01 Sep Dwell in Your House.. Forever – Sept 13
By Eddy Suki
“Kebajikan dan kemurahan belakaakan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa”
Raja Daud menuliskan Mazmur 23 bukan pada saat dia berada di puncak kejayaan melainkan pada saat dia harus melarikan diri dari anak yang dikasihinya (Absalom).
Untuk dapat menuliskan sebuah mazmur yang indah dan mengandung arti yang sangat dalam, diperlukan kedewasaan rohani yang dibentuk melalui hubungan pribadi yang intim.
Raja Daud memulai mazmurnya dengan menggambarkan bagaimana dia mengenal Tuhan sebagai seorang gembala yang baik dalam kehidupannya (Mazmur 23:1-4). Raja Daud mengalami:
- Kebutuhan yang dicukupi (lack in nothing)
- Ketenangan (rest in green pasture & still waters)
- Perlindungan Tuhan (Darkest valley, Rod and Staff)
Dari perkataan yang tertulist ini menceritakan kedalaman hubungan dan juga tingkat kepercayaan dia kepada Tuhan atas hidupnya. Raja Daud mengerti secara pasti apa yang akan terjadi dalam kehidupannya jikalau dia serahkan ke dalam tangan Tuhan.
Mazmur 23 (ayat 5-6) ditutup dengan gambaran Tuhan sebagai seorang sahabat (Host) yang mengadakan perjamuan makan (prepare table) dan mengundang dia kedalam rumah (sanctuary) untuk tinggal bersama Dia. Dalam rumah Tuhan:
- Menerima pengurapan (anoint with oil)
- Mengalami kemenangan atas musuhnya (presence of the enemy)
- Kebaikan dan kesetian Tuhan (Goodness and steadfast love)
Walaupun dalam masa pelariannya, Raja Daud tidak merasa bahwa dia kehilangan kerajaannya ataupun takhtanya. Yang dia rasakan adalah kehangatan, ketenangan dan rasa aman bersama Tuhan.
Kemanapun Raja Daud pergi dan berada, selama dia diam di dalam hadirat Tuhan (Sanctuary) maka, dia selalu tahu bahwa dia mempunyai seorang Gembala Agung dan Sahabat yang setia.
Sorry, the comment form is closed at this time.