01 Dec Kegelapan Dunia
“Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.” Kejadian 1:1-2
“Gelap gulita” di dalam bahasa aslinya yaitu bahasa Ibrani adalah “choshek”. Pada awalnya bumi itu gelap gulita, tidak ada cahaya sama sekali. Di dalam kegelapan ini, tidak ada yang kelihatan. Begitulah keadaan bumi pada mulanya.
Kalau di awal jaman tercatat bahwa bumi itu gelap gulita, Alkitab juga mencatat keadaan akhir jaman yang gelap gulita. Di dalam 1 Timotius 3: 1-5 dikatakan bahwa pada hari-hari akhir akan datang masa yang sukar. Masa yang sukar ini adalah “choshek”, masa-masa kegelapan. Kita sekarang ini hidup di masa-masa yang sukar dan gelap. Apakah kegelapan yang dimaksudkan ini? Contoh kegelapan di akhir jaman adalah: “Manusia akan mencintai diri sendiri, dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu terima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, dan tidak suka yang baik, suka mengkhianati, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.”(2 Timotius 3:2-4).
Keadaan “choshek” tengah menyelimuti dunia kita sekarang ini. Firman Tuhan mengingatkan kita bahwa orang-orang yang di dalam kegelapan itu: “Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!” (2 Timotius 3:5).
Kota Sodom dan Gomorah adalah kota “choshek”, kota yang penuh dengan kegelapan. Dan Tuhan memusnahkan kedua kota ini agar menjadi peringatan bagi kita semua. “…dan jikalau Allah membinasakan kota Sodom dan Gomorah dengan api, dan dengan demikian memusnahkannya dan menjadikannya suatu peringatan untuk mereka yang hidup fasik di masa-masa kemudian” (2 Petrus 2:6). Marilah kita semua menjauhi segala “kegelapan” di akhir jaman ini, agar kita tidak binasa.
Banyak sekali kegelapan di dunia kita sekarang ini yang sudah dianggap normal. Contohnya, homoseks (dan lesbian) itu sudah dianggap hal yang biasa. Begitu juga dengan kehidupan seks yang bebas sebelum menikah. Semua ini dianggap normal karena tipuan-tipuan iblis. Saya mau tegaskan kepada saudara-saudari sekalian, bahwa ini bukanlah hal yang normal, ini semua adalah “kegelapan” yang dimaksudkan oleh Firman Tuhan. Jauhilah itu!
Lidah kita juga dapat menjadi sumber kegelapan apabila kita sebagai murid-murid Tuhan Yesus tidak menjaganya dengan baik. Amsal 18:21 mengatakan: “Hidup dan mati dikuasai oleh lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.” Lidah kita itu penuh dengan kuasa. Marilah kita memakai lidah kita untuk menyatakan kebenaran, bukan untuk berdusta (Amsal 17:4) dan bertengkar (Amsal 19:13, 21:19).
“Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan Tuhan terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang Tuhan terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu.” (Yesaya 60:1-2)
Yesus lahir 2000 tahun yang lalu, dan hari ini Ia bukan bayi lagi; Yesus telah mati dan bangkit bagi kita semua agar kita tidak perlu lagi hidup di dalam kegelapan yang menutupi dunia. Marilah kita semua bangkit dan janganlah tinggal menjadi “bayi-bayi” Kristen yang tidak berdaya, dan yang tidak dapat melakukan mujizat. Jadilah terang bagi dunia yang penuh dengan kegelapan ini sebab terang dan kemuliaan Tuhan telah terbit atas kita semua!
No Comments