01 Jul Menolak keinginan sendiri dan melakukan yang benar – Jul 11
By: Nehemiah Budijono Suhandynata
Orang yang tak dapat menguasai diri adalah seperti kota yang roboh temboknya – Amsal 25:28
Sebuah perumpamaan berbunyi demikian: “jika Anda menginginkan Cheese cake, makanlah Roti Gandum”. Perumpamaan ini dapat menjadi nasihat yang baik bagi orang yang menjalani diet. Namun, dengan mendisiplinkan keinginan kita saat tidak ada prinsip moral yang sedang dipertaruhkan, sebenarnya kita sedang mempersiapkan diri jika kelak menghadapi godaan dosa.
Disiplin semacam inilah yang dimaksudkan oleh Paulus ketika ia memakai istilah penguasaan diri dalam daftar persyaratannya bagi orang yang percaya kepada Yesus. Kita perlu diingatkan tentang hal ini di zaman sekarang. Faktanya, saat ini ada begitu banyak orang yang tidak bermoral dan mereka pikir akan mudah menghentikan kebiasaan tersebut. Mereka tidak memikirkan kekuatan dosa yang mampu membuat orang terus-menerus melakukan dosa, dan pada akhirnya mendapati bahwa hidup dengan tujuan baik itu jauh lebih sulit daripada yang diperkirakan.
Amsal 25:28 menyatakan bahwa apabila kita tidak dapat mengendalikan diri, maka kita akan menjadi tidak berdaya seperti kota yang roboh temboknya. Disiplin diri yang terus-menerus dilakukan akan dapat membangun sistem pertahanan rohani dalam melawan kekuatan jahat.
Tatkala mendisiplinkan diri untuk mengekang hasrat-hasrat kita pada umumnya, berarti kita menjalankan kebiasaan hidup yang baik dan mempraktekkan realitas perkataan Paulus dalam Roma 6:18, “Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran”
Untuk dapat mengendalikan diri, berikan kendali kepada Kristus.
Pada mulanya kita membentuk kebiasaan tetapi akhirnya kebiasaanlah yang membentuk kita. Untuk melatih kebiasaan-kebiasaan yang baik, salah satu caranya adalah kita perlu diarahkan. Untuk itulah, KM (Komunitas Mesianik) merupakan wadah yang sangat tepat, sehingga sesama anggotanya dapat berbagi Firman Tuhan, berbagi masalah sehari hari, ide dan juga kesuksesan dari setiap anggota KM tersebut. Kita melatih diri untuk berusaha datang ke KM pada hari yang sudah dijadwalkan dengan mengorbankan tidak membuat janji pada hari itu, datang tepat waktu, menyiapkan hati dan yang terpenting ialah dapat merasakan kasih dan Kebesaran Tuhan kita Yesus Kristus, serta memuliakannya.
Sorry, the comment form is closed at this time.