikan!
Waktu Yesus dan murid-murid tiba di Betsaida, ada seseorang membawa orang buta kepada-Nya untuk disembuhkan. Di ayat 23-25 dijelaskan bahwa Yesus menjamah orang itu dua kali. Jamahan yang pertama membuat orang buta itu bisa melihat tapi belum jelas betul, samar-samar. Kita memang sudah dijamah Tuhan sekali, yaitu waktu kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Roh Kudus-Nya menjamah kita, damai-Nya turun. Tapi kita masih perlu jamahan-Nya yang kedua sehingga kita bisa melihat dengan jelas kehendak-Nya.
Saudara, seringkali Tuhan memakai keadaan jasmani untuk menunjukkan keadaan rohani. Didalam 2 Taw 16, waktu raja Asa sakit kakinya, menunjukkan bahwa sebenarnya dia tidak berjalan benar dihadapan Allah. Kebutaan berarti tidak bisa melihat, ketidakmampuan untuk mengerti. Yesus menghubungkan kebutaan mata dengan kebutaan hati dan kebutaan pikiran. (Mat 23:16-17, Luk 6:39, Yes 56:10). Kebutaan bisa disebabkan: Buta sejak lahir (Yoh 9:1), Buta karena penuaan (Kej 27:1, 1 Sam 4:15), Buta karena kecelakaan (Kej 19:11, Kis 9:9). Yesus selalu bertanya kepada orang buta, “Apa yang engkau mau Aku lakukan bagimu?” Tentu saja kita tahu apa jawabannya bagi seorang yang buta! Apa maksud Yesus sebenarnya? Ia mau supaya kita sadar akan kebutaan kita! Didalam Mat 20:30-34, mereka sadar akan kebutuhan mereka dan mereka sangat…sangat memerlukannya! Mereka perlu mujisat! Mereka perlu jamahan Yesus!
Apakah dosa orang Farisi itu? Mereka merasa bahwa mereka tidak mempuyai kebutuhan apa-apa. Mereka merasa sudah paling baik dan paling benar. Dosa mereka menyebabkan mereka tidak bisa mengenali kebutuhan mereka. Banyak orang tidak menyadari dan mengetahui apa yang Tuhan sedang kerjakan hari-hari ini! Kita memerlukan jamahan yang kedua! Elisa berdoa kepada Tuhan supaya mata bujangnya dibuka sehingga ia bisa melihat bahwa yang ada bersama mereka adalah lebih banyak daripada musuh-musuh yang berkeliling. Dan waktu Tuhan menjamah mata bujang ini, maka matanya melihat “Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi mengelilingi Elisa” 2 Raj 6:17.
Saudara yang terkasih, Allah mau menjamah setiap kita, Dia mau mencelikkan setiap mata yang buta, Dia mau menjamah kita lagi untuk kedua kalinya. “Apakah engkau inginkan Aku perbuat bagimu hari ini?”
No Comments