01 Feb 25+ and Still Single – Feb 13
By Debora Sherlly Yusuf
“Kapan nih punya pacar?” “Eh, dia cocok juga tuh kayanya buat kamu” “Liat tuh sepupu kamu udah punya anak, kamu buruan dong cari pacar, trus nikah, Mama kan udah pengen gendong cucu”
Kalimat-kalimat diatas pasti tidak asing lagi di telinga para pemuda pemudi jomblo yang berumur 25 tahun keatas. Apa salahnya sih single?
Untuk segala sesuatu ada musimnya.Adawaktu untuk menjomblo, ada waktu untuk menahan diri dari keinginan berpacaran, dan ada waktunya untuk memikirkan pasangan hidup dengan serius. Pada umumnya, jika kalimat-kalimat yg kedengarannya menjengkelkan itu sudah sering diutarakan, mungkin sudah saatnya untuk memikirkan soal jodoh dengan sungguh-sungguh. Apalagi jika yang mengatakannya adalah orang-orang yang peduli dan mengasihi kita.
Waktunya periksa hati
Coba jujur dengan hati kita sendiri. Kenapa kita jadi marah ketika Papa, Mama, Kakak, Adik, Pemimpin Rohani, mempertanyakan status kita yang masih single? Mungkinkah ada sedikit kesombongan dalam hati kita yang tidak mau diatur dalam hal jodoh? Mungkinkah kita merasa gengsi ketika orangtua mulai memperkenalkan kita dengan calon mereka?
Pada awalnya
Ide pernikahan lahir dari hati Tuhan, Sang Pencipta.KetikaIamenciptakan Adam, dilihatNya bahwa tidak baik bagi Adam untuk seorang diri saja, dan karena itu diciptakanNya Hawa (Kejadian 1:26). Dalam cerita ini Tuhan sendiri yang turut campur tangan dan membawa Hawa kepada Adam. Mungkin dipikiran kita terlintas, enaknya kalau itu yang terjadi kepada kita – Tuhan sendiri yang membawa si doi kehadapan kita. Percaya atau tidak, tapi sampai hari ini Ia masih mengerjakannya. Melalui pemimpin rohani, melalui orang tua, Tuhan sering memperkenalkan calon suami/istri kita. Masalahnya, apakah kita memiliki kerendahan hati untuk menyadarinya? Apakah sekarang ini kita terlalu bebal untuk mengenali pekerjaan tangan Tuhan lewat orang tua, saudara, pemimpin dan bahkan sahabat?
Kisah nyata
Suatu hari saya menerima sebuah foto seorang anak perempuan kecil bermata besar, berambut ikal, memegang sebuah microphone dan tersenyum manis. Anak ini cantik sekali, seperti boneka rupanya. Selagi mengagumi foto ini, saya teringat akan kisah cinta ayah dan ibu dari anak ini. Pada mulanya, usaha pdkt sang pria sepertinya tidak membuahkan hasil. Sang wanita merasa pria ini bukanlah jodohnya. Setelah dinasihati oleh ibu rohaninya, sang wanita akhirnya mulai menjalin persahabatan dan membuka hati. Dan sekarang, anak kecil cantik diatas merupakan salah satu bentuk kebahagiaan mereka.
So, are you 25+ and still single? Cobalah lembutkan hati, mungkin sekaranglah musimnya anda menuai jodoh.
3 main statements
Untuk segala sesuatu ada musimnya.Adawaktu untuk menjomblo, ada waktu untuk menahan diri dari keinginan berpacaran, dan ada waktunya untuk memikirkan pasangan hidup dengan serius.
Mungkinkah ada sedikit kesombongan dalam hati kita yang tidak mau diatur dalam hal jodoh?
Apakah sekarang ini kita terlalu bebal untuk mengenali pekerjaan tangan Tuhan lewat orang tua, saudara, pemimpin dan bahkan sahabat?
Sorry, the comment form is closed at this time.