29 Sep Menghabiskan Musuh (Sitim, Part III)
Hari ini kita akan melanjutkan tentang Sitim. Didalam Bil 25 ayatnya yang ke 8, yaitu ketika Pinehas mengejar orang Israel yang membawa seorang perempuan Midian, dikatakan bahwa Pinehas… “mengejar orang Israel itu sampai ke ruang tengah, dan menikam mereka berdua, yakni orang Israel dan perempuan itu, pada perutnya.” Saya mau mengajak saudara untuk melihat kata €˜mengejar€™ disini. Bicara soal mengejar, pasti terbayang oleh kita seorang yang berlari dengan semangat untuk mencapai apa yang dikejarnya. Secara rohani kita juga harus mengejar perkara-perkara rohani dengan semangat dan kesungguhan. Marilah kita €˜mengejar€™ Tuhan! Be a God chaser! Mengejar Tuhan berarti €˜seek Him passionately€™. Alkitab memberi tahu kita jika kita mencari Tuhan maka Ia akan berkenan ditemui. Juga barangsiapa yang haus dan lapar akan Tuhan, ia akan dikenyangkan. Apakah engkau haus dan lapar akan Tuhan? Apakah saudara sangat membutuhkan Tuhan hari-hari ini? Are you hungry enough to seek Him? Hanya orang yang lapar yang akan mencari, orang kenyang hanya duduk dan tertidur karena ia sudah puas! Waktu engkau memuji Tuhan, apakah engkau memuji dengan €˜passion€™? Apakah kualitas pujianmu bergantung pada situasi atau keluar dari hatimu yang haus? Bergantung pada situasi artinya jika semuanya baik: musiknya bagus, worship leadernya bagus, lagunya enak, atau baru menerima berkat…dan alasan lainya yang membuat perasaan atau €˜mood€™ kita enak. Tahukah saudara bahwa memuji dan menyembah Tuhan bukan berdasarkan perasaan tetapi keputusan hatimu? Jika pujian berdasarkan perasaan atau €˜mood€™ maka Tuhan akan berkata “Pujilah Tuhan pada waktu engkau senang” atau “pujilah Tuhan pada waktu baik keadaanmu” TIDAK! Alkitab mencatat bahwa kita harus memuji Tuhan disetiap waktu dan untuk segala sesuatu! Itu bukan perasaanmu tetapi keputusanmu! Halleluya! Pujilah Tuhan dengan segenap hati dan kekuatanmu! Why 3:19, “As many as I love, I rebuke and chasten; therefore be zealous and repent.” Didalam bahasa Inggrisnya kata €˜relakanlah hatimu€™ diganti dengan €˜be zealous€™ yang artinya €˜bersemangatlah€™. Saudara yang terkasih, pada waktu Tuhan menegur biarlah kita tidak menjadi lesu tetapi bersemangatlah! Karena sesungguhnya Dia mengasihimu. Rom 12:11 juga berkata, “Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.” Semangat akan membuat kita rajin dan yang membangkitkan roh kita! Saudara, semangat itu datang dari hati kita. Keadaan hati sangat menentukan segala sesuatu yang kita buat! Amsal 17:22 berkata, “Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.” Tahukah saudara bahwa hati yang gembira adalah obat yang paling manjur! Suatu kejadian nyata di Amerika, di satu rumah sakit anak, dokter yang memeriksa anak-anak itu memakai baju badut, dengan muka yang di cat dan dengan mainan-mainan. Mengapa? Karena dengan membuat anak-anak itu tertawa dan gembira maka proses penyembuhan mereka akan semakin cepat. Jadi saudara yang saya kasihi, biarlah hatimu bergembira! “Bergembiralh karena Tuhan; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu!” Maz 37:4 Iman itu selalu bersuka cita. Secepat engkau bersuka cita, secepat itu juga Tuhan akan menolongmu!
Kita kembali lagi pada Pinehas, setelah ia mengejar, ia menikam mereka pada perutnya. Menikam di perutnya berarti langsung menuntaskan masalah. Pinehas tidak berkompromi dan menunda-nunda tetapi dengan berani ia menikam dan membunuh mereka. Perut bisa berbicara soal kebutuhan hidup. Setiap orang bekerja untuk mencari makan dan kepuasan hidup. Orang bekerja untuk perut mereka! Saudara ktia tidak diciptakan Tuhan untuk dikuasai oleh perut kita tetapi kitalah yang menguasai perut! Anak-anak Tuhan harus bisa mengalahkan €˜perut€™ mereka. Setelah Pinehas menikam perut mereka, ayat 8 dari Bil 25 berkata, “Maka berhentilah tulah itu menimpa orang Israel”. Masalah langsung berhenti pada waktu kita mulai bertindak dan mengalahkan musuh kita!
Hari ini apa yang telah menjadi €˜perut€™ itu bagi saudara? Sesuatu kebutuhan, keinginan, ambisi, atau apapun juga yang telah menjadi penghalang bagi turunnya berkat Tuhan dan pertolongan Tuhan. Biarlah Roh Kudus menerangi hati saudara sehingga saudara bangkit dan mengejar €˜musuh€™ itu dan €˜menikam€™nya sampai habis sehingga pertolongan dan berkat Tuhan boleh turun ke dalam hidupmu! Tuhan memberkatimu! Amin.
No Comments