01 Jun Here Today and Gone Tomorrow – June 12
By Diana Turnip
Emily (E): “Oh, Daddy! Come dance with me!”
Daddy (D): “Wait, honey. We’re right by the bank! This is not where people dance.”
E: “Please, Daddy! Just for this song. Come dance with me.”
D: “Emily, people can see us.”
E: “That’s okay. They won’t mind, Daddy. The song won’t last forever. Please.”
D: “Tell you what. You dance and I’ll watch.”
Cerita diatas adalah salah satu bagian dari film “Courageous”, yang dibuat oleh Alex dan Stephen Kendrick. Adam Mitchell, salah seorang ayah didalam cerita tersebut, kehilangan kesempatan untuk menari bersama putrinya, karena kesempatan itu hanya datang sekali, dan tidak pernah ada lagi. Putrinya tersebut mengalami kecelakaan, dan meninggal. Hal ini meninggalkan satu penyesalan bagi Adam, yang berharap dia menari saat itu bersama dengan putrinya.
Dari kisah ini, saya mengambil satu hikmah, bahwa kita harus menyadari bahwa waktu hidup kita sangatlah singkat! Seperti di dalam Yakobus 4: 14 (TB), berkata: “Sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.”
Kita semua mengetahui bahwa dalam hidup ini ada kematian, dan kematian bisa datang kapan saja. Tetapi anehnya, walaupun semua mengetahui, terkadang kita tidak menghidupi hari-hari kita dengan sebagaimana mestinya.
Melalui kisah diatas tentang seorang ayah yang kehilangan putrinya, saya teringat akan beberapa teman, yang kehilangan orang yang sangat berarti dalam hidup mereka. Ada sepasang suami istri yang saya kenal, baru saja mengalami keguguran pada saat istrinya mengandung. Ada juga teman saya yang orang tuanya meninggal karena kecelakaan. Bahkan saya sendiri juga pernah mengalami kehilangan pada waktu Apoh (nenek) saya meninggal.
Mengingat semuanya itu, selayaknya kita menghidupi hari-hari kita untuk mengasihi Allah kita, mengasihi sesama dan mencintai mereka yang terhilang dan menderita. Itulah yang terpenting. Tentunya pada saat kita berhadapan dengan Tuhan nantinya, kita mau Dia
berkata “Baik sekali hambaKu yang baik dan setia.” Oleh karena itu, marilah kita pastikan bahwa orang-orang yang kita kasihi memiliki pengharapan di dalam Yesus, bahwa kita juga akan bertemu lagi di kekekalan.
Catatan: Saya pun terus berdoa untuk orang tua saya agar dapat menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, karena saya memiliki satu pengharapan bahwa kami akan berkumpul bersama di kekekalan. Saya juga berdoa agar saudara memiliki pengharapan yang sama, bagi mereka yang anda kasihi.
Sorry, the comment form is closed at this time.