02 Feb Sleeping With The “Terrorists”
“Di sana masuklah ia ke dalam sebuah gua dan bermalam di situ. Maka firman Tuhan datang kepadanya, demikian: “Apakah kerjamu di sini, hai Elia?”” (1 Raja-Raja 19: 9)
Di dalam 1 Raja-Raja 19: 9-18, diceritakan mengenai gunung Horeb, yaitu tempat dimana Allah menyatakan diri-Nya kepada nabi Elia yang pada saat itu sedang lari ketakutan dari Izebel yang mengancam akan membunuhnya. Elia ketakutan, dan ia bersembunyi di dalam gua.
Mungkin dari kita juga ada yang sedang menghadapi masalah di dalam hidup saat ini, dan bahkan ada juga yang mungkin hidup di dalam gua, di dalam ketakutan (terror).
Firman Tuhan menggambarkan hidup kita ini sebagai suatu pertandingan, dan kita adalah atlet di dalam pertandingan tersebut (2 Timotius 2:5). Jika Yesus ada di dalam kita dan kita di dalam Dia, maka setiap kita adalah seorang pemenang, sebab Yesus telah menang dan menyelesaikan pertandingan dengan baik. Tuhan Yesus menang sebab Ia telah bangkit dari kematian pada hari yang ke-3. Yesus yang telah menjadikan kita sebagai pemenang!
Maka dari itu, kita tidak perlu lagi takut menghadapi masalah yang ada di dalam hidup ini. Jangan bersembunyi, dan janganlah takut untuk melangkah. Orang yang sudah bersembunyi dan terbiasa hidup di dalam gua, biasanya tidak pernah mau keluar dari gua. Bukan hanya itu, mereka bahkan sering membawa orang-orang lain untuk masuk ke dalam gua ketakutan bersama dengan mereka. Berhati-hatilah untuk tidak meminta nasehat dari orang yang bersembunyi di dalam gua, sebab mereka akan membawa kita lebih lagi ke dalam ketakutan dan kegelapan.
Janganlah kita hidup di dalam ketakutan. Ketakutan akan membunuh hidup kita dan membinasakan kehidupan kekal kita.
Gedung-gedung pencakar langit punya fondasi yang sangat dalam dan kuat; semakin dalama fondasinya, semakin tinggi juga gedungnya. Sama halnya seperti gedung pencakar langit, semakin dalam masalah di dalam hidup kita, semakin besar juga berkat yang akan kita terima. Tetapi sering kali kita seperti Elia, ketika menghadapi masalah, kita menjadi takut. Sekali lagi, janganlah takut, peganglah pada janji Tuhan, yang berkata: “Sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah yang mengalahkan dunia: iman kita” (1 Yohanes 5:4).
Marilah kita semua hidup dengan penuh iman. Peganglah pada janji-janji Allah dan latihlah kehidupan kita dengan firman Tuhan.
“Karena itu, untuk lebih meyakinkan mereka yang berhak menerima janji itu akan kepastian putusan-Nya, Allah telah mengikat diri-Nya dengan sumpah, supaya oleh dua kenyataan yang tidak berubah-ubah, dikatakan Allah tidak mungkin berdusta, kita yang mencari perlindungan, beroleh dorongan yang kuat untuk menjangkau pengharapan yang terletak di depan kita” (Ibrani 6: 17, 18). Pertama-tama, Allah kita tidak mungkin berdusta. Kedua, kalau kita mencari janji Allah, maka Ia akan memberikan kita pengharapan dan kekuatan. Jikalau kita sedang hidup di dalam gua, marilah kita cari janji Allah, dan mengucap syukur dalam segala hal, maka kita akan bisa cepat keluar dari gua tersebut. Jikalau suara Izebel yang mendorong Elia untuk masuk ke dalam gua, maka suara Tuhanlah yang membawa Elia keluar dari gua. Marilah kita cari janji-janji Allah di dalam hidup kita, agar kita tidak menjadi takut, namun menjadi kuat dan hidup penuh dengan pengharapan.
No Comments